Ghiea Kaviani adalah seorang wanita berusia 23 tahun yg bekerja di salah satu perusahaan ternama milik keluarga Anson, yaitu Anson's Group.
Perusahaan itu di kelola oleh ahli waris keluarga Anson, yaitu Alexavier Anson (27th) .
Pria itu sangat tampan dan di gilai banyak wanita, terkenal tegas dan dingin namun sangat mempesona. Namun sayangnya, ia sudah memiliki istri yg bernama Clara Wellys.
Di suatu hari, saat Ghiea hendak ke toilet. Ia mendapati sebuah fakta yg membuatnya hanya bisa menganga lebar. Dimana dia mendapati Clara Wellys sedang bercumbu mesra dengan manager perusahaan yg bernama Jamie Wood.
Sontak hal itu menjadi bahan gosip Ghiea dan sahabatnya di kantor, yaitu Melissa dan Diana. Namun di waktu yang bersamaan, Alexavier Anson datang, menyeret Ghiea ke ruangannya.
"Aku tahu istriku selingkuh, jadi karena itulah. Aku juga akan berselingkuh, dan KAU AKAN MENJADI SELINGKUHANKU!"
"APA???!!!"
Bagaiamanakah kisah selanjutnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SkySal, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 32
5 tahun yg lalu....
"Sekitar 4 tahun yg lalu, saat usia mu baru 13 tahun, dan saat itu aku baru 18 tahun, kau telah dengan sangat berani melamar ku, dan aku menerima mu. Tapi sekarang, aku akan melamar mu dengan resmi.
Ghiea Castle, menikah lah dengan ku!
Jadilah istri ku!
Jadi lah ibu dari anak anak ku..."
Ghiea tertawa mendengar apa yg di katakan kekasih nya itu, sekarang usia nya sudah 18 tahun. Dan semenjak ia melamar Xavier di depan teman teman dan bahkan guru nya saat itu, mereka sudah resmi berpacaran.
"Sekarang usia ku sudah 22 tahun, aku sudah cukup umur untuk menikah" ujar Xavier lagi yg membuat Ghiea terkekeh.
"Lalu bagaimana dengan ku, Electric? Aku baru 18 tahun..."
"Itu tidak masalah, pokok nya aku ingin menikah" ia bersikukuh, membuat Ghiea kembali terkekeh.
"Apa kita akan punya bayi setelah menikah?" tanya nya sembari duduk di pangkuan Xavier yg saat ini sedang berlutut satu kaki di depan nya. Ghiea duduk menyamping dan melingkarkan tangan nya di leher Xavier.
"Tentu saja, kita akan punya bayi yg banyak..." jawab Xavier.
"Tapi jika aku masih semuda ini, aku belum tahu cara membuat bayi" Xavier langsung tergelak mendengar ucapan polos sang kekasih. Dari luar, Ghiea memang tampak nakal sebagai remaja perempuan, yg bahkan berani melamar senior nya di depan seluruh penghuni sekolah . Namun nyata nya, gadis nya ini juga polos dan menggemaskan.
"Tenang saja, aku sudah cukup dewasa. Aku rasa aku tahu cara nya membuat bayi" ucap nya dan ia memegang bokong Ghiea tanpa niat terselubung sedikit pun, namun tiba tiba Ghiea memekik sembari melompat dari pangkuan Xavier.
"Hey, sudah aku bilang jangan menyentuh bokong ku, itu pelecehan..." pekik nya, namun Xavier malah terkekeh, ia menarik Ghiea dan kemudian menjatuhkan tubuh kedua nya ke atas rumput dan kemudian Xavier dengan sengaja memukul bokong Ghiea. Membuat Ghiea kembali menggerutu karena menganggap itu pelecehan.
"Sayang, itu akan jadi sebuah apresiasi terindah dari ku setelah kita menikah nanti..." bisik Xavier dan ia mendekap Ghiea, membawa nya berguling di atas rumput hijau di pinggir danua itu.
Setelah berguling guling tidak jelas, nafas kedua nya terengah. Ghiea menatap Xavier dengan tatapan yg begitu dalam, rambut Ghiea yg berantakan di sisi wajah nya membuat Ghiea tampak cantik dan seksi. Satu tangan Xavier terangkat untuk menyingkirkan anak rambut nakal yg mengganggu wajah sang kekasih.
"Marry me, please..." pinta nya dengan suara yg serak dan tatapan yg sayu.
"Yes" jawab Ghiea dan mengecup ujung hidung Xavier. Xavier memejamkan mata, menikmati ciuman itu dengan senang hati.
..........
Xavier tersenyum mengingat kembali kenangan nya 5 tahun yg lalu, saat saat yg begitu indah dalam hidup Xavier. Seandainya Xavier bisa mengulang waktu, tentu ia akan mengulang masa masa remaja Ghiea karena di masa itu lah ia selalu bersama Ghiea dan semua nya berjalan dengan begitu indah.
Xavier yg saat ini masih ada dalam dekapan Ghiea semakin mendesakan tubuh nya pada tubuh Ghiea, mencari ke nyamanan dan kehangatan sang kekasih yg selalu ia rindukan.
Xavier mendongak dan mendapati Ghiea yg sedang menutup mata, nafas nya begitu halus dan teratur. Begitu juga dengan detak jantung nya. Sekali lagi bibir Xavier mengulum senyum, ia mencuri cium dagu Ghiea dan kemudian menyeruakan wajah nya di dada sang kekasih. Xavier menghirup aroma itu yg masih sama, manis menggoda.
Sementara Ghiea tertidur pulas setelah ia membujuk Xavier agar mau meminum obat dan kemudian istirahat, Xavier mau dengan syarat Ghiea harus memeluk nya sampai ia tertidur, dan Ghiea malah ikutan tertidur.
"Sabar lah sebentar lagi, Sayang. Aku akan menjadikan mu Ghiea ku dengan status yg resmi..."
..........
Plakkkk
Kepala Clara sampai terhempas ke samping saat Granny Kelly menampar nya dengan sangat kuat, pipi Clara langsung terasa panas dan perih. Mata nya berkaca kaca menahan sakit di pipi nya.
" Dasar perempuan tidak tahu diri... " seru sang nenek kesal "Aku menikahkan mu dengan Xavier demi diri mu sendiri, Clara. Demi masa depan mu, tapi kamu malah selingkuh dengan manager perusahaan? Memang apa kelebihan nya di banding Xavier..." teriak nya tepat di depan wajah Clara, setetes air mata merembes turun dari pelupuk mata nya.
" Granny, aku... "
" Diam...." seru nya lagi "Seharusnya kamu bersyukur mendapatkan Xavier, Clara. Dia bisa memberikan mu segala nya..."
"Dia tidak bisa memberikan ku apapun!!!!" serah Clara emosional dengan dada yg bergemuruh, ia menatap nyalang nenek mertua nya itu
"Dia bahkan tidak mau menyentuh ku, tidak mau menatap ku, aku kesepian selama ini. Lebih baik kami bercerai..." teriak nya dan ia bergegas berlari keluar dari rumah yg terasa sunyi itu. Tak perduli dengan Granny Kelly yg terus memanggil nya.
.........
Sementara itu, Diana, Melissa dan Max sedang nongkrong bersama dan mereka membicarakan Xavier dan Ghiea. Dimana hubungan kedua nya begitu unik mereka.
"Tapi kan kasian Ghiea nya, jadi di anggap perempuan aneh..." ujar Max dengan bibir yg mengerucut lucu.
"Ouh, Max. Kenapa kita harus perduli pada orang lain?" tanya Diana dan ia melepas paksa kaca mata kotak Max yg senantiasa bertengger di hidung nya.
"Ish, Diana... Kembalikan" rengek nya sembari berusaha merebut kaca mata itu, sementara Diana malah dengan nakal nya mengaitkan kaca mata itu di dada nya. Membuat Max langsung menelan ludah dan bergerak mundur, Melissa yg melihat itu tergelak. Ia mengacak ngacak rambut Max kembali membuat Max menggerutu.
"Hey, kau tampan juga ya..." seru Melissa.
"Ah, masak..." Sambung Diana, ia merapikan rambut Max sementara Max yg mencoba melawan justru tangan nya di ikat oleh Melissa.
"Sekilas kamu mirip Pak Xavier ya? Seperti saudara saja kalian..." celetuk Diana setelah ia merapikan rambut Max seperti gaya rambut Xavier.
"Wih, bener. Foto foto..." saran Melissa.
"Ish, jangan...." rengek Max malu malu, namun kedua sahabat itu tetap mengambil gambar Max dengan paksa, walaupun begitu, Max tetap terlihat tampan dan mempesona. Seperti kata mereka, sekilas ia mirip sekali dengan Xavier.