NovelToon NovelToon
Ustadzah Untuk Mafia Kejam

Ustadzah Untuk Mafia Kejam

Status: sedang berlangsung
Genre:Beda Usia / Keluarga / Dijodohkan Orang Tua / Cinta setelah menikah / Mafia / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:24.1k
Nilai: 5
Nama Author: R²_Chair

Apa jadinya jika seorang Ustadzah harus menikah dengan seorang mafia yang terkenal kejam dan juga selalu bermain perempuan.
Apakah keduanya akan menerima pernikahan tersebut atau malah menolaknya ?

Antara Cinta dan ego
Antara dunia dan akhirat
Antara Hati dan Akal
dan
Antara Fara dan Althezza

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon R²_Chair, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ustadzah 30

Tiba di rumah,Fara menuntun segera suaminya untuk masuk ke dalam kamarnya.Dengan hati-hati Fara merebahkan tubuh Altheza kemudian menyelimutinya.Ia kemudian hendak beranjak namun tangannya malah di tarik Altheza.

" Mau kemana? " Tanya nya lemah " Jangan pergi! "

Fara tersenyum." Fara ambil minuman hangat untuk mas,supaya bisa mengurangi perut mas yang sakit "

"Suruh maid saja,jangan tinggalkan saya "

Fara menatap wajah suaminya tak percaya,biasanya Altheza akan cuek dan tak peduli pada dirinya tapi sekarang ia terlihat begitu bergantung padanya.

" Sebentar saja mas "

Namun sayang Altheza menggelengkan kepalanya,ia tak ingin istrinya meninggalkan dirinya.

Entah kenapa saat ini fikiran Altheza begitu tak tenang,ia takut nanti istrinya akan meninggalkannya karena tau dirinya lemah.Altheza tak ingin itu,Altheza tak ingin kehilangan istrinya,ia marah,ia kesal kenapa dirinya bisa menjadi lemah seperti ini.

" Baik lah,Fara akan menelpon mbak agar mengantarkan minuman hangat kesini "

Tapi tentunya Fara tau,ia akan tetap keluar kamar untuk mengambil minuman karena tak mungkin maid mengantarkannya ke kamar Altheza,karena sejak dulu tidak ada satu orang pun yang boleh masuk ke kamarnya kecuali Fara dan asistennya.

Tak lama minuman itu sudah ada,Fara membantu Altheza untuk duduk dan langsung meminum teh jahe hangat tersebut.

Pintu terketuk membuat Fara segera berdiri menuju pintu.Ia melihat asisten suaminya datang bersama pria yang memakai jas dokter.Tanpa bertanya lagi Fara langsung mempersilahkan keduanya masuk.

Dokter memeriksa Altheza dengan teliti,ia mengerutkan keningnya seperti sedang berfikir.

" Apa anda makan atau minum sesuatu sebelumnya? " Tanya dokter

Altheza terdiam,begitupun Fara.Ia mengingat-ingat kembali suaminya makan apa saja tadi pagi.

"Tidak ada dok,terakhir saya makan waktu sarapan tadi "

"Kalau boleh tau anda makan apa tadi pagi "

"Hanya nasi goreng dan juga teh manis hangat dok,memangnya kenapa ?"

" Saya curiga ada bakteri yang masuk dalam tubuh anda Tuan,bisa jadi dari makanan atau minuman. "

"Tapi kenapa hanya mas Lingga dok?karena itu menu yang sama saya makan dan juga beberapa mbak.Tapi jika karena makanan tersebut,kenapa kami tidak merasakan hal seperti mas Lingga? " Bukan Altheza,tapi justru Fara yang bicara,dirinya takut jika gara-gara makanannya yang membuat suaminya sakit.

Altheza pun berfikir hal yang sama,lagian tidak mungkin kan istrinya dengan sengaja memberikan makanan yang beracun pada dirinya.

Dokter tersebut mengangguk. "Lalu apa di kantor Tuan makan atau minum sesuatu ?"

Altheza kembali berfikir,dirinya sejak tadi sibuk sehingga belum sempat makan lagi tapi....

`KOPI `

Apa mungkin karena kopi yang tadi ia minta ? Tapi bisa jadi kan? Segala kemungkinan bisa terjadi sehingga membuat Altheza tidak boleh melewatkan satu hal pun.

"Kopi!" Lirih Altheza,kemudian ia menatap pada asistennya. "Bimo,minta anak buah mu untuk mengamankan sisa kopi yang ada di meja saya.CEPAT!"

Altheza yakin ada yang ingin main-main dengan dirinya.Altheza tak akan membiarkan orang lain menghancurkannya dan jika itu terjadi maka akan ia balas hingga hidupnya hanya tinggal nama.

Dokter langsung memberikan resep obat untuk Altheza,Fara mengambilnya dan langsung meminta salah satu maid untuk menebusnya.

Bimo langsung bergerak cepat,ia akan kembali ke kantor.Ia akan membawa sisa kopi tadi ke lab untun di periksa.

Selepas kepergian Bimo dan dokter,Fara langsung membantu Altheza untuk berbaring lagi.

Ia duduk di sisi Altheza,tangan lembutnya memijit kepala Altheza yang terasa semakin pusing.Bisa di lihat wajah Fara begitu terlihat khawatir.Selama pernikahan baru kali ini ia melihat suaminya sakit dan lemah.

"Mas ingin minum?" Tanya nya setelah hampir dua jam memijit kepala sang suami.

" Tidak! " namun tangannya malah menarik tangan istrinya untuk ia peluk.

"Fara boleh izin shalat ashar dulu kan mas? Takut waktunya keburu abis "

Altheza mengangguk,dengan terpaksa ia melepaskan tangan istrinya. " Kamu shalat di sini saja,kamar saya kan luas dan bersih "

Jantung Fara berdebar semakin cepat,kalau dirinya shalat disini itu artinya dirinya harus membuka cadarnya.Apa nanti suaminya tidak keberatan jika harus melihat wajahnya?

Bukankah suaminya ini tidak peduli dengan dirinya?

Seolah faham dengan kebimbangan sang istri,Altheza meraih tangan sang istri.

" Apa yang menjadi beban fikiranmu? "

Fara terdiam,tidak mungkin dirinya bicara sebenarnya takut Altheza marah dan tersinggung.

" Kenapa diam?" Lagi-lagi Altheza merubah nada bicaranya,tidak sedingin dan sedatar biasanya.

" Mas_ "

Altheza masih terdiam menunggu istrinya bicara.

" Kalau nanti Fara shalat disini,itu artinya Fara harus membuka_ "

Tangannya tanpa sadar meremas tangan Altheza karena merasa gugup dan takut.

" Memangnya kenapa kalau harus buka cadar? Apa mas bukam muhrim mu yang di larang meilhat wajahmu "

"Hah " Mendadak Fara merasa bingung dengan ucapan Altheza

" Mas sudah menjadi suamimu kan? Dan itu artinya mas tidak masalah kan kalau sampai melihat wajahmu? Bukan perbuatan dosa kan?"

" Tapi jika memang kamu tidak memperbolehkan aku melihatnya,ya sudah tidak apa-apa "

Walaupun Altheza terlihat biasa saja,tapi dalam hatinya Altheza merasa kecewa.Bohong jika dirinya juga penasaran dan juga ingin melihat wajah sang istri.Hampir setengah tahun menikah dirinya belum pernah melihat wajah sang istri.

" Bu_bukan gitu mas,maaf bukan maksud Fara tidak memperbolehkan mas melihat hanya saja Fara takut mas marah.Bukankah sejak awal mas tidak ingin tahu apapun tentang Fara. Fara hanya mengikuti semua perintah mas " Ucap Fara kemudian menundukan kepala nya karena takut Altheza marah.

Altheza membeku,ternyata ia lupa jika dirinya lah yang mengawali semuanya.Fara tidak salah,dia istri yang sholeha karena mematuhi perintah suaminya.Justru Altheza lah yang salah,dirinya yang membuat benteng itu dan sekarang perlahan benteng itu mulai runtuh.

Altheza menarik Fara kedalam pelukannya.

" Maaf "

Hanya itu yang mampu Altheza katakan,namun satu kata itu bagi Fara mampu menjelasakan semuanya.Ia bahagia karena perlahan suaminya mulai melihatnya,mulai menganggap kehadirannya.Fara hanya berdo'a semoga ini awal yang baik.

Altheza melepas pelukannya dan memegang bahu istrinya.

"Jadi gimana? Sudah boleh di buka ?"

...🌸🌸🌸...

1
Puji Hastuti
Lanjut kk 💪💪
Puji Hastuti
Percaya diri sekali kau dominic, fara emang ramah ke semua orang.
Alby Raziq
lanjut..🙏🏻
Puji Hastuti
Mks kk, lanjut 💪💪
Puji Hastuti
Perang di mulai
Alby Raziq
terima kasih Thor,tetap semangat Thor 🙏🏻
Alby Raziq
semangat Thor up nya 💪🏻🙏🏻
nimaz
apakah bang fadlan yg nyabotase?
partini
lebih peka lagi mafia kecolongan aihhhh 🤦🤦
Puji Hastuti
Mulai ada yg mengusik nih
Elizabeth Zulfa
mafia kok lelet kewaspadaan mnurun
Puji Hastuti
Ngerti² sedap kalau altez bertindak
Puji Hastuti
Wkwk wkwk altez oh altez 😄
partini
hemmm lovely doply dia seorang mafia so tuntun di ke jalan yg benar berhenti dari dunia hitam ke putih
Puji Hastuti
Lanjut kk makin penasaran ini, gimana reaksi altez nanti ya?
Puji Hastuti
Aduh di gantung itu gak enak kk
partini
buka lihat kecantikan istri mu
chiara azmi fauziah
mampir aku thor
partini
dah tau tuh sekertaris ada niat ga bener ,,mafia aneh Banggt
Puji Hastuti
Lanjut kk
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!