Istrinya dalam keadaan mati suri setelah melahirkan. Untuk membangunkannya, Zhou Fan harus mencari sepuluh kristal beast. Namun tidak semua kristal beast dapat ia gunakan, minimal harus tingkat ke delapan, dan itu semua berbasis es.
Selain itu, Zhou Fan akan mencari gurunya yang tiba tiba hilang tanpa kabar.
Dari sini petualang Zhou Fan di negeri seberang dimulai. Akankah dia berhasil menuntaskan tujuannya?
Cover by Google
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sayap perak, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter... 30 : Memohonlah!
"Kau -- " Wajah pemimpin Bandit Bukit Terjal sedikit jelek.
"Bagaimana bisa?!" Pria tua itu tidak percaya ternyata serangan itu hanya pengalihan. Maksud sebenarnya adalah untuk merampas gelang miliknya.
"Tanpa gelang ini kau bukan apa apa." Zhou Fan melesat sambil menebaskan pedang darah malam.
Belum sempat mengelak, serangan itu sudah menyasar ke arahnya. Pemimpin Bandit Bukit Terjal terduduk dengan luka sayatan yang cukup dalam di bagian perut.
Darah mengucur deras, perlahan tapi pasti pria tua itu kehilangan kesadaran. Namun sebelum tiada dia mengeluarkan peringatan khususnya untuk Zhou Fan.
Zhou Fan tidak terlalu memikirkannya, dia melihat gelang di tangan kirinya.
Baru saja dia membuka kepalan tangan, gelang itu hancur menjadi debu. Hal ini membuat Zhou Fan mengerutkan kening.
"Sepertinya gelang ini terhubung dengan pemiliknya." Setelah berkata, Zhou Fan mengambil semua barang yang dapat dia manfaatkan.
"Tuan terima kasih." Zhou Fan yang tengah sibuk mencari harta berharga harus berbalik ketika belasan wanita yang dia selamatkan mendekat.
Tidak sampai di sana, bahkan mereka bersujud di bawah kaki Zhou Fan.
"Apa yang kalian lakukan, berdirilah. Seorang wanita harus menjaga harga dirinya." Perkataan Zhou Fan membuat wajah belasan wanita berbinar, secara tidak langsung mereka sebentar lagi akan bebas.
Setelah menguras semua isi markas Bandit Bukit Terjal, Zhou Fan untuk sesaat memandang kekacauan yang ada di sekitarnya.
Ruangan bawah tanah itu telah hancur, luluh lantah berantakan. Selain itu, mayat mayat berserakan. Aroma tak sedap mulai menyebar, membuat hidung merasa tak nyaman.
Hem...
Zhou Fan tidak mau mayat mayat ini membawa dampak buruk bagi desa, dia pun mengumpulkan mereka menjadi satu, dan membakar mereka semua.
"Ayo kita keluar." Zhou Fan mengajak para wanita itu keluar.
Setelah sampai di luar, Zhou Fan meninggalkan belasan wanita yang dia selamatkan. Namun sebelum itu dia meninggalkan sebagian uang kertas yang berhasil dirampas dari markas.
Terserah bagaimana cara mereka membagi uang kertas tersebut, yang jelas Zhou Fan telah memberikan beberapa pesan agar menggunakan uang kertas dengan bijak.
***
"Kau kembali?"
Zhou Fan menatap tajam Shao Mingrui. Apa maksud dari perkataannya, itu terdengar seperti tidak mengharapkan dia kembali dengan selamat.
"Bukan seperti itu, maksudku ... Bagaimana bisa sangat cepat, kau bahkan tidak sampai setengah hari untuk menuntaskan mereka." Shao Mingrui meraih gelas dari meja di dekatnya, sambil berkata dia menyeruput teh yang masih panas.
Huh...
Zhou Fan mendengus dan tak berusaha memahami Shao Mingrui, pemuda itu ikut meraih gelas di dekatnya.
"Kau sudah menangani kelompok lainnya?" tanya Zhou Fan sembari melirik Shao Mingrui.
Shao Mingrui menggeleng, dia kemudian mengatakan. "Beberapa sudah diatasi, Klan Ci serta Klan Xiu masih tidak bisa."
Zhou Fan menjauhkan gelas dari mulutnya, dia tak jadi menuangkan teh ke dalam mulutnya.
"Klan Xiu?" Zhou Fan pernah mendengar Klan Ci merupakan Klan yang sulit ditangani, tapi Klan Xiu pemuda itu sama sekali tidak mengerti.
"Klan Xiu ini bergerak dalam bidang pill, jika kita mempunyai seorang alkemis setidaknya tingkat empat saja itu mungkin bisa mengatasi Klan Xiu." Shao Mingrui menghela nafas rendah, dia telah mencari seorang alkemis, tapi mencari alkemis tidak semudah menemukan pengemis.
Zhou Fan yang akan meminum teh, kembali menjauhkan gelas dari bibirnya.
Alkemis tingkat empat?
Senyum tersungging di wajahnya, dia adalah seorang alkemis tingkat lima, kenapa harus mencari jika ada seorang yang lebih sempurna.
Zhou Fan meminum teh dengan wajah santai, setelah habis dia menaruh kembali di atas meja.
"Saudaraku, kau gak perlu mencari lagi. Serahkan semua itu kepadaku." Zhou Fan berdiri dengan dada sedikit membusung.
Shao Mingrui untuk sesaat hanya diam, perlahan dia mengerjapkan mata. "Kau mempunyai kenalan seorang alkemis tingkat keempat? Kenapa kau tidak mengatakan lebih awal."
Kening Zhou Fan berkedut, apakah sebegitu tidak percayanya Shao Mingrui kepadanya. Ini tidak membahas orang lain, melainkan dia sendiri.
"Hei katakan, siapa orang itu, aku akan dengan cepat menghubunginya. Jika tidak bisa, aku akan memohon kepadanya." Shao Mingrui begitu antusias, bahkan tanpa sadar berdiri dari tempat duduknya.
Rahang Zhou Fan mengeras, tapi ketika mendengar bahwa Shao Mingrui akan memohon, senyum lebar mengiring ekspresinya.
"Kau bisa memohon sekarang." Zhou Fan membuka kedua tangan lebar lebar, membuat Shao Mingrui mengerutkan kening.
"Aku tidak memohon kepadamu, aku akan memohon kepada alkemis itu." Shao Mingrui memalingkan wajah dan kembali duduk di tempatnya.
"Aku adalah alkemis itu, kau bisa memohon sekarang." Zhou Fan masih tersenyum, dan senyuman itu terlihat sangat menjengkelkan di mata Shao Mingrui.
Pangeran ketiga itu sedikit tidak yakin. Akankah apa yang dikatakan Zhou Fan itu benar, apakah ada seorang yang begitu sempurna, sampai bisa menjadi alkemis tingkat keempat dengan usia yang masih amat muda. Selain itu, jika memperhatikan kekuatan maka semakin terlihat tidak masuk akal.
Kekuatan Zhou Fan setidaknya tidak lebih lemah dibandingkan dengannya yang merupakan petarung kaisar bintang lima. Untuk mencapai tingkat ini tidak didapatkan dengan tanpa usaha, itu membutuhkan waktu yang tak singkat, apakah masih ada waktu untuk mendalami alkemis, tidak mungkin.
"Tidak percaya? Aku akan buat kau melihat apa yang namanya kesempurnaan." Zhou Fan tanpa basa basi mengeluarkan beberapa tanaman herbal, bersamaan dengan itu api menyelimuti tubuhnya.
Wajah Shao Mingrui terlihat tidak percaya, dia bahkan mengira ini tidaklah nyata. Namun beberapa kali dia memejamkan mata, apa yang dia lihat tidak kunjung hilang.
Zhou Fan mengolah pill dengan begitu indahnya, bahkan sebagai seorang pangeran dia baru pertama kali melihat teknik pembuatan pill yang sangat memukau.
"Tutup mulutmu, atau aku mencelupkan api ini ke dalamnya." Zhou Fan terkekeh sambil menggerakkan tangan mengendalikan perputaran api di sekelilingnya.
Perlahan tapi pasti tanaman herbal yang dikeluarkan berubah menjadi cairan ekstrak yang sedikit kental.
Melihat cairan yang bergerak melayang di udara membuat Shao Mingrui sekali lagi membuka mata selebar lebarnya. Dia bahkan tak pernah memalingkan wajahnya dan memandang Zhou Fan dengan tatapan memuja.
"Ini adalah intinya." Zhou Fan berkata sambil mengerahkan tenaga dalam pada kedua telapak tangannya.
Pemuda itu meraup cairan yang agak kental dan berusaha membentuknya menjadi butiran pill. Tidak hanya satu melainkan tiga butir pill sekaligus.
Ketika Zhou Fan mengakhiri masa pembuatan pill, sebercak energi terlempar keluar dari telapak tangannya. Bersamaan dengan itu aroma harum semerbak khas tanaman herbal menguak dalam ruangan.
Shao Mingrui meraih pill di tangan Zhou Fan, pill berwarna perak dengan semburat garis emas itu merupakan pill kultivasi.
"Tanaman herbal yang aku dapatkan dari markas Bandit Bukit Terjal tidak terlalu bagus, hanya bisa membuat pill tingkat kedelapan." Zhou Fan mengatakan dengan begitu santai, seolah itu adalah sesuatu yang biasa.
"Kau berkata seperti itu membuatku sakit hati. Meski ini adalah pill kualitas rendah, tapi masih merupakan suatu yang berharga."
Shao Mingrui benar benar tak habis mengerti, terbuat dari apa kepala Zhou Fan ini, sampai bisa menjadi alkemis tingkat keempat dengan umurnya yang masih muda.
Zhou Fan tak mempedulikan ucapan Shao Mingrui, dia meraih kembali pill kultivasi tersebut.
"Aku berpikir, seseorang harus memohon kepadaku..."