Terusan novel Muslimah Itu Milik Seorang Mafia.
Jika bingung dengan pemerannya, bisa baca novel di atas terlebih dahulu🥰
Cerita ini hanyalah fiksi.
Terlalu memandang derajat membuat Gamian Alvaro Morgan menjadi seorang laki-laki yang merasakan betapa pahitnya cinta bertepuk sebelah tangan. Wanita yang selalu ia hina sebagai "anak pungut" berhasil membuat ia merasakan apa itu cinta dan juga apa itu terluka.
Demi menenangkan pikirannya, laki-laki 22 tahun itu pergi ke desa untuk menemui paman dan bibinya. Berniat berlibur dan menenangkan diri malah menjadi sebuah masalah yang besar.
Laki-laki itu di tuduh melakukan pelecehan terhadap gadis polos.
Mampukah ia keluar dari masalah itu, atau malah masalah itu akan membuat ia terhanyut akan sensasi baru.
Penasaran?
Simak cerita lengkapnya di sini❤️
Baca juga kisah Gamian sebelumnya di Muslimah Itu Milik Seorang Mafia ❤️
jangan lupa like, komen, hadiah dan juga vote nya.
Jika tidak suka, silahkan tinggalkan tanpa jejak yah.
Note:
1. DILARANG MELAKUKAN TINDAKAN PLAGIAT! JIKA DI TEMUKAN KASUS PLAGIAT, SAYA AKAN MEMBAWA KE RANA HUKUM TANPA TOLERANSI!
2. COVER: Google search
Editing: Little rii.
3. DILARANG SPAM PROMOSI!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Little Rii, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Wanita asing.
Pagi hari yang cerah. Lana kini sedang bersemangat untuk bersih-bersih, gadis itu dengan antusias membersihkan halaman rumah yang besar. Ia berdiri di bawah pohon di depan rumah, memegang sapu lidi dan sembari bernyanyi kecil. Tanpa ia sadari, aktifitas nya tak lepas dari pengamatan seseorang.
"Jalan kan rencana," ucapnya pada earphone nya. Entah apa maksud dari orang itu, setelah mengatakan itu ia duduk dengan tenang di kursi kebesaran nya sembari terus menatap ke arah mangsa melalui teleskop nya.
"Nona, biarkan saja pelayan yang melakukan tugas ini. Jangan membuat diri Anda kelelahan," ucap Pak Wong.
"Aku tidak lelah, kalaupun aku lelah itu tak masalah. Jadi, biarkan saja aku yang melakukan nya," tolak Lana tak mau berhenti.
"Hah, kalau tuan muda bangun dan melihat nona sedang menyapu, ia pasti akan marah dan menyalahkan pelayan yang ada di rumah ini. Tuan muda pasti akan menghukum mereka semua," ucap pak Wong.
"Benarkah? Apa dia sekejam itu?" tanya Lana membuat pak Wong seketika terdiam.
Sebuah gelak tawa terdengar dari Lana, gadis itu tertawa lepas karena merasa lucu.
"Mengapa anda tertawa?" tanya Pak Wong.
"Itu sangat lucu, dia menghukum semua pelayan hanya demi aku? Hahahaha, sangat tidak masuk akal." Mendengar perkataan Lana, pak Wong pun hanya bisa garuk-garuk kepala saja. Ia jadi bingung dengan situasi saat ini.
"Hm, kalau begitu. Apa anda ingin minum sesuatu?" tawar pak Wong.
"Iya, cuacanya panas dan aku cukup berkeringat. Tolong buatkan jus jeruk yah, pak."
"Baiklah, jus jeruk yang segar akan segera tiba."
Setelah mengatakan itu, pak Wong pun pergi menuju dapur meninggalkan Lana yang masih asyik menyapu.
Di saat Lana fokus membersihkan daun-daun yang jatuh ke tanah, suara bel gerbang terdengar. Tak ada satpam, dimana mereka? Mungkin sedang istirahat, pikir Lana.
Gadis itu pun berjalan menuju pintu gerbang dengan masih memegang sapu lidi. Di buka nya sedikit pintu gerbang mengintip siapa yang ingin bertamu.
"Salam, apa tuan Gamian ada di rumah?" tanya seorang wanita dengan perawakan tinggi dan juga terlihat dewasa. Lana tampak bingung, ia pun membuka pintu agar wanita itu bisa masuk.
"Kau siapa?" tanya Lana penasaran. Di lihat dari tampilan dan pakaian wanita itu, pastinya adalah orang yang berada.
"Apa jangan-jangan dia wanita yang akan menikah dengan suamiku seperti yang dikatakan nya waktu itu. Wanita cantik, seksi dan kaya." Batin Lana menerka.
"Mengapa kau tak mempersilahkan aku masuk? Seharusnya tugas pelayan adalah mempersilahkan tamu tuan nya untuk duduk," ucap wanita itu dengan angkuhnya.
"Kau belum mengatakan siapa dirimu, untuk apa aku membiarkan mu masuk," jawab Lana ketus.
"Cih, sombong sekali. Padahal hanya sebatas pelayan, akan ku pastikan kau di pecat nantinya," ancam wanita itu.
"Ada apa ini?" tanya Gamian dari arah belakang, laki-laki itu baru saja bangun karena pak Wong membangunkan nya dan mengatakan ada wanita asing di depan rumah yang berbicara dengan istrinya.
"Tuan, saya datang kemari untuk memberikan berkas-berkas hasil kerja sama perusahaan," ucap wanita itu berjalan mendekat.
"Tetap di tempat mu!" tegas Gamian mengangkat tangannya.
Melihat drama menegangkan di hadapannya, Lana pun memilih pergi saja. Ia tak mau ikut campur akan masalah percintaan suaminya. Bisa saja, suaminya hanya berpura-pura tegas di hadapan Lana. Jika Lana sudah pergi suaminya pasti akan langsung lembut pada calon istrinya.
"Kemarin minta hak, tapi lihatlah sekarang. Dia bahkan sudah tidak sabar untuk menikah lagi," gumam Lana merasa kesal.
Melihat kepergian istrinya, Gamian langsung mengambil berkas-berkas itu dengan kasar.
"Pelayan anda sangat tidak sopan, tuan. Sebaiknya anda meme.....
Belum sempat wanita itu habis berbicara, Gamian sudah mencekik lehernya dengan kuat. Membenturkan kepala wanita itu di pintu gerbang yang terbuat dari besi.
"Dia bukan pelayan di sini. Dia adalah nyonya di sini, sebaiknya kau pergi dan jangan datang lagi. Kecuali kau ingin leher mu putus dan mayat mu di santap serigala!" ancam Gamian melepas cekikan nya. Setelah cekikan Gamian lepas, wanita itu langsung lari terbirit-birit keluar dari lingkungan Gamian.
Ia memegangi lehernya yang sakit, sangat sakit. Ia pun mengeluarkan ponselnya lalu menghubungi seseorang.
"Tugas selesai, bos."
*****
_
_
_
_
_
_
Maaf telat up, sebab author hari Minggu seharusnya sudah pulkam. Tapi, kapal nya penuh dan author tertinggal 😭 jadi author galau dan gak bisa nulis apalagi mikir.
Maaf yah..
Rencana hari Rabu nanti author akan pulkam, jadi kalau gak update mohon di maklumi 😊
Typo bertebaran dimana-mana harap bijak dalam berkomentar yah
tbc.
sial ,aku ingat sudah ada satu dirumah 🙄
biar imajinasi ny smkin pas