Zahwa adalah seorang gadis soleha yang cantik dan juga baik hati, rela menerima perjodohan yang dilakukan oleh ayahnya kepada anak temannya pak Gunawan Wijaya demi membalas budi kepada temannya itu, karna dulu disaat mereka kesusahan ekonomi pak Gunawan lah yang telah bembatu memberikan modal kepada ayahnya.
Anton Wijaya adalah pria yang memiliki wajah tampan dengan tubuh yang perfek, ditambah lagi dengan kekayaan keluarganya yang sudah pasti jatuh kepadanya sebagai anak laki laki membuat setiap wanita terpesona dan ingin menjadi kekasihnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fitri Zamartha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 31
Zahwa yang sudah berada didalam kamar merasa jenuh dan memutuskan untuk pergi kedapur, namun saat membuka pintu ia mendengar seperti ada perdebatan diruang keluarga dalam rumah itu. Zahwa pun berlari turun mencoba mendekati sumber suara yang terdengar, ia berdiri tidak jauh dari kursi tempat mertuanya duduk namun belum berani untuk mendekat.
"Aku yang akan menjalaninya jadi kalian tenang saja, aku pastikan semuanya akan baik baik saja." Anton terlihat sangat percaya diri mengucapkannya dihadapan mama dan kakaknya itu.
"Terserah kau saja An, tapi jika terjadi masalah dalam rumah tanggamu di kemudian hari, jangan pernah kamu libatkan keluarga ini, dan satu lagi kami semua tidak akan mau menghadiri pernikahan mu." ujar Anita yang sudah terlihat kesal sekali dengan adiknya itu.
"Terserah." hanya itu kata terakhir yang di ucapkan Anton, lalu ia pergi meninggalkan semua orang.
Zahwa pun mendekati mama mertuanya, dan juga Anita.
"Ma, Zahwa mohon sudah hentikan saja semua ini, karna percuma meminta mas Anton menghentikan pernikahannya dengan sarah." ucap Zahwa kepada mertuanya.
"Kenapa Za, kenapa kamu sampai melakukan itu semua, kenapa kamu membiarkan ini terjadi.?" Ucap Anita yang juga sedikit kesal kepada adik iparnya itu.
Zahwa tertunduk, ia mulai menceritakan semua kejadian akhir akhir ini, bagaimana sikap Anton yang berubah dingin seperti dulu, dan Anton yang selalu pulang dalam keadaan mabuk, sampai sampai ia harus berbohong berusaha menutupi semuanya dari kedua mertuanya itu. Ia bercerita dengan Air mata yang sudah tidak dapat ia bendung lagi.
"Aku hanya ingin suamiku tidak membenci ku kak." ucap Zahwa dengan berderai air mata.
Hati Anita pun terasa sakit mendengar ucapan Zahwa, sungguh betapa menderitan adik iparnya itu, bahkan dia sendiri tidak tahu harus berbuat apa jika itu semua terjadi padanya, Anita mendekati Zahwa dan memeluknya.
"Maafkan kakak Za karna sudah berburuk sangka pada mu, kakak fikir ini hanya cara mu agar bisa terlepas dari Anton." pelukan Anita semakin erat.
"Kenapa nak, kenapa kamu memendamnya sendiri, kenapa kamu tidak pernah ceritakan kepada mama dan papa.?" ucap mama mertuanya.
"Karna Zahwa tahu bahwa mama dan papa akan melarang keinginan mas Anton, dan mas Anton pasti akan semakin kacau ma."Ucap Zahwa lirih.
"Ma, kak, Zahwa mohon jangan biarkan aku sendiri berada di pesta pernikahan itu." ucap Zahwa, tentu saja mama dan kakak iparnya itu sudah tahu apa yang di maksud oleh Zahwa.
Setelah kakak iparnya itu pulang, Zahwa masuk kedalam kamar ia menghampiri Anton yang terlihat sedang berdiri diluar balkon.
"Mas" panggil Zahwa, dan Anton pun menoleh kearahnya.
"Tidak usah di fikirkan ya, aku pastikan mama dan yang lain pasti akan hadir di pesta pernikahan mas dan Sarah." ucap Zahwa dengan tersenyum.
"Hmmm." hanya itu kata yang keluar dari mulutnya, dan Anton memilih duduk dikursi balkon.
"Aku akan bantu mas dan Sarah mempersiapkan semuanya" ucap Zahwa lagi.
"Apa kau yakin'' ucap Anton dengan menatap mata Zahwa. Dan hanya senyuman yang terlihat di bibir Zahwa dengan sedikit anggukan.
Setelah dua hari mendapat telpon dari sahabatnya, Reyhan memutuskan untuk mengambil cuti dari kuliahnya dan pulang ke Indonesia, dia benar benar penasaran dengan istri sahabatnya itu, dan bahkan hampir tidak percaya bahwa Anton akan menikah lagi.
Aku akan menemui pelangi di tokonya, aku memang sudah berjanji pertemuan di taman adalah pertemuan terakhir, dan aku tidak akan mengganggunya lagi, tapi jika aku pura pura berbelanja ditoko kuenya, maka tentunya ini lain ceritanya dong.
Reyhan tersenyum sambil memikirkan cara agar Zahwa masih mau bertemu dengannya, karna dulu dia sudah berjanji pada Zahwa, bahwa pertemuan mereka di taman adalah yang terakhir kalinya, tapi ia sangat merindukan pelanginnya.
Di sebuah toko perhiasan, Zahwa dan Sarah nampak sedang memilih cincin dan perhiasan lainnya sebagai mahar pernikahan Sarah dengan Anton. Zahwa terlihat sangat antusias memilih perhiasan, ia juga terlihat tersenyum bahagia seperti sedang mempersiapkan pernikahan untuk dirinya sendiri, Anton pun terlihat bingung dengan sikap Zahwa kenapa istrinya yang begitu bersemangat, apa yang sebenarnya ada dalam fikiran Zahwa.
Mereka memutuskan makan disebuah restoran setelah selesai membeli beberapa perhiasan. Setelah pesanan terhidang, mereka pun segera memakannya.
Anton terlihat menyodorkan sendok berisi makanan yang ia pesan kepada Sarah, kejadian itu pun berlangsung dihadapan Zahwa, dan Sarah pun memakannya tanpa ragu. Zahwa yang merasa sedikit tidak enak hati dengan tindakan Anton kepada Sarah segera beralih mengambil dan membuka pesan di hp nya, ternya ada chat masuk dari Lina ditoko.
"Mbak ada mas Reyhan di toko, dia meminta di buatkan kue seperti yang mamanya selalu pesan." ucap Lina dalam chat whatsapp nya.
"Kalau begitu minta saja dia kembali dua jam lagi setelah pesanannya selesai, aku akan kembali ketoko sebentar lagi." jawab Zahwa.
"Baik mbak." balas Lina lagi.
"Za." panggil Anton.
Zahwa pun mendongakkan kepalannya, ia sedikit terkejut karna sudah ada sendok berisi makanan dihadapannya yang disodorkan oleh Anton, Zahwa pun terlihat kikuk memakan makanan yang disodorkan oleh Anton, maklum saja ini pertama kalinya ia mendapat suapan dari suaminya. Berbeda dengan Sarah, ia nampak tersenyum dan menggelengkan sedikit kepalanya karna melihat raut wajah Zahwa yang menjadi merah karna malu atas perlakuan Anton.
"Za, nampaknya ini pertama kalinya ya mas Anton menyuapi mu, pipi mu seperti orang yang terkena pukulan Za." ucap Sarah yang membuat Zahwa semakin malu, sementara Anton melanjutkan makannya dengan menunduk fokus.
"Mas, Sarah, setelah ini aku langsung ke toko saja ya." ucap Zahwa ingin berpamitan.
"Kenapa buru buru sekali Za." tanya Sarah
"Mas Reyhan datang ke toko dan memesan kue untuk mamanya, aku harus menyiapkannya sebelum dua jam lagi." ucap Zahwa menjelaskan.
"Kalau begitu biar aku antarkan." ucap Anton.
"Tidak usah mas, aku naik taksi saja, kalian lanjutkan saja urusan yang lain." ucap Zahwa.
Jadi dia sudah berada di sini. Fikir Anton dengan sedikit terkejut saat mendengar Reyhan berada di toko kue Zahwa.