Cinta Yang Tertunda Princess Kesha & Arxel

Lima hari kemudian.

Di Mansion Kenzie sedang di sibukan untuk acara pernikahannya Kesha yang akan di selenggarakan di hotel Aisha. Mereka semua sedang mengecek persiapannya.

"Mamu... Daddy... sesuai janjiku aku akan mengenalkan Erina sama Daddy dan Mamu aku akan menjemputnya sekarang ya," kata Reyvan.

Kenzie pun mengangkat satu alisnya. "Bawa lah Boy, Daddy juga ingin mengenalnya." balas Kenzie.

Reyvan mengangguk bahagia lalu ia pun pergi untuk menjemput kekasihnya dengan menggunakan motor scoopynya.

"Bee, aku merasa belum yakin jika Reyvan mau menikah di waktu dekat, bukan aku tidak setuju sama Erina, entah lah aku hanya merasakan kalau mereka itu? Aku gak mau lanjut, aku tidak mau mendahului tuhan."

Kenzie tersenyum tipis ia tahu feeling istrinya memanglah selalu tepat. "Doakan saja yang terbaik" balas Kenzie.

Tidak lama kemudian—Keyvan, Vitha dan anak-anaknya pun sampai di Mansion Kenzie. "Daddy... Daddy... Daddy..." pekik ketiga cucu Kenzie sambil berlarian.

"Hai... Cucu Daddy... Come." kata Kenzie sambil menepuk pahanya.

"Daddy lihat aku punya mainan transformers," ucap Keegan sambil menunjukan mainan robotnya.

"Wow so nice, who buy Keegan?" tanya Kenzie.

"Daddy Key," jawab Keegan.

Sedangkan Keenan sedang duduk bersama Aisha. "Hai Key, kamu datang kapan? Wajahmu bonyok Key?" tanya Aisha.

"Semalam Mamu, iya kami hampir kualahan melawannya Evan saja tertembak bahunya," ungkap Keyvan.

"Sekuat itu musuh kalian?" sambung Kenzie.

"Yes Dad mereka ternyata dari Sisilia yang sedang di Thailand," balas Keyvan dengan wajah yang banyak memar.

***

Sementara Kesha masih di kamar—Ia sedang senyum-senyum sendiri sambil membalas pesan daei Arxel.

"Ar, gak boleh ya kita sedang di pingit, nanti kalau sudah hari H kita boleh bertatap-tatapan wajah," isi pesan Kesha.

"Hm... Sedikit saja sayang, please aku merindukanmu sayang," balas Arxel dengan emot sedih.

"Tak boleh!"

"Hm... gini saja deh, kamu kirim foto kamu nanti aku bayar satu foto dua juta bagaimana?"

"Hahaa... Ada-ada saja kamu Ar, baiklah nanti aku kirim," balas Kesha lalu mengirimkan fotonya sebanyak 50.

Ting... ting... ting... ting... Suara notif di ponsel Arxel beruntun Arxel tersenyum bahagia yang mendapatkan banyak foto dari calon istrinya.

Ting... Suara ponsel Kesha yang mendapat tranfer Rp. 100.000.000 dari Arxel.

"Astaga... Dia malah beneran," gumam Kesha sambil menggelengkan kepalanya.

"Thank you sayangku, Princessku, aku sudah gak sabar untuk esok lusa,"

"You welcome, Harus sabar, ya sudah aku mau turun ke bawah sepertinya ada abang Keyvan, aku sangat merindukannya,"

"Hm.. Kiss dulu,"

Lalu Kesha pun mengirimkan video pendek Princess sedang mencium Prince.

Setelah selesai saling bertukar pesan Kesha pun turun ke lantai dasar.

Sementara Arxel sedang senyum-senyum sambil melihat foto Kesha di ponselnya. "Semoga tidak ada halangan apa pun sampai hari itu tiba, aku akan memberikan kejutan untukmu sayang, sungguh aku bahagia sekali mau menikahi gadis impianku dan pada nyatanya kau sudah di ciptakan untukku Princess," gumam Arxel dengan mata berkaca-kaca sambil melihat foto Kesha.

***

Di perjalanan Reyvan tak kalah bahagianya ia akan menjemput Erina untuk di kenalkan kepada keluarganya.

"Aku gak sabar untuk menikahinya dan membuka jati diriku sebenarnya, semoga saja Erina mau menerimaku kalau aku adalah putra dari Daddy Kenzie, aku ingin ada perempuan menerimaku apa adanya bukan karena harta kedua orang tuaku," batin Reyvan sambil mengendarai motornya dan masuk ke dalam gang sempit untuk menuju kontrakan Erina.

Reyvan pun mengerutkan kedua alisnya yang melihat kontrakan Erina tampak ramai dan banyak mobil mewah yang berjejer—lalu Reyvan pun turun dan bertanya sama seseorang.

"Ma'af Bu, ada apa ini ramai sekali?"

"Oh... Itu si Erina habis melakukan ijab kabul, dia di persunting oleh seorang duda kaya." ungkap ibu-ibu itu yang ikut menyaksikan Erina menikah dengan lelaki lain.

"Bu bisa panggilkan Erina sebentar?" tanya Reyvan. Ibu itu mengangguk lalu masuk kedalam untuk memanggil Erina.

Tidak lama kemudian—Erina pun keluar dengan wajah yang bahagia. Saat menoleh Erina pun terkejut yang melihat Reyvan sedang berdiri di jalan dekat kontrakannya.

"Jelas kan Erina! apa maksud ini semua?"

"Rey, sebelumnya aku minta ma'af kepadamu, aku tidak mengabarimu dulu, aku tahu kamu baik, tapi kebaikan kamu juga gak bisa menjamin hidupku bahagia, aku sudah bosan hidup dalam kesusahan dan menyaksikan setiap hari ibuku berjualan sayur, aku ingin membahagiakan ibuku Rey, tolong paham atas diriku nanti aku akan ganti masalah uang yang sering kamu kasih sama aku."

"Apa kau mencintai lelaki itu?"

"Aku akan mencobanya, dia baik sekali bahkan akan memberikan rumah mewah kepada Ibu dan aku akan tinggal di luar negri bersamanya, ma'af Rey realistis saja aku sedari kecil sudah hidup susah, sedangkan kamu masih merintis usahamu yang belum pasti, aku harap kamu mengerti ya Rey," kata Erina lalu melenggang masuk kedalam kontrakannya.

"Ma'af Rey, tidak di pungkiri kamu baik dan tampan tapi aku tidak bisa hidup hanya melihat ketampananmu saja, aku butuh uang yang banyak untuk membahagiakan ibu," batin Erina.

Reyvan pun terduduk lemas di motor scoopynya, dadanya merasa sesak atas apa yang ia saksikan kekasihnya telah menikah dengan lelaki lain, dan memutuskannya begitu saja hanya karena gara-gara harta, lagi-lagi ia merasa kecewa dengan perempuan yang hanya melihat harta.

Reyvan tersenyum getir dengan matanya yang memerah. "Aku kira Erina lain dari perempuan lain ternyata sama saja, aku tulus mencintainya aku kasian dengan kehidupannya, aku berniat untuk menjadikannya Ratu dan mengubah nasibnya, tapi nyatanya aku kalah sama si Duda itu, wajah tampanku gak berlaku," gumam Reyvan lalu menjalankan motornya kembali.

Ia memberhentikan motornya di pangkalan ojol. "Rey kenapa wajahmu di tekuk seperti itu?" tanya salah satu ojol yang sudah mengenal Reyvan.

"Aku di tinggal nikah Bang,"

"Hahaaa... Hahaaa... Rey ya ampun malang sekali nasibmu, tampanmu gak berlaku, sudah jangan sedih masih banyak cewe di luaran sana."

"Ya tapi aku masih sakit hati, sudah lah aku traktir semuanya makan bakso,"

"Bener Rey? Emang ada sakit hati malah mentraktir?" kata salah satu ojol dengan heran.

"Ada ini aku, sudah sana panggil penjual baksonya aku borong deh semuanya supaya tidak berkeliling tuh abang bakso,"

"Yes, makasih Rey aku bawa pulang juga boleh buat anak bini,"

"Boleh terserah," balas Reyvan.

Lalu semua ojol pun memberhentikan abang penjual bakso mereka pun sibuk makan dan membungkusnya untuk di bawa pulang.

"Kamu ada-ada saja Rey, patah hati bukannya prustasi tapi malah bikin kita-kita kenyang perut, seolah-olah seperti sedang bahagia," kata salah satu ojol.

"Hm... Aku senang melihat kalian bahagia, aku di putusin karena aku miskin bang, sekarang perempuan yang benar-benar menerima kita itu sudah langka," ungkap Reyvan.

"Benar juga yang kamu katakan Rey tapi masih banyak perempuan yang tulus seperti Istriku, aku hanya seorang ojol tapi dia menerimaku dengan tulus bahkan mau hidup dalam kontrakan tiga petak, jangan putus asa Allah sedang mempersiapkan jodoh terbaik untukmu, tapi aku lihat kamu bukan seperti anak seorang supir Rey, kamu seperti anak Miliarder walau pun baju kamu sederhana dan motormu sederhana aura dan wajahmu seperti turunan orang berada," kata ojol itu yang memperhatikan Reyvan.

"Amiin... semoga saja aku di pertemukan dengan gadis sholehah tulus menerimaku apa adanya, Sudah sana ambil baksonya, oh ya ini uangnya bang, sisanya bagi-bagikan sama yang lain aku pulang dulu,"

Abang ojol itu pun menenerima uang dari Reyvan sebanyak enam juta. "Aku heran dengan anak itu misterius sekali dia mengaku pengangguran dan putra seorang supir tapi duitnya seperti gak habis-habis, setiap ketemu sering berbagi dengan kita-kita, sungguh aku di buat bingung," gumam ojol itu lalu menghampiri penjual bakso yang sedang di kerubungi puluhan ojol.

Reyvan Kim Elvanzie

***

Reyvan sampai di Mansionnya—Ia melihat semua keluarganya sedang berbincang bahagia di ruang keluarga.

"Loh, Rey mana kekasihmu?" tanya Aisha.

Reyvan pun duduk dan memeluk Aisha. "Boy ada apa?" tanya Kenzie dengan heran.

"Mamu, saat aku ke kontrakan Erina dia sudah menikah dengan Duda kaya, dia tidak mau denganku lagi hanya karena aku miskin," ungkap Reyvan dengan sendu.

"What the fuck..." Ucap Keyvan.

"Jiah... Hahaa... Hahaa... Sorry Rey aku bukan bahagia atas patah hatimu, tapi aku lucu Hahaa... Hahaa... Wajah tampanmu gak berlaku," ucap Raka sambil tertawa terbahak-bahak.

"Diam kau Sableng! Cucuku lagi sakit hati kau malah mentertawakannya." geram Yudha.

"Ck... Gadis bodoh mana sih grandpa yang menolak adik bungsuku ini yang jelas-jelas bau dollarnya sangat tercium kalau gak bodoh pasti bisa bedain mana orang kismin sungguhan dan orang kaya itu," balas Raka.

"Sudah Erina bukan jodohmu, kamu fokus saja selesaikan kuliah dan usahamu, Mamu yakin nanti kamu akan mendapatkan gadis yang lebih segalanya dari Erina."

"Iya Rey, kamu masih muda banget, lebih baik fokus saja dulu sama usahamu," sambung Kesha sambil memeluk adik bungsunya.

"Apa perlu Grandpa carikan Rey?"

"Jangan percaya Rey, nanti yang datang ani-ani kalau Grandpa yang carikan jodoh," celetuk Raka sambil memakan coklat Bar.

"Ih abang apaan sih, justru selera Grandpa itu bagus," sambung Azalea.

"Untuk sekarang aku gak mau dulu dekat dengan perempuan selain keluarga! Sudah aku mau ke kamar," balas Reyvan lalu melenggang pergi.

Semuanya saling memandang dan berbincang kembali sedangkan Kenzie pergi keruang kerja. Aisha pun mengikutinya dari belakang. "Bee, kenapa?"

"Gak ada sayang," balas Kenzie dengan tersenyum hangat.

"Jangan bohong, aku tahu kamu Bee,"

"Kamu ini ya perasa sekali jadi istri kaya cenayang," kata Kenzie.

"Ceritakan semua ini ada hubungannya sama kamu?"

"Yes, dari Reyvan menceritakan tentang Erina aku menyuruh anak buahku untuk menyelidikinya, dan dari Info itu Erina memang gadis yang baik namun kehidupannya sangatlah susah, aku memerintahkan anak buahku untuk mengetesnya, dan kenyataannya memanglah dia menginginkan kekayaan sayang dia hanya mencintai wajah putraku saja tidak dengan keadaanya." ungkap Kenzie.

"Hm... Jadi yang Erina menikahi Duda kaya itu adalah suruhan kamu?"

"Bukan, aku gak tahu soal itu, itu semua rencana anak buahku aku hanya memerintahkan untuk mengetes ketulusannya saja padahal aku juga berharapa kalau Erina adalah gadis tangguh sepertimu tapi nyatanya tidak, dia rela meninggalkan putraku yang baik hati hanya karena harta. Well putraku terselamatkan dari gadis yang menyukai harta."

"Astaga... Kamu ini ya Bee ada saja membuat ku kagum kamu sangat selektif sekali,"

Kenzie pun mengangkat tubuh Aisha dan di dudukan di pangkuannya. "Harus sayangku, cintaku, istriku, duniaku, sesusah apapun keadaan seorang perempuan jika mempunyai hati yang tulus ia akan tetap ikhlas dan tegar sepertimu mau menerima segala kondisi pasangannya."