NovelToon NovelToon
Ketika Hati Memilih

Ketika Hati Memilih

Status: sedang berlangsung
Genre:Janda / Konflik etika / Kontras Takdir / Trauma masa lalu
Popularitas:45.8k
Nilai: 5
Nama Author: Buna_Ama

Tak pernah terbayangkan dalam hidup Selena Arunika (28), jika pernikahan yang ia bangun dengan penuh cinta selama tiga tahun ini, akhirnya runtuh karena sebuah pengkhianatan.

Erlan Ardana (31), pria yang ia harapkan bisa menjadi sandaran hatinya ternyata tega bermain api dibelakangnya. Rasa sakit dan amarah, akhirnya membuat Selena memutuskan untuk mengakhiri pernikahan mereka dan memilih hidup sendiri.

Tapi, bagaimana jika Tuhan mempermainkan hidup Selena? Tepat disaat Selena sudah tak berminat lagi untuk menjalin hubungan dengan siapapun, tiba-tiba pria dari masalalu Selena datang kembali dan menawarkan sejuta pengobat lara dan ketenangan untuk Selena.

Akankah Selena tetap pada pendiriannya yaitu menutup hati pada siapapun? atau justru Selena kembali goyah ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Buna_Ama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 31

Ucapan Lily sore tadi berhasil menghantui pikirannya, bahkan ikut terbawa sampai dirumah. Selena melangkahkan kakinya dengan lunglai masuk kedalam rumah, matanya mengedar menatap sekeliling mencari keberadaan mama Jana dan papa Riza.

"Tumben sepi", gumam nya lirih

Kemudian, Selena berjalan menuju ruang keluarga lalu mendudukkan dirinya dengan kasar dikursi sofa panjang seraya menyandarkan punggungnya dan memejamkan matanya sejenak.

Dari arah dapur samar-samar, ia mendengar suara mama Jana mengobrol dengan papa Riza. Terdengar nada suara mereka seperti tengah membahas sesuatu.

 "Papa mau nya acara syukuran kecil aja ma, jangan yang besar dan mewah begitu". Suara papa Riza terdengar

"Tapi, ini kan acara sekali seumur hidup pa. Biar sekalian anak-anak pada kumpul". Suara mama Jana terdengar menyahut

Selena yang mendengar itu, seketika langsung membuka kedua matanya lalu beranjak dari duduknya melangkah masuk kedapur. Ia bersandar dikusen pintu, melipat kedua tangannya didepan dada dan menatap papa Riza juga mama Jana bergantian.

"Lagi pada bahas apa sih, Pa? Kayak nya seru banget".

Mama Jana menoleh dan sedikit terkejut. Sementara Papa Riza terkekeh pelan melihat anaknya yang tiba-tiba muncul di ambang pintu.

“Loh, kamu udah pulang, Sel?” tanya mama Jana.

Selena mengangguk pelan lalu berjalan mendekat. “Udah, Ma. Tadi mama sama papa lagi bahas apa ?"

“Papa kamu nih,” ujar Mama Jana sambil melirik ke arah suaminya, “maunya acara syukuran pensiun nanti dibuat kecil-kecilan aja. Padahal Mama pikir ini momen langka, sekalian kumpul keluarga besar.”

Papa Riza tertawa kecil sambil mengangkat cangkir tehnya. “Ngapain rame-rame, Ma. Papa cuma mau doa bareng, makan sederhana. Udah cukup itu.”

Selena duduk di kursi kosong di dekat tempat duduk papa Riza. “Aku sih setuju sama Mama. Kapan lagi ada acara kayak gini. Sekalian aja undang saudara-saudara yang udah lama gak ketemu, Pa.”

“Loh, kamu ikut Mama, ya?” goda Papa Riza pura-pura marah.

“Ya iyalah Pa, biar rame. Lagian udah lama rumah ini gak serame dulu.” Selena tersenyum tipis, tapi nada suaranya terdengar sedikit sendu.

Mama Jana memperhatikan raut wajah putrinya itu yang tiba-tiba berubah.“Sel, kamu gak apa-apa kan? Capek, ya? Dari tadi mama perhatikan kamu kayak banyak pikiran.”

Selena buru-buru menggeleng. “Enggak, Ma. Cuma... agak pusing aja.”Kilah nya berbohong seraya mengulas senyum tipis, berusaha menutupi kekalutan yang belum hilang sejak sore tadi.

"Gimana sidang tadi nak? Lancar kan ?" Ujar papa Riza bertanya seraya meletakkan kembali cangkir teh nya diatas meja.

"Lancar pa". Jawab Selena lirih sembari menganggukkan kepalanya pelan. Wajahnya terlihat semakin lesu.

Papa Riza dan mama Jana yang melihat itu hanya bisa menarik nafas panjang dan saling pandang. Kemudian, papa Riza menggeser duduknya lebih dekat dengan Selena.

Ia elus dengan lembut Surai panjang putri semata wayang nya itu dengan penuh kasih sayang.

"Sel... Jadikan yang kemarin sebagai pelajaran, jangan terlalu dalam-dalam mikirnya. Ingat, kamu harus selalu jaga kesehatan. Banyak tanggungjawab yang masih harus kamu pikul. Percaya sama papa, nanti akan ada hari bahagia mu, bahkan melebihi kebahagiaan kemarin. Nanti, akan ada seseorang lagi yang bisa bersyukur memiliki mu". Ucap Papa Riza dengan lembut

Selena menoleh menatap papa Riza sambil mengulas senyum cantik nya yang terlihat dipaksakan.

"Pa, aku udah gak mau mikirin tentang pasangan lagi. Cukup papa sama mama tetap disini temani Selena..." Ia menarik nafas lalu menghembuskannya perlahan. "Selena cuma mau fokus lebih kembangin cafe sama toko kue, udah itu aja sekarang yang Selena pikirin".

Mama Jana tersenyum hangat sambil menepuk pelan lengan Selena.

“Kalau begitu, Nak, papa dan mama akan selalu dukung kamu. Fokus sama apa yang kamu mau, tapi jangan lupa tetap jaga diri sendiri ya,” ucapnya lembut.

Selena mengangguk, setelah itu ia berdiri dari duduknya. "Ma.. Pa.. Selena pamit ke kamar duluan yaa. Mau bersih-bersih".

"Hmm.. Langsung istirahat Sel. Jangan banyak pikiran". Kata Papa Riza

"Iya pah, Selena tau".

Setelah itu, ia berbalik badan dan bergegas melangkahkan kakinya masuk kedalam kamarnya. Selena menutup pelan pintu kamar tersebut, menarik nafas panjang lalu duduk ditepian ranjang.

Agaknya, ucapan Lily tadi masih terus terngiang-ngiang dikepalanya dan tak mau pergi.

"Cakra Maheswara, kamu ingat Sel?"

"Cakra yang bawa kamu ke rumah sakit".

"Dia kayaknya pengen ketemu sama kamu deh, Sel".

"Aaarrgghhh..." Selena menggeram frustasi seraya menutupi wajahnya dengan kedua telapak tangannya.

"Kenapa kamu harus kembali lagi, apa kamu mau melihat penderitaan ku? Gak puas kah kamu, Kra?". Monolognya sendiri seolah pria yang bernama Cakra itu berada tepat dihadapannya.

Namun, tiba-tiba ponsel nya yang ada didalam tas berdering. Dengan malas Selena merogohnya dan melihat siapa yang menghubungi nya malam-malam begini.

Kalau Lily pasti tidak mungkin, sebab tadi dia bilang mau pergi kencan bersama kekasih nya.

Seketika dahi Selena mengernyit saat melihat nomor tak dikenal memanggil nya.

"Nomor siapa ini?" lirih nya bergumam

Tanpa ragu-ragu, Selena langsung menggeser tombol hijau lalu menempelkan benda pipih itu ditelinga kirinya.

"Selena..."

Deg!

Suara berat itu...

.

.

.

Haii genggsss jangan lupa dukungannya! Like, vote dan komen .. Terimakasih 🎀🌹

1
Agunk Setyawan
aku sih pilih Abang bayu♥️
Agunk Setyawan
Selena ini tipe cewek aneh dicintai Bayu mlh masih mikirin Cakra yg g jelas masalah Lily itu urusan nanti cinta g bisa dipaksa biarpun Lily suka Bayu tp KLO Bayu g suka gak cinta mau bagaimana ,,cakra juga g jelas
anju hernawati
bayu pria limited edition ..........
Muslika
lebih baik di cintai oleh laki2 daripada harus n masih ke jebak dg perasaan masalalu apalgi masa lagi dg seorang pengecut n pecundang Cakra
Muslika
tim yg netral alias pilih Bayu Karna utk Cakra big no dari awal dia yg mau Selena dia juga yg pergi tanpa sebab menata masa depan tanpa masalalu baik itu mntan pacar ataupun mantan suami ,dg tanpa menoleh ke belakang hidup juga bisa terus berjalan realistis aja sebagai wanita
Agunk Setyawan: betul kak
total 1 replies
Dew666
🌻💥
Kusii Yaati
Kita lihat dalam tiga bulan itu apa keputusan Selena menerima atau memutuskan perjodohan dengan Bayu 😌
Nurminah
kalo dunia nyata pilih bayu karena laki-laki jenisan cakra manalah patut ditunggu nggak jelas apa maunya masih sibuk ama keluarga nya disini sengaja baju disuruh pergi biar cakra punya kesempatan ya kan secara di novel karena kalo novel sifatnya cakra bisa jadi baik secara cuma cerita yg bisa dibuat sesuai selera penulis kalo dunia nyata nungguin laki-laki ngilang nggak jelas sama saja bodoh
ngikut aja kemana arahnya karena si cakra belum terlalu mengejar dan memohon maaf atas masa lalu ngilang tanpa pamit belum terlalu berasa efforts cintanya banyak bepikir dan minum2 hadeh
penasaran aja ama ujungnya liat para pemerannya kalo alurnya jujur udah hadeh lama
Nurminah: haha iya masih baca aku banyak yg dibaca awal eh sudahnya nggak jelas langsung hapus dari favorit masih dalam batas wajar ceritanya walaupun lambat ada yg malah nggak jelas
total 2 replies
Naufal Affiq
kalau aku rasa bayu aja lah yanh kau pilih jadi pendamping hidup mu,dia pria yang dan bertanggung jawab.dan satu lag selena cinta itu gak bikin hidup lho
Buna_Ama 🌹: Bayu pria yang apa ?? kok putus tulisannya ?? 😫😅😅
total 1 replies
Naufal Affiq
jangan lama juga sel menunggunya kasihan bayu
Kusii Yaati
sampai kapan menunggunya sel 1 thn,2 thn.selama kamu belum bisa move on dari masa lalu kamu dan Cakra masih menampakkan diri di hadapanmu maka kamu tidak akan pernah bisa membuka hatimu untuk bayu.jangan kasih Bayu harapan sel kalau pada akhirnya kamu tak bisa membuka hatimu untuk Bayu 😔
Kusii Yaati
apakah setiap ada masalah harus ke luxury club kra 😩... apakah orang seperti itu yg akan Buna jodoh kan dengan Selena,miris sekali kalau iya😌... hilang Erlan bukannya dapat lebih baik malah sama.bedanya kalau Erlan selingkuh kalau Cakra suka mabok.nggak yes banget 😒
vnablu
terus Cakra gimana Buna atau Cakra nya untuk aku aja lumayan kan kebetulan ak lgi jomblo 🤣🤣😄
Buna_Ama 🌹: ah cari kesempatan dalam kesempitan inimah namanya 😪
total 1 replies
Dewi Anggya
ohhh ternyata calon mertua sm calon menantu 🤭..
Endang Afriyanti: trus Cakra gmna sel???
total 1 replies
Rida Arinda
siapa yg ngintip tuh🤔🤔🤔
vnablu
siapa ya yg menguping 🤔🤔
Naufal Affiq
lanjut kak
anju hernawati
mencurigakan .........
Dewi Anggya
siapakah 4 mata pasangan ituuu
Dewi Anggya
yg sabarrrr y Cakra hidup itu emg bnyk kejutannya...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!