SQUEL "GAIRAH SANG CASANOVA"
Bacaan ringan di bibir, kalau tidak suka boleh diskip!
Aneeq Conda Tanson, pria tampan dengan sejuta pesona yang dapat mengikat para wanita. Namun, sayang dia justru memakai ketampanan yang dia warisi dari ayahnya, hanya untuk mempermainkan mereka.
Baginya masa muda adalah waktu untuk bersenang-senang. Hingga kehidupannya berubah seratus delapan puluh derajat, saat dia bertemu dengan seorang wanita yang melamar menjadi sekretarisnya.
Wanita dengan status janda, dengan lekuk tubuhnya yang mempesona.
Hatinya semakin berdesir, kala melihat seorang anak kecil dengan bola mata biru memanggilnya dengan sebutan "Daddy"
What is Daddy?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ntaamelia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MSS 25
El pergi dengan diantar oleh supir pribadinya. Karena sampai di usianya yang ke 25, Ken tidak pernah mengizinkan El mengemudikan mobil sendiri, dia selalu diberi pilihan, Ken yang mengantar atau supir pribadi yang pria itu siapkan.
Wanita cantik itu benar-benar menjadi kesayangan di keluarganya, Ken akan selalu memiliki alasan apapun untuk membuat El terjaga, termasuk merepotkan keempat kakak kembarnya.
El memahami bagaimana sikap posesif sang ayah, karena dia tahu, pria itu tak hanya bersikap seperti itu padanya. El kerap memperhatikan bagaimana sang ayah menyikapi ibunya, wanita yang usianya jauh lebih muda dari pria itu.
Entah kisah cinta seperti apa yang menjerat keduanya bersatu, baik Ken maupun Zoya tidak pernah menceritakan itu pada anak-anaknya. Semua masa kelam itu tertutup rapat.
Dan kelima anak itu tidak ada yang ambil pusing, mereka tidak peduli bagaimana Ken dan Zoya bisa menikah, yang penting sekarang, Ken selalu bisa menjaga dan mencintai keluarganya, pun dengan Zoya yang memberikan cinta tak kalah besarnya pada pria itu.
El menghela nafas panjang, dari pada seperti dibuntuti oleh sang ayah, El lebih memilih untuk pergi bersama dengan supir pribadinya.
"Pak Bim, kita ke kantor Kak An ya," ucap El seraya memasang sabuk pengaman, dan pria dengan tubuh tambun itu mengangguk patuh.
"Baik, Nona."
Mobil putih itu melandas cepat, membawa El dengan senyumnya yang cerah, tak sabar bertemu sang pujaan, Caka. Putra sulung dari asisten ayahnya, sedangkan adik pria itu masih berkuliah, dan El suka menanyakan Caka pada gadis manis itu, dia adalah Vita.
Kereta besi itu berhenti tepat di depan gedung perusahaan Tan Group, El langsung turun, sementara sang supir diminta untuk kembali ke mansion.
El melangkah anggun, pesonanya sebagai nona muda memang tidak diragukan, semua orang menatap dengan decak kagum, El seperti boneka barbie yang tengah berjalan.
Wanita cantik itu tersenyum ramah pada semua karyawan kakaknya, dan tiba-tiba sepasang matanya teralihkan pada sosok tampan yang sudah sering mengganggu tidurnya, mata El berbinar, menatap pada Caka yang baru saja melangkah ke arah lift.
Wanita itu melangkah cepat, membawa kaki jenjangnya untuk sedikit berlari, pintu lift yang kala itu hampir tertutup, El buka paksa hingga tubuh rampingnya masuk dengan sempurna.
Melihat itu, Caka membulatkan matanya, tak percaya wanita ini nekat menerobos lift yang hampir saja tertutup, kalau terjadi apa-apa bagaimana. Caka merasa cemas seketika.
Namun, yang dicemaskan justru mengulum senyum manis. Senyum yang teramat Caka suka, tetapi dia mencoba untuk mengontrol perasaannya.
Caka hanya membalas sekedarnya, wajah pria berlesung pipi itu kembali datar, membuat senyum El langsung memudar.
Wanita cantik itu mengerucutkan bibirnya, lalu berbalik membelakangi Caka, belum apa-apa moodnya sudah dibuat berantakan oleh pria itu.
"Nona, lain kali jangan menerobos seperti itu, anda akan dalam bahaya," ucap Caka, membuka obrolan dengan El, memperingati wanita cantik itu.
El tampak acuh, dia melipat kedua tangannya di depan dada. "I don't care. Apa pedulimu? Mungkin kalau aku terjepit, kamu juga akan tetap memasang wajah datar seperti itu, jangan-jangan waktu Aunty Siska hamil dia ngidam es batu, makanya kamu dingin seperti itu!" Sindir El, tanpa melirik sedikitpun ke arah Caka.
Di belakang sana, Caka mengulum senyum tipis, merasa lucu dengan gerutuan nona muda yang ada di depannya. Caka memperhatikan tubuh El yang selalu memakai pakaian terbuka, bukannya menjawab sindiran wanita itu, Caka justru membuka jasnya.
Perlahan Caka memakaikan jas tersebut pada tubuh El, membuat wanita yang misuh-misuh itu langsung berhenti, apalagi dia mendengar Caka bicara padanya.
"Perlihatkan tubuhmu hanya untuk suamimu kelak."
Dan kalimat itu berhasil membuat seorang barbie hidup seperti El memasang wajah garang. Wanita itu berbalik dan menatap sengit pada Caka, membuat pria itu menatap dengan penuh tanda tanya.
Tiba-tiba El menyerang Caka, membawa tubuh pria itu ke sudut ruangan. "Lalu bagaimana kalau calon suamiku itu tidak peka? Dia selalu menganggapku tak ada, dan tak peduli dengan semua yang aku lakukan untuknya?" Cetus El dengan menarik dasi Caka, hingga pria itu sedikit tercekik.
"Kamu juga harus tahu, aku berdandan seperti ini karena aku ingin menarik perhatiannya. Tapi apa yang aku dapat?" El semakin mendekatkan wajah mereka, membuat Caka tak berkutik, ular betina kalau sudah mengamuk memang tidak bisa dianggap remeh.
"Dia sama sekali tak memberikan reaksi yang aku tunggu, wajahnya selalu datar, membuatku ingin mencakarnya!" sambung El dengan penuh penekanan, tubuh wanita itu semakin menghimpit tubuh Caka, dia sudah geram dengan pria satu ini, kenapa sampai sekarang tidak pernah bisa mengerti.
Caka terlihat pias, sementara El sudah melotot, matanya hampir keluar. "Bagaimana? Bagaimana menurutmu? Aku harus apa supaya dia bisa peka! Aku bahkan pernah menganggapnya bukan pria normal! Tapi setelah ini aku tahu, bahwa dia memang masih bisa aku harapkan!" pekik El, dia merasakan tubuh Caka yang bereaksi, tubuh mereka yang menempel membuat El sadar ada sesuatu yang bangkit.
Sekali lagi Caka menelan ludahnya, dia menatap El yang sudah berapi-api dan masih mencengkram dasinya. "Nona_"
Ting!
Lift terbuka, membuat orang yang ada di luar sana bisa melihat apa yang sedang Caka dan El lakukan. Aneeq mengerjapkan kelopak matanya.
"Hei, apa yang sedang kalian lakukan?"
*
*
*
Sambil nunggu Aneeq sama Neng Jenda, mampir ke karya teman anuku yah😗😗😗
Judul : Mantan Simpanan
Napen : Kim.nana