Seorang selir baru sebuah kerajaan Qing (Xia Fei) yang hidup dalam bayang-bayang kebencian dari permaisuri Ren yang bersekongkol dengan para selir senior (Hong Xie, Lou Peng dan Bou Lin) karena cemburu dengan perlakuan spesial kaisar Qing Feng pada Xia Fei.
Hari itu permaisuri Ren,Hong Xie, Lou Peng dan Bou Lin dengan sengaja menjebak Xia Fei yang sudah di pengaruhi obat. mendorongnya masuk kedalam kamar pangeran kedua (pangeran Li).
Xia Fei yang sudah lemas dan tak berdaya berusaha melarikan diri sekuat tenaga.hingga membuatnya tersudut dipinggir tebing.
Para selir sengaja mendorong Xia Fei hingga membuatnya jatuh kedalam jurang dan tenggelam kedalam air.
Gelang giok pemberian kaisar tiba-tiba mengeluarkan cahaya yang menyilaukan.membuat Xia Fei menutup mata.
Ketika tersadar dirinya berada di sebuah tempat yang asing.dengan orang-orang yang terlihat asing serta memakai baju yang aneh.
Dimana sebenarnya Xia Fei berada??
Seperti apa kehidupan Xia Fei selanjutnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon tutie arsyek, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 31
Sementara itu di pasar malam.
Xia Fei tidak henti-hentinya dibuat kagum,matanya berbinar dan mulutnya menganga ketika melihat pasar malam di masa depan yang ramai dan penuh dengan benda-benda yang aneh, menurutnya.
Dalam bayangannya.ya, seperti pasar hantu di zamannya. Cuma ada beberapa penjual barang dan lampu-lampu lampion yang berjejer.
Tapi, pasar malam kali ini benar-benar membuat Xia Fei tertegun heran dan melontarkan banyak pertanyaan pada Ethan.
"itu apa?kenapa bentuknya bulat dan tinggi?cahayanya bagus.apa itu bintang?"
" itu....apa didalam sana banyak hantu?kenapa semua orang masuk kesana?apa mereka tidak takut mati?"
" kenapa ada perahu di daratan?apa perahu itu tersesat?apa danaunya kering?"
Dan masih banyak lagi pertanyaan Xia Fei dan tentu saja dengan sabar Ethan menjawabnya.
Malam ini Ethan merasa nyaman berada didekat Xia Fei,begitupun sebaliknya.Xia Fei merasa aman berada didekat Ethan.
Diam-diam Ethan memotret Xia Fei setiap kali mereka naik wahana di pasar malam itu.
Senyum dan tawa selalu terulas dari bibir Xia Fei yang semakin membuat Ethan terpesona dibuatnya.
Berbagai macam mainan, baju couple dan makanan termasuk harum manis dengan ukuran yang besar di beli Ethan demi bisa melihat Xia Fei tersenyum bahagia.
Tanpa terasa, waktu pun sudah menunjukkan jam dua belas malam.
Ethan segera mengantarkan Xia Fei kembali ke paviliun.tapi sebelumnya, Ethan menelepon Merry terlebih dahulu guna memastikan semuanya baik-baik saja.
"Merry, bagaimana? Apa semua aman terkendali?"
"aman tuan, kapan kalian pulang?"
Terdengar suara Merry dari telepon dan kelihatannya memang aman karena suara Merry terdengar datar tanpa gugup ataupun takut.
"ini baru mau pulang. Ya sudah, tunggu kami di pintu belakang ya"
"iya tuan"
Sayangnya, tanpa Ethan dan Xia Fei sadari jika ternyata saat itu Kai tengah berdiri di samping Merry.bahkan Kai sendirilah yang meminta Merry untuk mengangkat panggilan itu.
"pergilah ke belakang.tapi ingat,jangan bilang pada mereka jika aku sudah tau semuanya.jaga sikapmu jangan sampai mereka curiga"
Merry bergegas menuju pintu belakang,ia tidak ingin berbuat kesalahan lagi pada tuhan besarnya.
Selama Merry menunggu di pintu belakang, selama itu pula Kai memantau mereka dari laptopnya.
Tidak lama Kai melihat mobil Ethan terparkir di halaman belakang.
Ethan terlihat turun dari mobil lalu membukakan pintu mobil untuk seseorang.siapa lagi kalau bukan untuk Xia Fei.
Dadanya tiba-tiba bergemuruh ketika dia melihat Xia Fei keluar dari dalam mobil dengan rok mini rample, tanktop crop dan sweater Hoodie.
"dasar tukang bangkang" Kai mengepal tangannya geram.
Bagaimana Kai tidak geram, baru kemarin dia mengatakan pada Xia Fei larangan memakai baju seksi dan tentu saja maksud dari ucapannya itu bukan untuk orang lain selain dirinya. Tapi Xia Fei malah sengaja memakainya malam ini itupun untuk pria lain.
Dadanya semakin bergejolak ketika Ethan sengaja merangkul pinggang Xia Fei sambil membawakan beberapa kantong belanjaan.
"bangsat.... berani-beraninya dia pegang Xia Fei"
Mereka berjalan sambil tertawa,nampak sangat bahagia.
Dari layar Kai melihat Ethan menyerahkan semua kantong belanjaan itu pada Xia Fei.lalu memberikan beberapa lembar uang pada Merry namun Merry menolaknya.entah apa yang Merry katakan saat itu karena Kai tidak bisa mendengar jelas.
Walaupun ada sedikit paksaan dari Ethan tapi Merry terlihat tetap menolak uang tersebut,hingga akhirnya Ethan menyerah lalu beranjak pergi.sebelum masuk kedalam mobil Ethan melambaikan tangannya pada Xia Fei.
"sok-sokan romantis,si monyet....."
Ethan benar-benar sudah membuat Kai murka malam ini.
Sesampainya didalam rumah barulah Merry terlihat gugup.ia melihat sekeliling rumah bahkan saat hendak membuka pintu kamar pun Merry sempat menjatuhkan kuncinya. terlihat jelas sekali jika Merry ketakutan. Tangannya gemetar saat mengambil kuncinya yang jatuh.
"Merry, ada apa?" Xia Fei menahan tangan Merry.
"tidak ada nona, masuklah. Aku harus segera pergi tidur sebelum tuan besar bangun"
"katakan padaku, ada apa? apa tuan besar tau tentang hal ini?" Xia Fei mulai curiga apalagi ketika dia tadi melihat Merry menolak uang pemberian Ethan.
"nona pergilah tidur, besok pagi aku harus segera bangun. Selamat malam, nona" Merry bergegas pergi setelah pintu kamar terbuka. meninggalkan Xia Fei yang masih termenung didepan pintu.
Merry berlari masuk kedalam kamarnya. Menutup pintu rapat lalu menguncinya.
"apa besok pagi nona akan baik-baik saja? Ya Tuhanku semoga saja tidak terjadi apa-apa pada nona" Merry menutup seluruh tubuhnya dengan selimut sambil terus berdoa.
Di sisi lain, Kai yang masih tetap terjaga terus memperhatikan Xia Fei dari layar laptopnya. Bahkan saat Xia Fei mengganti baju pun mata Kai tetap fokus melihat setiap inci tubuh wanita itu.
Glek!!
"shit....." umpat Kai.membuka kancing kemejanya hingga terbuka setengahnya.entah kenapa ia merasa gerah setelah melihat tubuh Xia Fei?
"aku gak tahan lagi" Kai beranjak meninggalkan ruang kerja.berjalan menuju kamar Xia Fei.
Ia benar-benar tidak bisa menahan gairahnya yang sudah bergejolak.
Anehnya,tadi juniornya sama sekali tidak bergerak ketika mendapatkan sentuhan lembut dari wanita lain. termasuk wanita asia yang sengaja dicarikan untuknya.
Klik!
Tanpa basa-basi Kai langsung masuk kedalam kamar dimana saat itu Xia Fei baru mengenakkan dalaman saja.
"AHK.....TUAN BESAR......" teriak Xia Fei terkejut. Matanya melotot dan langsung menutupi dada dan bagian bawahnya dengan kedua tangan.
Brak!
Kai membanting pintu kencang.
Merry yang saat itu belum tidur langsung menutup kepalanya dengan bantal.
"ya Tuhanku, kasihan sekali nona"
Merry menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut,badannya gemetar.
"kenapa? Apa aku gak boleh masuk ke kamarku sendiri?" Kai berjalan pelan menghampiri Xia Fei sambil membuka kancing kemejanya yang tersisa.
"bu-bukan begitu, tapi ada baiknya tuan besar mengetuk pintu terlebih dahulu. Aku belum selesai memakai baju" Xia Fei berusaha meriah bajunya yang tergeletak diatas ranjang. tapi sayangnya, Kai malah melempar bajunya ke lantai.
"bukannya kamu senang jika tubuhmu di lihat pria lain, hah? Kenapa sekarang malah malu-malu?"
" apa maksud tuan besar?" Xia Fei semakin gugup ketika Kai berada tepat didepannya.
"gak usah berlagak polos"
Di tariknya tangan Xia Fei.
"ahk....." ringis Xia Fei.
" dimana saja si monyet nyentuh kamu? Disini?" Kai menarik pinggul Xia Fei hingga membuat tubuh mereka saling menempel.
"tu-tuan besar....jangan begini.... Aku...." Xia Fei meronta.
"apa dia juga menyentuh kamu disini?" Kai mengusap pan-tat Xia Fei kemudian meremasnya.
"tuan besar....."
"apa si monyet juga melakukan ini sama kamu?" di raihnya belakang kepala Xia Fei lalu dengan kasar Kai mengulum bibir wanita itu.
"uummmm....tuan besar....." suara Xia Fei hampir tidak terdengar. Tenaganya yang lemah berusaha memukul dada Kai yang kekar. Xia Fei terus meronta dan berusaha melepaskan diri, nafasnya mulai terasa sesak.
Sret!
Tubuh wanita itu seketika tersungkur diatas ranjang hanya dengan satu ayunan tangan kekar Kai.
"ahk.....tuan besar mau apa?" Xia Fei meraih selimut berusaha menutupi tubuhnya.
Tapi dengan cepat Kai merebut selimut itu dan kembali melemparnya ke lantai.
"gak usah munafik Xia Fei. Aku tau kamu suka menggoda pria,iya kan? Jika kamu berani menggoda temanku dengan penampilanmu kenapa kamu takut padaku?" Kai merangkak naik ke atas ranjang. Mengungkung tubuh wanita itu dibawah tubuh kekarnya.
"kamu membuatku gerah, Xia Fei" Kai mencengkram kedua tangan Xia Fei diatas kepala.di tenggelamkannya kepala pria itu di leher Xia Fei yang di susul kecupan kasar yang meninggalkan tanda merah disana.
"tuan besar,jangan begini....lepaskan....."
Kai tidak menggubris ucapan Xia Fei.wangi tubuh wanita itu membuat gairahnya semakin menggebu.
Selama ini Kai merasa hidupnya baik-baik saja. Hasratnya juga normal, dia bisa melampiaskan nafsu bejatnya pada wanita mana saja.membayarnya, lalu besoknya dia bisa mengganti wanita sesuka hati.
Tapi setelah Xia Fei hadir dalam hidupnya,Kai benar-benar merasa tersiksa.
Tidak hanya berdampak pada moodnya, tapi juga gairahnya dan otaknya yang tidak bisa berpikir jernih.
"jangan tuan besar....."
Kai benar-benar sudah tidak bisa lagi menahan dirinya.
Dan malam ini dia ingin mendapatkan apa yang dia mau dari Xia Fei.