"Kamu mau ngapain den?"Tubuh Novi bergetar hebat melihat Jonatan Lim anak yang dulu pernah diasuhnya berada diatas tubuhnya."Aku mau makan kamu mbak!!"****
Novi Kumala ayu wanita yang sering disebut perawan tua di kampungnya terpaksa menikah dengan berondong muda yang ternyata adalah anak yang dulu pernah dia asuh saat bekerja dirumah tuan William Lim.
Novi bahkan baru sadar kalau yang dia nikahi adalah tuan muda Jonatan lim setelah mereka sah menjadi suami istri.Mereka menikah karena desakan dari warga yang mengira Novi dan Nathan akan melakukan hal yang iya-iya.
bagaimana kehidupan Novi setelah menikah?akankah Novi bahagia hidup bersama lelaki berondong yang bahkan dia dulu yang menemani tumbuh kembang lelaki itu.
kepoin ceritanya 🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ibah Ibah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
23
Bapak mau ngajak saya ngedate ya?"
Tanya Rena percaya diri saat William membelokkan mobilnya kearah berlawanan dari rumah yang dia tinggali.
ini adalah malam Minggu tak salah kan Rena berfikir seperti itu.
"Nggak panas"ucap
William sambil menyentuh kening Rena.
Rena langsung menepis tangan pak Will dari keningnya,,
"emang saya sakit,,!!"
"ya kan siapa tahu kamu ikutan amnesia seperti Novi,,lagian untuk apa saya ngajak kamu ngedate
kamu itu MEREPOTKAN"gurau pak wiill
namun Rena menganggap itu sebuah hinaan talak untuknya.
mata Rena mulai berkaca-kaca,,
apa iya dia merepotkan?
memang itu sangat benar,,dijakarta dia bahkan menumpang dirumah pak Will,kuliah juga pak Will yang membiayai,,
makan dan jajan Rena juga selalu dijatah pak Will,,
jadi benar,dia memang sangat merepotkan.
William menatap Rena yang tiba-tiba saja diam membisu,
apa dia tersinggung?
"turunin saya disini pak"ucap rena
William semakin menyerngit bingung,,apa Rena sedang ngambek?
"TURUNIN NGGAK!"
"Kamu kenapa Rena?"tanya pak Will bingung.
"Rena mau turun,Rena nggak mau repot in pak Will lagi,,Rena akan cari kerja,,jadi pak Will tak perlu repot-repot
ngasih jajan bulanan ke saya"
"Saya hanya bercanda tadi,,tak usah diambil hati,"
"Tapi saya sudah terlanjur sakit hati pak"
apa salahnya sih bohong dikit,,bilang iya gitu waktu aku bilang kita ngedate?
aku tu malu banget pak dikelas jomblo sendiri.
semua temen Rena punya pasangan,,mereka sering curhat ini itu bersama pasangan mereka,,bapak tahu Rena sering sekali diledek karena tak punya pacar.
harusnya bapak tadi bilang iya aja saat aku bilang kita ngedate jadi aku bisa pamer ke teman aku kalau aku punya pacar spek pangeran.
bapak tahu nggak yang bapak lakuin ke aku JAHAT!"
rengek Rena dengan nada intonasi yang dibuat-buat.
William terkekeh sendiri dalam hati,dia kira Rena menangisi apa,,ternyata hanya karena dia masih jomblo.
dasar ABG labil.
ledek William dalam hati.
"Ayo kita ngedate!!"ucap William sambil menahan tawa
Rena langsung bersemangat dia nampak menghapus air matanya.
"Kita beneran ngedate ya pak?dinner juga"ucap Rena bersemangat sambil bertepuk tangan ria.
William sampai geleng-geleng melihat tingkah Rena.
"Di beri hati minta jantung,dasar bocah" kekeh nya dalam hati.
William pun melajukan mobilnya kearah mall miliknya,
"Wah gedungnya besar banget,,,"teriak Rena yang
baru pertama kali menginjakkan kaki dimall.
"ini namanya Mall,,,"
"Iyaa Rena juga tahu pak Rena sering lihat di tv tv,nggak nyangka gedung nya sebesar ini ,,,"
"Kamu nggak pernah ke Mall sebelumnya?"
"Di kampung mana ada Mall pak,,adanya sawah sama hutan"
"Ayo masuk,,,"ajak William namun Rena justru terdiam seperti patung
"Kenapa lagi?"
"Bapak nggak punya pacar atau calon istri kan?"tanya Rena
William menyerngit tak faham apa maksud dari pertanyaan Rena
"Rena nggak mau aja nanti tiba-tiba di labrak sama pacar atau orang yang suka sama pak Will"
"Wanita yang saya sukai saat ini sudah menjadi menantu saya kamu tahu itu kan!"jawab William dengan nada kesal,,Rena pura-pura tak tahu atau sengaja membuat dirinya sakit hati.
Rena tersenyum dia langsung meraih tangan Will
"Hari ini pak Will pacar aku,,,"ucap Rena menyeret paksa Will agar ikut masuk bersamanya.
Hampir satu jam rena mondar mandir kesana kesini mengagumi interior yang ada dimall,,
dia bak bola yang terus menggelinding kesana dan kesini tanpa arah.
"Kamu sebenarnya ngajak saya ngedate apa ngajak main sepak bola hah!"sungut William yang sedari tadi mengikuti Rena namun dia tak kunjung memilih apa yang akan dia lakukan,,
semua orang sampai menatap meraka yang hanya melihat-lihat tanpa ada niat masuk disalah satu toko yang ada dimall ini.
Rena hanya cengengesan,
sebenarnya dia hanya ingin jalan-jalan saja,mengambil foto untuk dipamerkan ke teman-teman kuliahnya.
"Kamu itu mau apa disini,mau makan,belanja,nonton atau ke wahana bermain?Jagan hanya melihatnya saja"tegur pak Will pada Rena
"Rena nggak punya uang pak"
William menepuk jidatnya sendiri,,jadi ini masalahnya,,
"Ikut saya"
kini giliran William yang menarik lengan Rena,,,jika saja dia tahu sejak awal apa yang ada dibenak Rena pasti dia tak perlu repot mengelilingi mall ini.
"Bapak mau ajak saya kemana?"
"Kita makan dulu saya lapar,setelah makan saya beri tahu kamu ngedate yang sebenarnya"
Rena tersipu mendengar perkataan William,mereka akhirnya masuk kesalah satu Stand makanan yang ada dalam mall itu.
"Pilih apa saja yang kamu suka"ucap Will sambil memberikan buku menu pada Rena .
dengan senang hati rena menerimanya,
Dia juga sudah sangat lapar sejak tadi,apalagi dia begitu semangat berkeliling di mall ini.
"Pak ini nggak salah ketik ya nol nya?"tanya Novi yang melihat harga dibuku menu yang dia bawa.
pak Will mengambil buku menu itu,
"Ini sudah benar,,,"
"Mahal banget pak,,kita makan ditempat lain aja,,,masak sih cuma satu piring mie harganya seratus ribu,,,"protes Rena pada harga yang ada didalam menu.
"Itu juga cuma satu iris daging kecil harganya dua ratus ribu,,nggak bener nih warung makan disini"sungut Rena dia jadi misuh-misuh sendiri hanya karena sebuah buku menu.
"Duduklah,,,saya yang membayar"
"Rena nggak mau makan disini,,lebih baik beli daging dipasar,,seratus ribu dapat satu kilo,,bisa buat masak tiga kali itu,,mie di dipasar harganya cuma tiga ribu,kenapa disini jadi ratusan ribu,,jika beli dipasar kita bisa dapat tiga dus pak,"
William mulai jengah dengan ocehan rena yang terus menjelaskan harga pasar kepadanya.
seorang pelayan yang akan mencatat pesanan mereka sampai menahan tawanya.
William pun mengambil buku menu,,
memesan beberapa makanan untu mereka berdua.
"Saya kan sudah bilang nggak punya uang pak kenapa masih dipesan"ucap Rena kesal
"Uang yang tiap bulan saya beri kemana?"
"Udah Rena kirim ke bapak didesa,,pulang aja yuk pak,,nanti saya masakin dirumah,
Maaf juga karena uang dari bapak sudah saya kirimkan kerumah,saya ini anak sulung,adek saya butuh biaya,nggak enak dipinjami terus sama bulek Fatimah"
"Bulek Fatimah itu ibunya Novi ya?"Rena hanya mengangguk,,dia tak bermaksud memanfaatkan pak Will.
sekarang dia merasa sangat bersalah sekali sudah memanfaatkan kebaikan pak Will padanya.
"Saya janji pak kalau saya sudah kerja,saya akan mengganti uang bapak"
Ucapan Rena terhenti saat pelayan mengantarkan pesanan mereka.
"silahkan dinikmati"ucap pelayan itu
"terima kasih"
jawab pak Will,
Rena menatap William yang dari tadi hanya diam,
dia enggan menyentuh makanan didepannya yang menurut dia sangat mahal,,
didesa uang segitu bisa buat makan satu Minggu.
"Di makan Rena"tegur pak William karena sedari tadi Rena hanya menatap makanannya.
pak Will membuka aplikasi M banking miliknya,dia membuka aplikasi itu dan membuka saldo yang ada dihp itu, William memperlihatkan deretan angka di ponselnya ke arah Rena.
Rena menatap apa yang tertera dilayar hp William,,matanya melotot sempurna menatap banyaknya angka nol yang berjajar di saldo M banking milik pak Will...
"Sudah tahukan maksud saya?sekarang MAKAN!"ucap pak Will penuh penekanan.