NovelToon NovelToon
Uncle Julian

Uncle Julian

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat
Popularitas:14.3M
Nilai: 4.9
Nama Author: dewi kim

Cinta itu datang membawa sejuta keindahan, dan seribu kebahagiaan.
Namun sayang, kebahagiaan itu tak bertahan lama.

Cinta itu pula yang menorehkan luka.

Sebuah kisah gadis mudah berumur 23 tahun yang mencinta pria matang seumur ibunya.

Tania pikir, kisah cintanya akan semulus kisah cinta orang tuanya. Namun Tania salah, Cinta itu malah membuatnya terpuruk.

Dunia Tania hancur saat Julian yang tak lain adalah lelaki yang dicintainya tiba-tiba mengenalkan calon istri kehadapannya.

Hubungan yang sudah di bangun dua tahun tersebut itu pun harus berakhir.


Tanpa Tania tau, ada alasan kenapa Julian meninggalkannya dan memilih wanita lain.

Pria asal Spanyol itu menyimpan alasan tersendiri kenapa dia harus meninggalkan Tania.

Satu tahun berlalu, mereka di pertemukan kembali. Akan kah Tania tau apa yang di sembunyikan oleh Julian?


Mengandung bawang, mecin dan seperti tayangan ikan terbang.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dewi kim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 29

Mendengar ucapan Tania, Clara langsung berlari meninggalkan kamar mandi.

Dia pun kembali ketengah-tengah pesta, Clara menutup mulutnya saat melihat layar besar. Di layar itu terlihat semua kejahatan Clara. Bahkan saat ada rekaman saat Clara menjebak Julian. Bukan hanya itu saja, terlihat pula saat Clara meracuni Felisia dan bagaimana Clara mengawetkan mayat Felisia dan saat penyekapan Tania. Semua kejahatan Clara di tayangkan dilayar tersebut bahkan tanpa ada yang terlewat.

Fabian dan Maria hanya bisa diam melihat anak semata wayangnya dipermalukan. Toh, Fabian pun sadar Clara memang bersalah.

Para tamu saling berbisik-bisik melihat tayangan didepannya. Dan ada pula yang melihat Clara dengan tatapan jijik.

Saat masih shock dengan apa yang dilihatnya, tiba-tiba seorang wanita parubaya langsung menjambak rambutnya. Dan wanita itu adalah ibu dari mendiang Felisia.

"A ... A ...Lepaskan!" teriak Clara sembari meringis.

"Dasar wanita biadab, ternyata kau yang telah membunuh putriku!" teriak ibu Felisia tak kalah kencang. Karena kencangnya jambakan ibu Felisia, Clara pun sampai terjatuh dengan posisi telentang. Tak ingin menyia-nyiakan kesempatan, Ibu Felisia duduk di atas perut Clara, lalu menghajar Clara dengan membabi buta.

Seketika pesta yang tadi berjalan lancar dan gemerlap berubah menjadi sangat menegangkan. Ibu Felisia benar-benar menyalurkan amarahya. Dia terus menghajar Clara dengan membali buta.

Tak lama beberapa orang polisi datang menangkan ibu Felisia. Setelah tenang, Ibu Felisia pun bangkit dari tubuh Clara.

Dua orang polisi langsung membantu Clar untuk bangkit. Semua semakin terperangah melihat kondisi Clara yang mengenaskan. Gaun indah yang di pakainya sudah sobek dibagian depan mukanya pun sudah babak belur dan rambut yang juga sudah acak-acakan.

Sedangkan Aysel yang juga hadir sebagai tamu ikut terperangah melihat kejadian didepannya. Dia tak menyangka cucunya pernah disandra oleh Clara yang notabennya adalah seorang psicopat. Sedangkan Aska, dia tampak menyeringai melihat adegan didepannya. Sayangnya saat Aska menyeringai Aysel melihat kearah Aska. Hidup puluhan taun bersama Aska membuat Aysel tau bahwa itu semua adalah rencana suaminya. Aysel tau betul bagaimana suaminya akan bereaksi ketika kelurga mereka di ganggu.

"Ikut aku, Mas!" Aysel menarik tangan Aska. Aska yang sadar bahwa Aysel sudah tau itu adalah rencananya hanya bisa menelan ludah.

Yah di ceramahin lagi dah, gua. Aska membatin dalam hati. Dari dulu sampai sekarang Aska paling takut jika di marahi Aysel dan mendengar ceramah Aysel.

"Nona, Clara! anda kami tahan atas kasus pembunuhan, penculikan serta kepemilikan obat-obatan terlarang." Polisi pun bergerak dengan cepat memborogol kedua tangan Clara.

Clara pun tidak berontak, kini dia pasrah. Hidupnya sudah hancur. Hatinya semakin hancur saat dia melihat kearah Fabian, namun, Fabian malah memalingkan tatapannya kearah lain.

Tak sengaja Clara beradu pandang dengan Tania. Clara memandang Tania dengan tatapan membara, andai saja dia belum di borgol, sudah pasti Clara akan menghajar Tania. Tania yang di tatap oleh Clara malah tersenyum sambil melambaikan tangannya.

Satu persatu tamu meninggalkan pesta yang sudah kacau, Fabian dan Maria yang masih shock masih terduduk dikursinya. Sebelum keluar dari gedung, Tania menghampiri Fabian dan Maria walau bagaimana pun dia harus meminta maaf karena mengacaukan pesta tersebut.

"Tuan!" panggil Tania. Tania pun membungkukan badanya sebagai tanda hormat dan permintaan maafnya.

"Maafkan saya, Tuan. Maaf, karena saya sudah mengacaukan pesta Tuan," ucap Tania dengan tulus.

"Tidak apa-apa, Nak. Kami yang seharusnya meminta maaf padamu," jawab Fabian dengan mata berkaca-kaca.

Setelah berbicara dengan Fabian, Tania pun keluar dari gedung. Dia tersenyum saat melihat langit malam yang dipenuhi bintang. Semua rasa khawatir dan rasa gundanya sirna saat urusannya dengan Clara selesai.

Saat dia akan kembali melangkah, seseorang menarik tangan Tania. Orang itu adalah Julian, Julian menarik tangan Tania dan berjalan kesisi gedung.

Setelah disisi gedung, Julian menyudutkan Tania ke din-ding. Mata Julian terlihat dipenuhi kekhwatiran. Awalnya Julian tak akan hadir. Namun, karena Diana memaksa Julian pun akhirnya hadir ke pesta Fabian.

Sama seperti orang lain, Julian pun amat terkejut melihat yang sebenarnya.

Julia memegang bahu kedua pundak Tania dengan erat, hingga Tania sedikit meringis.

"Kau Gila, Tania! kenapa kau melawan psycopat seperti dia sendirian. Apa kah kau terluka?" tanya Julian bertubu-tubi. Raut khawatir masih terlihat jelas di matanya.

Tania hanya mengernyit heran atas ucapan Julian, bagaimana Julian bisa bertanya kondisinya jika dirinya terlihat baik-baik saja.

"Jawab aku, apa dia melukaimu?" tanya Julian yang tak sabar mendengar jawaban tanian.

"Darling, kau menyakitiku," keluh Tania saat Julian tak melepaskan tangannya dari pundaknya.

Julian segera tersadar, dia pun melepaskan tangannya dari pundak Tania, lalu dengan cepat Julian membawa Tania kedalam pelukannya.

"Kenapa kau melakukannya semua sendiri, kenapa kau menjadikan ku sebagai lelaki yang tidak berguna. Aku tak akan bisa memaafkan diriku sendiri jika sampai kau terluka," lirih Julian sambil mengusap punggung Tania.

Tania tersenyum, dia semakin mengeratkan pelukannya pada Julian. Sekarang tak ada keraguan lagi dalam dirinya pada Julian. Semua ucapan Julian sudah terbukti bahwa memang selama ini Julian setia terhadapnya. Saat mereka asik berpelukan ponsel ditas Tania berdering. Tania pun melepaskan pelukannya dan melihat siapa yang memanggil. Tubuhnya menegang saat melihat id si pemanggil.

Dan ternyata Keinya lah yang menelponnya.

^^^Matilah aku. Tania. ^^^

1
cinta
cerai
cinta
jgn mau lg mah suami kyk gitu bikin emosi
cinta
langsung cerai aja dari suami kyk gitu muda dihasut
cinta
nah gitu tegas
cinta
lht siapa lawan lo
Rafinsa
smart girl
Rafinsa
terbaiklah Ahsan dan aska
Rafinsa
Clara salah pilih lawan
Rafinsa
astaga .. ngeri banget
Andritya Fitri
Lumayan
nobita
pertemuan yg tidak terduga
nobita
yg pastinya likel ike
nobita
jebakan yg tidak bermutu... kisah lama
nobita
aku mampir kak
Anggun Putri Delya
Luar biasa
Linda Liddia
uncle bram 2 dimana thor di noveltoon ato mangatoon
Linda Liddia
Gak nemu thor uncle bram 2..
Dewi Mashita
Luar biasa
Adindya Julia Rahma Wati
Biasa
Adindya Julia Rahma Wati
Kecewa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!