NovelToon NovelToon
The Agreement

The Agreement

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Cintamanis / Tamat
Popularitas:72.4M
Nilai: 4.9
Nama Author: Anna

SEAN DAN SAFIRA

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

satu

Apa pun demi ayah

—Safira—

••••

Safira Nadia, gadis cantik putri

tunggal dari pengusaha kontruksi yang cukup besar di Indonesia. Bara Corp

dikenal memiliki proyek konstruksi residensial atau membangun proyek perumahan,

hotel dan apartemen. Bara Crop juga memenangkan tender Hotel Indonesia pada

tahun 2005 lalu, dan itu proyek terbesar yang pernah di bangun oleh Bara Corp

sampai saat ini.

Safira menjabatan sebagai wakil

direktur di perusahaan ayahnya, ia bekerja dengan sangat baik. Menjadi wakil

dari sang ayah yang tidak lain bernama Adrian Bara Samudra, Safira bekerja

sangat keras untuk memajukan perusahaan tersebut. Di usianya yang menginjak 25

tahun, Safira tidak seperti gadis pada umumnya. menghabiskan uang hanya untuk

berbelanja dan berkencan. Semenjak ibunya meninggal, Safira dididik oleh sang

ayah untuk hidup mandiri, maka jadilah Safira yang seperti saat ini.

Muda, cantik, dan berbakat. Tak

jarang pula ada beberapa lelaki yang tertarik dengannya, namun gadis itu seolah

tidak peduli, ia selalu merasa jika urusan cinta hanya membuat pekerjaannya

menjadi sedikit lebih rumit.

tok... tok... tok...

"Masuk ..." ucapnya tanpa

mengalihkan pandangan dari layar komputer.

Setelah Safira mempersilakan orang

yang mengetuk pintu ruangannya itu masuk, ia mendapati tubuh sekertaris sang

ayah yang bernama Indah masuk ke dalam ruangan dengan wajah panik.

"Maaf Ibu Safira ... Bapak

pingsan di ruangannya.” ujar Indah yang langsung membuat Safira berjengit dari

kursinya.

"Ayah pingsan?" tanyanya

panik.

Tanpa menunggu waktu lama

Safira lalu pergi dari ruangannya dan berlari menuju ruangan sang ayah. Setelah

tiba di ruangan besar bernuansa elegan itu, Safira langsung memeluk tubuh sang

ayah dengan gemetar.

"Indah, tolong panggilin

ambulan." titahnya kepada Indah dengan isak tangis. Melihat Adrian

tergeletak seperti itu membuat Safira takut, karena yang ia punya saat ini

hanyalah sang ayah. Safira tidak ingin kebahagiaan satu-satunya yang ia miliki

harus pergi meninggalkannya juga.

***

Suara pendeteksi jantung terdengar

nyaring sekali di ruangan ini. Sejak memasuki rumah sakit, Safira tidak ingin

melepas genggaman tangannya dari sang ayah. Ia sangat takut, terlebih sekarang

ia harus mengetahui satu hal yang menyakitkan, kalau perusahan yang sudah

ayahnya bangun dengan susah payah itu sedang di ambang kebangkrutan.

Safira terlalu bingung untuk

memikirkan perusahaanya saat ini. Bukan karena ia tidak peduli, hanya saja

kesehatan sang ayah adalah yang terpenting saat ini.

"Ayah ... ayah harus bangun,

Safira takut sendirian." Air mata Safira tidak berhenti menetes, membuat

seluruh wajahnya hampir dipenuhi dengan cairan bening itu. "Safira sayang

ayah," lirihnya.

Saat ini perusahaan Safira

benar-benar dalam masalah besar. Hampir beberapa Investor menarik sahamnya.

Safira bingung, ia kalut. Apa yang harus ia lakukan untuk perusahaannya? Apakah

ia harus diam saja dan melepaskan perusahaan yang sudah dibangun oleh ayah

begitu saja?

Di tengah-tengah perdebatan hatinya,

Safira mendengar lenguhan sang ayah. Sedikit demi sedikit Adrian membuka

matanya perlahan, sambil menyesuaikan pandangannya dengan cahaya lampu kamar.

Lelaki tua itu tersenyum ketika melihat anak tercintanya duduk di sebelah

ranjang.

"Ayah ... ayah udah sadar? Apa

yang sakit? Ayah ngerasain apa sekarang?" ujar Safira dengan wajah yang

panik.

Adrian tersenyum lalu menggelengkan

kepalanya. Ia membelai tangan Safira dengan lembut. Adrian tahu dengan pasti

kalau Safira sangat mencemaskannya saat ini, ada bekas air mata di pipi gadis

itu.

"Ayah baik-baik aja, kan?"

tanyanya lagi

"Fir ..."

"Iya, yah?"

"Maaf ... maafin ayah karena

gak bisa menjaga perusahaan yang kamu banggakan ini."

Safira menggeleng. "enggak,

yah. ini bukan salah Ayah, mungkin sekarang kita lagi diuji. Ayah harus kuat

ngelewatin ujian ini. Safira akan kuat kalo Ayah selalu di samping Safira.

jadi, ayah harus cepet sembuh."

Safira mencium kening sang ayah.

“Fira sayang ayah.” Lalu ia memeluk Adrian dengan erat.

***

Berbeda sekali dengan ruangan

Safira, di sebuah ruangan yang

berdindingkan warna putih, beraroma pekat

blueberry, dan penuh dengan rak

buku, bernuansa elegan yang saat ini di tempati

oleh seorang lelaki muda berwajah

tampan, Sean Arista. Anak tunggal dari konglomerat

bernama Bagaskara Pradipta,

Pengusaha Properti terbesar di Indonesia, yaitu

Pradita Group, Perusahaan yang

tecatat memiliki 24 anak usaha dengan proyek

yang tersebar di seluruh Indonesia

bahkan Asia.

Lebih dari 50 proyek properti telah

diselesaikan oleh perseroan ini

dalam kurun waktu 10 tahun terakhir. Di mulai

dari komsumen kelas menengah dengan

kisaran projek mulai dari low cost

apartment hingga high end apartment,

high end dan neighbourhood mall, shop

houses, hotel dan office tower.

Sean bisa dibilang lelaki manja

penghambur kekayaan orang tuanya.

kalau ditanya bagaimana ia bisa memimpin

salah satu anak perusahaan Pradipta

Group, itu semua adalah karena keinginan

sang Ibu, sejak kecil Sean selalu

hidup berkecukupan, dan sang Ibu sangat memanjakannya.

Hingga saat ini, beberapa pemegang

saham sangat tidak setuju dengan

pengangkatan Sean sebagai pemimpin

perusahaan. Bisa dibilang Sean belum mampu

memimpin sebuah perusahaan. Ini

semua hanya karena ia beruntung lahir dari

keluarga konglomerat, Sean sama

sekali tidak mempunyai kemampuan di bidang ini.

Bahkan setiap ada waktu, seperti

saat di dalam ruang kerjanya. Sean

selalu menghabiskan waktu hanya untuk

bermesraan dengan kekasihnya.

Arrabella, seorang aktris sekaligus model

terkenal di Indonesia. Aktivitas ini

sangat tidak pantas dilakukan oleh seorang

pimpinan di dalam ruang kerjanya.

Seperti dunia ini hanya ada mereka berdua,

tidak memikirkan cibiran bawahannya.

Ini salah satu alasan mengapa

Bagaskara melarang Sean berpacaran

dengan model itu, bahkan Bagaskara sudah

merencanakan sesuatu untuk merubah

sikap anak semata wayangnya itu.

Brukk

Suara dentuman pintu membuat mereka

menghentikan aktivitas itu. Sean dan

Bella begitu panik setelah mereka

mengetahui siapa orang yang

mengganggu aktivitas pagi mereka. Seketika Bella

turun dari pangkuan Sean, dan tidak

lupa merapihkan bajunya yang berantakan

akibat ulah tangan jahil Sean.

"Om." Bella segera

mengulurkan tangannya untuk memberi

salam pada Bagaskara, tapi uluran tangan

itu tidak terjabat oleh lelaki yang

Sean panggil papa itu.

"tolong keluar,"

perintahnya.

"Pah, aku mohon—" ucapan

Sean terputus tatkala sang ayah

meminta Bella keluar dari ruangan itu.

"Saya minta dengan sangat, kamu

keluar. saya ingin berbicara dengan

anak saya." Baskara berjalan ke arah

sofa yang ada di sudut ruangan itu.

"Iya, Om." Bella melirik

ke arah Sean sebentar untuk meminta

izin. lalu Seann mengangguk.

"Nanti kita ketemu lagi pas

makan siang, ya." Sean mengecup

kening Bella sesaat.

Gadis itu pun berjalan ke arah pintu

dan tak lupa tersenyum ke arah

Bagaskara untuk memberi salam.

"Jangan ketemu Sean lagi."

Bagaskara berujar angkuh ketika

tangan Bella baru saja membuka pintu. Saat itu

juga Bella merasakan nyeri di

hatinya.

Sudah lima tahun hubungannya dengan

Sean berjalan, dan sudah selama itu

juga hubungan mereka belum mendapatkan

restu dari kedua orang tua Sean.

Restu itu tidak didapat karena Bella terlahir

dari keluarga yang tak jelas asal

usulnya dan ayah Bella juga tidak diketahui

keberadaanya. Sejak mengandung

Bella, ibunya sudah tidak lagi bertemu dengan

sang ayah.

"Pah, aku gak suka kalo papa

mencampuri urusan pribadi aku. Aku

udah dewasa, pah, dan aku bisa menentukan

pilihanku sendiri." geram Sean

pada sang ayah.

"Pilihan? Pilihan yang mana

yang kamu bilang? pilihan untuk

bersama model yang bahkan dirinya gak tahu

dimana ayahnya. Kamu bisa

menghancurkan nama baik perusahaan, Sean!"

bentak Bagaskara dengan nada tinggi.

"Kenapa selalu tentang nama

baik? Apa di pikiran papa hanya ada

nama baik? gimana sama kebahagian aku? Aku

ingin bebas, pah! Aku bisa kok

menjalankan perusahaan dengan cara aku!"

balas Sean tak kalah tinggi, tentu

hal itu menyulut emosi Bagaskara semakin

besar.

"Oh  ... dengan cara kamu

yang berbuat mesum di dalam ruangan

ini, dengan cara kamu yang selalu mendapat

cibiran dari masyarakat kalo ternyata

daya kerja kamu di bawah dari urusan

percintaan kamu.” Bagaskara

berdecih.”Kamu! Kamu tahu papa bisa menghancurkan

kehidupan gadis itu!" ancamnya.

Bagaskara sadar, tidak mudah untuk

merubah anaknya, maka itu ia akan

melakukan cara apapun untuk membuat nama

baiknya terselamatkan, walaupun

harus menghancurkan gadis yang dicintai anaknya

sekalipun.

Sean terkejut, matanya menyalak

tajam pada sang ayah. "Apa yang

papa mau lakuin? Aku gak akan memaafkan

papa kalo terjadi sesuatu sama Bella

ya!" Sean mengerti dengan baik bahwa

menentang sang ayah memang bukan

jalan yang mudah. Sean sangat tahu apa yang

ayahnya akan lakukan kalau ada

sesuatu yang tidak disukainya. Begitupun dengan

hubungannya dengan Bella.

"Papa gak akan ngelakuin apapun

sama gadis itu kalo kamu mau

menuruti semua ucapan papa!"

•••

Ini pengganti Wedding Agreement ya.

Maaf sekali karena WA gak bisa dilanjut karena dilarang pihak manga, jadi kalo mau baca di WP aku aja, tapi Slow Update karena aku masih nulis Pepromeno.

Maaf banget Dan mohon dukungannya untuk cerita ini

1
Anita Giu
Akhirnya aku kembali lagi 2025. Gak ke hitung lagi udah brpa kali aku balik baca cerita Safira dan Sean 🥹🥰
Winsjuliyaaaa❤️
Haiii thor aku dari 2025
Sa Ya
terserah
☺😍
aku cari cerita jona dan bella kok udah gak ada ya???
udah dihapus ya thor?
myPuspa
dari 2025 balik lg kesini cuma mau baca kisah jona dan bella, kok direvisi dihapus semua thor ?
dimana kalau mau baca kisah mereka lagi...🥺
myPuspa
Luar biasa
desember
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
desember
AQ baca ulang karena kangen SM sean😍🤣
Uci H'Tulang
i come back
Ika Yuliastin
Luar biasa
Ayy_
namanya diana diubah jd ganaya?
tp masih ada yg belum diubah itu thor.
hmmm fir fir.. mending kamu biarin jona sm diana. Klo sama medusa, Ga berasa canggung apa ya jdi satu keluarga sm mantan tmn tidur suami? 🙄
Agustina Farida: k ok k ok kl.n l
total 2 replies
Ayy_
biarin aja lah si medusa mati, ngerepotin mulu
Ayy_
nyusahin aja si medusa
lagian knp jd ngurusin dia
Ayy_
sok pahlawan lu.. ngpain bantuin org yg prnh mau bunuh istri lu
otak dipke dong
Ayy_
mantan pacar itu harus di buang pada tmptnya.
Ga ada alesan bantuin atau apapun itu. Ingat sdh berumah tangga.
Ayy_
bagus fir.. buang aja mah suami begitu. Udh mau punya anak tp ga ada perubahan jd lbh dewasa.
Lemah bgt jd cow, gmn mau ngelindungin anak istri
Ayy_
raga ttp jd favorit, cow tegas yg buang mantan pada tmptnya.
Bukan kyk sean yg plin plan
Ayy_
padahal nungguin ceritanya raga, ehh malah cerita medusa yg dibuat
Ayy_
Aku tim nya raga. sampe sini ga ada simpati2nya sedikitpun sm medusa.
Dia begitu krn obsesinya sendiri.
Ayy_
mknya gaush sok jd pahlawan kesiangan. Lu sendiri yg ngebuat istri lu berpikiran buruk.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!