PEWARIS YANG HILANG

Bab 32

Sore ini di Villa Keluarga Patrik tampak sedang berkumpul beberapa orang dari anggota keluarga itu.

Saat ini mereka sedang membahas berita yang paling hangat dikalangan pengusaha yang baru terbit siang tadi.

Berita yang telah dikeluarkan oleh media cetak maupun elektronik benar-benar telah menyita perhatian publik. Dan tidak terkecuali keluarga Patrik. Bagaimana tidak, berita yang telah dirilis pada siang ini mengabarkan bahwa Smith Group company telah sepenuhnya diambil alih oleh Future of Company. Dan yang paling membuat mereka bertanya-tanya adalah mengapa keluarga Smith menjual seluruh aset mereka yang berada di Starhill kepada FoC?

Padahal, yang mereka ketahui adalah bahwa Tuan Smith tidak memiliki masalah apa pun saat ini. Baik itu Hotel, Mansion, Restoran dan pusat hiburan yang ada di Mountain Lotus maupun lokasi konstruksi di Hillstreet serta Restoran Bahagia yang berada tepat di pusat kota Starhill tidak mengalami masalah apa pun.

Lalu, atas dasar apa keluarga Smith menjual seluruh aset property mereka kepada FoC?

Saat ini Tuan Aaron Patrik menatap kearah yang hadir ditempat itu satu per satu. Namun tidak ada yang bener-benar mengetahui alasan sebenarnya dari Tuan Smith. Mereka hanya bisa berspekulasi tentang berbagai kemungkinan yang telah terjadi.

"Sepertinya dunia bisnis kali ini telah kedatangan pendatang baru. Saat ini peta dunia bisnis banyak mengalami beberapa perubahan yang bahkan tidak disangka-sangka sebelumnya." Kata Aaron Patrik seperti sedikit mengeluh.

"Ayah, apa yang begitu membuat ayah pusing? Kita lihat saja perkembangan nya. Seperti apa cara main FoC ini. Selagi perusahaan pendatang baru ini tidak bertindak sebagai pesaing dan mengancam kepentingan keluarga Patrik kita, saya rasa itu tidak terlalu menjadi masalah. Namun, jika FoC ini berani bertindak macam-macam dan mengacaukan peta dunia bisnis tingkat negri atau pun global yang bisa berdampak terhadap kepentingan keluarga Patrik, maka aku tidak akan segan-segan untuk,."

Kata Robin sambil mengarahkan telunjuk nya ke leher. gestur ini jelas mengatakan bahwa dia akan menyembelih pemilik FoC itu.

Melihat Robin mengisyaratkan seperti itu membuat Tuan Aaron dengan keras memukul meja dan sambil berdiri dia berteriak.

"Ini yang sangat aku khawatirkan dari generasi setelah aku. Seperti kau ini Robin! Selain dengan cara licik dan kekerasan, apa lagi yang bisa kau lakukan hah?"

Bentak Tuan Aaron. Wajahnya membiru saat ini menahan kemarahan dan kekecewaan.

"Kau tau apa yang tidak dimiliki oleh keluarga ini? Apa kau tau? Keluarga ini tidak memiliki orang-orang yang benar-benar cerdas dan pandai dalam dunia bisnis. Yang kalian bisa hanyalah melakukan tindak kekerasan, kelicikan dan tidak tau malu dalam memenangkan sebuah persaingan.

Aku khawatir ketika aku benar-benar telah menyerahkan tampuk pimpinan keluarga Patrik kepadamu, maka keluarga itu akan berubah dari keluarga elite bisnis global menjadi sekelompok mafia yang melakukan segala cara licik hanya untuk mencapai tujuan.

Kau tau mengapa sampai saat ini aku masih belum mundur dari kursi kepemimpinan keluarga ini? Ini karena keluarga ini tidak seperti keluarga William yang memiliki generasi yang bijak seperti Wilson. Dan kau telah...."

"Ayah...! Mengapa ayah selalu saja membandingkan antara aku dan Wilson disetiap kesempatan. Aku ini anak mu dan kau tidak harus selalu melukai perasaan ku. Walau bagaimanapun, semua yang aku lakukan adalah demi kepentingan keluarga kita. Jika tidak, mungkin keluarga kita telah bangkrut dan menjadi gelandangan mengemis demi sesuap nasi di depan pintu rumah keluarga William."

Kata Robin memutus perkataan ayahnya.

Wajar jika dia sangat kesal. Ini karena setiap mendengar nama Wilson, bekas luka dihati Robin akan kembali berdarah.

Seluruh Metro City tau persaingan kedua Tuan muda kaya raya ini suatu ketika dahulu. Dan Robin hanya bisa berdiri dibalik bayang-bayang ketenaran Wilson. Dan puncak dari kekalahan itu adalah ketika dia juga kalah bersaing dalam memperebutkan cinta Ellena Smith yang lebih memilih Wilson dan terang-terangan menolak dirinya.

Berfikir sampai disini, maka jelas saja jika dia tidak senang atas apa yang di ucapkan oleh ayahnya tadi.

Tuan Aaron menarik nafas berat dan berkata,

"Seharusnya kau lebih sadar diri dengan kemampuan yang kau miliki. Jangan pernah merasa malu mengakui kekurangan yang ada pada diri sendiri.

Aku, demi kejayaan keluarga ini telah menerjang ombak dan badai selama bertahun-tahun. Berjuang dan bersaing selama puluhan tahun menghadapi tiga orang berbakat lainnya. Aku, William King, Leon Smith dan Jasson Walker saling sikut-sikutan disetiap kesempatan. Namun kami melakukannya secara jantan. Persaingan antara kami terbuka dan sesekali aku mengalahkan mereka dalam satu kesempatan dan kalah dari mereka dikesempatan lain. Tapi itu hanya berlaku di dunia bisnis dan tidak sampai merambah ke ranah pribadi. Oleh karena itu, tidak ada lawan yang tidak menghormati Aaron Patrik.

Tapi kau tau seperti apa orang memandang keluarga ini sekarang? Seperi apa Robin? Mereka memandang keluarga kita seperti penjajah di dunia bisnis. Terlebih lagi persaingan antara kau dan Wilson yang menyebabkan terbunuhnya Wilson. Memang mereka tidak memiliki bukti. Tapi setelah kejadian itu keluarga Patrik kita mulai di kucilkan selama lebih dari dua puluh tahun. Dan ini semua adalah karena ulah mu."

Kata Tuan Aaron sambil menunjuk tepat diwajah Robin.

"Ayah, semua ini aku lakukan karena aku ingin keluarga ini berada di tingkat yang lebih tinggi lagi dengan caraku sendiri. Tapi jika perbuatanku ini telah membuat reputasi mu rusak maka aku akan pergi dari keluarga ini."

Kata Robin sambil berdiri dan melangkah meninggalkan ruangan itu.

"Robin... kembali kau!"

Kata Tuan Aaron. akan tetapi Robin tetap melangkah meninggalkan mereka yang ada di tempat itu.

Sesampainya Robin di ruangannya dia langsung mengambil telepon genggam dan mulai mendail nomor orang kepercayaan nya.

Setelah panggilan terhubung, terdengar suara di ujung telepon berkata,

"Hallo Tuan muda, Anda menelepon saya. Apa ada sesuatu yang anda ingin saya lakukan?"

Tanya suara dari seberang telepon.

"Hentikan semua basa-basi mu itu Ramsey. Saat ini aku sangat kesal."

Kata Robin dengan wajah marah.

"Ba... Baik Tuan muda. Kalau boleh saya bertanya, mengapa anda menelepon saya sore ini?"

Tanya Ramsey agak tergugup.

Ramsey ini adalah orang kanan di sisi Robin. Sama seperti Drako disisi Wilson, Ramsey adalah orang yang paling dipercaya oleh Robin. Bedanya adalah, Jika Drako pernah ditolong oleh Wilson sejak mereka sama-sama berusia anak-anak dan Drako pernah bersumpah akan mengabdikan diri kepada Wilson. Namun Ramsey tidak begitu. Dia bekerja dengan sungguh-sungguh hanya karena upah. Selagi Robin memberinya segala kemewahan dan fasilitas yang dia mau, maka dia tidak akan ragu-ragu untuk menjilat Robin.

Ramsey akan melakukan apa saja demi uang. Dia juga ikut andil dalam pekerjaan kotor yang mengakibatkan Dragon empire yang dipimpin oleh Drako hancur. Dia juga terlibat langsung atas peristiwa berdarah yang mengakibatkan terbun*h nya Wilson.

Awalnya Ramsey adalah teman baik Drako. Dia dan Drako sama-sama malang melintang di dunia bawah tanah Metro city. Namun akibat beberapa perbedaan pendapat dengan Drako, dia memutuskan untuk meninggalkan Drako dan membentuk kelompok sendiri hingga berkenalan dengan Robin.

Mengetahui bahwa Robin sangat membenci Wilson dan Wilson sangat dekat dengan Drako, maka Ramsey mengambil kesempatan itu demi membalas Drako. Sehingga perang dingin pun mulai berkobar menjadi perang terbuka antara dirinya dengan Drako.

"Ramsey... Bagaimana dengan tugas yang aku berikan kepadamu untuk membuntuti orang-orang dari keluarga Smith dan William yang sedang mencari keberadaan cucu mereka?"

Tanya Robin kepada Ramsey.

"Tuan, beberapa hari ini aku telah menugaskan anak buahku untuk terus membayangi pergerakan Ronald dan orang-orangnya. Awalnya semua berjalan dengan sangat baik. Namun entah mengapa setelah petang kemarin mereka seperti menghilang dan aku putus hubungan dengan mereka. Aku bahkan telah mengerahkan lebih dari dua puluh orang untuk mencari keberadaan mereka. Namun sampai saat ini mereka belum menemukan jejak orang-orang yang aku tugaskan memata-matai Ronald."

Jawab Ramsey dengan perasaan tak menentu. Ini terlebih lagi setelah dia mendengar suara meja di gebrak oleh Robin di seberang telepon.

"Apakah untuk masalah sepele ini saja kau tidak bisa melakukannya Ramsey? Apakah uang yang aku berikan kepadamu tidak cukup? Jika itu masalahnya, katakan berapa uang yang kau mau?

Kau harus tau bahwa aku sangat membenci kegagalan. ingat itu Ramsey!!!"

Kata Robin dengan berteriak marah.

Ramsey tergagap mendengar teriakan itu. Baginya ini pertama kali Robin terdengar marah seperti itu di telepon. Masalah ini pasti tidak sesederhana yang dia bayangkan.

"Baik Tuan muda. Aku akan mengerahkan lebih banyak lagi orang-orangku untuk kembali mencari mereka sekaligus menyirap kabar tentang usaha Ronald dan akan melaporkan kepada anda bila aku menemukan sesuatu petunjuk."

Kata Ramsey meyakinkan Robin.

"Hmmmm. Lakukan tugas mu dengan baik Ramsey! Sejumlah uang menatimu jika kau berhasil kali ini."

Kata Robin sambil memutus panggilan.

Robin mondar mandir di ruangannya. Dia tidak habis pikir mengapa anak-anak buah Ramsey yang terlatih dan biasa menjalankan misi yang sulit bisa gagal mengerjakan pekerjaan yang mudah. Pasti ada suatu kekuatan besar dibalik ini. Tapi, apa mungkin Tuan Smith sepintar itu? Ah ini tidak mungkin. Aku tau siapa Ronald dengan baik. Barry juga tidak lebih hebat dibanding Ronald. Tapi mengapa anak buah Ramsey bisa menghilang bagai ditelan bumi setelah membuntuti Ronald dan anak buahnya.

hmmm pasti ada sesuatu yang tidak aku ketahui. Dan aku harus mencari tau sendiri.

Lamunan Robin buyar ketika mendengar pintu di ketuk dari luar. Lalu terdengar suara memanggil.

"Ayah, apakah kau di dalam?"

Kata satu suara dari luar.

"Masuk!

Kata Robin dengan singkat menyuruh orang di luar untuk masuk.

Tak lama setelah itu pintu pun di buka dan masuklah seorang pemuda yang sangat tampan. Badannya tegak dan sikapnya bersahaja. Matanya sangat bening bagai mata seorang yang tak punya dosa dan dari bibirnya selalu dihiasi dengan senyum. Bagi orang-orang disekitarnya, senyum ini sangat membuat nyaman. Tapi bagi Robin, senyum seperti itu adalah mimpi buruk baginya.

Sebenarnya siapa anak muda yang memanggil Robin dengan panggilan Ayah itu?.

Mari kita kembali kemasa dua puluh lima tahun yang lalu.

Saat itu ketika Robin sedang dilanda mabuk kepayang kepada nona muda dari keluarga Smith bernama Ellena. Dia telah mengusahakan berbagai cara untuk mencuri perhatian dari Ellena. Namun dia selalu kalah dari Wilson. Sampai lah pada suatu hari dia menyewa beberapa preman untuk mengganggu Ellena dengan tujuan, disaat Ellena sedang membutuhkan pertolongan, dia akan hadir dan menghajar para preman itu. Dengan cara ini, Dia akan dianggap sebagai pahlawan oleh Ellena.

Semua persiapan sudah di atur sebaik mungkin. Namun siapa sangka disaat rencana yang sudah diatur sedemikian rupa itu gagal berjalan dengan baik.

Ketika itu para preman yang dia sewa telah menjalankan acting mereka dengan mengganggu Ellena. Tepat ketika Robin akan keluar sebagai pahlawan kesiangan, Wilson dan Drako telah mendahuluinya. Akhirnya siapa sangka pentas yang dia persiapkan untuk dirinya sendiri di rebut oleh Wilson. Terlebih lagi setelah Ellena tau bahwa itu adalah ulah dari Robin setelah seorang preman yang babak belur ditangkap oleh Drako dan mengakui semua yang mereka lakukan hanyalah acting dengan skenario yang telah diatur oleh Robin.

Ellena yang telah mengetahui tindakan pengecut Robin sangat membencinya. Dan puncak dari masalah itu adalah ketika Ellena menerima lamaran Wilson.

Mengetahui bahwa Ellena dan Wilson malam itu akan bertunangan, Maka dengan perasaan marah dan tak menentu Robin akhirnya pergi ke tempat hiburan bersama teman-teman akrab nya. Dalam keadaan tidak sadar itu, Robin telah meniduri seorang gadis yang sedang bersama mereka. Ketika sadar, Robin sangat ketakutan. kemudian memberikan sejumlah uang kepada gadis itu dan berusaha menyuruhnya agar jangan sampai hamil. Namun apa lacur, Gadis itu malah hamil dan melahirkan seorang putra diberi nama Ivan.

Sebelum wanita ini meninggal karena suatu penyakit yang dia derita, Dia sempat memberi tau kepada ivan yang ketika itu baru berumur sepuluh tahun bahwa ayahnya adalah Robin dari keluarga Patrik.

Wanita itu telah meminta seseorang untuk mengantarnya ke kediaman keluarga Patrik.

Robin yang mengetahui semuanya dari orang suruhan itu bermati-matian membantah. Namun atas dorongan Tuan Aaron, akhirnya test DNA pun dilakukan dan hasilnya menunjukkan bahwa Ivan memang benar-benar anak Robin.

Robin tidak bisa lagi membantah semua fakta yang ada. Dia mengakui semua perbuatan yang dia lakukan dimasa lalu. Dan atas desakan dari Tuan Aaron, maka Ivan pun dibesarkan dan dirawat dalam keluarga itu. Tapi, karena Ivan bukan anak sah, maka dia tidak memiliki hak untuk menjadi pewaris bagi keluarga Patrik yang selanjutnya.

Bagi Ivan, itu tidak masalah. Walau pun dia sering menerima perlakuan buruk dari ibu tiri, Adik tiri dan bahkan Robin pun memperlakukannya dengan buruk, baginya itu jauh lebih baik daripada harus menjalani kehidupan sebagai gelandangan. Setidaknya dia masih bisa sekolah, bermain dan merasakan menjadi Tuan muda walaupun dengan status rendah.

Bersambung.....

Penjelasan,

kata (Foc) didalam kisah ini adalah singkatan dari Future of Company