NovelToon NovelToon
Aku Sang Pewaris Yang Kamu Hianati

Aku Sang Pewaris Yang Kamu Hianati

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Selingkuh / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Pelakor / Penyesalan Suami / Pelakor jahat
Popularitas:33.1k
Nilai: 5
Nama Author: Vira

Selama ini Amara memberikan kehidupannya kepada Dion dan mengabdikan diri sebagai istri yang sempurna. sudah 3 tahun sejak pernikahan tidak ada masalah pada rumah tangga. namun fakta lain membuat hati Amara begitu teriris. Dion berselingkuh dengan seorang wanita yang baru ia kenal di tempat kerja.

Amara elowen Sinclair berusia 28 tahun, wanita cantik dan cerdas. Pewaris tunggal keluarga Sinclair di london. Amara menyembunyikan identitasnya dari Dion Karena tidak ingin membuat Dion merasa minder. mereka menikah dan membina rumah tangga sederhana di tepi kota London.

Amara menjadi istri yang begitu sempurna dan mencintai suaminya apa adanya. Tapi saat semuanya terungkap barulah ia sadar ketulusannya selama ini hanyalah dianggap angin lalu oleh pria yang begitu ia cintai itu.

Amara marah, sakit dan kecewa. ia berencana meninggalkan kenangan yang begitu membekas di sisa sisa hubungan mereka. akankah Amara dapat menyelesaikan masalahnya?....

ikuti terus ya guysss

selamat membaca

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Vira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 27

Dion sudah mendapatkan uang yang cukup setelah menggadaikan sertifikat rumah. Ia langsung bergegas ke bank, berharap uang itu bisa menebus semuanya.

Setelah tiba di halaman bank, Dion masuk dan langsung menuju resepsionis.

Resepsionis wanita langsung mengarahkan Dion ke sebuah ruangan setelah Dion menjelaskan tujuannya. Di dalam ruangan itu ia bertemu dengan karyawan yang sedang fokus pada layar monitor.

" Apa ini cukup?." Dion meletakkan setumpuk uang yang bernilai seratus juta di atas meja.

" Sebentar pak, saya cek dulu." ucap karyawan itu.

Dion menunggu dengan sabar.

" Maaf pak, total pinjaman anda lima ratus juta, ini belum cukup. Tapi anda bisa menyicilnya dan membayar sisanya bulan depan." resepsionis langsung menghitung uang yang di letakkan Dion dengan mesin penghitung uang.

Dengan ekpresi terkejut Dion mengusap wajahnya kasar. Ia tak berdaya setelah mendengar jumlah uang yang harus di bayarnya. Vanya tak pernah bilang berapa nominal yang ia pinjam, dan Dion percaya pada Vanya tanpa bertanya.

Dion bangkit dan meninggalkan bank dengan langkah lebar. Ia masuk ke dalam mobil dan termenung dengan tatapan kosong.

Dion merogoh ponselnya yang ada di dalam saku, ia lalu menekan nomor Vanya. Setelah mencoba beberapa kali, telepon tidak tersambung. Ternyata Vanya sudah memblokir nomornya.

" VANYA!." teriak Dion di dalam mobil. Ia terkulai lemas dan menyandarkan pelipisnya di atas setir.

" Dion, kamu sangat bodoh." lirihnya dengan penyesalan.

" Kemana lagi aku harus mendapatkan uang." Dion memukul setir mobil dengan kuat.

.

.

Leo memandang Amara dengan lama. Ia tak menyangka jika Amara juga berada di yayasan.

" Hallo Tn Leo." sapa Amara dengan ramah.

" Ya, kita bertemu lagi nona Amara." ucap Leo.

Keduanya kemudian duduk pada tempat yang sudah di sediakan. Beatrice maju ke depan untuk membuka acara sekaligus menyampaikan kata sambutan.

Setelah selesai, Beatrice kembali dan duduk bersama Leo dan Amara. Senyum merekah di wajah Amara saat melihat penampilan anak anak yang sedang bernyanyi di atas panggung. Ia menepuk nepuk tangannya seolah menikmati penampilan menggemaskan di depannya. Sementara pandangan Leo tak teralihkan dari Amara. Beatrice sempat melihat pandangan itu kemudian ia merasakan sesuatu yang bergejolak di dalam hatinya.

Setelah penampilan anak anak selesai, Beatrice bersiap untuk memotong kue ulang tahun yang cukup besar. Ia mengajak Amara untuk berdiri di sampingnya. juga Leo yang ikut serta.

Beatrice memotong kue itu dan membagikannya kepada setiap anak. Amara juga dapat bagian. Ia senang sekali.

Saat sedang menikmati kue, Beatrice di datangi oleh pihak media untuk sebentar di wawancarai. Beatrice meminta Amara dan Leo untuk menunggu. Kini tinggallah Amara dan Leo yang terlihat canggung.

"apa Beatrice sudah cerita pada Amara kalau aku Leo teman masa kecil mereka?" gumam Leo dalam hati. Namun melihat sikap Amara yang masih tertutup membuat Leo sadar jika Amara belum tahu.

Di tengah kecanggungan, Lily datang dan langsung duduk di pangkuan Leo.

" Om ganteng, Lily sedang menggambar di sana. Om ganteng tolong pilihin warna buat gambar Lily." ucapnya dengan nada menggemaskan.

Leo tak bisa menolak, ia bangkit dan meminta Lily untuk menuntunnya. Saat akan beranjak, pandangan Lily mengarah pada Amara yang sendirian jika mereka tinggal.

" Aunty cantik juga ikut ya." Lily menggenggam telunjuk Amara. Ia menariknya dan membuat Amara juga ikut beranjak. Amara tak menolak dan memilih ikut.

Mereka tiba di sebuah taman dimana tempat Lily menggambar. Tempatnya tak jauh dari tempat acara berlangsung, mungkin hanya sekitar sepuluh langkah. Mereka duduk dan mulai mengamati perintah Lily.

" Om ganteng pilih warna apa buat mobilnya, aunty cantik pilih warna apa buat bunganya?." ucap Lily.

Amara tersenyum hangat, ia lalu mengambil krayon warna kuning dan Oren untuk bunga matahari. " Ini sayang." ucap Amara. Ia mencubit pelan pipi gembul Lily.

Sementara Leo masih salah tingkah dan ia sekarang menjadi bingung. Di tambah mereka duduk sangat dekat.

" Om ganteng pilih yang mana?."

Suara lily membuyarkan lamunan Leo. " Om pilih warna blue."

" Oke, sekarang Lily mau om dan aunty mewarnai ya." tawa kecil terdengar. Lily seakan puas mengerjai orang dewasa di hadapannya.

" Tadi katanya cuma pilih warna." ucap Amara dengan senyum ramah.

" Lily mau om dan aunty ikut mewarnai. Nanti Lily pajang di kamar Lily." ucapnya dengan riang.

" Baiklah kalau begitu." ucap Amara. Ia meraih Krayon warna kuning dan mulai menggeseknya pada gambar.

Sementara Leo masih diam.

" Om, cepat warnai. Siapa kalah dapat hukuman." ucap Lily. Kini ia melipat kedua tangan di dada.

" Wah, kita sedang bertanding ceritanya?." ucap Amara sambil terus mewarnai.

" Iya aunty, kalau kalah dapat hukuman." ucap Lily.

Leo kemudian maraih krayon dan mulai menggeseknya pada gambar. Mereka tertawa kecil sesekali akibat ulah menggemaskan Lily.

Sementara dari kejauhan, Beatrice menyaksikan mereka dengan genggaman kuat pada gelasnya.

" Lily, harusnya aku yang kamu ajak." gumamnya pelan.

Di tengah asyik mewarnai, tiba tiba Amara menyentuh tangan Leo yang membuat mereka bertatapan. Namun dengan cepat Amara mengalihkan pandangannya pada Lily dan menarik kembali tangannya.

Sementara Leo menyunggingkan senyum tipis hampir tak terlihat, padahal dalam hatinya dia sangat senang.

" Siap!." ucap Lily. Dia sudah selesai. Kini tinggal Amara dan Leo.

" Aunty juga siap." ucap Amara menunjukkan hasilnya.

" Om ganteng kalah." ucap Lily dengan gelak tawa kemenangan. kemudian Lily dan Amara melakukan tos tanda kemenangan.

" Kira kira apa hukumannya ya?." ucap Lily berpikir sejenak.

" AHA!." ucapnya.

Leo mulai was was dengan hukuman yang akan ia dapat. Sementara Amara hanya bisa tersenyum dan menunggu keputusan Lily.

" Om ganteng harus jadi kuda dan kami jadi Koboy." dengan semangat Lily meminta Leo untuk membungkuk. Sementara Leo juga menurut dan tidak membantah. Mungkin itu juga yang membuat Lily sayang padanya.

" Ayo aunty, naik." ucap Lily dengan polosnya.

" Tidak sayang, Lily saja sendiri. Aunty berat." tolak Amara.

" Naik saja nona, saya bisa." ucap Leo.

Lily sangat bersemangat, ia turun dari punggung Leo lalu menarik tangan Amara agar mau bersamanya.

" Tapi Tn Leo, saya berat." ucap Amara tak enak hati.

" Tidak masalah." ucap Leo.

Amara tak punya pilihan, ia duduk dengan perlahan di atas punggung Leo. Saat ia naik, Leo sama sekali tak berekspresi seolah yang ada di punggungnya hanya setumpuk kapas.

"Ayo jalan." ucap Lily bersemangat. Sementara Amara terlihat berpegangan erat di bahu Leo.

" jangan takut aunty." ucap Lily. Amara hanya tersenyum kaku ke arah Lily.

Sementara itu Steven diam diam mengambil vidio mereka bertiga. " Tuan benar benar berubah, bagaimana bisa dia menurut dengan permintaan seperti itu." gumam Steven.

Sementara di sudut lain, Beatrice meletakkan gelasnya dengan kasar di atas meja. Dadanya terasa panas melihat kedekatan Amara dan Leo. Bahkan sekarang Amara sedang berada di atas punggung Edrick dengan ekpresi bahagia.

Namun sesaat kemudian Beatrice mencoba menormalkan suasana hatinya. Walau bagaimanapun itu kehendak Lily, bukan mereka.

1
Erchapram
Ceritanya bagus sekali.
Silvana Hasan
tolong baca kan
kalea rizuky
karma pelakor mana enak. bgt dia bahagia
Sribundanya Gifran
lanjut
Titien Prawiro
Wah sdh rame ney
Ma Em
Wah ternyata Beatrice suka sama Leo jgn sampai Beatrice berbuat jahat pada Amara .
Zhafran Althaf
cinta segitiga ternyata
fadilahhh
lanjut thor
Ma Em
Semoga Amara segera tau bahwa Leonardo itu teman masa kecilnya .
Ma Em
Semoga Amara setelah berpisah dgn Dion Amara selalu bahagia dan cepat dapat gantinya yg lbh baik dari Dion atau mungkin Amara berjodoh dgn Leo teman masa kecilnya .
Ramlah Kuku
ceritanya bagus sekali
vira: terimakasih 🥰tetap ikuti terus ya 😘
total 1 replies
Ma Em
Leo kok ayahnya galak bener seperti bkn seorang apa bkn ayah kandung Leo , Aku mau tau hukuman apa yg akan diberikan Dion pada Elis .
Sribundanya Gifran
lanjut
Ma Em
Akhirnya si Dion dan keluarganya sdh susah hidupnya sekarang titel menejer sdh hilang Dion sekarang sdh jadi gembel dan si pelajor Vanya juga hancurkan hdp nya .
Diah Susanti
baru mampir thor, semoga ceritanya gk dibikin kayak yang disebelah. setelah tau mantan istri pewaris/orang kaya si cowok ma keluarganya selalu cari cara untuk mendapatkan harta si cewek dengan dalih 'harta gono gini'
vira: selamat datang ,🥰
total 1 replies
Ma Em
Amara tunjukan pada semua orang bkn Amara yg mandul tapi Dion yg mandul dan anak yg dikandung Vanya bkn anak Dion , ditunggu Thor seru banget ini biar para benalu dapat kejutan yg membuat Dion dan ibunya sock dan kena serangan jantung.
Ma Em
Waktunya pembalasan Amara pada Dion Bu Anggi ,Alis dan Vanya pasti mereka akan kena serangan jantung besok apalagi Bu Anggi pasti akan pingsan setelah tau siapa Amara sebenarnya , ditunggu Thor pertunjukannya 💪
Ma Em
Dion pasti menyesal karena sdh membuang berlian hanya untuk batu kali begitu juga Bu Anggi , Alis dan Vanya pasti mereka sock setelah tau CEO Sinclair yg baru adalah Amara .
Ma Em
Thor kapan pelantikan pengangkatan Amara menjadi CEO ditunggu banget mau tau reaksi Dion dan keluarganya yg selalu menghina Amara .
Ma Em
Mimpi saja kamu Vanya kalau kamu mau jadi istri Dion tapi tdk akan terlaksana , Gery pasti akan bongkar semua kebohongan mu dan anak yg dikandung Vanya bkn anak Dion tapi anaknya Gery .
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!