Hai jumpa lagi dengan novel ku yang baru.Sudah lama tidak aktif menulis.semoga suka dengan karyaku..Novel ini mengisahkan tentang perjalanan seorang wanita yang di cap sebagai perawan tua diusianya yang sudah menginjak 28 tahun belum menikah.Bukan keinginan nya tapi memang tuhan belum mempertemukan dengan jodohnya.Ditengah keluarga yang selalu mendesak nya untuk menikah bahkan segala macam kata-kata pedas selalu saja ditujukan kepada dirinya.Melati nama nya wanita yang selalu mendapat cemooh dan dijadikan bahan olok-olokan.Tapi ia tetap tersenyum walaupun dalam hati ia merasa perih dan menangis.Bagaimana lika liku perjalanan hidup melati ditengah tekanan dari orang-orang sekitarnya bahkan dari keluarga terdekat.Selamat membaca semoga suka dengan karya ku ini yang mungkin banyak typo karena sudah lama tidak menulis 🙂
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon pejuang receh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bandara
Allan sedang bersiap karena ia akan berangkat kekota B untuk meninjau perusahaan yang sedang bermasalah.Ia sudah bersiap karena pesawat akan berangkat pagi sebenarnya bisa saja menggunakan jet pribadinya tapi entah kenapa ia ingin menggunakan pesawat komersial biasa dengan kelas ekonomi sedikit aneh memang tapi entah kenapa ada keinginan merasakan penerbangan untuk kelas tersebut apalagi perjalanan nya tidak lama.
Allan ingin berbaur merasakan pengalaman naik pesawat kelas ekonomi biasa nya ia menggunakan kelas First class.Agak aneh memang, Allan sendiri juga heran tapi tak apalah sekali-kali ia ingin berbaur dengan yang lainnya.Supaya tidak terlalu mencolok Allan memggunakan pakaian tidak berlebihan baju kaos pendek serta celana potongan slim fit tidak lupa kaca mata hitam dan sepatu kulitnya.
Tapi walaupun terlihat biasa saja auranya jelas beda tetap terlihat tampan apalagi wajah indo nya yang sangat kentara.Allan menunggu sopirnya yang sedang bersama Yoga karena memang sang sopir diperintahkan untuk menjemput Yoga.Tak berapa lama Yoga pun sampai diapartemennya bersama Sopir yang langsung membawa koper Allan.
" Udah dibawa semua berkas yang saya minta ? " tanya Allan kepada Yoga.
" Udah pak lengkap semua nya tidak ada yang ketinggalan " sahut Yoga sambil menyerahkan berkas dan Allan pun segera mengeceknya.
" Pak kenapa penerbangan nya kelas ekonomi tidak yang first class ?" tanya Yoga keheranan karena sang bos yang meminta untuk dipesankan tiket pesawat kelas ekonomi.
" Pingin saja, memang nya tidak boleh ?" tanya Allan balik.
Yoga hanya menggaruk kepala yang tidak gatal " Tidak masalah sih pak ".Ia malas bertanya lebih jauh lagi mungkin bos nya lagi gabut ingin merasakan jadi rakyat biasa.
Mobil pun melaju hari masih subuh rencana nya Yoga akan sholat di bandara saja sebelum bos nya berangkat.Kebetulan jarak bandara dengan apartemen tidak jauh langsung masuk tol dan masih subuh belum terlihat kemacetan.
Tidak lama kemudian mobil yang mereka tumpangi sampai dibandara.Yoga dan sopir Allan pamit untuk sholat di musola yang terdapat di bandara sebelum pesawat yang ditumpangi Allan take off.
Sementara Melati baru saja selesai Sholat ia segera merapikan tampilan nya.Hari ini Melati memggunakan rok lebar berpotongan A-line
Dengan atasan sweater bermotif retro yang warnanya cerah dan pashmina polos berbahan kaus warna hitam serta sepatu sneakers putih.Setelah di rasa sudah rapi melati segera menuju terminal keberangkatan karena sebentar lagi akan dibuka.
Ternyata di ruang tunggu sudah banyak penumpang menunggu gate nya di buka.Melati segera mencari tempat duduk yang kosong wajahnya terlihat fresh dan segar mungkin karena air wudhu saat sholat subuh tadi.Mata Melati memandang sekeliling mencari tempat duduk yang kosong tidak mungkin berdiri karena gate nya dibuka dua puluh menit lagi.
Sementara itu tidak jauh dari Melati seorang pria sedang memperhatikan nya dari jauh.
" Seperti nya wajah wanita itu terlihat tidak asing " gumam Allan dalam hati.Rupanya Allan pria yang memperhatikan gerak gerik Melati dari kejauhan.
Akhirnya Melati melihat tempat duduk yang kosong disebelah wanita berjilbab terlihat seusia mamanya.
" Permisi bu apa tempat duduk nya masih kosong ?" tanya Melati sopan.Sebenarnya Melati melihat ada kursi yang kosong didekat seorang pria berwajah agak bule tapi karena dilihat ada disebelah wanita tersebut juga kosong makanya ia segera menghampiri.
" Silahkan nak memang masih kosong " jawab ibuk tersebut ramah.
" Terimakasih banyak buk " Melati pun segera duduk dan menarik koper nya kehadapannya.
" Mau kemana nak ?" tanya wanita tersebut lagi.
" Kekota B " jawab Melati ramah sambil membetulkan letak pasmina nya.
" Liburan ya ? " tanya ibuk itu lagi.
" Tidak buk kebetulan pindah kerja " jawab Melati lagi dan mereka pun terlibat pembicaraan ternyata wanita tersebut menuju kota B untuk melihat cucunya yang baru lahir.
Allan yang tidak jauh duduk dari mereka mendengar pembicaraan nya.Allan tersenyum melihat Interaksi keduanya bahkan Allan menyukai tutur kata wanita muda tersebut yang juga tujuan nya sama dengan dirinya ke kota B.
" Cantik " puji Allan dalam hati.Entah kenapa ia menyukai cara wanita muda tersebut berbicara terlihat lembut dengan sorot mata nya yang teduh.Serta cara berpakaian yang sopan dengan penutup kepala terlihat sangat enak di pandang dan auranya sungguh berbeda dengan wanita yang selalu ada di sekeliling nya berpakaian serba terbuka.