semua wanita tidak pernah membayangkan menjadi istri ke dua ..
novel ini menceritakan wanita cantik yang bernama zulistya hanum pradisti..dia sosok wanita yang baik hati yang ditipu suami dan keluarga mertuanya
yuk simak karya pertamaku🙏🙏🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti kholifah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rencana untuk Galang
Pagi ini Hanum bergegas bersiap untuk menemui pemilik lahan yang akan dia beli.
didalam perjalanan ke tempat pertemuan tidak ada sama sekali pembicaraan apapun antara Galang dan hanum.
bukan karena Hanum masih marah tapi karena Hanum memikirkan cara bagaimana ngomong sama Galang soal apa yang ia bicarakan dengan Rudi semalam.
"kamu masih marah denganku dik,?" akhirnya galang memulai pembicaraan .
"gak kok mas,"
"lalu kenapa dari tadi kamu diam saja, atau ada hal salah lain yang aku lakukan.?"
"gak juga, tapi sebenarnya ada hal lain yang ingin aku bicarakan denganmu mas,"
"tentang apa,? kenapa tidak bicara sekarang saja."
"nanti saja mas setelah urusan kita dengan pemilik lahan selesai "
"baiklah kalo begitu,"
mereka berdua kembali terdiam.sampai akhirnya mereka sudah sampai direstoran tempat pertemuan yang sudah jadi tempat janjian untuk bertemu dengan pemilik lahan.
" maaf pak menunggu"
"tidak apa2 Bu Hanum. saya juga baru sampai kok."
"bagaimana apa ibu sudah cocok dengan harga yang sudah saya berikan. pasti cocok kan karena itu sudah murah sekali loo Bu. letaknya juga sangat strategis."
"sudah saya lihat kemaren lahannya pak , dan saya juga cocok dengan harganya, untuk surat2 kepemilikan lengkap semua kan pak,? karena saya tidak mau ada hal yang tidak saya inginkan dikemudian hari".
"lengkap2 bu. bahkan kalo ibu mau balik nama atas ibu Hanum kami siap membantu."
"baiklah pak saya sangat berterimakasih. dan ini untuk uang tanda jadi ya pak, mungkin lusa ada orang suruhan yang akan datang ke rumah bapak untuk mengurusi semua dan menyerahkan sisa pembayaran."
"baik bu, semoga kedepannya apapun yang ibu ingin dirikan dilahan itu, semoga jadi keberkahan untuk ibu dan keluarga,"
"aamiin," sahut Hanum
akhirnya pertemuan itu pun selesai dan pemilik lahan sudah berpamitan. kini tinggal hanum dan Galang. Hanum memutuskan akan membicarakan hal yang ingin dia sampaikan kepada Galang soal rencananya.
"ayo dik kita balik,"Galang beranjak dari duduknya
"nanti saja kita balik, aku ingin membicarakan sesuatu pada mas, seperti kata ku tadi, kita bicara setelah pertemuanku dengan pemilik lahan selesai."
"baiklah" Galang pun kembali duduk.
"mas sebenarnya tidak pantas aku ikut campur urusan pribadi mas Galang, tapi aku gak mau apa yang aku alami terjadi juga pada keluarga mas,"
"maksudnya dik?"
"begini mas, demi kerukunan mas dan mbak yanti, jika memang mbak Yanti mau diajak tinggal dengan mas Galang aku sangat bersyukur sekali , bahkan jika mbak Yanti merasa tidak enak tinggal bersama aku dan mama nanti Hanum akan cari rumah yang cocok dengan mbak yanti.
tetapi mas , jika mbak Yanti tidak setuju pindah, sebaiknya mas saja yang kembali ke kota,?"
"berarti kamu memecat aku dik, ?"
"gak juga mas, aku lakukan ini demi kebaikan mas dan mbak Yanti, aku juga sudah bicara dengan mas Robi , kalo memang mas mau, mas Robi mengajak mas galang ikut gabung di perusahaan mas Robi."
"jika rencanamu memang seperti itu dik, baiklah mungkin dengan begitu juga lebih baik, jika memang mbak mu gak mau diajak pindah aku akan menghubungi pak Robi , tapi bagaimana dengan mu dik, siapa yang akan membantumu,?"
"kan masih ada Joko mas, nanti aku juga akan cari orang yang akan mengganti posisi mas Galang dikantor..tapi aku sih masih berharap mbak Yanti mau diajak pindah. biar mas juga masih bisa bantuin aku."
"aku akan mencoba membujuk mbakmu dik, ya semoga saja dia juga mau diajak pindah, soalnya aku juga sudah terlanjur nyaman dengan kerjaan sekarang."
" ya sudah mas ,ayo kita balik, aku ingin segera sampai rumah,besok aku ada acara sama mama, dan mas besok libur saja dulu. kalo gak capek mas bisa langsung temui mbak Yanti, karena lebih cepat lebih baik."
"baiklah ayo kita pulang."
mereka pun pergi meninggalkan restoran tersebut dan langsung menuju perjalanan pulang.
setelah menempuh perjalanan yang panjang akhir mereka berdua sudah sampai dirumah hari sudah menjelang senja,
" assalamu'alaikum ma,"
"waalaikum salam nak, gimana urusan perkerjaanmu apa semua lancar,?"
"iya ma, alkhamdulilah semua lancar mangkanya Hanum bisa balik hari ini."
"ya sudah sana mandi dulu , jangan lupa sholat ya nak, habis itu kita makan malam. oh iya nak Galangnya mana ?"
"tadi Hanum antar dulu dia ke kontrakkan soalnya besok rencananya mau balik ke kota nemui anak dan istrinya, jadi biar malam ini dia istirahat dulu, ya sudah ma aku masuk dulu ya"
mamanya pun menggangguk dan masuk kedalam kamarnya sendiri guna melaksanakan sholat magrib.
dikontrakkan galang juga begitu, dia langsung mandi dan melaksanakan sholat magrib. setelah itu dia pergi ke warung disekitar situ untuk mencari makanan karena dia terlampau capek untuk masak sendiri.
"eehh mas Galang, mau pesan apa mas,?" tanya pemilik warung
"saya pesan nasi sama ayam bakar saja buk, sambalnya jangan terlalu pedas ya Bu, oh ya minumnya teh hangat saja."
"baik lah mas tunggu sebentar ya,"
kurang lebih 15 menit pun pesanan Galang sudah didatang.
saat Galang tengah asik makan tiba2 ada yang menepuk bahunya.
"hai bro sudah balik ternyata" sapa Joko,
"iya jok, 2jam yang lalu, ayo makan, mau pesan apa,?"
"iya tadi nyokap kerumah nenek jadi gak ada yang masakin mangkanya keluar cari makan ini...
Bu saya minta sama kayak makanan Galang saja "
"iya mas Joko, ditunggu ya,"
"oh iya Lang gimana urusan di kota xx, berjalan lancar,?"
"ya gitu deh, Hanum selalu tepat memprediksikan sesuatu. aku yakin pabrik yang akan beroperasi disana juga pasti berkembang dengan cepat."
"ya semoga saja, dia memang wanita hebat, mangkanya aku gak salah mengaguminya."
"cuma kagum apa sudah jatuh cinta. aku lihat kalo kamu pandangin dia kayak ingin menerkam saja, dan terbukti sampai usia udah matang gini kamu juga belum menika, padahal banyak wanita yang tergila gila padamu "
"alah kamu juga kan, kalo aku lihat juga gitu, tapi kalo aku aman bro, kalo kamu ingat anak bini kali"
saat asik bercengkrama, makanan pesanan Joko pun makan."
"sudah makan tu makanan, gak usah bahas aneh2, aku sama Hanum cuma sebatas kayak Kakan dan adik." saat bicara seperti itu entah perasaan galang tiba2 sedih.
"mulut dan hatimu lain Broo " ledek Joko
"sudah2 aku balik dulu ya,"
"ok deh sana bayangin hal yang tak mungkin dapat kau miliki, ha ha ha ha jangan lupa bayarin juga makanan gue ya?"
Galang pun tak menggubris ledekan Joko ,dia berlalu membayar makanannya juga makanan Joko. Galang ingin beristirahat karena merasa sangat capek, dan besok juga masih harus melakukan perjalanan panjang balik kekota dimana istri dan anaknya tinggal.
bersambung ya 😘😘😘
ayo tetap dukung author jangan lupa vote, like , kritik dan saran ya,🙏🙏🙏🙏
ጅ ጽጽት ።
tidak belajar dr pengalamannya sdh jadi istri tp tidak bisa jaga batasannya dengan lawan jenis hanya alasan dia sahabat setidaknya harga perasaan suamimu, meski kamu tidak menjalani hubungan dengan joko dan tidak memiliki perasaan setidak nya bersikaplah layak seorang istri tahu batasan memperlakukan lawan jenis.
kalau blg akrab ok no problem tp waktu kamu single skrg kan status mu sekrang beda.
emang sih Hanum iitu kesannya kayak murahann.
aku biasanya baca kayak jijik dengan sikapnya terhadap lawan jenis.
ga contoh baiknya dalam perilaku seorg istri
kesannya muraha ceweknya
berpelukan lagi wajarlah suaminya marah.
emang Hanum orgnya kesannya murahan kokkkkkkkkkkkkkkk
sdh tahu suami org tp tidak bisa jaga batasan nya sebagai wanita Janda.
Galang juga sudah bersuami tp tidak bisa jaga martabatnya sebagai suami org.
tp cara Hanum kayak yg mengundang gimana ga baper galangnya.
kesan nya Hanum murahan.
tinggi badan 170 itu bwt cw ketingian
dan BB .58 itu termasuk gendut .
Bkn ideal thour .