Istri Untuk Tuan Simon

Simon dan semua rekannya masuk ke kediaman keluarga Kent yang tampak gelap dan suram. Rumah utama yang tidak ditempati oleh satu pun anggota keluarga itu terlihat menyeramkan dan seolah tidak terurus.

Laura menatap rumah itu, ketiga kurcaci kecil teman pelayan Laura pun juga merasa kalau rumah itu tidak terawat, berbeda dengan Mansion Mignolet, sekalipun rumah itu gelap tetapi selalu terawat dengan baik.

"Ini hanya perasaanku saja, atau memang rumah ini sudah lama tidak di rawat!?" ucap Laura.

Kata-kata gadis itu berhasil membuat semua orang menoleh padanya, bahkan para pelayan di rumah besar itu sampai menatap Laura dengan tatapan terkejut.

"Di mana pelayan yang lain!?" tanya Hendry.

" Tu... tuan, maafkan saya... saya tidak bisa mencegah mereka!!!" ucap Pria yang kerap di sapa Pak Malik itu.

Sadrakh, Diego, Zayn dan semua yang ada disana dibuat menyerngitkan kening mendengar apa yang diucapkan oleh kepala pelayan tersebut .

"Malik apa yang terjadi!?apa lagi-lagi....

" Be..benar tuan, mereka semua mengundurkan diri, itu sebabnya rumah ini tidak terawat, maafkan saya tuan," ucap Malik sambil membungkuk ketakutan.

Benar saja, Pagi tadi di saat Malik mengumumkan kepulangan Simon, 15 orang pelayan langsung mengundurkan diri dari rumah itu karena mereka membenci Simon dan tidak mau melayani pria yang lumpuh dan juga bisu.

Sebenarnya setelah kejadian yang menimpa Simon, semua orang tak terkecuali pelayan menunjukkan wajah asli mereka, bahkan beberapa orang yang Laura lihat di luar tadi adalah para pelayan yang membenci Simon, mereka akan keluar dari rumah itu.

Simon hidup dalam kegelapan dan dijerumuskan dalam kesendirian karena orang orang di sekitarnya bahkan tidak menerima kondisinya yang lumpuh dan bisu.

Banyak yang menganggap sepele pada pria itu, bahkan pelayan pun menganggap Simon sebagai pembawa sial dan enggan untuk bekerja melayani pria seperti dia.

Pak Malik menjelaskan semuanya dengan singkat. Dia juga menyesali yang terjadi, tetapi para pelayan mengundurkan diri karena malu bekerja di bawah perintah seorang presdir yang cacat dan bisu.

Laura bahkan dibuat tak percaya dengan betapa tidak setianya pelayan di rumah itu, tetapi juga merasa aneh dan curiga mengapa mereka bisa melakukan hal seperti itu?

“ Sekalipun mereka tidak suka, tapi kenapa mereka mengundurkan diri secara massal?” tanya Laura heran.

“ Begini nona, para pelayan yang bekerja di rumah ini sepenuhnya di atur oleh mendiang tuan besar Kent, tuan muda Simon jarang datang ke rumah ini oleh karena itu banyak yang tidak mau melayani tuan muda karena keadaannya,” jelas Malik .

“ lancang sekali kau!!” senggak Hendry tak senang.

“ Beraninya kalian para pelayan berlagak hanya karena tuan muda kalian tidak sempurna, dasar manusia rendahan!" kali ini Sadrakh pun ikut murka.

Bukan sekali dua kali Simon direndahkan, setiap datang ke rumah itu dengan kondisi lumpuh dan bisu dia selalu jadi buah bibir para pelayan.

Suasana menjadi panas, seisi ruangan itu menjadi tegang. Para pelayan yang tersisa di rumah itu segera bersujud memohon maaf karena merasa telah lancang menyinggung keadaan tuan muda mereka.

“ ma... maafkan kami tuan... maafkan kami....” ucap mereka memohon ampun.

Simon menghela nafas berat, sebenarnya dia pun tidak mau pindah ke rumah itu, tetapi lagi lagi karena keinginan terakhir sang kakek dia memilih jadi cucu yang berbakti.

Simon hendak berdiri, tetapi Laura tiba-tiba menahannya dan membungkuk,” tunggu sebentar,” bisik Laura.

Simon dan yang lainnya terdiam. Kali ini Laura benar benar berbeda. Mereka semua menatap apa yang akan dilakukan oleh Laura. Mengapa perempuan itu berani menahan Simon yang jelas tidak bisa dilarang oleh siapa pun.

“ Apa ini ada hubungannya dengan pembatalan pernikahan dengan Cintia?” tanya Laura sambil menatap Malik dengan tatapan menelisik. Sejak melihat pria itu, dia merasa terganggu dengan lirikan Malik pada dirinya.

Seolah Malik yang di depan mereka ini mengenal dirinya dan itu membuat Laura penasaran.

“ Be... begini nona, saya tidak tahu anda siapa, tapi diantara pelayan tersebar rumor kalau istri tuan muda adalah pembawa sial dan merupakan anak haram, selain karena keadaan tuan muda, rumor juga mengatakan istri tuan muda adalah perempuan pembawa sial dan... dan berparas buruk rupa, bibi gemuk dan pemarah seperti penyihir... o.. oleh karena itu para pelayan mengundurkan diri,” jelas Paka Malik dengan pelan.

Semua nya terkejut mendengar penuturan pak Malik. Entah ucapan pria ini bisa dipercaya atau tidak.

Laura sampai terkejut sendiri saat mendengar ucapan pria itu, bagaimana bisa ada rumor yang mengatai dirinya sampai seburuk itu. Yang benar saja, siapa sebenarnya yang menyebarkan rumor tidak masuk akal ini?

Zayn, Sadrakh, Diego, Lanang, Dani dan para pelayan serta anak buah yang ada di sana tertawa geli saat mendengar penjelasan tak masuk akal dari Pak Malik.

“ pftthhh hahhaha... Simon jadi kau menikah dnegan nenek sihir? Hahahahhaa... bwahahhahaha... ya ampun, siapa yang menyebarkan rumor gila ini” Zayn tertawa terbahak bahak.

Laura sampai mendengus kesal dengan penjelasan mereka. Orang Mana yang berani menyebar rumor seperti itu tentang Laura. Bertemu dengan mereka saja dia belum pernah, bagaimana bisa ada rumor jelek tentang gadis itu?

“ Tuan apa Anda yang menyebarkan rumor ini?” kesal Laura sambil menggembungkan pipinya dan menatap Simon dengan tatapan marah.

Simon memutar malas kedua bola matanya, apa dia kurang kerjaan sampai menyebar rumor tak masuk akal itu?

“ Pak pelayan, coba lihat aku, kalian berdirilah,” ucap Laura dengan pelan. Dia perlu meluruskan sesuatu tentang imagenya di depan mereka.

“ Maaf nona, kami tidak akan berdiri sebelum tuan mengampuni kami, karena sudah lancang,” ucap mereka bersamaan.

“ tckkk... Tuan, saya perlu meluruskan sesuatu, tolonglah,” pinta Laura sambil menatap Simon dengan wajah memohon.

Dia sampai menunduk dan menatap pria itu dengan kedua bola matanya yang bersinar sinar.

Deg.. deg.. deg...

Lagi lagi, karena tatapan indah itu jantung Simon berdebar kencang, matanya malah menatap keindahan di kedua netra Laura. Matanya tertuju pada bibir berbentuk hati berwarna merah jambu itu, sangat indah , kulit laura juga lembut, wajahnya yang teduh berhasil memporak porandakan perasaan Simon.

“ Tuan?” panggil Laura .

Simon tersadar,” sial aku seperti terhipnotis, apa benar perempuan ini penyihir? Kenapa dia membuatku ingin terus menatap wajahnya itu? Arkkhhh Zayn tidak memeriksa ku dengan benar, ini mengesalkan, jantungku masih berdetak kencang,” Simon malah bergelut dengan pikirannya sendiri.

Sesekali dia menggelengkan kepala, kesal dengan dirinya yang selalu merasa aneh setiap Laura ada di jarak tertentu dnegan dirinya.

Semua orang kini menatap heran pada Simon, menunggu jawaban sambil menaikkan sebelah alis mereka menatap kelakuan aneh Simon.

“ Tuan jawab saya, kenapa melamun?” Laura mengguncang tubuh Simon tanpa segan saking tidak sabarnya menunggu jawaban gadis itu.

Simon tentu saja terkejut, dia tersadar dari lamunannya dan langsung berdiri di depan mereka semua.

“ Iya iya, kau bawel sekali, kalian berdirilah, biarkan si cerewet ini meluruskan sesuatu, kalian bicaralah, “ kesal Simon sambil mengambil beberapa langkah lebar dan menjauh dari Laura .

Satu satunya cara untuk membuat dirinya sehat adalah dengan menjaga jarak dari Laura, dia tidak mau mati muda karena perempuan itu membuatnya terhipnotis dan jantungnya selalu berdebar kencang saat dekat Laura.

“ ya jalan pertama adalah menjaga jarak, cih... dasar perempuan rubah, “ batin Simon yang langsung menghindar jauh dari Laura.

Pak Malik dan para pelayan terkejut bukan main saat melihat tuan mereka tidak lumpuh dan bisa berbicara, mereka syok dan tak bisa berkata apa apa.

“ nah sekarang lihat aku,” ucap Laura sambil mengedipkan kedua matanya dan tersenyum di depan para pelayan.

Pak Malik dan pelayan di belakangnya dibuat kebingungan dengan apa yang Laura lakukan.

“ Apa aku terlihat seperti penyihir, bibi gemuk dan buruk rupa dengan taring dan gigi tajam? Apa aku seperti itu?” tanya Laura dengan wajah serius.

Para pelayan dan yang menyaksikan mereka menahan tawa mereka melihat kelakuan absurd Luara.

Dikira Laura adalah perempuan manja atau lemah yang tidak punya keberanian berbicara, ternyata dia adalah perempuan konyol yang punya senyuman lembut dan ramah.

“ Maksud Anda?” tanya Pak Malik.

Jedaaaarrrr....

Seketika, bak di sambar petir, Pak Malik dan para pelayan tersungkur ke bawah tanah saat mereka sadar siapa perempuan itu sebenarnya, istri dari tuan mudanya yang katanya jahat dan buruk rupa.

“ Ma.. maafkan kami nyonya....” ucap mereka bersimpuh .

“ Aku tidak akan memaafkan kalian, kalian menyebutku sebagai penyihir dan bibi Gemuk, maka aku akan jadi seperti itu. Arrhhhhh....” Seloroh laura sambil menirukan suara nenek sihir dan berjalan seperti orang gemuk.

“ Pfthhhhh bwahahahhahaa....,...”

Seisi ruangan tertawa terbahak bahak dengan kelakuan Laura yang absurd.

Simon menatap Laura, tanpa sadar dia juga tertawa. Untuk kali pertama dia tertawa dengan begitu puas saat melihat kelakuan Laura yang berjalan seperti pinguin gemuk dengan pipi menggembung sambil mengomeli para pelayan.

Zayn lagi lagi berdebar, jantungnya tak bisa dia tahan, ada gejolak aneh dalam dirinya saat melihat Laura, tapi dia tidak merasa itu perasaan antar hubungan laki laki dengan perempuan, dia hanya senang saat Laura senang dan sedih saat gadis itu sedih, sungguh aneh rasanya.

“ Ada yang aneh denganku, ada apa ini? Sadar kau bajingan, itu istri sahabatmu,” Zayn mengumpat dirinya sendiri.

.

.

.

Like, vote dan komen