NovelToon NovelToon
Senandung Sang Bunga

Senandung Sang Bunga

Status: sedang berlangsung
Genre:Duniahiburan / Teen School/College / Karir / Fantasi Wanita / Chicklit
Popularitas:2.1k
Nilai: 5
Nama Author: Baginda Bram

Aidol atau idol. Adalah istilah yang lumrah di zaman ini karena kehadirannya yang telah masif.

Chandra Kirana adalah salah satunya. Ia yang mulai dari nol, tak pernah berpikir untuk menjadi seorang idol.

Namun, ia "terperosok" ke dalam dunia itu. Mulai saat itu, dunianya pun berubah.

Dunia yang dipenuhi estetika keindahan, ternyata banyak menyimpan hal yang tak pernah terduga sebelumnya.


(Update setiap hari selasa, kamis, Sabtu dan minggu.)

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Baginda Bram, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 30

Mentari melakukan tugas hariannya. Menyinari tanpa mengharap imbalan apapun dari manusia. Namun, kadang kala, manusia mencaci maki tugasnya. Padahal, jika mentari libur sehari saja, manusia pasti kebingungan.

Begitulah yang terjadi dengan orang-orang di sekitarku saat ini yang mengeluhkan betapa panasnya terik, sementara jalanan sangat padat. Sedari tadi hanya berjalan beberapa meter dalam kurun waktu yang cukup lama.

"Panas-panas begini, malah macet." Keluh seseorang yang tak kukenal.

Tumben di jalan ini macet, padahal biasanya tidak. Apa mungkin ada perbaikan jalan? Atau bahkan ada yang mengalami kecelakaan?

Sambil menunggu sampai, aku menggulir layar persegi. Beberapa komentar telah masuk ke beberapa foto yang pernah kuposting.

"Ih cantiknya."

"Hai cantik."

"Nona manis, kenalan dong."

Kebanyakan berisi pujian, tapi selalu ada komentar jahat di antaranya.

"Filter aja bangga."

"Pasti editan itu, aslinya burik."

"Mana ada cantik? Jelek begini."

Ingin rasanya kutampar si pemilik komentar. Atau setidaknya kubalas komentar mereka dengan ketikan yang tak kalah pedasnya. Tapi, lagi-lagi aku dihalangi oleh aturan yang tak tertulis bagi seorang idol.

Meskipun membalas komentar itu tidak dilarang, sosok idol itu harus bersih dari kata "negatif".

Membalas komentar jahat itu sama saja dengan melakukan hal negatif. Karena itu, aku mencoba mengabaikan komentar-komentar jahat dan fokus untuk membaca komentar positifnya saja. Toh lebih banyak yang memuji ketimbang yang menghina.

Aku selalu membaca komentar-komentar positif. Memberikan like. Mencari tahu mereka agar aku kenal dengan mereka. Walau aku tidak pernah membalasi komentar mereka.

Sebenarnya tidak masalah kalau kubalas, bukannya aku pelit atau malas, tapi kalau aku membalas, aku ingin membalas semua komentar yang masuk, entah itu komentar positif ataupun negatif. Supaya sama rata.

Kalau tidak, tidak usah semua. Memang lebih baik membalasnya sebagai bentuk apresiasi, tapi menurutku bukan begitu. Aku akan mengapresiasi mereka dengan cara yang lain.

Aku terjebak macet cukup lama. Membuatku cukup terlambat. Aku berlari kecil selepas turun dari bis. Terhenti saat di depan Bongori. Aku melihat beberapa orang berkumpul. Di antaranya ada wajah yang familiar.

Apa yang dilakukan seorang Mia Paula di sana?

Langkahku mengecil. Sosok wanita itu saja terasa sangat mengintimidasi. Melihat sosoknya berada di depan pintu membuatku ngeri untuk menerobos masuk.

Apalagi ada Miss Myeong di sana juga yang sepertinya menjadi palang pintu. Seakan menghalangi wanita itu untuk masuk lebih dalam.

Aku bisa mendekat, tapi tidak berani merengsek melewati kedua sosok intimidatif itu. Terlebih melihat mereka dalam kondisi kurang bersahabat.

"Maaf, Nyonya. Kami ada kegiatan. Kalau ingin bertemu, tolong setelah semua kegiatan selesai." Ucap Miss Myeong.

"Tidak bisa! Aku akan membawa dia keluar dari tempat reyot ini." Kilah Mia Paula yang melotot ke arah Miss Myeong.

"Anda tahu kalau anak anda sedang ada kegiatan 'kan?"

"Dia anakku! Bebas mau kuapakan dong?"

"Maaf Nyonya, tapi kami tidak bisa membiarkan nyonya menganggu kegiatan yang ada di sini." Kali ini satpam turut ikut menimpali.

"Mengganggu!? Kalian itu yang mengganggu! Ini urusan keluarga! Jangan ikut campur kalian!"

Entah apa yang terjadi, aku yang baru datang jelas hanya bisa menunggu ketegangan mereda.

Yang membuat semakin rumit, ibunya Anna tidak sendiri. Ia didampingi oleh dua pria berbadan kekar. Gawat kalau kedua pria itu mendapat titah menyerang darinya yang naik pitam.

Membayangkan hal itu, aku mundur beberapa langkah. Untungnya aku mendapati Anna mendekati mereka.

Anna berjalan perlahan. Mungkin ia merasakan hal yang sama denganku ketika mendekat. Pandangannya tertunduk ke bawah.

"Ayo ikut Mama!"

Anna terdiam mematung.

" AYO IKUT!"

Barulah ia menggeleng pelan.

Air mukanya mulai memerah padam. Menatap tajam ke arah anaknya yang masih tertunduk.

"Begini deh. Mau anda apa?" tanya Miss Myeong sambil melipat tangan.

"Aku mau dia berhenti."

"Anna, bagaimana menurutmu?"

"Enggak mau!"

"See?"

"Tidak! Aku tidak peduli! Pokoknya kamu harus berhenti!"

Kalau terus begini, perdebatan ini tidak akan ada ujungnya.

Aku tidak habis pikir, mengapa mamanya melarang kegiatan anaknya sedemikian keras? Padahal ia sendiri berkecimpung di dunia entertainment yang sama dengan anaknya.

Apa mungkin masalahnya ada pada manajemennya? Apa ia baru mengizinkan kalau ia ikut manajemen yang ia mau?

Kalau kulihat-lihat, Anna termasuk anggota generasi ketiga dengan followers terbanyak. Baru beberapa bulan sudah menggapai angka di atas lima puluh ribuan.

Ya mungkin ada sangkut pautnya dengan sosok mamanya, tapi tetap aja, ia calon bintang di masa depan yang menjanjikan.

Apa ia tidak tahu itu semua?

Sebentar ...

Aku jadi terpikirkan suatu ide.

Aku melangkah maju hingga cukup dekat dengan mereka.

"Maaf menyela!" Pekikku agar menyita semua perhatian yang ada. Aku tak memberi jeda agar seorang pun membalas perkataanku. "Aku punya ide bagus!"

"Apa itu?" Respon Miss Myeong cepat.

"Bagaimana kalau diberi kelonggaran waktu? Misalkan dalam waktu satu tahun, Anna harus punya seratus ribu followers. Kalau ia berhasil, anda harus menyerah. Jika gagal, Anna lah yang harus menyerah. Bagaimana menurut anda?" Tawarku dengan nada sedikit ragu.

"I think that's good." Timpal Miss Myeong.

Suasana mendadak hening sesaat. Aku pun saling tatap dengan Miss Myeong dan Anna.

"Tiga juta." Ucapnya mengagetkanku. "Kalau dalam setahun kamu tidak bisa dapat tiga juta followers, kamu harus keluar dari grup ini. Paham?"

Tanpa menunggu jawaban anaknya, Mamanya memutar badan. Diikuti kedua punggawanya. Meninggalkan kami dengan wajah penuh kekesalan yang belum padam.

Mungkin Anna sama syoknya denganku ketika mendengar angka yang tak masuk akal barusan.

Bayangkan saja, Kak Olivia saja, yang telah menjadi idol ternama, belum sampai tiga juta followers.

Sementara itu, Anna, idol yang baru debut, sudah dituntut untuk mendapatkan followers lebih banyak daripada idol kawakan. Sungguh tidak masuk akal!

Miss Myeong menepuk pundak Anna.

"Semangat, aku yakin kamu pasti bisa." Ucapnya menyemangati.

Aku baru sadar. Ternyata banyak penonton yang menyaksikan dari dalam. Ketika tahu Miss Myeong berjalan ke arah mereka, mereka bubar jalan.

Akhirnya setelah berdiri cukup lama, aku bisa masuk juga. Melihat Anna yang masih belum beranjak dari tempat berdirinya, kuusap punggungnya.

Rasa bersalah seketika menghujam dadaku. Mungkin saja, saran yang kuajukan malah membuatnya berakhir seperti ini.

"Maaf aku sudah ikut campur masalah keluargamu."

Anna mengangkat pandangannya, menatapku berkaca-kaca.

"Enggak, Ran. Kamu enggak salah. Aku cuma enggak habis pikir kenapa mamaku sampai sejauh itu?"

Anna mengusap sudut matanya. Mencoba menerbitkan senyum yang terasa dipaksakan.

"Ini waktu pembuktian untukku. Kalau aku tidak bisa memenuhi tantangan dari mama, aku memang enggak layak berdiri di dunia di mana mama berada."

Iya sih, Tapi, syaratnya itu lho ....

"Ayo kita kembali latihan, Ran." Ajaknya.

Kembali? Aku saja belum mulai!

Benar. Beruntungnya ada kegaduhan tadi. Keterlambatanku menjadi tak terlihat. Selamat tinggal hukuman!

Kami berjalan masuk ke tempat latihan. Viola yang mendapati kami, segera mendekat. Ikut menepuk-nepuk pundak Anna.

"Oh iya, Ran, ada pesan dari Miss Myeong." Ujar Viola.

Pesan? Pesan apa lagi?

"Katanya kamu harus push up seratus kali."

Ah ... kukira bebas tadi.

1
SakiDino🍡😚.BTS ♡
Bagus banget deh, bikin nagih!
KnuckleDuster
Buat gak bisa berhenti baca!
Coke Bunny🎀
Gemesinnya minta ampun!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!