Senandung Sang Bunga

Senandung Sang Bunga

Prolog

"One ... two ... three ..., one ... two ... three ... four ...."

Berbarengan dengan hitungan berritme itu, aku mencoba menyelaraskan gerakan sebisaku.

Kedua tangan setengah terangkat. Saat"one" terlontar, mulai kugerakkan kedua tangan ke kiri dan ke kanan. Agak terlambat.

Seharusnya tepat di "three" tanganku sudah bergerak maju mundur. "One" telah berlalu, tapi tanganku baru akan bergerak ke kanan.

"STOP!"

Pekikan menggelegar. Menggema hingga ke ujung ruangan. Memancing setiap pasang mata untuk memandang.

Aduh! Kena lagi deh.

"Gimana sih kalian!? Ini sudah pengulangan yang ke berapa, HAH?". Sergah wanita yang dari tadi berdiri berkacak pinggang memelototi kami bertiga.

Nadanya penuh greget. Disusul dengan bunyi decak yang nyaring.

"Saya ...."

Kalimatku tenggelam, aku ingin membuat alasan, tapi urung. Bagaimanapun juga, alasanku hanya akan menambah porsi semprotan yang kuterima.

Kami bertiga menatap lantai. Mengkerut lesu. Tak bernyali membalas tatap wanita superior yang baru saja kukenal itu. Ia menepuk jidat. Menghembuskan nafas ekstra.

"Kalian niat enggak sih?" Wanita yang dipanggil Indri itu mendecak untuk kesekian kalinya. "Udahlah, capek gue! Sisanya kalian usaha sendiri deh."

"Baik, Kak."

Tanpa mengucap apa-apa lagi, kak Indri berpaling dari kami. Berwajah bak buah yang belum masak.

Kami tak merubah posisi. Melirik perlahan. Melihat punggung basah penuh keringat itu meninggalkan ruangan, kami serempak terduduk lunglai.

Perasaan lelah bercampur aduk dengan kesal menggelayuti. Aku merasa sudah berusaha penuh.

Ternyata menari tak semudah yang kubayangkan.

Awalnya kuanggap menari hanya menggerak-gerakan tubuh sesuai irama, rupanya tidaklah sesimpel itu. Terlebih jika dilakukan oleh sekumpulan individu.

"Nice try, guys." Hibur gadis yang tetiba mendekat. Menyodorkan beberapa handuk kecil. Tersenyum lembut.

"Dibawa santai aja, toh baru hari pertama." Lanjutnya.

Aku sependapat dengannya. Dalam benakku selalu tergaung "hari pertama, jadi wajar".

Untuk pertama kalinya dalam hidup, aku berkenalan dengan yang namanya koreografi.

Sebagai percobaan perdana, terlalu banyak salah di sana sini, membuat siapapun yang melihat, merasa gregetan. Bahkan aku sendiri pun tak kalah gregetnya.

Sepanjang hidupku, hingga aku kelas sebelas SMA, belum pernah belajar hal apapun yang berkaitan dengan koreografi.

Ternyata berbeda dengan main voli, untuk gerakan kecil saja, seharian pun belum sanggup kutaklukkan.

Untungnya aku tak sendirian. Ada dua orang yang senasib denganku. Satunya sudah kukenal sejak audisi, Octavia Viola.

Gadis berperawakan tinggi berkulit kuning langsat. Tentunya sangat menawan. Membuat aku—yang notabenenya sesama gadis— minder bukan main. Aku yakin ia calon artis yang menjanjikan. Kupanggil ia Viola.

Satunya lagi baru kenal hari ini. Malah belum sempat kenalan, tapi aku tahu namanya. Karena namanya sangat memorable.

Julianna Fortune Gwendoline. Nama ke-Inggris-Inggris-an yang tak lazim didengar telinga dan sulit untuk diucapkan. Terlebih bagiku, yang aksen Inggrisnya melokal.

Kuperhatikan wajahnya yang manis itu, justru membuat kepalaku dijejali rasa penasaran.

Entah mengapa, nama dan wajah si pemilik nama berseberangan. Nama ke-Inggris-Inggris-an, Wajah ke-Asia timur-an. Pemandangan yang langka.

Kuusap keringat yang membanjiri tubuh. Rasanya lepek seperti sehabis berenang dalam lautan keringat. Dari atas hingga bawah. Memberatkan handuk dalam sekejap.

"Terima kasih, Kak." Ucapku menyusul.

"Semangat Guys, ini belum apa-apa." Ucap seseorang setengah berteriak.

Entah mengapa, kalimat barusan tak terdengar seperti kalimat penghibur.

Tak cukup sampai di situ. Selain tubuhku yang teramat sangat lelah, pikiranku pun tak kalah lelahnya.

Otakku akhir-akhir ini rutin disusupi sebuah istilah, "Idol" dengan pelafalan "Aidol". Istilah itu sudah umum digunakan kepada pelaku dunia hiburan seperti kami.

Berkat hari ini aku tahu satu hal penting.

Menjadi idol ternyata tidaklah mudah.

Apa aku bisa menjadi idol?

Tidak. Tidak boleh begitu! Aku harus bisa menjadi idol apapun yang terjadi.

Demi orang itu, aku harus melakukannya.

Terpopuler

Comments

Coke Bunny🎀

Coke Bunny🎀

Gemesinnya minta ampun!

2025-05-12

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Malaikat
3 Cinta pertama
4 Gadis penuh estetika
5 Bongori
6 Audisi dimulai
7 Perkenalan
8 Latihan khusus
9 Kunci
10 Latihan bersama
11 Menjadi antagonis
12 Lembaran baru
13 Kontrak
14 Rencana
15 Hari penampilan
16 Hari bahagia
17 Teman
18 Bab 17
19 Bab 18
20 Bab 19
21 Bab 20
22 Bab 21
23 Bab 22
24 Bab 23
25 Bab 24
26 Bab 25
27 Bab 26
28 Bab 27
29 Bab 28
30 Bab 29
31 Bab 30
32 Bab 31
33 Bab 32
34 Bab 33
35 Bab 34
36 Tujuan
37 Mendadak akting
38 Beban project
39 Kehidupan baru
40 Fungsi iklan
41 Dimulainya shooting
42 Idol juga manusia
43 Mantan idol
44 Saingan
45 16 orang pilihan
46 Kompensasi
47 Kumpulan orang aneh
48 Si penghuni lini belakang
49 Menyamar
50 Talkshow biasa
51 Pemandu
52 Pengalaman berharga
53 Tugas
54 Jalan terakhir
55 Gladi bersih
56 Tonggak
57 Impian di atas impian
58 Pengabdian terakhir
59 Kata bahagia
60 Medan perang
61 Wawancara
62 Hutang budi
63 Prank
64 Tekanan spesial
65 Dewi dalam kerangkeng
66 Tangan-tangan jahil
67 Badai yang menerpa
68 Kenangan indah
69 Aliran air
70 Pengakuan
71 Operasi penuh cinta
72 Penyerbuan
73 Masa muda yang pahit
74 Ekspresi cinta
75 Sosok perfect idol
76 Bayaran yang mahal
77 Original center
78 Double life
79 Pengumuman penting
80 Cinta buta
81 Beruntung
82 Pemburu berita
83 Pertemuan para legenda
84 Tempat yang tepat
85 Pancaran
86 Manusia yang beruntung
87 Anniversary
88 Bernostalgia
89 Show must go on
90 Keputusan
91 Epilog
Episodes

Updated 91 Episodes

1
Prolog
2
Malaikat
3
Cinta pertama
4
Gadis penuh estetika
5
Bongori
6
Audisi dimulai
7
Perkenalan
8
Latihan khusus
9
Kunci
10
Latihan bersama
11
Menjadi antagonis
12
Lembaran baru
13
Kontrak
14
Rencana
15
Hari penampilan
16
Hari bahagia
17
Teman
18
Bab 17
19
Bab 18
20
Bab 19
21
Bab 20
22
Bab 21
23
Bab 22
24
Bab 23
25
Bab 24
26
Bab 25
27
Bab 26
28
Bab 27
29
Bab 28
30
Bab 29
31
Bab 30
32
Bab 31
33
Bab 32
34
Bab 33
35
Bab 34
36
Tujuan
37
Mendadak akting
38
Beban project
39
Kehidupan baru
40
Fungsi iklan
41
Dimulainya shooting
42
Idol juga manusia
43
Mantan idol
44
Saingan
45
16 orang pilihan
46
Kompensasi
47
Kumpulan orang aneh
48
Si penghuni lini belakang
49
Menyamar
50
Talkshow biasa
51
Pemandu
52
Pengalaman berharga
53
Tugas
54
Jalan terakhir
55
Gladi bersih
56
Tonggak
57
Impian di atas impian
58
Pengabdian terakhir
59
Kata bahagia
60
Medan perang
61
Wawancara
62
Hutang budi
63
Prank
64
Tekanan spesial
65
Dewi dalam kerangkeng
66
Tangan-tangan jahil
67
Badai yang menerpa
68
Kenangan indah
69
Aliran air
70
Pengakuan
71
Operasi penuh cinta
72
Penyerbuan
73
Masa muda yang pahit
74
Ekspresi cinta
75
Sosok perfect idol
76
Bayaran yang mahal
77
Original center
78
Double life
79
Pengumuman penting
80
Cinta buta
81
Beruntung
82
Pemburu berita
83
Pertemuan para legenda
84
Tempat yang tepat
85
Pancaran
86
Manusia yang beruntung
87
Anniversary
88
Bernostalgia
89
Show must go on
90
Keputusan
91
Epilog

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!