NovelToon NovelToon
Terjebak

Terjebak

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Misteri / Time Travel / Iblis / Mata Batin / Kutukan
Popularitas:4k
Nilai: 5
Nama Author: Asyiah A

Malam temaram, cahaya siluet datang menyambar. Detak jantung berlarian ke segala arah. Menimpali ubin yang kaku di tanah.

Di sana, seorang anak kecil berdiri seperti ingin buang air. Tapi saat wajah mendekat, Sesosok hitam berhamburan, melayang-layang menatap seorang wanita berbaju zirah, mengayunkan pedang yang mengkilat. Namun ia menebas kekosongan.

Apakah dimensi yang ia huni adalah dunia lain? nantikan terus kisahnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Asyiah A, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bahaya

Moon berbisik....

Stella mendengar deru nafasnya. Nafas itu bukanlah milik manusia biasa. Dia seperti dikirimkan dewa untuk menyelamatkan dunia. Mungkin saja dia itu kucing jadi-jadian, tapi bukan. Dia tidak mungkin seperti itu.

"Mungkin dia kucing dari surga? "

Stella menutup matanya pelan.

...----------------...

Kejadian yang sangat mengejutkan perlahan membuat kesadaran Stella kembali. Mereka berkumpul, saling bersimpati, peduli dan... Kuat bersama.

Monster yang pernah Stella liat. Nyala mata itu, kuku-kukunya, bahkan ukuran monster itu benar-benar nyata. Bukan sekedar ilusi, atau fatamorgana, sangat nyata. Entah seberapa lama mengelak, atau pura-pura tidak tahu.

Monster menatapnya. Menjadikannya target sasaran. Stella gemetar, bukan karena panik, tapi karena Moon yang mengeong disaat yang tidak tepat.

Meowwwwww

Meowwwwww

Meowwwwww

Seketika monster yang punggung nya sudah menyeringai dengan kuku-kuku panjang dan tajam.

SRAKKKKKKK

SSLLUUUUURRRRRRR

Darah berjatuhan, mengalir hingga ke ujung sendal.

Seketika rusa yang baru saja melintasi mereka terjatuh, dagingnya robek, memperlihatkan urat-urat yang putus dengan darah yang sudah membanjiri bola matanya.

HAAAARGGGGGGGH

Monster mengerang. Memperlihatkan mata yang merah menyala, seperti api yang siap membakarmu kapan saja.

HARGGGGGHHHHH

Sekali lagi, nafasnya memburu, bersiap untuk mendapatkan mangsanya.

Satu hentakan dan... Stella berlari. Kini dia berlari hingga cahaya semakin menipis, nafasnya mendadak hilang, dia terlalu panik.

Moon, kucingnya yang lucu, mengelus pipinya, namun mata Stella sudah mengeluarkan air mata. Air mata putus asa.

"STELLA, LARI!!! "

Stella hanya terpaku, monster semakin dekat. Kini hanya takdir yang mampu menjawabnya.

TAP

TAP

TAP

WUSSHHHH

Dengan satu gerakan angin, Stella berhasil dibawa lari oleh Kick. Laki-laki itu yang semula sangat acuh mendadak menaruh simpati.

Semua ini karena keegoisannya. Kick berlari meninggalkan tim. Saat emosinya berada di puncak, dia meninggalkan Lucy dan kawanan. Rupanya, saat itulah bahaya datang.

Saat mereka sampai di bukit, tiba-tiba kabut datang melambai. Mengaburkan apapun yang semula terlihat.

Saat itu, di hadapan mereka sudah ada monster yang berhasil keluar masuk portal. Monster yang bertubuh besar, kurang lebih 1000 centi.

Semuanya berhamburan berlari, tanpa Kick, lebih tepatnya hilangnya Kick sudah membuat mereka tak berdaya.

Kick yang menyadari perginya sudah terlalu jauh, berusaha mencari mereka, lalu langkahnya berhenti saat mendengar suara Lucy yang memanggil.

"Kick... Aku mohon datanglah. Aku bersalah padamu! KICK .... !! "

Suara Lucy yang terguncang, menangis. Kick berlari ke tempat yang dia tuju, mencari apapun yang bisa dia gotong untuk dia selamatnya.

Matanya membelalak saat melihat Stella yang sedang terpaku, matanya sayu, tatapannya kosong.

Ini mimpi buruknya, mimpi yang sebelumnya pernah datang. Akhirnya terjadi.

Dengan secepat kilat, Kick berlari dengan memakai jurusnya : Berlari dengan angin.

Jiwanya menyatu dengan angin dan udara, sehingga sedikitpun tak ada yang bisa melihat, termasuk monster!

Sekarang, Stella sudah berada di tangannya, namun Stella bukan lah Stella. Dia seperti sedang bertaruh di dalam dirinya. Tatapannya masih saja kosong.

"Stella bangun!!! " Kick mengguncang tubuhnya.

Sebelum itu, monster mengejarnya.

BUMMMMM

Telapak kaki raksasa itu seperti gempa, malapetaka.

"Lucy, pegang Stella! "

Kick berlari ingin menumpas rintangan yang ada di depannya.

HAAAAARGHHHH

HIYAAAAAKKKKK

Dengan kekuatan yang full batery, pedang itu menjalar di leher sang monster.

SRETTTTTTTTTT

Suara pedang yang berhasil menembus kulit hingga ke dalam. Berkilau diterpa angin malam dan cahaya bulan yang kembali terlihat. Kabul sepenuhnya menghilang.

HAAAARGGHHHHHH

Monster menjadi sangat marah, lehernya sedikit lagi putus, tapi dia belum mati.

"Kau... Kau lihat saja, seberapa lama waktumu ku kirim kau ke neraka!!! "

SREEETTTTTTTTTT

Darah terburai. Leher itu sepenuhnya putus, tapi matanya, mata yang belum meredup.

HAAAARGHHHH

Monster mengerang terakhir kalinya, tapi anehnya mata itu kian menggeliat, seperti tak rela lepas dari jiwanya. Mata itu kian melotot.

Tap... Tap... Tap ....

Kick berdiri tepat di atasnya, mata itu sangat menjengkelkan.

"KEPARAT!!!! "

TUSSSSSSS

Pedang itu menusuk mata monster, mata itu kian tertawa, nyalanya semakin besar.

"SIALAN!!!! "

TUSSSSSS

Mata itu masih hidup, sekali lagi Kick menghujani dengan pedangnya.

TUSSSSSS

Lucy datang dan memeluk Kick. Darah mengenai pipinya. Tangannya berlumuran darah segar.

"Sudah. Hentikan. Kau sudah membunuhnya."

Lucy memeluk Kick dengan erat. Kick tak bergeming, matanya nanar menatap mata monster yang tak berbentuk. Tak ada lagi tatapan jengkel dari makhluk yang tak bernyawa itu. Hanya ada bongkahan daging yang sudah keluar dari tempatnya. Mata itu sudah mati. Mengerikan.

"Maaf ...."

Kick mengendurkan diri, dia melepaskan pelukan Lucy. Bersiap meninggalkan mereka kembali.

Lucy berbalik dan mengatakan, "Maaf... Atas sikapku tadi. Aku sungguh minta maaf. Tanpamu, kami sekarat. Kami tak bisa tanpamu. "

Kick menatap mereka semua. Darah berceceran, Stella yang belum sadar, Moon, Biksu Chou yang terduduk lemas, Tabib Zhu yang menatap ngeri bersembunyi dibalik pedangnya.

"Rasa takut kami, rasa sengsara ini, jangan biarkan kami. Kita harus menuntaskan apa yang harus kita selesaikan. Kita yang memulai ini semua, jadi kita harus menyelesaikan nya secara bersama! " Lucy mendekatinya. Menggenggam tangannya.

"Aku sungguh minta maaf. Maafkan aku yang terlalu egois. Aku sungguh sangat mengkhawatirkan mu. Jadi tolong, jangan pergi lagi tanpa kami. " Lucy menangis, rasa takutnya kian besar. Bahunya berguncang.

Kick memeluknya, "Aku juga terluka, aku tak bisa mengontrol diriku, aku hanya manusia biasa. Maafkan aku karena salahku tak bersama, maafkan aku yang ceroboh dan... Aku ini memang pecundang, buktinya tanpa kau, aku tak bisa apa-apa. Tanpa kau, aku sangat pengecut! "

"Hentikan... Ketua tim tak pernah berkata demikian."

"Haiyaaaa, baiklah. Karena sudah bermaaf-maafan. Mari kita memasuki portal! " Suara Tabib Zhu memecah suasana lagi dan lagi.

Di depan mereka sudah ada lubang yang bersinar, berkabut dan mengeluarkan debu. Seketika, mereka pun terhisap.

Jangan tanyakan Moon, dia akan ikut dalam petualangan kali ini.

Sementara Stella, belum sadarkan diri. Oleh sebab itu, Kick menggendong Stella dan Moon dibawa Lucy.

"Lucunyaaaa!" Lucy tak henti mencium Moon. Bulunya yang halus seperti rubah yang baru lahir, lembut dan terawat, seperti baru selesai dikeramas.

"Bulumu lembut sekali, Moon. Boleh aku gigit kau? " Pinta Lucy.

Meongggggg

Moon tampak marah, bulunya seketika berdiri.

Lucy melihatnya, bukannya dia takut, justru semakin terlihat sifat jahilnya.

"Kalau kau marah, maka aku akan lebih cepat menggigitmu! "

Meongggg

Mata Moon yang semula tajam dan waspada, mendadak menjadi kalem dan sedih, terlihat berkaca-kaca dan ingin menangis.

"Ohh, kucing yang comel!"

Lucy mengelus pelan leher Moon, seketika Moon menjadi tenang kembali. Mengeluarkan gema kecil yang berarti dia sangat nyaman saat ini.

...----------------...

AAAAAAHHHH

Mereka terjatuh. Kini sampailah mereka di depan pekarangan rumah Biksu Chou.

"Ya Dewa, pinggangku! "

KRETEKKK

Pinggang Biksu Chou berbunyi. Jatuhnya tadi sungguh meleset, tubuh laki-laki paruh baya itu sudah mulai menunjukkan gejala usia yang renta.

Tabib Zhu membantu Biksu Chou berdiri kembali.

SRTTTTT

Pintu bergeser. Pelayan yang masih enerjik datang dan membantu Biksu Chou. Dia mengantarkan Biksu ke kamar. Mengganti pakaiannya.

"Tunggulah sebentar! " Ucap Biksu.

Semuanya mengangguk. Mereka sudah berada di ruang tamu. Tempat biasanya mereka berkumpul.

Lucy membawa Stella ke kamar tamu. Membuka pakaian dan melihat keadaannya.

Tubuh Stella sangat dingin, seperti tak memiliki tanda-tanda kehidupan.

Lalu Lucy menutup kembali pakaiannya. Tabib Zhu masuk dan memberikan ramuan.

"Ini, bantu dia minum ramuan herbal ini. "

Semangkok air yang berwarna hijau pekat itu datang dengan bau yang langu dan sedikit sepat.

"Apa ini? "

"Ini adalah tanaman herbal yang ku temukan di dekat hutan terlarang saat itu. Bentuknya seperti bayam, tapi saat ku lihat lebih dekat, ini bukan bayam biasa. Bayam yang sudah hidup ratusan tahun, tidak pernah dipetik dan hanya dibiarkan saja. Aku mengambil sedikit berharap suatu saat bisa kembali ke sana lagi. "

"Bayam ini berkhasiat membuat jiwa hangat kembali, meningkatkan fungsi otak agar kembali terangsang dan sadar kembali! "

"Uhukkk... Uhukkkk .... "

Stella terbatuk. Mereka melihat keadaanya. Lucy membantu Stella untuk duduk.

"Akhirnya kau sadar juga! " Helaan nafas Tabib Zhu terdengar.

"Apa yang terjadi? " Tanya Stella.

"Kau tak sadarkan diri. Tapi sebelum itu, kau seperti bukan dirimu. Aku bahkan memanggil melalui jiwaku, tapi kau tak menoleh! Apa yang terjadi? "

"Aku... Aku belum ingat, " Ucap Stella dengan pelan.

"Baiklah, sepertinya kau butuh istirahat. Ayo Lucy tinggalkan Stella. " Tabib Zhu keluar lebih dahulu.

"Saat kau sudah baikan, dan jauh lebih sehat, ceritakan padaku, oke? " Lucy tersenyum.

"Oke! " Jawab Stella dengan singkat.

SRTTTTTT

Pintu tertutup. Stella melihat tangannya. Tangan yang penuh darah, seketika hilang. Lucy sudah membersihkannya tadi dan mengganti pakaian Stella menjadi baju tidur yang terdiri dari dua lapis kain penutup.

"Apa yang terjadi padaku?? "

Pertanyaan itu menggema dan menggerayangi pikirannya.

1
Verhexte
belum update kak? /Cry/
Sia A: belum kak. tunggu ya/Sob/
total 1 replies
Protocetus
Crazy up
Sia A: /Joyful//Joyful/
total 1 replies
Protocetus
Siluet apa silhuet min yang bener?
Sia A: iyaa jadinya benda tajam yaaa kak/Sneer//Sneer//Sweat/
Protocetus: hadeh2 padahal pas di lidah kalok ada h nya, kadang orang ngira kita ngomong silet 😂
total 3 replies
Protocetus
Novel misteri yang sangat bagus
Sia A: makasih sudah mampir kakk
total 1 replies
NURIKA DWI ALIRA
Pasti sakit banget jatuhnya
Sia A: bener /Facepalm/
total 1 replies
NURIKA DWI ALIRA
Wahhh semakin seruuu
NURIKA DWI ALIRA
Semakin buat penasaran nihh
Sia A: iyaaa kakak, stay tuned yaaa
total 1 replies
NURIKA DWI ALIRA
Had, Thor. Aku mampir nih/Smile//Smile/
Sia A: waaahhh, makasih banyak sudah mampir kak/Kiss/
total 1 replies
Verhexte
wiiih epic tapi masih setengah cerita Thor /Cry/ ditunggu nextnya
Sia A: Tunggu ya kakkk, lagi merenung/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Sweat/
total 1 replies
Verhexte
bjirrr wanita kuat ini /Frown/ liat ular gede malah ditantang
Sia A: adrenalin nya selalu tertantang /Facepalm//Joyful/
total 1 replies
Verhexte
what the /Skull//Toasted//Cry/
Sia A: /Scream//Toasted/
total 1 replies
Protocetus
New Pet Unlocked /Good/
Sia A: benerrrrr, no debat kakak/Determined//Joyful/
total 1 replies
Verhexte
ceritanya agak santai mungkin pertanda kedepannya bakal deg-degan lagi ini mah pasti
Sia A: Yaaa begitulah, /Chuckle/
total 1 replies
Verhexte
ternyata moon tuh nama kucing
Sia A: ohh iyaaa/Smile/
Verhexte: owh aku belum nonton hehe 🙏🥲
total 3 replies
Verhexte
owh kucing tiga warna
Sia A: hehee iyaaa
Verhexte: wkwkw slah baca aku
kirain jingga ternyata jangan
total 3 replies
Verhexte
waduh tiap kali dikalahkan bakal belah diri?/Skull//Toasted/
Sia A: iya. jadi makin banyaaaak monster nya
total 1 replies
Anyue
lama sekali perjalananya 🙄
Sia A: hehee maklum lagi terjebak kak/Smirk//Toasted//Toasted/
total 1 replies
Verhexte
owh jadi mereka bakal pindah dunia lagi kah?
Sia A: okeeeee
ditunggu juga up nya Kelanjutan kisah Daniya kak/Sneer//Sneer//Sneer/
Verhexte: hmmm jadi penasaran banget bjirr, ditunggu dah di next chapter nya
total 3 replies
Verhexte
bjir jadi penasaran emang ada apa ini ?/Toasted//Toasted/
Sia A: /Sweat//Puke//Puke//Angry/
total 1 replies
Verhexte
owh ini ada heheh😅
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!