Kisah seorang pemuda yang dikhianati tunangannya Lin Qionye yang lebih memilih pangeran mahkota Ming San , yang lebih tragisnya lagi, ia dipukul habis habisan oleh bawahan pangeran mahkota atas permintaan Lin Qionye
Xion Cen yang baru menginjak usia 15 tahun , tak kuasa menahan derita , berulang kali ia memohon ampun untuk di lepaskan namun tak satupun dari mereka yang mau mengampuninya, mereka baru berhenti menyiksanya, setelah melihat tubuh Xion Cen terluka hingga babak belur, tulang rusuknya banyak yang patah baik pergelangan tangannya bahkan tulang kakinya juga patah hingga membuatnya pingsan tak sadarkan diri.
Tanpa belas kasihan Lin Qionye memerintahkan mereka semua untuk menghancurkan Meridian serta dantiannya akibat perbuatan mereka, tubuh Xion Cen langsung lumpuh seketika,gadis itu tampak tersenyum puas.Ia menatap Xion Cen dengan jijik dan meludahinya.
"Sampah sepertimu tak sadar diri , kau sungguh tak pantas bersanding denganku...!!!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Marco Hry, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mengikuti Perlombaan Antara Klan 2
Setelah mereka selesai mendaftar panitia itu memberikan satu buah tas penyimpanan kepada tetua Lan untuk di berikan kepada ketua kelompok yang mewakili rombongan Klan Xion , tas itu digunakan untuk menyimpan inti monster yang mereka temukan sebagai syarat untuk memenangkan perlombaan .
Ketua Lan membawa semua perwakilan klan Xion untuk menunggu di lapangan bersama klan lainnya
Tak lama kemudian seorang tetua naik ke atas panggung yang tersedia di tengah lapangan , ia menyampaikan petunjuk cara mengikuti perlombaan , apa saja yang boleh di lakukan ataupun hal hal yang di larang ketika menjalani perlombaan.
ia juga memberitahukan hadiah apa saja yang bisa mereka dapatkan bagi para pemenang selain uang dan artefak dan sumberdaya, mereka juga akan mendapatkan kuota untuk memasuki Sekte nomor satu di kota petir mereka semua terlihat senang dan antusias penuh dengan bersemangat untuk memenangkan perlombaan.
Untuk rentang waktu tetua itu memberi tenggang waktu sepuluh hari guna mengumpulkan semua inti monster yang ada di dalam hutan kegelapan, setelah selesai ia memberikan keterangan , acara perlombaan tahunan itu segera di mulai.
Di atas panggung terlihat pangeran mahkota Ming San tengah menatap tajam ke arah Xion Cen , ia tak menyangka kalau sampah itu masih hidup, awalnya ia tak percaya dengan omongan tunangannya Lin Qionye di toko yang menjual semua keperluan kultivator , ia menganggap tunangannya itu hanya mengatakan , setelah melihat ke munculan Xion Cen baru ia percaya.
Bukan hanya dia saja tampak beberapa orang menyeringai menatap Xion Cen dari berbagai arah seolah melihat target seolah harta Karun , karena kepalanya sudah di beri harga oleh pangeran mahkota dengan harga yang sangar mengiurkan ketika menatap Xion Cen.
Putri klan Lin tersenyum penuh arti menatap ke arah Xion Cen , ia percaya kali ini hidup pemuda itu tak akan lama lagi, karena ia tahu banyak orang yang telah menargetkan kematian dirinya , bukan hanya datang dari luar klan tapi klannya sendiri juga menargetkan nya.
Xion Cen yang mengetahui kalau beberapa orang memancarkan aura kematian terhadapnya , ia tampak cuek saja seolah olah tak mengetahui sama sekali sebagai mana manusia fana, namun sebagian orang yang berada di atas ranahnya mengetahui kalau pemuda itu menyembunyikan ranahnya ,
Tak jauh dari bangku khusus para tetua Klan terlihat seorang tetua tersenyum dan bangga terhadap Xion Cen, ia tertarik menyelidiki Xion Cen setelah ia ramai di bicarakan orang orang bahkan tetua klan , sepertinya mereka memiliki niat terselubung kepada pemuda itu.
Dalam penyelidikannya ia heran terhadap Xion Cen kenapa pemuda seusia dirinya yang memiliki kekuatan besar malah menyembunyikannya , itu sangat tak masuk akal, jika kekuatan itu dimiliki oleh pemuda lain mereka pasti akan bangga dan sombong memamerkannya kepada semua orang, namun pemuda itu malah menutupinya, hal itulah yang membuatnya penasaran dan tertarik kepada Xion Cen, apakah ada alasan lain hingga ia menyembunyikan kekuatannya, pikir tetua itu dalam hati.
Para panitia pelaksana perlombaan meminta semua peserta untuk memasuki lorong yang terhubung dengan hutan kegelapan , mereka tidak harus kuar kota untuk memasuki hutan kegelapan, terowongan itu hanya di buka jika ada acara penting atau dalam keadaan tertentu saja .
Semua kelompok memasuki terowongan itu sesuai klannya masing masing.
"Kalian berhati hatilah didalam hutan , jika tak bisa menghadapi bahaya yang menghadang menghindar lah , jangan sok hebat melawan binatang monster yang lebih kuat dari kalian , ingat jagalah tuan muda Xion Cen , kalian tau sendiri aku tak bisa berkultivasi, tentu bahaya yang ia hadapi jauh lebih besar dari diri kalian sendiri.
"Baik tetua Lan, ucap tiga orang anggota klan Xion yang terdiri dari dua orang pemuda dan satu orang gadis cantik.
"Saudari Rigue kenapa kau menjawab begitu, biarkan saja sampah itu celaka , lebih cepat lebih baik , id merupakan aib bagi Klan kita , jadi tak usah kau pedulikan , ia akan menjadi beban saja bagi dirimu di dalam hutan kegelapan yang berbahaya itu." Ucap seorang gadis yang berwajah biasa saja , menatap tak senang kearah Xion Regue , tapi Xion Regue diam saja ia tak menjawab perkataan gadis itu .
Sedangkan Xion Cen yang mendengar ucapan gadis itu hanya diam saja, ia hanya menandai nya siapa saja orang di klannya yang tak menyukainya, sebelum mereka memasuki lorong menuju hutan , tiba tiba tetua we datang membawa seorang pemuda sebagai pengganti pemuda yang babak belur sebelumnya hingga mencukupi sepuluh orang yang mewakili klan, pemuda itu tersenyum menatap Xion Cen, ia Xion di yang merupakan anak tetua ke 7 yang selalu baik kepadanya.
"Saudara Cen tetaplah bersamaku , aku akan menjagamu ," ucapnya dengan tulus , mendengar ucapan Xion Di hatinya tampak menghangat, walaupun ia tak bisa berkultivasi ia tetap masih mau berteman dengannya.
"Terimakasih saudara Di." Xion Cen tersenyum menatap nya .
Sedangkan yang lainya terlihat mencibir mendengar interaksi antara mereka berdua , Tetua Lan terlihat senang melihat itu, Setelah anggota klan Xion cukup mereka di perbolehkan masuk lorong menuju hutan ke gelapan sebagai grub terakhir yang memasuki hutan .
Xion Cen yang tau ia akan menjadi target semua orang , ia melakukan berbagai macam cara untuk menjauh dari mereka semua ,baik pura pura kelelahan , kencing bahkan buang air besar, ia sengaja membuat orang kesal kepada ya , itu semua ia lakukan demi keselamatan orang orang yang telah baik padanya.
Sengaja ia lakukan itu , Xion Cen tak ingin mereka menjadi sasaran akibat bersamanya, namun mereka malah tetap setia mendampinginya , akhirnya ia mengalah dan memikirkan cara lain , namun ia juga bingung cara apa itu, akhirnya ia melupakan kebingungannya.
"Ayo cepat , kita harus mengumpulkan inti monster untuk memenangkan pertandingan ini , aku ingin sekali memasuki Sekte nomor satu di kota ini , itu sudah menjadi impianku sedari dulu." Ucap seorang pemuda menatap ke arah Xion Cen yang bergerak lambat, ia terlihat sedikit tidak senang .
"Kau jalan lah dulu , aku akan menyusul dari belakang , jangan pedulikan aku jika kita menang aku juga tak mungkin masuk ke sebuah sekte, memangnya ada sebuah sekte yang menerima seorang yang tak bisa berkultivasi seperti ku, jadi tak usah hiraukan aku, aku tak ingin menjadi beban atau penghambat yang akan menjadi penghalang cita citamu,
"Baiklah kalau itu maumu, jangan katakan nanti aku dikatakan tak melindungi mu , semua jadi saksi ucapanmu kalau terjadi sesuatu yang menimpamu aku tak bertanggung jawab." Ucap pemuda itu pura pura simpati , padahal di dalam hatinya ia menginginkan hal itu terjadi, begitu juga pemuda lain yang tak menyukainya termasuk Xion Zan yang selalu diam dari awal, padahal di dalam otaknya sudah tertanam berbagai macam cara untuk menghabisi Xion Cen.
Setelah mendengar ucapan Xion Cen ia merasa kesempatan jalan untuk menghabisi ya telah terbuka , mereka berempat langsung pergi meninggalkannya , Sekarang mereka hanya tinggal berlima, empat orang pemuda dan satu orang gadis.
"apa yang akan kita lakukan sekarang.?" tatap seorang pemuda kesemua orang.
"kita berburu binatang monster tingkat rendah terlebih dahulu , jika nanti ketemu binatang monster tingkatannya lebih tinggi, selagi bisa kita hadapi , kita akan hadapi, jika tidak kita bisa kabur , tuan muda Cen berhati hatilah , aku tak ingin kau celaka." ucap pemuda itu dengan tegas ..
gas abis.....thor....