NovelToon NovelToon
MAAFKAN AKU, AYAH

MAAFKAN AKU, AYAH

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen School/College / Keluarga / Anak Lelaki/Pria Miskin
Popularitas:10.4k
Nilai: 5
Nama Author: Mama Mia

Bayu, seorang remaja yang sedang dalam proses pencarian jati diri. Emosinya yang masih labil, membuat ia mudah tersulut emosi dan juga mudah terhasut.

Suatu malam, Bayu pulang dalam keadaan mabuk. Sang ayah yang kecewa dan marah, tanpa sadar memukulinya.

Termakan hasutan tetangga, Bayu tega melaporkan ayahnya dengan tuduhan kekerasan anak. Hubungan ayah dan anak yang sebelumnya sudah goyah, menjadi semakin buruk. Namun, pertemuannya dengan seorang gadis sedikit membuka mata hatinya.

Sebuah rahasia besar terungkap ketika ibunya pulang kembali ke kampung halaman setelah dua tahun menjadi TKW di luar negeri.

Apa rahasia besar itu?
Mampukah rahasia itu menyatukan kembali hubungan ayah dan anak yang terlanjur renggang?

Ikuti kisah selengkapnya dalam 👇👇👇
MAAFKAN AKU, AYAH

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mama Mia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

25.

.

"Anda ditangkap karena tuduhan penyalahgunaan dan pengedar narkoba!" ucap Kapten Ilham, dengan nada tegas dan tanpa basa-basi.

Pak Hasan terkejut bukan kepalang mendengar tuduhan itu. Matanya membulat, keringat dingin mulai membasahi pelipisnya.

"Apa? Narkoba? Anda pasti salah orang! Saya tidak tahu apa-apa tentang narkoba!" sangkal Pak Hasan, dengan nada panik. Ia berusaha meyakinkan para petugas kepolisian bahwa ia tidak bersalah.

Kapten Ilham menyeringai sinis. "Katakan saja itu nanti di kantor polisi, Pak Hasan," ucap Kapten Ilham, dengan nada dingin.

Pak Hasan semakin panik. Ia mencoba melarikan diri, tetapi para petugas kepolisian bertindak sigap. Mereka langsung menangkap Pak Hasan dan memborgol tangannya.

"Lepaskan saya! Saya tidak bersalah!" teriak Pak Hasan, sambil meronta-ronta.

Kapten Ilham tidak menghiraukan teriakan Pak Hasan. Ia memberikan kode kepada anak buahnya untuk membawa Pak Hasan ke mobil polisi.

"Bawa dia ke kantor polisi," perintah Kapten Ilham, dengan nada tegas.

Para petugas kepolisian menyeret Pak Hasan ke mobil polisi dan membawanya pergi. Pak Hasan tak bisa berkutik. Ia kalah cepat dan kalah kuat dengan tim yang dipimpin oleh Kapten Ilham.

"Geledah truk ini! Periksa dengan teliti secara menyeluruh! Saya yakin truk ini bukan hanya mengangkut gabah sama beras saja!" perintah Kapten Ilham tegas.

Anak buah kapten Ilham segera menuju truk milik Pak Hasan yang terparkir tidak jauh dari lokasi penangkapan. Mereka memulai penggeledahan dengan seksama. Mereka memeriksa setiap sudut truk, dari bagian depan hingga belakang, dari atas hingga bawah.

Awalnya, mereka hanya menemukan tumpukan karung berisi beras dan gabah. Namun, Kapten Ilham tidak menyerah. Ia merasa pekerjaan pak Hasan yang sebagai penyetor gabah dan beras hanyalah kamuflase belaka. Ada yang lebih serius dari itu.

"Periksa bagian bawah truk!" perintah Kapten Ilham, dengan nada tegas. "Mungkin ada tempat penyimpanan rahasia."

Para petugas kepolisian mengikuti perintah Kapten Ilham dan memeriksa bagian bawah truk. Mereka menemukan sebuah kotak besi yang tersembunyi di balik salah satu roda.

"Kapten, kami menemukan sebuah kotak besi!" lapor salah seorang petugas kepolisian kepada Kapten Ilham.

Kapten Ilham mendekati kotak besi itu dan memeriksanya dengan cermat. Ada gembok besi sehingga tak bisa langsung dibuka. “Kita butuh alat untuk membukanya."

Salah seorang anak buah berdiri lalu mengambil sebuah batu besar yang ada di pinggir jalan. Dihantamkannya batu itu pada gembok tersebut hingga akhirnya berhasil terbuka.

Betapa terkejutnya mereka ketika melihat isi kotak itu. Di dalamnya terdapat bungkusan-bungkusan berwarna coklat. Dalam bungkusan itu berisi plastik-plastik kecil berisi serbuk putih yang mereka jelas tahu itu apa.

"Kapten, Anda bisa lihat ini!" panggil salah seorang anak buah.

Kapten Ilham yang melihat itu menghela napas panjang. Ia sudah menduga bahwa Pak Hasan tidak hanya mengangkut beras dan gabah. Ia juga mengangkut barang ha-ram itu untuk diedarkan.

"Amankan semua barang bukti ini," perintah Kapten Ilham tegas. "Bawa truk ini ke kantor polisi untuk penyelidikan lebih lanjut."

Para petugas kepolisian mengamankan semua bungkusan narkoba dan membawa truk itu ke kantor polisi.

Kapten Ilham menatap truk yang dibawa pergi oleh para petugas kepolisian.

"Kita akan tuntaskan kasus ini sampai ke akar-akarnya," gumam Kapten Ilham, dengan nada penuh tekad.

"Anda hebat, Kapten," ucap salah seorang anak buahnya, penuh kekaguman. Sudah dua tahun dia menjadi anak buah kapten Ilham, dan tak pernah ada misi yang gagal mereka lakukan.

Kapten Ilham mengangguk singkat. "Ini belum selesai," ucap Kapten Ilham, dengan nada serius. "Kita harus mencari tahu siapa saja yang terlibat dengan Pak Hasan. Kita harus memberantas jaringan narkoba ini sampai ke akar-akarnya."

"Siap, Kapten!” Beberapa anak buah yang masih tertinggal di sana mengangguk dan memasang sikap hormat.

Kapten Ilham kemudian masuk ke dalam mobil Jeep yang dikemudikan oleh anak buahnya. Anak buah lain mengikuti dari belakang dengan mobil yang berbeda. Mereka segera menyusul mobil pertama yang sudah berlalu jauh.

"Biarkan mereka yang ke kantor duluan. Kita pergi ke rumah Pak Hasan. Lakukan penggeledahan secara menyeluruh!" perintah Kapten Ilham, ketika mereka sedang dalam perjalanan. "Cari semua barang bukti yang bisa kita temukan." Ia sudah mengantongi alamat rumah pak Hasan dari Rio waktu di sekolah.

Soni, nama anak buahnya itu mengangguk lalu mengemudikan mobil menuju rumah Pak Hasan. Diikuti oleh mobil anak buah yang di belakang.

Sesampainya di sana mereka melakukan penggeledahan. Mereka mencari dengan teliti setiap sudut rumah Pak Hasan, dari kamar tidur hingga dapur, dari ruang tamu hingga kamar mandi.

Kapten Ilham juga ikut serta dalam penggeledahan itu. Ia ingin memastikan bahwa tidak ada satu pun barang bukti yang terlewatkan.

Setelah melakukan penggeledahan selama satu jam, mereka akhirnya menemukan beberapa barang bukti yang bisa memperkuat tuduhan terhadap Pak Hasan. Mereka menemukan sejumlah narkoba jenis sabu-sabu yang disimpan di dalam lemari pakaian Pak Hasan. Mereka juga menemukan sejumlah uang tunai yang diduga hasil dari penjualan narkoba.

Kapten Ilham tersenyum puas mendengar laporan itu. Ia tahu bahwa Pak Hasan tidak bisa lagi mengelak dari tuduhan yang

“Kita kembali, sekarang," ucap kapten Ilham, lalu keluar dari rumah yang terlihat paling bagus dibanding tetangga sekitarnya itu. Matanya menatap langit yang telah berubah menjadi gelap. Ternyata operasi yang mereka lakukan hari ini cukup memakan banyak waktu.

Beberapa warga tampak berkerumun di rumah tetangga yang berhadapan langsung dengan rumah pak Hasan. Mereka saling bertanya ada apa dan kenapa. Namun, tak satupun dari mereka yang berani mendekat.

*

*

*

Di kantor polisi, Pak Hasan duduk terpojok di ruang interogasi. Wajahnya pucat pasi, tubuhnya gemetar menahan marah. Ia tidak menyangka akan berakhir seperti ini.

Kapten Ilham masuk ke dalam ruang interogasi dan duduk di hadapan Pak Hasan. Ia menatap Pak Hasan dengan tatapan yang tajam dan penuh intimidasi.

"Selamat malam, Pak Hasan," sapa Kapten Ilham, dengan nada dingin.

Pak Hasan tidak menjawab. Ia hanya menundukkan kepalanya, tidak berani menatap Kapten Ilham.

"Kami sudah menemukan narkoba di rumah dan di truk Anda," lanjut Kapten Ilham, dengan nada tegas. "Anda tidak bisa lagi mengelak."

Pak Hasan terkejut, namun, tetap diam.

"Saya tidak tahu apa-apa tentang itu," ucap Pak Hasan yang mencoba bersikap tenang. “Barang itu bukan milik saya. Pasti ada yang menjebak saya."

Kapten Ilham tertawa sinis. "Siapa yang menjebak Anda? Dan kenapa mereka menjebak Anda?" tanya Kapten Ilham dengan nada dan tatapan meremehkan.

Pak Hasan terdiam. Ia tidak bisa memberikan jawaban yang masuk akal.

"Rio, keponakan Anda, juga sudah mengakui bahwa dia dan teman-temannya mendapatkan barang laknat itu dari Anda. Apa Anda masih mau menyangkal?"

Kedua tangan.Pak Hasan terkepal. "Anak bodoh!” makinya dalam hati. Akhirnya mengangkat wajahnya.

"Sudahlah, Pak Hasan," ucap Kapten Ilham, dengan nada lelah. "Jangan buang-buang waktu kami. Lebih baik Anda mengaku saja. Siapa yang selama ini bekerja sama dengan Anda? Itu akan lebih meringankan hukuman Anda."

Pak Hasan menggelengkan kepalanya dengan keras. "Saya tidak tahu. Saya benar-benar tidak tahu!" bantah Pak Hasan histeris.

Kapten Ilham menghela napas panjang. Ia tahu bahwa Pak Hasan adalah orang yang keras kepala. Ia harus menggunakan cara lain untuk membuatnya mengaku.

"Baiklah, kalau itu mau Anda," ucap Kapten Ilham, dengan nada dingin. "Kami akan mencari tahu sendiri siapa saja yang terlibat dengan Anda. Dan Anda akan sangat menyesal karena tidak mau bekerja sama dengan kami! “

Kapten Ilham kemudian memberikan kode kepada anak buahnya untuk membawa Pak Hasan ke sel tahanan.

"Bawa dia ke sel," perintah Kapten Ilham tegas.

Para petugas kepolisian menyeret Pak Hasan ke sel tahanan. Pak Hasan meronta-ronta dan berteriak-teriak, tetapi tidak ada yang menghiraukannya.

Kapten Ilham menatap kepergian Pak Hasan dengan tatapan dingin.

1
Ayudya
mampir lagi kak
✍️⃞⃟𝑹𝑨 Mama Mia: terima kasih. semoga suka/Kiss//Kiss//Pray//Pray/
total 1 replies
Nar Sih
sdh terbukti salah kok ngk mau ngaku ,dan pasti nya hukuman berat menanti mu pk hasan 🤣
Hasanah Purwokerto
Wis tuek kok yo neko" to pak...
Selamat bermalam di hotel prodeo pak Hadan...👊👊👊👊👊👊
Hasanah Purwokerto
Awal penderitaanmu dimulai pak Hasan..
Hasanah Purwokerto
Rio CS pasti kalang kabut nih..
Mo kabur...????? oooo..tidak bisa.....
kalian sdh dibawah pengawasan....🤭🤭🤭🤭
◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ
gak usah ngaku Hasan. biarkan polisi bekerja, setelah itu kamu akan membusuk di penjara. apalagi kamu tak mau bekerja sama dengan polisi
ora
Masih aja ngelak🙄😒
Dew666
🥰🥰🥰🥰
◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Hasan sepertinya bandar narkoba ya?
Nar Sih
asyikkk ...ahirnya pk hasan di tanggkap juga ,syukurin biar tau rasa🤣🤣
Dewi kunti
sejak awal mereka sudah......ad yg kurang gak sich kata2nya
✍️⃞⃟𝑹𝑨 Mama Mia: aduh, opo kui meng 🏃🏃🏃
total 1 replies
ora
Pak,, pak,, udah tua banyak tingkah sih. Siap-siap aja mengahabiskan banyak waktu mu di balik jeruji besi ....
Patrick Khan
nah lo ketangkep kan 😅😅
partini
hemmm tua bangka ga tau diri
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨
kenapa gak bayu pradana sih? kan biar mirip gitu sm yg onoh
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨: ya gak tahu klo namanya bayu itu🤣
total 4 replies
Cindy
lanjut kak
◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ
apa yang akan terjadi pada doni & Rio?
ora
Kuapoook nggak kalian😒😒
✍️⃞⃟𝑹𝑨 Mama Mia: harusnya sih kapok
total 1 replies
Dewi kunti
dua kaaaakk ap menang dia🙈
Fatkhur Kevin
tangkap rio dan p hasan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!