NovelToon NovelToon
Luka Di Balik Senyum

Luka Di Balik Senyum

Status: tamat
Genre:Konflik etika / Selingkuh / Pelakor / Tamat
Popularitas:17.7k
Nilai: 5
Nama Author: retnosari

Laluna: 'Aku mengira jika suamiku benar-benar mencintaiku, tetapi aku salah besar. Yang mengira jika aku adalah wanita satu-satunya yang bertahta di hatinya'.


Jika itu orang lain, mungkin akan memilih menyerah. Namun, berbeda dengan Luna. Dengan polosnya Dia tetap mempertahankan pernikahan palsu itu, dan hidup bertiga dengan mantan muridnya. Berharap semua baik-baik saja, tetapi hatinya tak sekuat baja.


Bak batu diterjang air laut, kuat dan kokoh. Pada akhirnya ia terseret juga dan terbawa oleh ombak.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon retnosari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rasa takut yang mulai hinggap

Kaca yang menembus ke arah luar, sehingga terlihat jalan yang teduh akan berdirinya pohon-pohon di sana. Luna hanya bisa menatap dalam kepedihan, mengingat masa lalu ketika bertemu dengan Aroon. Merasa dia adalah orang yang paling memahaminya, merasa jika sudah menemukan teman hidup sampai di akhir masa tua. Nyatanya lagi-lagi tak seindah harapannya.

“Aku bersusah payah berdamai dari masa lalu. Melupakan kenangan pahit itu, untuk sejenak terbawa oleh indahnya mahligai penuh dengan keindahan. Ternyata semua itu hanya ilusi belaka,” gumam Luna dengan kedua mata memancarkan kesedihan.

Langit siang mulai redup, dan tergantikan oleh sang senja. Namun, Luna masih belum juga keluar dari ruangan pribadinya. Rasanya masih tidak sanggup jika wajahnya mendapat tatapan aneh dari orang-orang.

Sedangkan di luar.

Melihat sang istri belum kembali, membuat Aroon dengan terpaksa menjemput Luna. Dia—adalah sosok lelaki yang bertanggung jawab, selalu membantu istrinya biarpun tubuhnya lelah. Tidak peduli seperti apa, karena melihat wanita yang dicintainya melakukan semua hal sendiri, itu membuatnya seolah menjadi sosok lelaki tak memiliki tanggung jawab.

“Pak!” sapa salah satu karyawan dari istrinya.

“Di mana ibu?” tanya Aroon tanpa basa-basi.

“Ada di atas.” Jawab karyawan tersebut dengan wajah gelisah, sehingga membuat Aroon semakin khawatir.

“Apa yang terjadi dengan istriku? Kenapa kalian tidak ada yang mengabariku,” ucap Aroon dengan nada kecewa.

Aroon pun bergegas naik ke atas untuk melihat keadaan Luna, tetapi kepala toko mencoba menghentikan langkah suami dari bosnya itu.

“Pak! Ada sesuatu di sini tadi.”

Aroon menoleh dengan rasa penasaran, bukankah selama ini tidak ada masalah di dalam toko? Tetapi pada saat kepala toko itu memberitahunya, seolah sesuatu serius sedang dialami oleh istrinya.

“Katakan dengan jelas, aku tidak ada waktu untuk mendengar cerita yang tak bermanfaat!” tegas Aroon.

Kepala toko tahu watak dari suami bosnya, tak suka berinteraksi dengan wanita. Tidak banyak bicara juga, ia lebih fokus dengan kisah rumah tangganya. Itu sebabnya, kepala toko yang bernama Yuni tidak percaya dengan kejadian tadi.

“Ada seseorang yang mengaku sebagai tunangan Bapak, dan mengatakan jika ibu seorang pelakor ….”

Ucapan Yuni terhenti, tanpa menunggu lebih jelas lagi. Aroon pergi untuk melihat Luna yang pastinya sedih dengan tuduhan tersebut.

Di atas.

“Lun, Luna! Kamu di mana?”

Dengan perasaan campur aduk, Aroon mencari ke semua tempat. Namun, Luna tak terlihat di sana.

“Sayang, kamu di mana? Aku datang untuk menjemputmu,” teriak Aroon lagi. Seperti yang sudah-sudah, Luna pun tidak ada.

“Sayang, kamu ada di mana? Tolong jangan marah padaku,” gumam Aroon dengan perasaan sedih. Ia pernah berjanji untuk tetap setia kepada Luna, sampai saat ini pun tak pernah ingin menyakiti hati istrinya. Namun, kenapa harus menjadi rumit?

Masih berusaha tenang, Aroon sedikit menyadari bahwa di balik tirai ada sesuatu yang mengganjal. Benar saja, seketika matanya membulat sempurna.

“Sayang, kamu kelelahan hingga tertidur di sini.”

Perlahan Aroon menggendong tubuh Luna. Membawanya ke atas ranjang, tetapi mata wanita itu sudah terlanjur terbuka. Memeluk tubuh kekar sang suami dengan erat, seolah lama tidak berjumpa.

“Sayang, kamu baik-baik saja?”

Luna menggeleng, pelukannya semakin kuat. Seolah takut kehilangan. Aroon yang menyadari langsung mencium kening istrinya. “Berjanjilah untuk tidak percaya kepada siapa pun. Aku hanya untukmu, tak ada ruang lain selain dirimu.”

Sebuah bisikan membuat ketenangan di jiwa Luna. Merasa bahwa suaminya tidak pernah membuat kebohongan, tetapi lelaki itu juga perlu menjelaskan siapa wanita asing itu. Kenapa bisa mengaku sebagai tunangannya juga.

“Apa aku bisa mempercayainya,” ucap Luna dengan suara lirih.

“Kita pulang, aku akan menjelaskannya padamu. Tanpa ada yang aku tutupi darimu,” balas Aroon dan terus menyakinkan hati sang istri.

“Aku takut, takut menjadi orang ketiga lagi seperti dulu.”

Aroon tidak menggubris ucapan Luna. Memilih langsung menggendong dan membawanya turun ke bawah. Disaksikan oleh karyawan dan beberapa pelanggan. Membuat orang yang melihatnya dibuat takjub akan pemandangan tersebut.

“Aku membawa pulang ibu. Kalian urus toko ini dulu,” ucap Aroon kepada para karyawan.

“Baik, Pak.” Jawab

Aroon pun berhasil membawa Luna masuk ke dalam mobil dan memecah jalanan di sore hari. Namun, sedikitpun Luna tidak bereaksi entah apa yang ingin tanyakan ia terlalu gugup untuk memulainya. Hingga Aroon memulai percakapan terlebih dulu.

“Maaf jika ada sesuatu yang membuatmu tidak nyaman,” ucap Aroon mendahului sebuah percakapan.

“Aku hanya takut jika kamu memiliki masa lalu yang belum selesai.” Jawab Luna tanpa menoleh sedikitpun ke arah Aroon.

“Kamu bisa menanyakan keponakanmu, bukan?”

“Kehidupan kalian berbeda. Dua negara yang begitu jauh, dia tak akan mungkin mengetahui semua tentangmu!” seru Luna.

“Maaf, maaf jika aku membuat kesalahan. Namun, yang harus kamu ketahui bahwa aku sama sekali tidak memiliki masa lalu seperti dugaanmu.” Jawab Aroon dengan jujur.

Untuk saat ini, Luna berusaha menepis semuanya yang terjadi. Berharap jika seseorang hanya iri saja dengan kebahagiaannya.

“Sayang, aku mendapatkanmu dengan susah payah. Tak ada alasan untuk menyakitimu setelah berjuang menyakinkanmu pada akhirnya berhasil,” ucap Aroon beberapa saat.

“Aku lelah, biarkan aku memejamkan mata.” Luna pun memutuskan untuk menyudahi obrolan yang akan melebar ke mana-mana. Lelah dengan hari ini, sedikit drama telah menjadikannya menjadi sosok sedikit berbeda.

Pukul setengah tujuh malam. Mereka berdua sampai di kediaman Aroon, hasil dari perjuangannya dari nol hingga bisa mendirikan istana sederhana untuk Luna. Namun, setibanya di garasi ia melihat mobil yang tak asing baginya.

“Bukankah itu mobil Aruna?” batin Aroon.

Mengabaikan sedikit seseorang yang ada di rumahnya. Ia pun langsung mengangkat Luna untuk membawanya masuk ke dalam rumah, tanpa memperhatikan orang lain selain keponakannya.

“Aroon, kamu tidak menyapaku. Atau kamu memang sudah melupakanku,” ucap seseorang dengan antusias menyambut kepulangan Aroon, meski membenci sosok yang ada di gendongan lelaki tersebut.

“Tidak, duduklah. Aku harus membawa istriku ke dalam kamar,” timpal Aroon dan benar saja, ia tidak menoleh ke arah orang tersebut. Sehingga tidak tahu siapa wanita asing itu.

Ada rasa kekesalan karena Aroon sama sekali tidak melihat ke arahnya.

“Run, lihat! Bahkan paman kamu sama sekali tidak melihatku.” Suara penuh dengan nada emosi itu, kini dilampiaskan kepada Aruna.

“Memangnya sejak kapan pamanku melirik wanita lain. Tante tahu? Paman mendapatkan Luna dengan susah payah sampai akhirnya berhasil. Maka harusnya sudah tidak ada lagi kesempatan untuk mendekatinya,” jelas Aruna.

“Run, usiaku tidak jauh beda denganmu. Kenapa harus memanggil namaku ‘tante’!” sungut perempuan tersebut.

“Aku hanya memanggil sesuai karakter saja, karena panggilan itu cocok untukmu, Tante.” Aruna pun semakin menjadi dan terus membuat perempuan tersebut begitu kesal.

“Run, aku mengenalmu. Bahkan kamu tahu jika aku menyukai pamanmu, lalu kenapa harus dia yang mendapatkannya!”

1
Dewi Dama
malas baca novel ini...perempuan yg tdk punya..malu...
Sammai
Aroon seperti orang bodoh
Soraya
knp gak dilaporin ke polisi aja sih
🤗🤗: mungkin Aroon masih memberi kesempatan, kak. terlebih mereka pernah berhubungan baik.
total 1 replies
Soraya
ayuta nyamar
🤗🤗: iya kayaknya kak.
total 1 replies
Mar lina
apakah Luna
lagi hamil?
lanjut thor ceritanya
🤗🤗: doakan kak, biar cepet hamil.
total 1 replies
Soraya
lanjut
Mariani
dimana mana ulet bulu meresahkan
🤗🤗: bener, Kak. mana gatelnya awet.
total 1 replies
Soraya
lanjut thor
🤗🤗: siap Akak🥰
total 1 replies
Rizky Sandy
g ada mantan jadi saudara,,, mending pergi menjauh,,,,
🤗🤗: ada, bahkan dunia nyata pun ada. tinggal kitanya yang harus melupakan masa lalu biar gak terjebak.
total 1 replies
Soraya
knp paman sama bibinya luna gak gak dikabarin klo aluna kecelakaan
🤗🤗: di sini dia gak punya keluarga kak, dari sejak muda mereka sudah tiada.
total 1 replies
Blu Lovfres
akur novel yg menyebalkan bikin emosi dgn peran wanita nya yg jdi mayat hidup
Soraya
bingung mau komen apa
🤗🤗: komen aja yang pengen kakak ungkapin😄
total 1 replies
Soraya
mampir thor
🤗🤗: makasih akak🥰
total 1 replies
Azlin Hamid
Luar biasa
Atika Sari
bsa dijual,trus bli rumah lgi
🤗🤗: yups bener kak. nanti bagi dua.
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!