Shutttt.... Ini rahasia kita, akan ku ceritakan kisah masa lalu ku pada kalian semua yaitu cerita pertemuan ku dengannya yang membuat semua air mata menghilang dan kekejaman dunia sirna...
Note : Ada 3 segi prespektif, setiap prespektif menceritakan kisahnya sendiri menurut sudut pandangnya.
Bab I : past story of Hao Ling the love
Bab II : past story of Yuan the sacrifice
Bab III : ----
Saya harap penyuka novel fantasi timur masih banyak dan kompak semua, terimakasih buat yang sudah baca novel saya mohon untuk tinggalkan like dan komentar yang membangun ya gaisss 🐼🐼🐼
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Belzebub, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kedatangannya
Karena situasi yang tidak menguntungkan karena diriku terus menangis histeris, Han Yu yang awalnya ingin sekali menghajar Ling Zhu memutuskan untuk mengurungkan niatnya dan membawaku kembali ke asrama.
Di dalam kamar aku masih saja menangis dengan posisi meringkuk dan tidak bisa di ajak bicara meski Han Yu dengan lembut bertanya apa yang sebenarnya terjadi sampai membuatku begini.
Sadar bahwa dalam kondisi seperti ini aku tidak bisa di ajak bicara, akhirnya Han Yu memutuskan untuk menyuruh Dong Chie memanggil kakak ku Hao Tian.
Dong Chie yang paham kemudian bergegas menuju ke asrama tempat murid senior berada untuk mencari keberadaan Hao Tian.
Selama beberapa waktu sembari menunggu kedatangan kakak ku, Han Yu terus berusaha mencoba menenangkan ku namun ingatan buruk yang kini terus menerus muncul membuatku tidak bisa berpikir jernih selain menangis dan mengutuk diriku yang kotor.
Tidak ku sangka ternyata alasan dari rasa sakit di kepala ku selama ini adalah karena pengaruh ingatan yang dipaksa hilang, membuat ku merasa marah, kotor sekaligus malu jika harus berhadapan dengan Yuan setelah apa yang pernah terjadi padaku.
Hingga akhirnya yang di tunggu-tunggu datang yang tidak lain adalah kakak ku Hao Tian, dia tampak panik ketika mendengar cerita dari Dong Chie mengenai kondisiku sekarang dan bergegas masuk ke asrama perempuan untuk menemui ku di kamar.
Setibanya Hao Tian, dia tampak prihatin dengan diriku yang sedang menangis dan sangat tersiksa.
"Adik, apa yang terjadi padamu ?"Ujar Hao Tian dengan raut wajah seperti merasakan sakit ketika melihatku.
"Aku juga tidak mengerti senior, sebelumnya kami semua berniat pergi ke kantin. Namun ketika berada dalam perjalanan, nona Ling bertemu dengan Ling Zhu dan langsung histeris ketika melihat manisan apel yang di berikan oleh Ling Zhu, kemudian nona Ling berkata tidak jelas seperti mengatakan bahwa dirinya adalah perempuan kotor dan sebagainya."
"...."Mendengar itu Hao Tian akhirnya paham dengan yang terjadi, iapun tidak bicara dan hanya mencoba untuk menenangkan adiknya terlebih dahulu.
Jauh sebelum Hao Ling menjadi perempuan cantik dan anggun seperti sekarang, dulu dia memiliki trauma masa lalu yang sangat hebat ditambah dengan amukan jantung naga yang membuat kondisi tubuhnya nyaris tidak dapat bertahan dan jatuh dalam kondisi pingsan selama beberapa bulan lamanya.
Ayah yang tidak tega dengan kondisi Hao Ling yang selalu berteriak ketika mengingat kenangan itu akhirnya memutuskan untuk membuat Hao Ling secara paksa lupa dengan masa kecilnya dulu.
Namun sepertinya ada kejadian yang memicu kenangan buruk di masa kecilnya kembali, yaitu adalah saat dirinya melihat Ling Zhu yang memberikannya manisan apel karena sejak kecil Hao Tian dan Ling Zhu selalu bersama dan pemuda itu selalu membawa manisan apel bersamanya untuk diberikan kepada Hao Ling.
Awalnya Hao Ling dan Ling Zhu memiliki hubungan yang sangat dekat sampai-sampai orang tua mereka ingin menjodohkan keduanya kelak setelah sudah cukup umur, setiap hari keduanya sering menghabiskan waktu dengan bermain bersama. Namun di suatu hari keduanya bermain terlalu jauh, Hao Ling yang saat itu berumur 12 tahun sudah memiliki penampilan yang cantik sehingga mengundang hal buruk terjadi.
Dari cerita yang diketahui oleh Hao Tian, saat itu adiknya dan Ling Zhu bermain di pinggiran kota tanpa sepengetahuan ayah dan ibuku.
Kemudian beberapa orang pria paruh baya yang sudah lama memendam hasrat tidak manusiawi kepada adikku diam-diam mengikuti mereka dari kota.
Dulu adikku adalah anak baik hati dan periang berbeda dengan dirinya sekarang, namun siapa sangka malapetaka yang mengubah hidupnya terjadi pada saat itu dimana sekelompok pria paruh baya yang mengikuti mereka sejak dari kota menyergap mereka.
Hao Ling yang merasa hal buruk terjadi ketika melihat niat orang-orang itu dari raut wajahnya, berusaha untuk berteriak meminta tolong namun karena mereka sudah berada di pinggir kota yang jarang di lewati orang-orang membuat permintaan tolong adikku tidak didengar oleh orang-orang.
*Aku tidak tau apa yang sebenarnya terjadi dan dilakukan oleh bedebah Ling Zhu saat itu, aku hanya tau ketika dia berlari kembali ke rumah meninggalkan adikku dan mengaduh kepada ayahnya. Tentunya tuan Ling Yun yang mendengarkan perkataan anaknya pada saat itu bergegas menuju lokasi kejadian, aku yang awalnya tidak mengetahui apa yang terjadi merasakan perasaan tidak enak soal sesuatu yang buruk terjadi pada adikku, sehingga aku juga mengadu kepada ayahku dan ketika kami sudah berada disana tampak tuan Ling Yun sudah datang lebih dulu dengan kondisi adikku yang pakaiannya compang-camping dan terlihat menangis histeris di tengah tumpukan mayat sekelompok pria sebelumnya yang terbunuh dengan sadis. Luka-luka di tubuh mereka tampak rapih seperti di tebas sedikit demi sedikit menggunakan pedang, seolah yang melakukannya seperti menikmati apa yang dilakukannya dan menghabisi orang itu perlahan-lahan dengan terus menyerang menghindari titik vital untuk membiarkan orang-orang itu mati dengan perlahan-lahan. Membuatku yakin bahwa orang yang melakukannya bukanlah Ling Yun melainkan orang lain, karena ada satu mayat dengan kondisi tubuh bagian bawah hilang seolah di makan oleh sesuatu.*
Tentunya aku menceritakan hal itu pada ayahku namun saat itu aku masih kecil sehingga ayah tidak memperdulikan perkataan ku yang menyangkal bahwa bukan Ling Yun yang membunuh orang-orang itu.
Namun kedamaian di sepakati oleh kedua belah pihak dengan Ling Zhu yang akan bertanggung jawab dan akan menikahi adikku kelak. Tentunya sebagai seorang kakak aku terus menerus menyangkal, namun terus menerus juga ayah mengabaikan ku.
Aku tidak tau cerita versi lain dari kejadian itu namun aku sudah bersikeras mencoba membantu adikku.
Tidak ku sangka saat dimana adik ku baru saja dapat kembali tertawa dan ceria seperti dulu ketika bersama dengan Yuan, kini dirinya kembali jatuh terpuruk dengan kejadian yang membuatnya tersiksa.
Ketika aku merasa bingung mencoba untuk menenangkan adikku yang masih histeris, datang seseorang yang tidak terduga dengan aroma darah mengalir di udara sekitar.
Orang itu adalah Yuan yang baru saja kembali setelah menyelesaikan misinya, terlihat dari penampilannya yang masih acak-acakan dan kotor oleh noda darah, sepertinya dia langsung ke sini setelah mendengarkan kondisi Hao Ling.
Namun yang menarik perhatianku adalah ekspresinya yang tetap tenang seolah sudah mengetahui kejadian itu jauh sebelumnya.
Hao Ling yang menyadari kedatangan Yuan bersikap tidak seperti biasanya, karena biasanya dia akan langsung memeluk Yuan namun kini dia justru menjauhinya.
"Pergilah, aku adalah wanita kotor yang tidak layak untuk bersamamu !"
Meski Hao Ling terus menerus mendorong Yuan untuk menjauh, Yuan dengan sabar terus menenangkan nya. Saat itu sebagai kakak, aku hanya bisa berharap bahwa Yuan bisa membantu Hao Ling.
Aku merasa tidak berguna sebagai seorang kakak yang memiliki adik perempuan yang harusnya ku jaga dengan nyawa ku, aku hanya bisa berharap bahwa Hao Ling bisa kembali tenang seperti sebelumnya.
Yuan tetap tenang dan terus meyakinkan Hao Ling dengan lembut."Tidak ada manusia yang benar-benar bersih di dunia ini, nona Ling. Berhenti mengutuk dirimu sendiri, sekarang aku sudah kembali dan tidak akan membiarkan hal buruk kembali terjadi padamu."
Perkataan Yuan seolah seperti hembusan angin yang menenangkan, sikapnya yang lembut dan sabar perlahan bisa kembali meyakinkan Hao Ling.
Merasa bahwa mereka berdua memerlukan waktu berdua, akupun dan dua orang teman Hao Ling memutuskan untuk pergi keluar guna memberi mereka ruang.
Aku berdiri di luar asrama dengan perasaan campur aduk, merasa marah sekaligus prihatin dengan kondisi adikku. Aku marah karena menduga kalau semua ini adalah siasat Ling Zhu yang merasa posisinya sebagai tunangan Hao Ling terganggu dengan adanya Yuan yang lebih darinya.
Meski begitu tetap saja tidak boleh bagiku bertindak gegabah karena hubungan antar keluarga besar yang akan menjadi taruhannya.
"Aku sangat tidak berguna."Gumam ku dan tidak sengaja di dengar oleh teman adikku bernama Han Yu.
"Tidak, justru kamu adalah kakak yang sangat hebat karena mati-matian berusaha untuk membantu adik mu walaupun perkataan mu tidak di dengar."Ujar Han Yu.
"..."Aku hanya diam, meski begitu rasanya cukup melegakan ketika ada seseorang yang mendengarkan keluh kesah mu.
"Aku iri pada nona Ling, karena memiliki seseorang yang mencintainya dengan seada-adanya."Ujar Han Yu lagi.
Aku hanya menatap perempuan itu sebentar kemudian kembali menatap langit malam yang berbintang, berpikir jika yang di katakannya memang benar.