NovelToon NovelToon
Connection Between Us

Connection Between Us

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Nikah Kontrak / Percintaan Konglomerat / Crazy Rich/Konglomerat / Romansa / Pembaca Pikiran
Popularitas:5.5k
Nilai: 5
Nama Author: Elena Prasetyo

Sejak selamat dari bencana alam yang melanda kampung halamannya, tubuh Lusi menjadi aneh.

Dia bisa merasa sakit tanpa terbentur, merasa geli tanpa digelitik. Dan merasakan kepuasan yang asing ketika Lusi bahkan tidak melakukan apa-apa.

Dan setelah bekerja di sebuah perusahaan dan bertemu sang CEO, akhirnya dia tahu sebabnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Elena Prasetyo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 24

Wanita itu masih menangis ketika Samuel membawa tubuh ringan itu ke dalam apartemennya. Penjaga keamanan yang mengikuti mereka segera pergi setelah meletakkan barang-barang wanita itu di atas meja.

Samuel perlahan meletakkan wanita itu di atas kursi. Lalu melihat luka wanita itu secara jelas. Tanpa bicara dia berjalan ke arah lemari dan menemukan kotak obat-obatan darurat yang diletakkan asistennya.

Saat kembali ke kursi, wanita itu telah berhenti menangis. Menghapus bekas tangis dengan lengan baju secara kasar. Samuel pergi ke kamar mandi, menemukan handuk kecil dan membasahinya dengan air hangat.

Dia kembali dan mulai menyeka wajah serta tangan wanita itu. Tersisa Isak tangis membuat dada wanita itu naik turun.

"Apa kau bodoh?" tanyanya

"Apa?"

"Kutanya apa kau bodoh?"

"Saya? Tidak! Saya tidak bodoh"

"Lalu apa yang kau lakukan sampai terluka seperti ini?"

"Saya sudah bilang, saya menolong teman tapi ternyata saya ditipu" terang wanita itu merasa tidak bersalah.

"Itu berarti kau bodoh"

"Saya ... "

Setelah menyadari kebodohannya, wanita itu tak sanggup lagi berdebat dengan Samuel.

Ketika Samuel mengoleskan obat ke luka di bibir wanita itu, ada pedih yang terasa di ujung bibirnya sendiri.

"Kau harus pergi ke dokter!" katanya memerintah.

"Tidak perlu. Saya harus pulang sekarang"

"Luka di bibir dan punggungmu mungkin tidak akan sakit setelah satu jam. Tapi dokter harus memeriksa perutmu" jelas Samuel tidak menerima penolakan.

Dia berdiri dan meninggalkan wanita itu. Pergi ke kamar lalu menyadari baju yang dipakainya basah karena keringat bercampur air mandi. Dia melepasnya dan kembali masuk kamar mandi. Setelahnya, dia berganti pakaian dan mendapati wanita itu berdiri di dekat pintu.

"Saya lebih baik pergi sekarang. Terima kasih atas pertolongan Anda Tuan Muda West"

Samuel menyusul wanita itu dan menghalangi jalan.

"Aku akan mengantarmu ke dokter"

"Tidak perlu"

"Kita tidak tahu apakah pukulan siapapun itu melukai salah satu organ dalam perutmu!"

"Siapa bilang ada orang yang memukul perut saya?"

Samuel baru saja ingin menjawab, lalu sadar kalau dia kelepasan bicara.

"Aku ... "

"Bagaimana Tuan Muda bisa sampai ada di gang itu? Bagaimana Anda tahu saya disana? Dan bagaimana Anda tahu setiap luka yang saya derita secara spesifik?"

Samuel bisa menjawab semua pertanyaan itu. Tapi dia memilih untuk bungkam. Bagaimana bisa dia menjelaskan hubungan tubuh antara mereka berdua yang sangat mustahil tapi benar terjadi ini? Wanita itu pasti akan semakin curiga bahkan menertawainya karena hal ini.

"Kebetulan aku sedang berjalan-jalan di sekitar sana" jawab Samuel mencoba mengelak.

"Memakai kaos basah dan sandal dalam ruangan?"

Seorang Samuel akan berjalan-jalan di sekitar perusahaan dengan sandal dan kaos basah? Tentu saja tidak mungkin. Kenapa dia tidak bisa memikirkan jawaban yang layak keluar dari mulutnya.

"Aku sedang banyak pikiran"

Karena wanita itu tidak menjawab lagi, Samuel berpikir kalau jawabannya bisa diterima. Meski sedikit aneh.

"Anda sangat aneh" ucap wanita itu membenarkan firasatnya.

"Aku akan mengantarmu ke dokter sekarang"

Meski dianggap aneh, paling tidak Samuel berhasil membawa wanita itu ke rumah sakit. Tapi dia tidak mengira hal itu akan menjadi sebuah masalah baru yang semakin menghimpitnya ke arah pernikahan.

"Bagaimana dokter?" tanyanya pada dokter yang memeriksa.

"Nona North tidak mengalami luka dalam. Napasnya stabil dan saya pikir tidak ada yang perlu dikhawatirkan" jelas dokter.

Untunglah. Dengan begini, Samuel bisa yakin kalau keadaannya juga akan baik-baik saja. Hanya merasa sedikit kaku saja di bagian ulu hatinya. Wanita itu pasti merasakan sakit yang lebih menyiksa.

"Berikan obat menghilangkan rasa sakit di bagian perutnya. Saya ingin dia bisa tidur nyenyak malam ini!"

"Baik Tuan"

Wanita itu turun dari ranjang dan menatapnya dengan mata sendu. Akibat tangis yang lama tadi. Padahal Samuel pikir telah meredakannya dengan air kompres air hangat.

"Dan beri dia masker atau apapun yang dapat menghilangkan bengkak di bawah matanya!"

"Baik Tuan"

Baru saja wanita itu berjalan mendekat ke arahnya ketika pintu dokter terbuka secara tiba-tiba.

"Tuan Muda!!!" teriak asisten yang mendadak ada di depan Samuel dengan napas terengah-engah.

"Kenapa Anda ke dokter malam-malam begini?!!!? Apa Anda terluka?? Di bagian mana??! Kenapa Anda tidak menghubungi saya ??!!!" lanjut asisten dengan ekspresi tak tentu.

"Tuan Asisten" sapa wanita itu.

Setelah menyadari kehadiran wanita itu, tiba-tiba asisten Samuel bersikap seperti biasanya.

"Nona North. Anda disini? Kenapa Anda ada disini? Kenapa Anda yang berada di dekat ranjang?" cecar asisten Samuel.

"Kau yang menghubunginya?" tanya Samuel lalu mengarahkan wajah kesal pada dokter.

"Maaf Tuan. Begitu mendengar Anda akan datang ke rumah sakit. Saya pikir ada hal buruk terjadi pada Anda. Saya tidak mengira kalau yang terjadi adalah hal lain" jelas dokter.

"Cepat berikan obatnya!"

"Baik Tuan"

Samuel berdiri di depan rumah sakit, menunggu mobil yang diambil oleh asistennya. Dan wanita itu juga berada disana. Disampingnya. Tapi agak mengambil jarak yang pantas.

"Ini obatmu!!" kata Samuel menyodorkan bungkusan obat ke arah wanita itu.

Dengan langkah ragu, wanita itu mengambil obat dan kembali ke posisinya semula.

"Terima kasih Tuan" jawab wanita itu.

"Aturan pemakaian dan minum ada di setiap bungkusnya. Pasti kau bisa membaca dan melakukannya dengan baik..Pastikan saja kau cepat sembuh!!"

"Baik. Sekali lagi terima kasih atas pertolongan Anda"

"Dan ingatlah!! Aku melakukan ini hanya karena kebetulan berada disana. Bukan aku mencari mu. Dan semua pertolongan ini hanyalah sebuah simpati normal pada setiap karyawan" jelas Samuel tidak ingin wanita itu berpikir lain.

"Iya. Saya mengerti"

Mobil datang dan asisten membuka mobil untuknya. Samuel masuk ke dalam mobil tapi pintu tak juga ditutup.

Samuel melihat ke arah wanita yang hanya berdiri kaku.

"Apa yang kau lakukan? Cepat masuk!!" perintahnya membuat wanita itu terkesiap. Lalu melangkah perlahan dan masuk ke dalam mobil. Duduk di sebelahnya dengan semua barang bawaannya.

Setelah mengantar wanita itu pulang, Samuel memilih kembali ke apartemen. Dia memerintahkan asisten pergi sebelum bisa bicara apapun. Sekarang dia bisa tidur nyenyak, mengetahui kalau wanita itu aman.

1
Selfi Azna
jodoh
Selfi Azna
thooorr,, novel yg satu lagi lanjutkan lah thooorr
Mom Yara
isinya berubah ya yg bab ini kak?
Ayu Kerti
lanjutt kakk
Muliati Sherina
bagus
Ayu Kerti
aku syuka karyamu kakk.. kereennnn...
uda baca karya2mu. syukaaaa...
semangat berkarya, lope u
Ayu Kerti
ditunggu upnya kakkk
🌻🇲🇾Lili Suriani Shahari
fist plot menarik...next kita tunggu Thor!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!