amira gadis berhijab yang sudah lama mencintai bastian secara diam diam, dia memberikan perhatian yang tidak pernah di ketahui bastian karna amira selalu meminta bantuan temannya yang bernama naura. lama kelamaan bastian menganggap perhatian itu dari naura sehingga dia mulai menaruh hati pada naura, mereka akhirnya menjalin hubungan dan itu di ketahui oleh amira, hati amira hancur dan setelah kelulusan dia kuliah ke luar negri, waktu berlalu begitu cepat, amira kembali ke negaranya dan menikah dengan pria lain, amira mempunyai seorang anak begitu juga dengan naura dan bastian yang sudah menikah tapi semua terbongkar bastian tahu bahwa amiralah yang selama ini memberikan perhatian padanya, amira bertemu lagi dengan bastian dan menjalin hubungan terlarang. ikuti terus kelanjutan cerita ini dan bagaimana akhir dari hubungan amira dan bastian.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zetan Adi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
salah paham
amira berjalan menuju kelasnya setelah dia makan bakso di kantin bersama alisa, saat lewat kelas bastian amira menyempatkan untuk mencari informasi apa bastian menyukai makanan darinya apa tidak,amira tersenyum saat melihat kotak makannya kosong, kotak itu sudah di ambil naura dan tadi naura menunjukkannya dari bangkunya saat melihat amira berhenti di pinggir jendela kaca.
"ayo mira kenapa berhenti? .entar gurunya keburu datang ayo, "ucap alisa sambil menarik tangan anita, tapi amira masih setia mematung melihat wajah tampan pria impiannya.
"bentar lisa nanggung ada pemandangan memikat "ucap amira tanpa mengalihkan pandangannya. alisa tang bingung ini anak ngigau apa gimana, jadi ikut penasaran, akhirnya dia pun kalah dengan jiwa keponya, alisa mengikuti arah pandang amira yang menatap ke dalam kelas lewat jendela kaca yang tertutup rapat, tapi sayangnya alisa salah lihat, yang di lihatnya teman di samping bastian yang terkenal murid terbandel di sekolah
"mira kamu gak rabun?"tanya alisa yang melihat amira masih setia menatap ke dalam kelas
"ya gak lah jelas jelas mata aku masih jernih,emang kamu gak lihat"ucap Amir sedikit kesal
"tapi masalahnya yang kamu lihat itu bukan pemandangan memikat tapi sampah yang mengendap di sungai "alisa berbicara untuk menyadarkan temannya, tapi semua sia sia amira malah semakin kesal, dia menatap tajam alisa
"kamu itu tahu cowok tampan apa tidak, kalau gak tahu gak usah komentar, bikin kesel aja"amira membuang nafas dan membuang muka dari alisa,
"masalahnya mira yang kamu idolakan itu si roni, preman sekolahan"alisa berkata dengan sedikit merendah,amira mengedipkan matanya apa dia gak salah dengar dengan ucapan alisa kenapa harus ada nama roni.
"bentar siapa tadi namanya"amira mencoba memastikan
"toni"ucap alisa merasa benar
"what, kamu gila mikir kayak gitu, kayak gak ada cowok lain sampai aku harus mengidolakan cowok preman itu. "sekarang gantian alisa yang binggung.
"trus siapa?tadi aku lihat kamu merhatiin dia amira kembali melihat ke dalam kelas dia menepuk keningnya ternyata alisa lihatnya si roni yang duduk di samping bastian.amira kembali melihat alisa yang dengan tengilnya menaik turunkan alasnya seakan akan dia yang benar. amira semakin di buat kesal oleh alisa, tanpa berkata apapun dia menarik tangan alisa dan menyuruhnya melihat ke dalam kelas.
"itu, cowok yang duduk di samping toni"tunjuk amira.
"mira itu cowok tampan sejak kapan di sana"
"sejak kemarin "
"apa, aku kok ketinggalan ya, kok baru tahu"
saat mereka sedang mengobrol di pinggir kelas lain guru yang mengajarnya melihat ketika hendak masuk kelas
"kalian mau pindah kelas?"ke dua gadis itu menoleh,
"gak bu"mereka segera berlari memasuki kelas mereka di belakang guru yang menegur tadi. mereka berdua duduk dengan tenang setelah tadi berisik saling menyalahkan atas keterlambatan masuk kesal.mereka berdua memang sering berdebat hal hal kecil tapi mereka berdua saling menyayangi seperti saudara. waktu berlalu begitu cepat, kini alisa dan amira sudah keluar kelas hendak pulang, tapi amira menghentikan langkahnya saat melihat naura berjalan berdampingan dengam bastian sambil bercanda.
"mira itu kan naura teman kamu"
"iya"
"kok bisa bareng cowok idaman kamu"amira tidak menjawab dia meninggalkan alisa yang masih menatap naura dan bastian. amira merasa kesal kok bisa bisanya, naura bisa dekat dengan bastian,
