Niat Savana memberikan kejutan untuk tunangannya, malah membuat dirinya yang dikejutkan saat mendapatkan fakta kekasihnya berselingkuh dengan wanita lain. Kecewa, patah hati, Savana melampiaskannya dengan pergi ke club malam.
Entah apa yang terjadi, keesokan harinya ia mendapati dirinya berada diatas ranjang yang sama dengan seorang pria tampan. Pria yang mampu memikatnya dengan sejuta pesona, meski berusia jauh lebih tua darinya. Lambat laun Savana jatuh cinta padanya.
Javier Sanderix namanya dan ternyata ia adalah ayah dari sahabat karibnya Elena Sanderix. Tak peduli hubungan diantara mereka, Savana bertekad akan mendapatkan Xavier dan kekonyolannya pun dimulai, perbedaan usia tak jadi masalah!
Akankah Savana berhasil menjerat si om yang sudah membuatnya terpesona? Ataukah hanya patah hati yang akan ia rasakan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Irma Kirana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 29. Menanti jawaban
...🍁🍁🍁...
Tam terasa waktu 1 Minggu telah berlalu, hari ini adalah hari dimana Savana akan memutuskan apakah ia akan menerima Javier menjadi kekasihnya atau tidak.
Dan selama satu minggu itu, Javier selalu berjuang dan berusaha menunjukkan ketulusannya pada Savana. Meski ditunjukkan hanya pada Savana dan dengan diam-diam, sebab mereka sepakat agar Elena tidak tahu tentang semua ini dulu sebelum mereka yakin dengan hubungan mereka.
Tidak hanya dengan mengirim bunga, coklat, makanan lainnya ataupun barang mewah yang selalu ditolak Savana. Tapi yang paling penting adalah waktu dan komunikasi. Javier telah belajar dari kesalahan sebelumnya bahwa komunikasi itu penting.
Sesibuk apapun dirinya sekarang Javier selalu mengabari walau hanya dengan pesan singkat.
Om, yang aku inginkan bukan bunga, coklat, ataupun barang mewah. Tapi aku ingin komitmen, kejujuran, komunikasi dan juga waktu. Aku ingin semua itu ada dalam hubungan kita.
Kata-kata Savana selalu berusaha di jalankan oleh Javier dan dia tanamkan dalam hatinya. Javier tidak menyangka bahwa dibalik sikap polos, lugu, galak dan bar-bar gadis itu. Rupanya Savana memiliki pemikiran dewasa, tak heran bila ia cocok dengan Elena dan Alexa. Saling melengkapi satu sama lain.
Sore itu Javier pulang lebih awal dari biasanya, bahkan ia juga menyuruh semua orang pulang pada malam Minggu itu. Rencananya malam ini akan pergi ke apartemen Savana, untuk meminta jawaban dari gadis itu tentang pernyataan cintanya.
"Serius? Benarkah pak presdir sendiri yang meminta kita pulang? Tapi ini kan masih jam kerja!" celetuk salah satu karyawan di divisi keuangan sambil menggelengkan kepalanya tak percaya.
"Benar! Aku dengar sendiri, bahkan beliau mengatakan. 'Nikmati malam Minggu kalian' begitu katanya!" kata seorang karyawan dengan hebohnya.
"Astaga! Ini benar-benar langka."
Para karyawan itu bahagia dengan keputusan Javier dan perubahan suasana hati Javier akhir-akhir ini. Tampaknya Javier yang bahagia membuat para karyawannya juga bahagia. Tentunya hal ini sangat menguntungkan juga untuk Leo, sekretaris yang selalu memberikan saran itu jadi kecipratan kebahagiaan dari Javier.
"Sudah kau siapakan semuanya?" tanya Javier melihat Leo yang duduk di depan kursi kemudi.
"Sudah pak! Tenang saja, semua sudah beres. Pasti nona Savana akan terkesan dengan semuanya." Leo terkekeh sendiri membayangkan bagaimana bila Javier dan Savana resmi menjadi pasangan kekasih.
"Baguslah...huahhh..." sedari tadi Javier terus menghela nafas dan membuangnya. Perasaannya tak karuan, ia takut bahwa jawaban Savana tidak sesuai dengan ekspektasinya.
"Pak, anda tenang saja...saya yakin jawabannya akan yes." beo Leo yakin.
"Darimana kau punya keyakinan seperti itu? Apa kau cenayang?" tanya Javier tidak langsung percaya begitu saja dengan kata-kata Leo.
"Ets...pak, anda harus percaya diri. Bukankah selama ini nona Savana sudah memberikan anda lampu hijau? Dan bukanlah nona yang lebih dulu menyukai pak presdir? Yakinlah pak, cinta tau kemana harus pulang...hahahaha..." oceh Leo lalu dia tertawa.
Pria berusia matang itu terdiam sembari memikirkan beberapa hari ini. Pertemuannya dengan Savana disela-sela kesibukan dan secara sembunyi-sembunyi juga.
Semoga jawabannya yes.
*****
Sementara itu di mansion Sanderix.
Elisa tengah mondar-mandir di kamarnya, ia kebingungan dan gelisah. Ia sudah berhasil tinggal di rumah ini tapi Elisa belum bisa mendapatkan Javier, sebab pria itu tidak ada disana.
"Bagaimana bisa aku mendekatinya kalau dia saja tak ada disini? Percuma saja aku berpura-pura sakit." gerutu Elisa geram.
🎶🎶🎶
Tak lama kemudian terdengar suara dering ponsel yang membuat Elisa terkejut. Ia segera mengambil ponselnya.
"Halo.....ya, kalian harus ikuti dia dan ambil gambar gambarnya. Kalau perlu videonya juga!" perintah Elisa pada seseorang diseberang sana yang entah siapa.
'Awas saja kau anak ingusan! Kau menganggu hubunganku dan Javier, maka hubunganmu yang lain akan hancur'
...****...