Gendis merasa jika hidupnya sudah hancur setelah mengetahui jika suaminya berselingkuh dengan teman semasa sekolah suaminya, dulu.
Gendis yang tidak terima dengan pengkhianatan itu pun akhirnya menggugat cerai Arya. Namun, disaat proses perceraian itu sedang berjalan. Arya baru menyadari jika dia sangatlah mencintai Gendis dan takut kehilangan istrinya itu.
Sehingga, Arya pun berusaha berbagai cara agar Gendis mau memaafkan nya dan kembali rujuk dengan nya.
Sayang, Gendis yang terlanjur kecewa dan sakit hati karena telah dikhianati pun tetap melanjutkan perceraian itu.
Hingga suatu hari, Gendis pun mendapatkan kabar yang mengejutkan. Dimana, dirinya dinyatakan hamil anak ketiga.
Lalu, apa yang akan Gendis lakukan? Akankah dia tetap melanjutkan perceraian itu? Atau memberikan Arya kesempatan kedua?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Triyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 25
“Jangan pergi dulu. Ada yang ingin Mama bicarakan.” ujar Mama Dewi, saat melihat Arya bangun dari duduknya dan hendak beranjak dari tempat itu.
Usai makan bersama, Arya yang tadinya berniat menghisap rokok di luar ruangan pun mengurungkan niatnya. Setelah mendengar ucapan Mama Dewi, yang melarang nya untuk pergi.
Kini, mertua dan menantu itu tengah duduk berdampingan. Dengan saling terdiam satu sama lain. Mama Dewi terlihat tengah mencoba menenangkan diri, demi bisa mengutarakan apa yang selama ini dipendam didalam hatinya.
"Ma, jika ingin ada yang ingin Mama sampaikan. Sampaikan saja. Arya, siap mendengarkan sekalipun itu cacian ataupun makian dari Mama." ucap Arya, yang akhirnya lebih dulu membuka suaranya.
Mama Dewi tidak serta merta langsung menjawab. Wanita paruh baya itu terlihat menghela nafas panjang dan juga berat. Sebelum mengatakan apa yang ingin disampaikan kepada sang menantu.
“Sejujurnya, Mama sangat kecewa dan marah sekali kepadamu, Arya. Mama tidak mengerti, mengapa kamu melakukan itu kepada Gendis? Bukankah, sebelum kalian ijab kabul dimulai, Papa sudah jelas jelas mengatakan. Jika kamu sudah tidak berkenan terhadap putri kami. Maka, kembalikan dia kepada kami secara baik baik. Tanpa harus melukainya seperti ini.”
Arya hanya bisa terdiam saat mendengar curahan hati Mama Dewi perihal perselingkuhan yang dia lakukan. Lidahnya terasa sangat kelu untuk berucap. Hingga akhirnya, Arya pun memilih untuk diam dan mendengarkan apa yang ingin mertuanya itu sampaikan kepadanya.
“Sekarang, tolong katakan. Apa Gendis melakukan kesalahan? Hingga, kamu tega melakukan hal buruk seperti itu kepadanya. Katakan, kesalahan apa yang Gendis lakukan hingga membuatmu berpaling darinya?” lanjut Mama Dewi, yang akhirnya. Mau tidak mau, Arya harus menjawabnya.
“Arya, benar benar minta maaf, Ma. Arya juga tidak tahu, kenapa Arya melakukan itu.” jawab Arya, lirih.
Jujur, sampai detik ini Arya juga masih belum tahu. Kenapa dia bisa tergoda oleh pesona Sharon dan akhirnya melakukan hubungan terlarang itu.
“Apa, kamu mencintai wanita itu?” tanya Mama Dewi lagi, membangunkan Arya dari lamunannya.
"Jawab sejujurnya. Mama, tidak akan menghakimi walaupun itu benar. Kalau kamu mencintai wanita itu." lanjut Mama Dewi, saat tidak ada jawaban dari Arya.
"Jujur, Arya juga tidak tahu. Apakah Arya mencintainya atau tidak. Yang pasti, Arya hanya merasa cukup nyaman saat berada di samping nya. Banyak hal yang bisa Arya diskusikan dengan Sharon termasuk masalah pekerjaan yang tidak bisa Arya diskusikan dengan Gendis. Mungkin, hal itulah yang memicu semua ini terjadi," jelas Arya.
"Arya, benar benar minta maaf. Arya khilaf, Ma.” lanjut Arya, semakin lirik dan bergetar.
Menandakan jika pria itu tengah menahan tangis nya. Setelah apa yang terjadi, Arya pun baru menyadari kebodohan nya dan menyesali semuanya.
“Jika boleh tahu. Sudah sejauh mana hubungan yang kalian jalin?”
“Hubungan kami, baru terjalin hanya sebatas makan bersama dan menghabiskan waktu berdua di kantor saja, Ma. Kami, tidak pernah melakukan hal di luar batas,”
“Tidak pernah melakukan hal diluar batas. Lalu, bagaimana dengan ciuman yang kalian lakukan? Bukankah, itu hal yang sudah keluar dari batasan?”
“Hal itu, sama sekali tidak pernah Arya rencanakan, Ma. Semua itu, terjadi begitu saja dan itu adalah kesalahan yang benar benar Arya sesali di seumur hidup Arya. Kedepannya, akan aku pastikan, jika hal itu tidak akan pernah aku ulangi,”
“Baiklah. Mama akan pegang janji kamu. Lalu, apa yang akan kamu lakukan setelah ini?”
“Arya, akan berusaha memperbaiki semuanya. Arya juga akan berusaha meyakinkan Gendis, untuk memberikan kesempatan kedua. Agar Arya bisa menebus semua kesalahan yang sudah Arya lakukan,”
“Jujur, sebenarnya sulit sekali untuk menerimamu kembali sebagai menantuku. Namun, Mama tidak bisa egois. Apalagi, kini ada calon anak baru yang membutuhkan kehadiran kamu. Perbaiki semuanya, pastikan jika kamu tidak akan mengulangi kesalahan mu. Dengan begitu, kami bisa kembali mempercayakan anak dan cucu kami kepadamu,"
"Baik, Ma. Arya akan berusaha memperbaiki semuanya. Terima kasih, karena Mama masih mau memberi Arya kesempatan."
"Eeuuhhhh…"
Seketika, obrolan antara Mama Dewi dan Arya pun terhenti saat mendengar lenguhan dari arah ranjang. Yang ternyata, Gendis sudah mulai tersadar dari pingsan nya dan mulai membuka matanya.
Melihat ada pergerakan dari Gendis. Baik Mama Dewi maupun Arya, sama sama bergegas menghampiri Gendis. Untuk memastikan keadaannya.
“Sayang, kamu sudah bangun, Nak?” tanya Mama Dewi, setelah berada di samping putrinya, Gendis.
“Ini, dimana, Ma? Apa yang terjadi? Kenapa aku bisa ada di sini?” tanya balik Gendis yang terlihat linglung setelah membuka matanya. Bahkan, Gendis sampai mengabaikan pertanyaan dari Mama Dewi.
“Tadi, kamu pingsan di ruangan sidang, sayang. Bagaimana, sekarang apa yang kamu rasakan?”
“Gendis hanya merasa pusing dan juga mual, Ma,”
“Syukurlah, kalau hanya itu yang kamu rasakan. Sekarang istirahatlah, hari juga sudah malam. Sudah waktunya untuk istirahat,”
“Kita, menginap disini, Ma? Kenapa tidak pulang saja?”
“Tidak bisa. Kamu harus dirawat selama beberapa hari kedepan. Makanya, sekarang kamu istirahat disini dulu. Berhubung Papa pulang malam ini. Jadi, Mama tidak bisa temani kamu. Malam ini, kamu akan ditemani oleh Arya.”
Deg.
Gendis tersentak kaget saat Mama Dewi menyebut nama Arya. Masih belum bisa mencerna dengan baik apa yang sedang dia alami. Membuat Gendis melupakan jika siang tadi, dia memang tengah memenuhi panggilan untuk datang di sidang perceraian pertamanya.
Yang beragendakan meditasi pertama. Yang itu artinya, Arya pun ada di sana. Jadi, tidak menutup kemungkinan jika Arya pun ada di sana.
“Arya, Mama pulang dulu. Tolong, jaga Gendis sampai Mama kembali,” timah Mama Dewi, yang sebenarnya ingin memberikan ruang. Agar putri dan menantunya itu bisa bicara dari hati ke hati.
“Iya, Ma. Mama tidak perlu khawatir. Arya, akan tetap disini untuk menemani dan menjaga Gendis,”
“Baiklah. Kalau begitu, Mama pergi dulu. Assalamualaikum,”
“Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh.”
Setelah berkaitan, Mama Dewi pun bergegas pergi meninggalkan putri dan juga menantunya, berdua saja. Berharap, keduanya bisa bicara dan menemukan solusi terbaik akan permasalahan yang sedang mereka hadapi.
Terlebih, saat ini ada calon anak yang perlu mereka pertimbangkan lagi. Jika pun tetap memilih untuk berpisah. Setidaknya, mereka masih bisa bertanggung jawab dengan tetap kompak untuk merawat ketiga anak anaknya nanti.
“Lepasin gue brengsek. Berani beraninya lo cegah gue. Gue mau masuk, gue harus masuk. Lepas.”
Seketika, langkah Mama Dewi yang hampir saja keluar dari lorong dimana kamar rawat inap Gendis berada, terhenti. Saat mendengar teriakan dari seorang wanita yang ingin masuk ke dalam. Namun, dihadapi oleh orang orang yang sengaja Mama Dewi siapkan. Untuk menjaga putrinya tetap aman.
ini juga bisa tau arya ada dirumah sakit dari mana ? kayanya pergerakan arya selalu terpantau oleh sharon 🤔🤔 berarti bener dugaanku kalo sharon pasang GPS kayak nya dihp arya,karna kemana saja arya pergi pasti sharon tau bodoh kamu arya /Curse//Curse/
pasti arya akan mengusirnya dengan kasar..soalnya ada mama dewi..coba kalau gak?😏 secarakan arya begitu terpesona dengan gundiknya sampai spek bidadari istrinya kalah dengan sharon😌
perkataan arya yg mengatakan memperbaiki kan semuanya karena ketahuan bukan emng niatnya dan sadar akan kesalahannya waktu masih berselingkuh dengan sharon.
gw cuman bilang, sebelum seorang suami berselingkuh bahkan semenntara menjalankan hubungan itu, adakah dia memikirkan keluarganya terutama ANAK. ..GAK SAMA SEKALI, kalau dia memikirkan istri trrutama anaknya..gak akan ada namanya SELINGKUH..
trus setelah mereka ketahuan..lalu mudah mengatakan maaf dan meminta kesempatan?
gw kau jadi gendis..gak ada namanya kesempatan kedua. kalaupun ada, gw gak akan memberinya jalan yg mulus dan mudah apalagi membiarkan arya memgantongi satu saja dukunhan dari keluarga lain..misalnya apa yg dilakukan mamanya gendis..itu udah kesalahn fatal sih menurut gw, dia memberika kesempatan buat menantunya untuk memperbaiki...kalau emng arya mau memperbaiki, dia akan melakukanmya sebelum ketahuan lah ini ,udah ketahuan bilang memperbaiki..bukankah kesannya dia gak tulus😌
btw arya bilang gak akan memgulangi lagi?
coba deh thor kasih pertanyaan buat arya nanti entah dari istrinya kah atau mertuanya. kasih pertanyaan gini KALAU GAK KETAHUAN, ADA GAK DIA NGOMONG KHILAF, ADA GAK DIA AKAN BILANG GAK AKAN MENGULAMGI LAGI, ADA GAK DIA BILANG ITU TDK PERNAH TERENCANAKAN.
ayok, apa yg akan dikatan arya dari pertanyaa itu?
DIA GAK TAU CINTA ATAU GAK, TAPI SDH MEMASTIKAN HANYA MERASA NYAMAN...🙃
DIA GAK TAU PERASAANYA SAMA SHARON ARTINYA DIA GAK BENER" MENCINTAI ISTRINYA KAN. KAN KALAU ORANG YG PERNAH JATUH CINTA YA PASTI TAU RASANYA JATUH CINTA..LAH SI ARYA MALAH GAK TAU CINTA SHARON ATAU GAK..ARTINYA DIA GAK PERNAH MERASAKAN JATUH CINTA PD SIAPAPUN SEBELUMNYA🙂
lalu pertanyaan gw thor? knp arya bisa mengatakan bahwa dia merasa nyaman pd sharon baru sekarang? bukankah mereka sdh lama bersahabat?😏 lagiam kalau.merasa nyamam knp harus selingkuh? kam masalahnya nyaman di pekerjaan doang, bisakan hanya dekat sebagai atasan dan bawahan...
maaf ya thor dengan terpaksa gw bilang, problem lu bagus dalam cerita lo ini, tapi alasan" yang lo berikan dari sudut pamdang arya itu sangat tdk masuk akal dengan cerita sebelumnya..dan lo juga sering lupa dengan kalimat lo sebelumnya.
kasoh fix aja perasaan arya yg sebenarnya thor..jangan yg gak pasti gini terkesan plinplan dan gak nyambung.
disini kamu nulisnya arya gak tau kenapa sampai terpesona dengan sharon..coba baca kata TERPESONANYA..udah? ada apa didalamnya? gw kasih tau aja...disitu secara tdk langsung arya mengakui bahwa emng dia terpesona dengan sharon...artinua dia tau alasannya bukan. gak mungkin orng yg terpseona dengan sesuatu entah itu barang atau makhluk hidup, gak akan tau alasannya😪