NovelToon NovelToon
Bayi Taruhan Sang Mafia Playboy

Bayi Taruhan Sang Mafia Playboy

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / CEO / Playboy / Hamil di luar nikah / Konflik etika / Roman-Angst Mafia
Popularitas:7.4k
Nilai: 5
Nama Author: Erchapram

Sofia Ariadne seorang wanita cantik, mandiri dan kuat, terjebak dalam permainan taruhan yang dibuat oleh Alessandro Calvin Del Piero, seorang mafia playboy, tampan dan berkuasa.

Ketika Sofia mengetahui dirinya hamil benih dari Alessandro, dia harus menghadapi ancaman dari musuh Alessandro yang ingin menggunakan bayi itu sebagai alat untuk menghancurkan Alessandro.

Namun, Sofia yang tidak ingin terlibat lagi dengan Alessandro memilih untuk melarikan diri sejauh mungkin. Meskipun harus menjalani susahnya hidup dengan kehamilan tanpa adanya pasangan.

Bagaimana kelanjutan kisah percintaan antara Sofia dan Alessandro yang penuh dengan intrik serta konflik etika. Yuk, kepoin terus ceritanya hanya di Noveltoon. Update setiap hari.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Erchapram, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Naren Menghilang

Tidak peduli jika dirinya sedang hamil, Sofia berlari cepat keluar dari Rumah Sakit. Tujuannya hanya satu, rumah Naren. Dia tidak mungkin menggunakan teleportasi lagi, karena kondisinya sedang lemah. Menunggu taxi lewat menjadi keputusannya malam ini.

"Jam 1 malam, apa ada taxi lewat. Mau pesan online, ponselku lupa ada di mana."

Sofia merasa menjadi sahabat yang jahat, hingga melupakan keberadaan orang yang selalu ada untuk dirinya.

Naren Stefani, sahabat Sofia sejak mereka masih sekolah dulu. Sama-sama yatim piatu, bedanya Sofia mendapatkan harta warisan dari orang tuanya. Sedangkan Naren, hanya mempunyai satu rumah itu pun tidak sebesar rumah milik keluarga Sofia.

Sofia ingat, terakhir melihat sahabatnya itu saat toko roti miliknya mengalami kebakaran hebat. Lalu karena sibuk dengan kondisi Alessandro yang terluka akibat menerobos kobaran api demi mengambilkan barang berharga miliknya.

"Semoga belum terlambat, maafkan aku Naren." Ucap Sofia penuh sesal. Jika dihitung kejadian kebaran itu sudah hampir 2 minggu lamanya.

"Huf... Lama sekali, kenapa tidak ada satu pun taxi lewat." Saat sedang termenung, pundak Sofia ditepuk dari belakang oleh seseorang.

"Sofia, sedang apa kamu di sini. Bukankah tadi aku bilang untuk menjaga Alessandro di ruangannya. Kamu ingin pulang?" Tanya Javer.

"Iya, aku akan pulang. Aku ingin memastikan keberadaan Naren." Jawabnya.

"Tapi ini sudah lewat tengah malam, tidak mungkin ada kendaraan umum lewat. Lebih baik, kamu beristirahat dulu di ruangan Alessandro sambil menunggu kekasihmu itu sadar."

"Tidak, mencari Naren jauh lebih penting daripada menunggu orang yang berkali-kali membuat hatiku luka."

"Astaga Sofia, ayolah kali ini jangan keras kepala." Tegas Javer.

Dengan gerakan cepat, Javer mengangkat tubuh Sofia ala bridal style. Entah mengapa kedua jantung anak manusia itu berdetak dengan sangat cepat. Ada rasa yang berbeda yang menelusup masuk ke dalam hati mereka berdua tanpa permisi.

"Javer, apa-apaan kamu ini. Turunkan aku Javer." Teriak Sofia.

"Yakin mau turun di sini?"

"Sialan kamu." Maki Sofia, bagaimana tidak saat ini mereka berada di depan pintu kamar jenazah.

"Bukankah kamu tidak takut apa pun Sofia?" Ucap Javer mengejek.

"Tapi tidak di depan kamar jenazah Javer, Astaga kenapa kamu jadi sangat menyebalkan seperti ini."

"Karena dengan menggodamu membuat aku bahagia, Sofia." Ucap Javer lirih.

"Kamu bicara apa Javer, yang jelas kalau ngomong." Protes Sofia.

"Tidak ada, aku tidak bicara apa pun padamu Sofia." Elaknya.

"Terserah, mungkin berbohong menjadi keahlianmu saat ini. Aku merasa tidak mengenali kamu lagi Javer." Ucap Sofia merasa sesak, tapi entah kenapa. Mungkin karena terlalu lelah dengan semua kebohongan orang terdekatnya.

"Sudah sampai, tidurlah di ranjang itu. Kamu butuh istirahat, kasihan bayi kamu sejak kemarin terus menghadapi ketegangan." Ucap Javer perhatian.

"Huf... Ya sudah, tapi hanya untuk malam ini. Karena besok pagi aku akan langsung pulang ke rumah. Apa kamu mau bantu aku cari keberadaan Naren?" Tanya Sofia berharap Javer membantunya.

"Iya, besok aku antar kamu."

"Terima kasih, kamu memang terbaik."

"Terbaik tapi bukan terpilih." Gumamnya yang hanya bisa di dengar oleh dirinya sendiri. Bisa saja Javer egois dengan memanfaatkan keadaan. Tapi dia tidak sepicik itu untuk mendapatkan hati Sofia. Dia ingin Sofia sendiri yang berpaling lalu berlari ke dalam pelukannya.

Meninggalkan wanita yang dicintainya dalam diam di ruangan pria yang berstatus kekasihnya. Tidak mudah bagi Javer, selalu ada rasa cemburu yang membelenggu. Tapi ada rasa segan untuk berterus terang. Javer tersiksa, tapi dia bisa apa?

Tidak kembali ke ruangan Dario, tapi Javer menuju ke rooftop. Menatap kosong keindahan langit malam.

"Sofia, apakah aku berdosa bila mencintai wanita yang sudah menjadi milik pria lain? Bahkan kini ada benih yang terlanjur hidup di dalam rahim wanita itu. Terlalu lama dipendam, membuat rasa sesak yang sulit dimengerti. Cemburu yang tak bisa diungkapkan, dan rindu yang harus selalu terbelenggu oleh rasa malu." Monolog Javer.

"Dulu, 5 tahun yang lalu. Sebelum Alessandro menjadi kekasihmu. Aku sudah lebih dulu ingin mengungkapkan rasa itu. Tapi kehadiran Alessandro ternyata lebih menarik perhatianmu dari pada kehadiran dari teman masa kecilmu. Jika kamu tahu, sebenarnya Alessandro tahu aku mencintaimu. Tapi dia membuatku tak berdaya karena statusku. Aku harus apa, Sofia?"

Javer berbicara sendiri pada dinginnya angin malam ini. Tak ada yang mendengar. Pria tampan itu terlampau rapi menyimpan rasa, hingga Sofia sama sekali tidak peka.

"Andai kamu tahu, mengambil mahkotamu adalah bagian rencana Alessandro untuk menyakiti hatiku. Supaya aku merasa kalah. Dan yah, aku memang kalah karena aku seorang pecundang."

Sementara itu di kamar rawat inap Alessandro, Sofia tidak bisa tidur. Dia sedang memikirkan mengapa jantungnya berdebar saat dekat dengan Javer. Dulu Sofia memang sangat mengagumi Javer, tapi ketika dia menghilang dan digantikan oleh kehadiran Alessandro. Rasa kagum itupun hilang, apalagi saat itu Javer yang selalu saja menghindari bertemu dengannya.

"Sebenarnya ada apa dengan hatiku? Aku jadi ragu dengan ketulusan cinta Alessandro. Apakah mendekatiku 5 tahun yang lalu juga bagian dari rencana. Hingga mengambil kesucianku. Apa semua itu karena taruhan?" Gumam Sofia mengepalkan kedua tangannya.

"Jika itu benar, aku tidak akan memaafkanmu Alessandro. Kamu membuat aku nampak bodoh di matamu."

Pagi hari, tanpa menunggu Alessandro membuka mata. Sofia berlalu pergi begitu saja, dia ingin segera mencari sahabatnya. Dan bertemu Javer. Sofia ingin memastikan sesuatu, dan tentu semua itu masih tentang masa lalu. Ada sebuah rasa yang harus segera mendapatkan jawaban.

"Jika ternyata kamu menyembunyikannya rahasia lagi, aku pasti kecewa Javer."

Dengan langkah lebar terkesan tergesa-gesa, Sofia menghampiri Javer di ruang Kakek Dario. Wanita itu baru mau membuka pintu, tapi Javer lebih dulu yang keluar.

"Ayo cepat, jangan menunda lagi." Ucap Sofia lalu menggenggam erat tangan Javer tanpa dia sadari.

"Sofia...?" Panggil Javer, karena bersentuhan tangan saja membuat darahnya berdesir.

"Ada banyak hal yang ingin aku tanyakan padamu, tapi bukan sekarang waktunya. Aku akan bicara saat dalam perjalanan menuju rumah Naren. Apa kamu keberatan Javer?"

"Tidak, sama sekali tidak Sofia."

"Tapi kenapa wajah kamu memerah seperti orang ingin marah?" Tanyanya.

"Tidak ada, ayo lupakan tentang reaksiku. Sekarang juga kita pergi."

"Loh... Kenapa menuju rooftop Javer?"

"Karena akan lebih cepat sampai."

"Jangan bilang, kita pergi melalui terportasi?" Tebak Sofia tepat sasaran.

"Tidak ada cara lain, akupun tidak membawa mobil. Sekarang masih pagi buta, kendaraan umum juga belum tentu ada." Jawab Javer.

"Baiklah..." Akhirnya Sofia menurut lalu merapatkan tubuhnya pada tubuh Javer.

Tidak butuh waktu lama, pria dan wanita yang sudah kenal sejak kecil itu tiba di halaman rumah Naren. Tapi sepi, tidak ada tanda kehidupan. Bahkan seperti rumah kosong yang tak berpenghuni, daun berserakan dan debu menempel tebal di lantai keramik.

"Sepertinya sahabatmu Naren, memang tidak ada di rumah." Ucap Javer.

"Apakah kamu punya ponsel? Tolong hubungi Tom atau Darren. Aku yang akan bicara pada mereka."

"Sebentar, akan aku sambungkan dulu."

Tut

Tut

Tut

"Darren, Sofia ingin bicara penting." Ucap Javer.

"Ya, Sofia aku masih tidur. Kamu mengganggu saja." Jawab Darren.

"Sekarang bukan waktunya tidur, Naren hilang. Apakah kamu tidak tahu?"

1
Dia
dahlah sama javer ajah, si Ale lemah banget gak bisa lindungi sofia
Erchapram
Sudah tersedia grup chat, jika kalian ingin bergabung silahkan klik tombol permintaan. Terima kasih.
Erchapram
Bantu klik mengingatkan update, nanti aku crazy up
partini
badabest Banggt visual nya ,,tapi mix Thor ada asia ada eropa
Erchapram: Oh ya... Terima kasih sudah baca.
partini: di sana emeng gudangnya yg hot hot
di sana ada karya anda jg Thor soalnya aku jg baca di sana
total 3 replies
Anto D Cotto
menarik
Erchapram: Terima kasih bintang limanya
total 1 replies
Anto D Cotto
lanjut crazy up Thor
Dia
Thor visualnya di kasih keterangan dong siapa siapa saja
Erchapram: Ini visul Sofia dan Javer. Rada susah nyari visul Javer yang pas karena mata langkanya.
Erchapram: Hehehe iya, Lupa terus. Nanti aku revisi satu persatu ya. Terima kasih sudah mampir
total 2 replies
partini
ihhh jaharaaa,, Shofia dah potong aja tuh batangn Ale biar mamfussss
Dlaaa FM
Lanjutannnnnnn
Erchapram
Besok lagi ya... Terima kasih sudah support
💝F&N💝
terus..... terus...... terus.......

ayo lanjut lagi, thor.
Erchapram
Cerita ini rencananya akan panjang, jadi jika ada adegan yang kurang disuka Author ingatkan untuk terus menunggu kelanjutan updatenya. Karena ini masih awal, konflik utama dan juga plot twits nya belum ada di sini. Terima kasih sudah menjadikan cerita ini favorit kalian.
Queen AL
jangan sampai si sofia kembali ke alesandro yg sdh banyak melakukan hubungan intim ke berbagai wanita. jijik
Erchapram: Ceritanya masih panjang kak, nanti akan ada kejutan di bab-bab selanjutnya. Untuk itu subcribe cerita ini supaya kakak tidak ketinggalan updateannya. Terima kasih.
total 1 replies
Erchapram
Boleh bantu klik bintang limanya, terima kasih banyak.
partini
lanjut
Dlaaa FM
Lanjutannnnnnn
💝F&N💝
ayo thor... lagi thor.
partini
badabest girl 👍👍👍👍
Erchapram
Bantu klik tombol permintaan update yang banyak. Terima kasih.
💝F&N💝
ayo lanjut lagi.....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!