Bagaimana perasaan mu jika atasan mu tiba-tiba mengajak mu menikah ?
Syok tentu nya , hal itu juga dirasakan oleh wanita cantik bernama Renjana Ayudhisa atau yang biasa dipanggil Echa .
"Ayolah Cha , menikahlah denganku .. akan ku limpahi hidupmu dengan kekayaan ku" - Pandu Aksara Malik
"Daripada menikah dengan anda lebih baik saya menjadi perawan tua "- Renjana Ayudhisa
Bagaimana kisah kehidupan keduanya ? Lika-liku apa yang harus mereka hadapi ?
Simak kelanjutan ceritanya ....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Buna_Ama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
31.Informasi Tentang Orang tua Echa
Mobil Rang Rover yang dikemudikan Pandu itu kini sudah sampai didepan gedung apartemen calon istri nya . Pandu segera memarkirkan mobilnya dilantai basement .
"Sayang kita sudah sampai ayo tur-" ucapan Pandu terhenti ketika matanya melirik kearah Echa yang ternyata sudah memejamkan matanya tertidur .
Seulas senyum tipis tersungging diwajah tampan nya . Tangan kekarnya terangkat merapikan anak rambut Echa yang menutupi sebagain wajah cantik nya .
"Cantik ". Pujian itu lolos begitu saja dari bibir sexy Pandu .
Ibu jari nya mengelus lembut pipi mulus Echa . Entah dorongan dari mana , Pandu mendekatkan bibir nya pada bibir ranum Echa .
Cup ..
Satu kecupan lembut Pandu daratkan dibibir tipis Echa . Makin lama kecupan itu berubah menjadi lumatan yang dalam dan menuntut membuat tidur Echa terganggu .
Echa langsung membuka matanya terkejut ketika wajah tampan Pandu terpampang jelas didepan mata nya . Ia bahkan bisa merasakan bibir kenyal itu menyes*ap lembut bibir nya .
"Mmmm..." Echa memukul-mukul dada bidang Pandu ketika merasakan kehabisan nafas .
Pandu yang paham kode itu pun segera melepaskan ciumannya seraya tersenyum miring .
"Mas Pandu apa-apaan , main sosor kayak bebek ". Protes Echa
"Maaf sayang , bibirmu terlalu menggoda jadi sayang kalo dianggurin ". Ucap Pandu lembut sambil mengusap bibir Echa yang basah terkena Saliva nya .
Echa mengerucutkan bibirnya sambil berdecak sebal mendengar nya .
Pandu terkekeh gemas melihat ekspresi calon istrinya itu ."Anggap saja itu simulasi sayang ".
"Simulasi apanya ? Simulasi perang" cerocos Echa
"Iya dong sayang , sebelum nanti kita perang yang sesungguh nya ". Ujar Pandu
"Perang apa sih mas , orang negara udah merdeka ". Kata Echa tak paham
"Perang kasur sayang ". Bisik Pandu santai tepat ditelinga Echa , membuat bulu kuduk nya seketika meremang .
Bola mata Echa membulat mendengar ucapan vulg*r calon suaminya itu . Ia langsung pelan mendorong bahu Pandu dan memalingkan wajah nya yang memerah malu .
Pandu tertawa gemas melihat wajah Echa yang sudah seperti kepiting rebus .
"Pipi sayang kenapa merah begitu ?"Goda Pandu
Sontak Echa langsung memegang pipinya yang terasa hangat ."Apa sih gak ada ya ..". Elak nya seraya mengambil cermin didalam tas nya .
"Ini loh .." tunjuk Pandu pada pipi mulus Echa ."Coba sini mas bersihin dulu". Kata Pandu
Bagai kerbau yang dicucuk hidung nya , Echa menurut saja apa yang dikatakan Pandu . Seolah tak menaruh rasa curiga pada pria itu , Echa langsung mendekatkan wajah nya pada Pandu dan ...
Cup ...
Bibir kenyal Pandu menempel hangat dipipi mulus Echa .
Tubuh Echa terpaku seraya mengedipkan mata nya berkali-kali merasa syok dengan tindakan yang dilakukan Pandu barusan .
"Sudah hilang kan .. Coba satu nya ada merah-merah nya atau enggak ". Ucap Pandu santai sambil memiringkan wajah Echa dan kembali mendaratkan ciuman disebelah pipi nya .
"Biar gak iri .." kata Pandu
"Mas !" pekik Echa tersadar dari lamunan nya .
"Dalem sayang , pripun cah ayu hm?" sahut Pandu santai
"Modus mu itu loh , udah cocok banget jadi penipu ulung . Main sosor aja". Sungut Echa tak terima
"Tapi sayang juga mau kan ?" goda nya sambil menaik-turunkan alis tebal nya .
"Iya- eh maksud Echa enggak lah , gak mau Echa dicium-cium begitu . Dipikir Echa cewek apaan ". Protes Echa ."Sudah lah , Echa mau masuk . Makasih udah anterin Echa pulang ". Ucapnya lalu segera membuka pintu mobil .
"Tunggu dulu .." kata Pandu sembari menahan tangan Echa
"Apalagi mas ?" geram Echa
"Pamitan yang bener sama calon suami . Minimal Salim sama dicium dulu kek ". Ujar Pandu
"Ya udah sini .." Echa segera meraih tangan Pandu dan mencium takzim .
"Udah kan ? Ya udah Echa mau masuk dulu . Makasih udah anterin Echa pulang , Assallamuallaikum ". Kata Echa lalu bergegas turun dari mobil tanpa menunggu balasan salam dari Pandu .
Braakkk ...
Echa menutup pintu mobil dengan kuat membuat Pandu berjingkat kaget .
"Astagfirullah . Echaaa ..." geram Pandu sambil mengelus dada nya .
"Untung calon istri , kalo bukan sudah ku perk*sa dari tadi ". gerutu nya pelan
Setelah memastikan Echa sudah masuk kedalam gedung apartemen nya , Pandu segera menyalakan kembali mesin mobilnya dan bergegas menuju apartemen Bagas . Tapi tiba-tiba ponsel disaku nya bergetar , ia langsung mengambil nya dan melihat siapa yang menelpon .
"Baru juga mau otw , sudah ditelepon ". Ucap Pandu bermonolog sendiri , ia langsung mengangkat panggilan itu .
"Hmm..." dehem nya memulai pembicaraan .
"Loe gagu apa bisu ? Kemana aja sih , gue udah nungguin loe dari tadi Bangs*t ". Umpat Bagas dari seberang telepon
"Ini gue baru mau otw , loe gak sabaran banget ". Sahut Pandu
"Oke cepetan gue tunggu diapartemen ". Ucap Bagas lalu mematikan sambungan teleponnya .
Pandu langsung memasukkan kembali ponselnya kedalam saku celana , setelah itu ia bergegas melajukan mobilnya menuju apartemen Bagas .
.
Braakkk ...
Pandu membuka pintu apartemen Bagas dengan kuat , ketika sang tuan rumah tak kunjung membukakan pintu nya .
"Bangs*t bisa pelan gak buka pintu nya , jebol nanti pintu nya ". Sungut Bagas karena terkejut
"Loe kelamaan bukain gue pintu . Kalo jebol ya tinggal ganti aja , loe masih mampu kan beli pintu nya ?" Ejek Pandu lalu meraih kacang kulit diatas meja diruang TV .
"Sialan ! " umpat Bagas tak terima .
"Bagaimana info yang udah loe dapat tentang orang tua Echa ". Ucap Pandu to the point sambil mendudukan dirinya disofa dan melepas jas yang masih melekat ditubuh atletis nya .
"Sebentar ..." Bagas langsung berlari menuju kamar nya mengambil iPad miliknya . Setelah itu ia kembali menghampiri Pandu .
"Ini ..." ucap Bagas seraya menyerahkan iPad nya pada Pandu agar pria itu membaca nya sendiri .
"Menurut informasi yang gue dapat . Bokap nya Echa nikah lagi sama janda anak satu dan sekarang sudah punya 3 anak dari pernikahannya yang sekarang . Mereka tinggal di kota X . Sedang Nyokap Echa bekerja sebagai mucik*di disalah satu club terkenal dikota ini . Ngomong-ngomong loe mau ngapain nyuruh gue nyari info tentang orang tua Echa ?" tanya Bagas penasaran.
Pandu menghela nafas pelan sebelum menjawab pertanyaan sahabatnya itu .
"Gue mau nemuin mereka dan meminta restu . Ibu Gue juga suruh lakuin hal itu , katanya biar pernikahan gue sama Echa nanti penuh berkah . Karena bagaimana pun orang tua Echa masih hidup jadi gue harus minta izin buat nikahin itu anak nya . Meskipun menurut gue gak penting sih , yang paling penting adalah gimana gue menghargai dan menghormati mereka sebagai calon mertua ". Ucap Pandu panjang lebar menjelaskan .
Bagas yang mendengar penuturan sahabatnya itu pun hanya bisa melongo seraya bertepuk tangan keras .
Prokkk ... Prokk ... Prokk ...
"Gak nyangka , ternyata seorang Pandu Aksara Malik bisa bersikap bijak juga ". Puji Bagas
"Sial ! Gue seorang pemimpin bangs*t . Jadi wajar kalo gue bijak ". Protes Pandu tak terima
Dan Bagas hanya berdecih mendengar nya .
.
.
.
Haii , jangan lupa tinggalkan jejak like dan komen. .. Terimakasih 🌹♥️
