DETEKTIF PESANTREN

Hari ini aku sedang terbaring lemah di ranjang rumah sakit kustati di daerah pasar kliwon kota surakarta. Hal ini terjadi karena aku agak ceroboh tidak pernah terbayang di pikiranku jika anak buah hana savitri ada yang mempunyai senjata rahasia dan itu tidak begitu terlihat ketika di tembakan. Sehingga ketika aku pulang dari polsek sampai di rumah kontrakan ku aku mengalami mual pusing dan lemas untuk aku masih membawa pil yang diberikan kyai muhadi untuk mengurangi efek racun tapi tetap saja tubuhku tidak bisa menahannya mungkin racun ini sudah dalam taraf yang tinggi di olah oleh orang yang pasti sudah berpengalaman dalam membuat senjata Rahasia bahkan bagiku mungkin sekecil dengan nenek jumi pengasuhku adik seperguruan kyai muhadi sehingga obat ini hanya mengurangi efek buruknya saja tapi masih berdampak di tubuhku.

Awalnya aku hanya bertugas untuk mengawasi kamar yang mas bara dan vina gunakan akan tetapi mas bara tidak mau sekamar dengan perempuan yang bukan mahramnya sehingga dia menyewa kamar di sebelahnya, hingga timbul naluri detektifku untuk diam diam memasuki kamar vina setelah aku melihat ada seseorang yang mendekati kamar vina itu serta agar aku juga bisa mendapat informasi guna memecahkan kasus ini hingga dengan mengendap endap aku datangi kamar itu tanpa mas bara ketahui kemudian aku ketuk pintu nya perlahan. Sebenarnya sudah aku hubungi nomor mas bara tapi tidak mengangkat sehingga aku putuskan untuk turun sendiri.

Hingga keputusan untuk menunggu Karena laki laki yang kemudian aku tau adalah erik tamtomo memasuki kamar vina kudengar dari depan pintu keributan mereka hingga pada akhirnya yang aku lihat erik tamtomo meninggalkan kamar itu dengan ancaman dan amarah yang menggelegar entah apa yang terjadi Aku tidak bisa menduga duga. Hingga kuputuskan untuk menunggu sebentar agar vina bisa menenangkan diri sebelum aku menemuinya.

Lama sekali pintu itu di buka karena perempuan itu sedang tertidur pulas meskipun dia terbangun tapi agak takut karena yang dikwatirkan kekasihnya itu kembali lagi dengan membaca benda yang bisa melukainya karena sebelum meninggalkan kamar ini kekasihnya itu sempat mengancam akn kembali lagi untuk membuat perhitungan dengan nya.sehingga aku menjelaskan siapa diriku dan untuk apa aku menemuinya bahwa aku saudara bara dan akan menolongnya sehingga pelan pelan pintu itupun terbuka dari dalam.

Melihat vina yang hanya mengenakan baju tipis menerjang serta kulitnya yang mulus darahku mendidih aku sudah berkali-kali kali membuang muka tapi tetap saja tubuhku dan suara perempuan didepanku ini begitu menggoda tapi kata guruku dulu " dilihat dosa tidak di lihat barang bagus kan sayang... ". He...he...he...meskipun kata guruku aku lebih cerdas di bandingkan sahabatku itu tapi urusan akhirat aku masih kalah jauh dengannya. Yang aku tahu mas bara itu sangat memegang teguh agamanya itu kenapa dia tidak mau sekamar dengan vina dulu bahkan pernah ketika kami masih sana sama di ajar oleh nenek jumi nenek sambungku mas bara tanpa singkat singkat menegur kakak seperguruan kami waktu itu hanya gara gara menyapa seorang gadis yang berjalan sendirian menuju gardu pandang yang menjadi obyek wisata di daerah selo boyolali.

Hingga akhirnya aku pun masuk awalnya aku hanya bicara biasa saja tanpa ada kata kata yang menjurus k tempat tidur seperti misalnya apa yang sudah mas bara bicarakan terus rencana nya kedepan tetapi membicaraan ini semakin memanas sehingga naluri lelakiku tidak bisa ku kendalikan lagi sementara vina yang sudah terbiasa dengan sentuhan dari banyak lelaki sudah pasti tidak akan menyia yiakan pesona laku laki gagah dan tampan yang ada di hadapannya ini yang dia yakini masih belum pernah melakukan hubungan suami istri.

Sebenarnya vina sudah bersusah payah menahan gejolak yng bergejolak di hatinya ketika sekamar dengan ilham ( bara) akan tetapi lelaki itu begitu dingin dan kaku sehingga dia hanya bisa meneguk ludahnya sendiri.sehinggs ketika ada laki laki lain yang tidak kalah pesona nya pastinya vina tidak akan menyia nyiakan lagi kesempatan itu. Karena pastinya dia bosan di kamar sendiri dan tidak ada yang bisa dia perbuat paling tidak pikir vina jika melakukan perbuatan itu bisa sedikit menghangatkan badannya...

Vina tidak secara langsung menggodaku dia hanya mengajakku ke balkon memandang jalanan yang kalu lalang kendaraan lalu berca da canda ringan hingga darah laki lakiku bergejolak karena sesekali aku melihat tubuhnya yang hanya berbalut kain tidur tipis tapi aku masih bisa menahannya.hingga entah kebenaran dari mana tiba tiba vina mencium dan aku tidak bisa menghindarinya entah bagaimana bisa aku ikut permainan vina hingga kamipun berciuman hingga kamipun masuk ke ranjang melanjutkan permainan kami tapi ketika vina hendak melepaskan bajunya aku tersadar aku sudah melakukan kesalahan besar hingga aku hingga aku mendorong tubuhnya hingga ke ranjang...". Mas....kenapa "? Wajahnya pias tampak raut kekecewaan yang besar ". Maafkan aku aku tidak bisa melakukannya terhadapmu tapi jika kamu mau dan karena aku sudah menyentuh mu barusan aku akan bertanggung jawab terhadapmu tinggalkan salon xx itu dan kita bisa menikah. Jelas ku yang membuatnya sangat terkejut". Menikah". Ucapnya sambil melebarkan mata seakan tidak percaya dengan yang sedang aku ucapkan. ". Iya....daripada aju menanggung dosa dan aku ga bisa menahan diri lagi tapi ada dua syarat jika kau mau memenuhinya aku bersedia melupakan semua masa lalumu dan kita menikah setelah kasus ini selesai ". Kataku

". Kasus, memang kamu siapa aparat ???? Dan apa si ilham temanmu itu juga seorang aparat sepertimu juga lalu apa yang kamu inginkan kan menangkap kami semua apa kau sengaja menjebakku??? Tanyanya beruntun

". Aku bukan polisi dan aku tidak mempunyai kewenangan menangkapmu kami hanya bagian informan negara !" Jelas aku tidak msu mengungkapkan jati diriku yang sebenarnya bahkan terhadap orang kepercayaan sekalipun sehingga aku hanya berkata kalau kami seorang informan. ". Lalu syarat apa yang kau ajukan itu dan mengapa engkau mau terhadap wanita bekas p..k...i orang  sepertiku". Tanyanya lagi.

". Syarat pertama kau harus insaf dan tidak lagi terjerumus dalam lembah zina yang kau lakukan selama ini kemudian kau juga harus membantuku untuk menceritakan semua yang kau ketahui tentang hana savitri dan komplotannya dan untuk menguji ketulusan dan aoakah kau benar benar mau bertobat kau harus mau kujadikan sebagai senjata untuk mengungkap kasus ini berpura-pura puralah untuk tidak tau apa apa dan kembalikan ke mereka beritahu aku jika kau menemukan kejanggalan atau mereka sedang merencanakan sesuatu itu saja.....kemudian masalah kenapa aku mau denganmu ...itu.....hingga aku terdiam karena mas bara tiba tiba menelepon tapi aku tidak mengangkatnya biarkan saja saat ini mas bara marah batinku......