Dihari ulang tahunnya yang ke 23 tahun Marlena Susianti atau yang sering di panggil Lena berharap hadiah spesial dari sang kekasih. Namun ternyata yang dia dapat tidak sesuai apa yang diharapkan. Lena justru mendapati kekasihnya sedang melalui malam panas dengan sahabatnya sendiri, Sherin. Karena kecewa, Lena pun berlari keluar dari apartemen kekasihnya secepat yang ia bisa untuk menghindar dari kenyataan pahit itu.
Rasa kecewa dan sakit hati membuat Lena pun putus asa hingga ia masuk ke sebuah club malam. Terlalu banyak menenggak alkohol membuat Lena akhirnya menghabiskan malam dengan seorang pria tampan yang tidak dia kenal sama sekali.
“Sayang.. Kamu milikku sekarang.”
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nafsienaff, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 12
Tidak bisa menerima apa yang Alex katakan, Sherin pun dengan sangat terpaksa memberanikan diri datang langsung ke keluarga Smith. Sherin berniat memberitahukan tentang hubungannya dengan Alex juga tentang janin yang sedang di kandungnya saat ini. Hasil dari perselingkuhannya dengan Alex di belakang Lena.
“Jadi siapa anda sebenarnya nona? Dan ada keperluan apa mencari saya dan suami saya?”
Sherin menelan ludah begitu berhadapan langsung dengan nyonya Smith. Penampilan dan gaya elegant wanita itu membuat Sherin mendadak merasa gugup dan tidak percaya diri. Apa lagi saat mendapat tatapan serius dari wanita yang masih terlihat cantik di usianya yang sudah tidak lagi muda itu. Itu benar benar membuat Sherin menyesal datang ke kediaman keluarga kaya itu.
“Hem.. Selamat siang tante, maaf sebelumnya kalau kedatangan saya mengganggu tante..”
Nyonya besar keluarga Smith menganggukkan kepalanya pelan. Tatapannya terus ter arah begitu serius pada Sherin yang sesekali meremas ujung gaun selutut yang di kenakan nya.
“Saya Sherina abraham, dan maksud kedatangan saya kesini adalah untuk meminta pertanggung jawaban pada Alex.”
Nyonya besar Smith mengeryit begitu mendengar apa yang Sherin utarakan tentang maksud kedatangannya. Wanita itu menatap penampilan Sherin dari atas sampai bawah dengan pandangan penuh selidik.
“Memangnya apa yang anak saya lakukan? Pertanggung jawaban apa? Kamu merasa di rugikan pada hal apa?”
Sherin menunduk sesaat dengan kedua mata terpejam erat. Beberapa pertanyaan yang di lontarkan oleh nyonya Smith seolah sedang menghakimi dan mendesaknya. Hal itu membuat Sherin semakin merasa ragu. Tapi Sherin merasa dirinya sudah setengah jalan. Apa lagi dirinya juga berjuang untuk janin yang sedang di kandungnya.
“Saya.. Saya hamil tante.” Jawab Sherin susah payah mengumpulkan keberaniannya.
Nyonya besar Smith terkejut mendengarnya. Yang wanita itu tau putranya memang sering bermain wanita, tapi selama ini tidak pernah ada satupun wanita yang datang untuk meminta pertanggung jawaban yang artinya semuanya aman. Tapi sekarang tiba tiba datang seorang Sherin dan menuntut pertanggung jawaban pada Alex.
“Apa Alex tau tentang ini?” Tanya nyonya besar Smith lagi.
Sherin menganggukkan kepalanya menjawab.
“Ya tante.. Tapi Alex menolak bahkan menyuruh saya untuk menggugurkan kandungan ini.”
Nyonya besar Smith menghela napas kasar kemudian melengos. Alex memang selalu ngeyel jika di ingatkan sesuatu yang benar. Alex bahkan terus meremehkan apa yang dilakukannya dan santai menjawab setiap nasehat yang nyonya besar Smith katakan padanya.
“Jangan dengarkan apa kata Alex, pertahankan janin itu. Lahirkan dia dengan selamat dan sehat tanpa kurang satu apapun.”
Mendengar itu secercah harapan di hati Sherin untuk bisa terus bersama dengan Alex pun muncul. Perlahan seulas senyum mulai menghiasi bibir Sherin.
“Saya yang akan bicara dengan Alex nanti. Kamu pulang lah. Istirahat yang cukup dan jaga baik baik calon cucu keluarga ini.” Nyonya besar Smith kembali menambahkan.
Dengan hati senang Sherin mengangguk semangat. Sherin merasa sangat bahagia karena ternyata nyonya besar Smith mau menerima bahkan membantunya untuk bisa bersama dengan Alex.
“Baik tante.. Kalau begitu saya permisi.”
Sherin berlalu dari kediaman keluarga Smith dengan perasaan bahagia. Sebentar lagi dirinya akan bersanding dengan Alex kemudian hidup bahagia dan bisa sama sama membesarkan anak mereka.
“Lena.. Maafkan aku.. Tapi aku juga ingin hidup bahagia..” Batinnya.
-----------
Sementara itu nyonya besar Smith langsung menyusul Alex yang sedang berada di perusahaan. Wanita itu dengan amarah memuncak yang menguasai hati dan pikirannya bermaksud menuntut agar Alex segera menikahi Sherin. Nyonya besar Smith tidak ingin jika sampai ada isu tidak sedap terdengar dari luar karena kenakalan putranya yang sering bermain wanita. Nyonya Smith juga berharap dengan menikah Alex akan berhenti mempermainkan wanita.
“Alex !!” Bentak nyonya Smith begitu mendapati Alex yang sedang bercumbu panas dengan wanita yang penampilannya sudah tidak karuan di bawah putranya.
Alex yang terkejut segera bangkit dari tubuh wanita yang begitu pasrah di bawahnya itu kemudian tertawa. Tidak ingin semakin membuat nyonya besar Smith marah, Alex pun segera menyuruh wanita tersebut untuk merapikan penampilannya dan keluar dari ruangannya.
Nyonya Smith yang lagi lagi harus melihat langsung kebejatan putra tunggalnya itu merasa sangat kecewa juga sakit hati. Karena bagaimanapun juga dirinya adalah seorang wanita.
Dengan perasaan marah nyonya Smith menghampiri Alex dan melayangkan tamparan keras di pipi Alex tanpa kenal ampun. Kesabarannya sudah benar benar habis sekarang. Alex menghamili wanita dan tidak mau bertanggung jawab dan tetap bermain dengan banyak wanita yang begitu sangat bodoh mau saja di permainkan oleh Alex hanya karena uang.
“Ada apa mah? Kenapa mamah tiba tiba menampar Alex?” Tanya Alex terheran sambil memegangi pipinya yang di tampar oleh mamahnya.
“Dasar laki laki tidak bermoral. Mamah benar benar menyesal mempunyai anak seperti kamu Alex !!”
Alex mengeryit tidak mengerti kenapa tiba tibanya mamahnya begitu marah bahkan sampai mengumpat padanya. Padahal biasanya meskipun mendapati Alex sedang bercinta dengan wanita diluar sana mamahnya hanya bersikap ketus saja sambil mengusir wanita mainan Alex.
“Sherin, dia datang dan mengatakan sama mamah kalau dia sedang hamil. Itu karena ulah kamu kan?!”
Kedua mata Alex membulat sempurna mendengar itu. Alex tidak menyangka jika Sherin akan langsung mendatangi mamahnya dan mengatakan perihal tentang kehamilannya itu.
“Mah, Alex bisa jelasin mah.. Alex...”
“Cukup Alex. Mamah nggak mau tau. Kamu tidak perlu memberi alasan apapun. Yang mamah mau kamu nikahi dia dan jaga dia dengan baik. Jangan sampai mamah mendengar berita tidak baik tersebar diluar sana karena kebejatan kamu ini.” Sela nyonya besar Smith tidak mau mendengar apapun alasan dari Alex.
Alex menggelengkan kepalanya. Secuil pun Alex tidak ingin menikah dengan wanita selain Lena. Karena yang Alex inginkan hanya Lena yang menjadi pendamping hidupnya. Gadis sederhana yang bisa menjaga diri dan kehormatannya. Lena yang juga tidak menganggap segala sesuatu dengan uang.
“Mah tapi...”
“Diam !!” Bentak nyonya besar Smith membuat Alex langsung bungkam. Alex akui dirinya memang sangat bejat. Tapi Alex juga ingin memiliki wanita baik baik. Alex ingin memiliki pendamping hidup yang bisa menjaga harga diri dan kehormatannya.
“Kalau sampai kamu berani macam macam, mamah nggak akan segan segan untuk mencoret kamu dari daftar keluarga. Camkan itu Alex.” Tegas nyonya besar Smith kemudian melenggang pergi dari ruangan Alex.
Alex mengusap kasar wajah tampannya. Alex tidak sedikitpun menduga Sherin akan memiliki keberanian mendatangi keluarganya. Alex pikir Sherin akan diam saja.
“Awas kamu Sherin. Kamu akan menyesal karena sudah berani bermain main denganku.” Gumam Alex dengan rahang mengeras serta kedua tangan mengepal erat. Alex merasa tidak bisa menerima pengaduan Sherin pada mamahnya tentang kehamilannya sekarang.
Erlan hbat y,pdhl baby'ny blm staun...tp udh otw yg k 2....🤭🤭🤭