My Secret Wife

...Happy Reading ❤️...

Sudah dengan pembicaraan keluarga nya, Kedua pengantin menaiki mobil pengantin menuju penthouse Alex sebagai tempat tinggal mereka.

Sama luasnya dan megah dengan mansion orang tua nya, Tak jauh perbedaannya dimana pelayan maupun penjaga keamanan bekerja disana. Tentunya bagi pelayan memiliki tempat tinggal yang terpisah, mereka tidak akan bekerja di malam hari namun jika ada suatu perintah mereka harus ada di saat yang di perlukan itu.

Setibanya di penthouse, Mendengar kabar bahwa Tuan serta Nyonya baru mereka akan datang para pelayan berbaris menyambut mereka.

"Selamat datang Tuan dan Nyonya" Ucap kepala pelayan, Namanya Robi sebagai kepala pelayan yang mengatur segala pekerjaan di penthouse.

Saat menempatkan kaki nya, Brianna merasa kagum dengan megah nya penthouse tersebut ia merasa bahwa mansion nya kalah jika dibandingkan. Ia berpikir seberapa kayanya Alex, Bahkan perusahaan nya lebih tinggi dari miliknya, Rasa iri tercipta di benaknya.

"Bisa cepat ga jalan nya?" Gerutu Alex, karena memang Brianna tertinggal jauh darinya. Brianna menahan kekesalan nya dengan mengikuti Alex lebih cepat dari belakang. Brianna mengikuti karena Alex akan menunjukkan sesuatu pada nya.

Mereka berjalan dan tibalah di sebuah kamar

"Ini kamarmu!" Jelas Alex "Kebutuhan mu semua ada disana" Ucap Alex lagi. Alex menunjukkan kamar Brianna, Kamar nya berdepan nan dengan kamar nya Alex.

Brianna hanya diam meratapi segala penjelasan Alex kepada nya, Ia malas mengutarakan kekesalan nya saat ini.

"Ini Robi kepala pelayan disini, Kau bisa mencarinya jika kau butuh sesuatu disini."

"Paham gak?" Alex mulai kesal dia memberi penjelasan yang panjang lebar namun hanya diacuhkan oleh nya.

"iya!" Jawab Brianna acuh.

"Apa cuman itu yang kau katakan?" Alex merasa kesal dengan jawaban singkat nya.

"Lalu aku harus Jawab apa" Brianna juga kesal, Pria ini terlalu cerewet baginya. Dari tadi ia bersabar mendengar penjelasan nya, Apakah salah dengan jawaban 'iya' saja saat ditanya.

"Sepertinya Nyonya sedang lelah Tuan" Ucap Robi dengan nada hati-hati. 'Nyonya baru! Kali ini cukup berani sama Tuan, Apa jadinya nanti' Batinnya dalam hati.

"Kau pikir aku juga tidak lelah" Alex menjawab kesal, matanya menatap Robi, Karena kesalahan nya Robi menundukkan kepalanya.

"Maafkan saya Tuan"

"Sudahlah, siapkan air hangat untuk ku aku mau mandi!"

"Baik Tuan"

Alex berjalan melebarkan langkah nya menuju kamarnya, pergi beristirahat dan mandi.

"Apa nyonya perlu sesuatu?" Tanya Robi kepada Brianna.

"Tidak ada!" Jawab nya.

Mendengar itu Robi pergi untuk melakukan tugas nya yang disuruh Alex. Brianna memilih ke kamar nya mengganti pakaian dan beristirahat.

Brianna saat ini sudah memakai piyama tidur dan sedang menatap layar monitor laptop nya. Alisnya berkutat pada layar yang menunjukkan kelancaran penjualan produk yang diluncurkan beberapa hari lalu. Namun ada satu kendala dimana ada seorang pengganggu bisnis nya.

"Ternyata kamu tuan bara!" Brianna begitu puas ketika dia berhasil menemukan orang di balik terganggu nya penjualan produk. Ia mendengar bahwa ada masalah di perusahaan nya jadi ia menyelidiki. Tuan bara orang yang bekerja di perusahaan nya Brianna memang menyuruh Gavin untuk memecat nya karena Brianna melihat bahwa Tuan bara akan menjadi pengkhianat di perusahaan nya. Karena keegoisan nya tuan bara yang tak terima dia jadi melancarkan aksinya untuk merusak perusahaan nya.

Jam sudah menunjukkan pukul dua dini hari. Brianna masih berkutat dengan laptop nya masih enggan untuk beranjak. Dia sesekali meregangkan tubuh nya untuk menghilangkan rasa pegal, Namun hal mengejutkan membuatnya jadi terdiam membeku.

"Cih...ternyata pengkhianat nya berasal dari klan dragon" Ucap nya yang kaget mendapat informasi tuan bara yang kedapatan bekerja sebagai mata-mata perusahaan nya yang dipekerjakan mafia dragon.

Brianna beralih ke sebuah ponsel nya menyuruh Gavin mengerahkan para bodyguard untuk mencari tuan bara dan membawa kepada nya.

"Aku benci pengkhianat" Ucap Brianna, ia paling geram jika ada orang yang berkhianat. Tentunya hukuman nya akan lebih besar karena berani berhadapan dengan nya.

Matahari sudah terbit Brianna langsung bergegas pergi dari kediaman nya berada, Tentunya ia lakukan secara diam-diam tanpa siapapun yang sadar kalau dirinya pergi dengan meretas cctv yang merekam kepergian nya. Kini dirinya melompati pagar gerbang dengan gesit lalu menaiki mobil. Gavin yang datang menjemput nya pergi melintasi jalanan.

...⏳⏳...

Setibanya di mansion Brianna segera melangkah dengan langkah tegas wajahnya kini dihiasi dengan kacamata hitam dan masker yang sewarna, Tubuh rampingnya berbalut dengan pakaian serba hitam.

Melihat kedatangan nya, mereka segera menunduk hormat dan memberikan jalan, Ia langsung melangkah menyusuri setiap lorong sampai langkah nya berhenti di ruangan bawah tanah.

"Salam Queen" Ucap penjaga menunduk hormat.

"Buka!" Titah Brianna. Penjaga langsung membuka pintu jeruji, sehingga dapat terbuka.

Aura yang begitu pekat dan tak terbantahkan langsung menguar memenuhi ruangan.

Tuan bara menatap penasaran pada wanita dengan pakaian serba hitam, Serta wajah nya yang dihiasi kacamata dengan masker hitam. Pandangan nya membelok melihat seorang yang di belakang wanita itu.

"Tuan Gavin!" Mengenali seseorang yang di kenalinya, ia jadi bertanya-tanya apa tuan Gavin yang sudah menculik nya, Namun ia bertanya mengapa Gavin seperti menghormati wanita tersebut.