NovelToon NovelToon
The Queen Azzura

The Queen Azzura

Status: tamat
Genre:Tamat / Fantasi Timur / Spiritual / Reinkarnasi / Fantasi Wanita
Popularitas:1.1M
Nilai: 4.6
Nama Author: young bee

Dihianati, di Fitnah dan diperlakukan curang oleh orang-orang yang disayangin dan dipercaya membuat kematian Azzura tidak terima dan bersumpah bahwa dendamnya akan terus menghantui mereka yang menyakitinya.

Azzura dihukum mati karena difitnah telah berzina dengan pamannya yang seorang jendral. yang mana sanga Paman juga dihukum mati.

Saat itu Azzura mengucapkan sumpahnya dihadapan para penghianat dengan tatapan mata tajam penuh dendam.

Setelah sadar ternyata dia kembali dikehidupan saat umurnya berusia 15 tahun. Disaat sang Ayahnya akan diangkat menjadi Raja.

Dan dari sinilah balas dendamnya dimulai.

Bagaimana kisah selanjutnya? ayo ikuti cerita Azzura...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon young bee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 9

Semua peserta dan para tamu undangan sudah memasuki Arena pacuan. Karena acara ini diadakan oleh Keluarga Kerajaan Barat yang akan dipimpin oleh Ayah Azzura. Jadi mereka sekeluarga duduk dipodium penonton paling Utama dan dapat melihat seluruh Arena pacuan dengan cukup jelas.

Tuan Cariann duduk didampingi Azzura dan Nyonya Elena sedangkan para selir dan anak-anak mereka duduk dibangku lain yang tetap berdekatan dengan Tuan Cariann.

Azzura sudah bisa mengontrol emosinya saat ini dan duduk dengan tenang, dia melihat sekeliling Arena pacuan dan podium, banyak yang dia tidak ketahui namun tidak sesdikit juga yang wajahnya familiar.

Tatapan Azzura terhenti pada satu orang yang wajahnya sangat dia rindukan, yaitu jendral muda Teyo, dimasa depan Azzira dulu, Teyo merupakan jendral perang terhebat milik mereka. Ayah Teyo yang merupakan Jendral masa ini juga terkenal dengan kehebatannya.

Dulu, Teyo dan Azzura saling menyukai layaknya sepasang kekasih, namun Ayah Azzura tidak menyetujui hubungan mereka dengan alasan yang aneh, yakni Jendral Teyo terlalu sering berperang sehingga tubuhnya penuh dengan luka.

Jika Azzura memikirkan hal itu lagi sungguh menyakitkan hatinya, penolakan Sang Ayah menjadi salah satu alasan Azzura ikut berperang. supaya bisa bertemu dengan Jendral Teyo diperbatasan melawan pemberontak. Namun sayangnya semenjak penolakan Ayahnya Jendral Teyo menghilang, hingga Azzura dihukum pancung pangeran Teyo tidak pernah lagi menampakan batang hidungnya.

Ada kabar dia telah gugur bersama para prajurit, namun ada yang mengatakan Pangeran Teyo mengembara membantu rakyat miskin yang tertindas dan tak akan pulang kembali karena sakit hati atas penolakan Raja Cariann dulu. Entah mana yang benar, yang jelas Azzura sangat merindukannya sampai saat ini.

Teyo menyadari jika ada yang memperhatikannya langsung saja menatap mata Azzura, karena umur Azzura sekarang masih sangat muda, dan Teyo juga masih delapan belas tahun, jadi Azzura langsung mengalihkan pandangannya.

Teyo yang merasa ditatap dengan tajam menjadi penasaran dengan Azzura.

Pacuan berkuda dimulai, semua peserta sudah memasuki arena dan siap bertanding, ada lima yang bertanding setiap sesi perlombaan sampai nanti menuju babak final, para peserta terdiri dari beberapa Pangeran dan anak Bangsawan. Hadiah yang diperebutkam terdiri dari beberapa peti emas dan permata langka yang hanya dimiliki oleh Kerajaan Barat.

Pertandingan sudah siap dimulai, sampai mejelang siang hari pertandingan dihentikan untuk istirahat makan siang. Semua tamu undangan dijamu dengan makan siang mewah dan beberapa pertunjukan. Pertandingan pacuan kuda terakhir tadi sudah memasuki babak final karena para peserta semuanya memiliki kehebatan masing-masing sehingga langsung diputuskan untuk ke babak Final tanpa ditunda, sedang ada empat peserta yang siap memperebutkan gelar juara.

Yaitu Teyo, Pangeran Chiko, Pangeran Vargas dan Tuan muda Torres. Pangeran Vargas mewakili kerajaan Timur, Teyo mewakili Kerajaan Barat. Sedangkan Tuan Muda Torres adalah bangsawan dari kerajaan Barat.

Dulu Tuan Muda Torres setia pada Azzura dan beberapa kali mereka berperang melawan musuh bersama, tapi saat Azzura membantu untuk melawan para pemberontak diperbatasan Tuan Muda Torres termakan fitnah dan hampir membunuh Azzura. Dari sana lah persahabatan mereka hancur, Azzura marah dan kecewa karena Torres tidak percaya padanya.

Dan terakhir yag dia ketahui Torres gugur melawan pemberontak karena terkena racun. Sedangkan Pangeran Vargas sendiri, Azzura belum pernah bertemu dengannya. Dia sangat misterius Azzura hanya mendengar namanya saja tanpa pernah bertemu dengannya. Jadi wajahnya pun sangat asing untuk Azzura.

Makan siang berlanjut dengan beberapa pertunjukan yang dihadirkan oleh Kerajaan Barat. Ini seperti memperkenalkan adat budaya kerajaan dan memberi tahu dunia bahwa Kerajaan Barat sangat kuat dan kaya akan nilai nilai budaya.

“Apa yang kau pikirkan sayang?” Tanya Tuan Cariian pada Azzura, karena sejak tadi Azzura hanya diam dan tidak seperti biasanya yang ceria.

“Tidak ada Ayah, aku hanya takjub dengan semua rangkaian acara hari ini.” Jawabnya dengan tersenyum.

“Azzura apa ada yang sakit? Sebab Ayah perhatikan kau sangat pendiam akhir-akhir ini.” Tanya Ayahnya khawatir.

“Tidak Ayah, aku baik-baik saja. Tenang lah,” Ucap Azzura lagi.

“Hm, baiklah… jika begitu aku akan meninggalkan mu untuk menyapa tamu yang lain.” Sang Ayah pergi dan meninggalkan Azzura sendiri.

Azzura masih duduk dikursi untuk memperhatikan semua tamu yang datang. Dulu karena dia tidak datang ke acara ini jadi tidak tahu siapa saja mereka. Sekarang dia akan benar-benar memperhatikan orang-orang yang berseliweran dihadapannya, dengan Lola yang setia menemani.

“Lola, apa kau mengenali orang-orang itu?” Tanya Azzura pada pelayan setianya itu.

Lola langsung bingung dengan pertanyaan Nona nya, bagaimana dia bisa mengenal orang-orang tersebut sedangkan keluar Mansion saja tidak pernah. Karena dia selalu mengikuti kemana pun Azzura pergi.

Saat ini Azzura lupa jika Lola yang berada disampingnya berbeda dengan Lola yang dulu dimasa Azzura besar, Lola dulu sangat cekatan karena tekun berlatih dan belajar untuk menjadi pengawal bayangan Azzura dan membantu Azzura untuk mendapatkan segala informasi.

Azzura menengok dan melihat Lola yang masih polos. “Ah, maaf aku asal bicara,” Ucapnya dengan cepat.

“Bodoh, Lola saat ini berbeda dengan yang dulu.” Batinnya kesal dan tertawa kecil.

Saat sedang melamun Vanesa dan Lily menghampirinya. “Azzura apa kau mau berjalan-jalan dengan ku?” Ajak Vanesa yang diikuti Lily perban yang masih menempel.

Azzura menengok dan menatap Vanesa. “Tidak, aku lebih senang duduk dan memperhatikan semua orang.” Ucap Azzura acuh.

Vanesa yang merasa diacuhkan Azzura menjadi kesal. “Azzura, kau tidak sopan pada ku,” Vanesa nada tinggi pada Azzura.

Di umur Azzura saat ini dia selalu tidak berani membantah semua kata-kata Vanesa karena dia lebih tua. Bahkan seakan-akan Putri Mahkota itu adalah Vanesa bukan Azzura meskipun gelar itu menempel pada Azzura. Azzura dulu selalu berada dibelakang Vanesa.

namun kali ini Azzura berbeda, dia langsung berdiri dan menatap Vanesa dengan tajam. Meski umur mereka berbeda jauh, namun untuk ukuran tinggi badan Azzura dan Vanesa hampir sama.

“Tidak sopan bagaimana Vanesa?” Tanya Azzura dengan lantang.

Vanesa terkejut dengan kata-kata Azzura. Selama ini dia memanggilnya dengan sebutan kakak dan tidak berani menatap matanya seperti saat ini. Lily dan Lola pun sama terkejutnya dengan ucapan Azzura.

“Kau berani memanggil nama ku?” Ucap Vanesa pelan namun terlihat marah.

Azzura memberikan gelas minumannya pada Lola. “Jelas aku memanggil nama mu, memang kau mau dipanggil apa? Saudara Tiri?” setelah mengatakan itu Azzura berniat pergi namun melirik kearah Lily.

"Rupanya lengan mu sudah sembuh Lily, aku harap kau berhati-hati lain kali ya." meski terdengar seperti peringatan baik, namun dari tatapan Azzura ini seperti ancaman.

Lily langsung panik dan takut, Lolapun yang mendengarnya terkejut namun tetap mengikuti Azzura yang berjalan menjauh.

“Kakak, kau lihat kan, Azzura berbeda.” Ucap Lily dengan kesal.

Vanesa menatap kepergian Azzura senang benci dan marah namun mencoba tetap tenang. “Apa yang terjadi pada nya, mengapa dia bersikap dengan sangat berani sekarang?”

Rangkaian acara jamuan makan siang hampir selesai, para tamu undangan kembali memasuki podium penonton, Azzura baru selesai dari kamar mandi dan mengambil kain dari tangan Lola. Tiba-tiba dihampiri oleh seseorang.

“Tuan Putri Azzura?” Tanya orang itu.

Azzura menengok dan melihat Teyo, wajah yang sangat familiar, masih terlihat muda dan segar. Dulu saat mereka bertemu Teyo sudah memiliki bekas luka di pelipisnya karena bertempur. Namun saat ini dia melihat Teyo yang bersih dan ceria.

Azzura berusaha mengendalikan emosi dihatinya, rindu yang sanagt pada kekasihnya dimasa depannya dulu ini membuat Azzira ingin menangis dipelukan pria itu namun itu tidak mungkin.

1
Aura Chacha
Luar biasa
Teh Anis
cerita yg tidak membosankan Thor,,, semoga makin sukses dan lancar
Rini N
Luar biasa
Regina Feot Mese
Kecewa
Regina Feot Mese
Buruk
Siti S
Luar biasa
my+ng
/Kiss//Kiss//Kiss//Kiss//Kiss//Kiss//Kiss//Kiss//Kiss/
Musliha yunos
👍
Rat Miyati
Luar biasa
Musliha yunos
ayah yg sadis
Yusan Lestari
Luar biasa
paty
azurra terlalu lama
paty
azurra jujur sj klu lo bergerak sendiri bisa kacau
paty
azzura2 coba lo terus terang sm paman lo
paty
azzura lo mkn lamban knp tdk cegah dulu ayah lo minum teh itu
paty
azzura tindakan lo terlalu lama
Alghifarrie: intrik politik Kerajaan gitu. mainya di perhalus. bukan kayak politik modern gini
total 1 replies
paty
bunga2 tsb ditanam oleh selir raja krn pada kehidupan 1, azura terluka oleh si lili
Galuh Setya
Luar biasa
Sarita
ini sih seperti Mak lampir thor
Sarita
🤣🤣🤣🤣 sukurin fanesa kena jebakannya azura
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!