NovelToon NovelToon
My BOSS Is My WOUND

My BOSS Is My WOUND

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / Romantis / CEO / Cinta pada Pandangan Pertama / Romansa / Fantasi Wanita
Popularitas:19.5k
Nilai: 5
Nama Author: Datu Zahra

"Apa anda sudah gila..? kenapa anda lakukan ini kepadaku..?"

Pertanyaan yang dibarengi dengan lelehan air mata, keluar dari rongga suara wanita cantik Yara Berker. Netra yang digenangi cairan bening itu, nampak berkilat kemarahan terhunus kearah lelaki tampan yang tengah terduduk dikursi kepemimpinannya.

"Mungkin...!" jawab Asker Meltin, sang CEO pemilik gedung pencakar langit termegah, Meltin Grup.

"Pilihan ada ditanganmu, kaulah penentu masa depanmu sendiri." sambung Asker Meltin membalasan tatapan sang bawahan yang berdiri gemetar dengan tangan terkepal didepan sana.

---------

Alih alih mendapatkan harapan yang ia gantungkan kala melamar pekerjaan diperusahaan terbesar dan termasyur dibeberapa belahan dunia, Yara Berker malah harus menelan kesakitan yang ia dapat dari atasannya sendiri.

Kepahitan kala harus mengorbankan hati dan cintanya, demi menjaga nama baiknya dan orang orang terkasih.

Pilihan yang keduanya sulit mau tak mau harus diambil olehnya.

Inilah kisahnya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Datu Zahra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kisah masa lalu

Dua puluh tahun yang lalu, seorang anak laki laki berusia sebelas tahun diusir paksa oleh seorang rentenir yang tidak punya rasa belas kasihan. Padahal bocah itu baru saja kehilangan kedua orang tuanya dua hari yang lalu.

Disaat bocah itu masih menangisi kematian orang tuanya, ia diseret paksa lalu dilempar keluar dari rumah yang ternyata sudah digadaikan oleh sang ayah, guna biaya pengobatan sang ibu yang terkena leukimia.

Taksi yang ditumpangi oleh orang tuanya ditabrak paksa sebuah truk pengangkut minuman bersoda. Padahal saat itu sang ayah akan menemani ibunya guna menjalani kemoterapi.

Tapi naas, belum juga tiba dirumah sakit kedua orang tua dari bocah laki laki itu harus meregang nyawa ditempat kejadian.

"Hiks hiks ayah, ibu...!"

Disudut emperan toko, dengan berpangku tangan yang ditumpukan dikedua lututnya. Bocah itu menenggelamkan wajah tampannya dengan menangis, merintih pilu menawan lapar, sakit dan juga dingin.

Tak jauh dari sana ada bocah berusia enam tahun, baru saja keluar dari toko ice krim. Dengan langkah riang, ia menikmati ice krim rasa vanila, yang sudah belepotan disekitaran bibirnya.

Bocah itu terdiam sesaat, lalu mengedarkan matanya menelisik sekitar tempat ia berdiri. Sayup sayup ia menangkap suara tangisan memanggil ayah dan ibu.

"Hiks hiks ayah, ibu...!"

Lagi, suara itu tertangkap diindra pendengarannya. Dengan perlahan bocah enam tahun yang masih mengenakan seragam sekolah dasar elite diibukota negara itu, mendekati asal suara.

Semakin dekat semakin terdengar jelas ratapan pilu itu. Dan saat sudah mendekat, disudut sana matanya menangkap sosok bocah yang badannya basah kuyup menggigil kedinginan.

Dengan cepat ia melangkahkan kakinya, menghampiri bocah menangis itu lalu duduk didepannya.

"Hei, kamu kenapa..?" tanyanya tapi diabaikan. Yang ada ia kembali mendengar rintihan yang sama.

"Hei, kenapa disini..? Kamu siapa..?" tanya bocah enam tahun lagi dengan memegang lengan bocah yang sedang merintih pilu.

"Ya Tuhan, kamu demam..!" katanya panik.

Masih ditengah kepanikannya, tiba tiba dari tas punggungnya terdengar dering ponsel. Dengan cepat bocah enam tahun itu membuka pengait tas, mengambil benda yang sedang mengeluarkan suara lalu menekan tombol hijau dilayar.

"Asker, kamu dimana nak..?"

"Mama tolong aku. Temanku sakit, jemput kami disini." kata bocah yang ternyata adalah Asker kecil.

Dimatikan sambungan telefon dari sang ibu, setelah Asker memberi tau keberadaannya. Dilepaskan baju hangat yang ia kenakan, lalu menyelimuti bocah yang masih terus memanggil ayah dan ibunya.

"Tunggu ya, mamaku akan datang."

Tak lama, mobil hitam mengkilap berhenti didepan merka. Dan muncullah orang tua Asker.

"Papa, mama, tolong temanku..!" kata Asker setelah berlari menghampiri orang tuanya, seraya menunjuk kearah bocah yang masih betah dengan posisinya.

Papa Asker dengan cepat mengangkat tubuh bocah lemah yang terserang demam tinggi itu. Dimasukan kedalam mobil, lalu dibawa oleh mereka kerumah sakit.

Disepanjang perjalanan rintihan bercampur seruan kepada kedua orang tua, terus saja dialunkan bocah yang semakin lemah itu.

"Iya, itu papa dan mamaku. Nanti kamu bisa memanggil mereka ayah dan ibu juga, tapi kamu harus janji dulu kepadaku. Kamu harus sembuh dan jadi anak yang pintar. Nanti kita sekolah sama sama ya..?" oceh Asker dibangku penumpang bagian belakang sembari mengusap surai bocah sakit itu.

Papa dan mama tersenyum, mendengar ucapan putra semata wayangnya. Tentu mereka sangat senang, memiliki anak yang baik juga perduli dengan sekitar.

Sesampainya dirumah sakit, bocah itu langsung diberi penanganan. Dan dua hari kemudian keadaannya sudah jauh lebih baik, juga sudah bisa diajak berbicara.

"Siapa namamu..?" tanya Asker duduk bersila diatas ranjang rumah sakit, berhadapan dengan bocah yang dua hari lalu ia temui.

"Aku Liam, kamu siapa..?"

"Aku Asker..!" sembari mengulurkan tangan, dan disambut oleh Liam.

"Sekarang kita berteman ya..? eh tidak, sekarang kamu adalah kakakku. Dan ini adalah papa mamaku, kamu bisa memanggil mereka ayah dan ibu." oceh Asker bersemangat.

"Asker, kita tanya dulu rumahnya dimana. Nanti orang tuanya mencari bagaimana.?" kata lembut sang mama.

"Aku tidak punya rumah, dan juga tidak punya ayah ibu." ucap Liam menunduk dan menangis.

Tuan dan nyonya Maltin langsung menghampiri Liam, mengusap kepalanya dan kembali diajak berbicara. Dengan terbata Liam pun menceritakan kisah hidupnya. Asker dan orang tuanya pun iba, lalu berencana akan mengadopsi Liam.

Proses adopsi secara hukum tuan Maltin lakukan, dan empat hari kemudian resmilah Liam menjadi keluarga Meltin. Namun nama belakang Liam tidak diubah, karena menghormati kedua ayah dan ibunya yang telah tiada.

Liam juga bersekolah ditempat yang sama dengan Asker, mendapat fasilitas yang sama dan perlakukan yang sama pula.

Namun setelah Liam dewasa, pria itu memilih menjadi asisten Asker dan menolak tawaran sang ayah asuh untuk memimpin perusahan yang berada dibenua Amerika.

Liam merasa semua yang sudah ia dapatkan selama menjadi bagian keluarga Meltin sangat sudah lebih dari cukup. Liam juga tidak mau berpisah dan jauh dari adik angkatnya yang mulai memiliki sifat aneh setelah menyukai seorang gadis yang selalu diikuti oleh adik angkatnya itu.

Liam yang memang dulu sudah berjanji saat memasuki mansion keluarga Meltin, akan mengabdikan dirinya dan juga selalu berada disamping Asker guna menjaga adik angkat sekaligus penolongnya itu.

"Hiks hiks pasti sakit sekali ya..?" ucap Sherin setelah mendengar cerita Liam.

"Jangan memandang aku seperti itu. Aku tidak mau dikasihani, lagi pula itu sudah berlalu." protes Liam yang melihat tatapan Sherin dengan linangan airmata.

"Aku tidak kasihan kepadamu, aku hanya sedih saja." sangkal Sherin.

"Ck, itu sama saja." sahut Liam. "sudah jangan menangis, aku menceritakan ini supaya kamu tau siapa kekasihmu ini, dan aku berharap kamu tidak kecewa kepadaku."

"Kenapa harus kecewa..? masa lalumu, dari mana asalmu, bagaimana keluargamu, itu tidak ada yang buruk. Kamu juga pria yang baik, bertanggung jawab, ya walau pun KAKU."

Liam terkekeh.

"Yang terpenting adalah hatimu, cintamu, semua yang ada pada dirimu. Aku yakin kamu bisa membuat aku bahagia dan menjagaku. Jangan berfikir yang macam macam, kamu adalah pria terbaik dalam hidupku setelah ayahku."

Liam menatap Sherin dengan tatapan penuh cinta serta perasaan hangat berdesir hebat "terimakasih mau menerimaku menjadi bagian dari hidupmu."

Liam Ankarin dan Sherin Altan

1
Delia ATA
ah, akhirnya. Tuh Asker apa apa itu tanya dulu, egois sih
Delia ATA
Asker nih batu banget dah, cintanya keYara bener bener bikin dia jadi buta
Delia ATA
Asker jitak nih 😡😡😡😡
Delia ATA
mantap Erdana, lelaki idaman ey
Anis Rohayati
yara menye2 ngemis2 sgala bodoh apa2 nangis harus nya tinggalin si smpah asker
Anis Rohayati
jiji sma si jalang gracia bnr2 wanita jalang
Anis Rohayati
yara menye2 harus nya kasih pelajaran asker kabur aja buat asker kapok jangan menye2 jadi istri apa2 nangis bikin muak aja
Anonymous
Masalah pil KB kok ga selesai2…
Anis Rohayati
asker kebanyakan salah paham lebih baik yara cerai kan si asker lama2 muak liat kelakuan nya
Delia ATA
ah, senangnya. Hayuk Yara tinggal kamu mau hamil, jangan minum pil kontrasepsi lagi
Delia ATA
uh gini dong Asker. Awas kalo loe tantrum lagi nanti.
Evy Natonis
So Sweet,,,Dari Dulu ke Asker hhh
Anis Rohayati
tuh dengerin toriq asker jangan smpe nnti yura berubah
Evy Natonis
pendek amat thor up nya....
Datu Zahra: sabar ya kak, masih ada satu bab lagi.
total 1 replies
Anis Rohayati
pokus cerita yara dan asker aja ka
Anis Rohayati
ga sabar yara hamil ka seru bgt 😍😍😍😍😍😍😍
Anis Rohayati
ga sabar yara hamil ka seru bgt 😍😍😍😍😍😍😍😍
dwi ka
Bagus critanya..
Sebenernya lbh suka yara sama altair..
Asker kyk psikopat iih serem..

Pliss thor endingnya balik sama altair aja,,
Atau klo ttp sama asker, ilangin tuh psikopatnya, serem & nyebelin bgt 🤣
Anis Rohayati
jiji sma si altair dan reha kaga cocok
muna aprilia
lnjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!