NovelToon NovelToon
Oh My Secretary

Oh My Secretary

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Cinta Seiring Waktu / Kehidupan di Kantor / Romansa / Office Romance
Popularitas:31.5k
Nilai: 5
Nama Author: Nuhume

Season 2 dari, "Menantu Sampah Seorang Millionaire".

Hari pertama Lucia masuk kerja sebagai sekretaris di Alfred Corporation tidak berjalan mulus sesuai keinginannya. Dia bertemu dengan Rey Alfred yang memberinya banyak omelan di hari pertama dia bekerja. Karena tidak terima, Lucia mengamuk. Begitu marahnya, dia sampai mengusir Rey dari kantornya sendiri. Akibatnya, Rey yang merasa bersalah meminta maaf dengan spektakuler.

Namun awal yang agak aneh itu justru membawa hubungan mereka ke titik yang tidak pernah mereka sangka sebelumnya. Mereka tidak hanya bertemu sebagai bos dan sekretaris di kantor, tapi juga menjelma sekedar TTM-an? Apakah mereka akan tetap mengatakan "Love is Bullshit!" meskipun mereka tahu jika mereka perpect for each other?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nuhume, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

26. Kerjaan yang Padat

Rey kembali tertawa lepas mendengar ucapan Lucia. Rasanya hari itu hidupnya dipenuhi dengan lawakan. Tapi sebenarnya tanpa Rey sadari, kehidupan yang seperti itu adalah keinginannya. Di setiap harinya tanpa ada tekanan, hanya ada tawa dan canda.

"Sama-sama, terimah kasih juga karena sudah diundang. Dan terimah kasih untuk semua cemilan ini. Aku tidak yakin bisa menghabisi semua makanan ini," jelas Rey.

Lucia pun dengan enteng menimpali jika makanan itu bisa di bagi ke semua pelayan yang berada di kediamannya. Karena lucia tidak menyukai orang yang membuang makanan. Rey kemudian tersenyum dan menyetujui rencana Lucia.

"Kau benar, aku hanya memberi mereka gaji dan tidak memberikan mereka sesuatu yang bisa seperti itu, mungkin saja terasa unik," jelas Rey.

Dengan raut wajah penasaran Lucia menghentikan langkahnya dan bertanya kepada Rey. Jumlah pelayan yang berada dikediamannya itu berapa banyak. Rey tersenyum menimpali. Jika di kediaman ayahnya mungkin saja ratusan, tapi jika di apartemen miliknya hanya lima belas orang.

"Apa?!" ucap Lucia dengan menganga.

"Baiklah, jika di kediaman kedua orang tuamu mungkin saja banyak dan butuh banyak tenaga untuk membersihkan bangunan kastil sebesar itu. Tapi apartemen, itu sebesar apa?" tanya Lucia penasaran.

"Nanti aku akan membawamu kesana," timpal Rey dengan mengedipkan matanya.

Lucia melihat itu memutar matanya jengah. Mereka berdua akhirnya menyebrang jalan menuju mobil tempat Rey di parkir. Lucia terlihat membantu memasukkan segala perbekalan logistik itu masuk ke dalam mobil Rey.

"Setiap hari kau akan berangkat dari sini?" tanya Rey.

"Iya."

"Besok kau bisa berangkat ke kantor lebih pagi ya?Harus tiba sebelum pukul 08.00 pagi, karena aku ada meeting dengan rombongan dari Prancis sepagi mungkin, sehingga setelahnya aku bisa kembali meeting dengan para pemegang saham dari Inggris,"jelas Rey.

"Siap, Bos!" ucap Lucia.

Rey kemudian masuk mobil. Dia menyalakan mesinnya. Sebelum berlalu, Rey melongokkan kepalanya ke luar jendela dan berkata dengan mimik serius.

"Aku sangat menikmati jamuan malam ini," ucap Rey

Lucia kemudian tertawa geli.

"Kenapa adegan ini mirip di film-film yang biasanya mama nonton! Ha ha ha."

Rey pun yang mendengar itu samar ikut tertawa. Mobil kemudian mulai bergerak dan dia melambaikan tangannya.

...----------------...

Seminggu berlalu, Rey dan Lucia sangat sibuk dengan urusan kantor dan pertemuan, bahkan mereka sering lembur di kantor hingga larut karena banyaknya file yang harus di kerjakan berdua.

Rey melirik jam tangan yang harganya seharga apartemen itu bertengger di pergelangan tangannya. Sekarang jam menunjukan pukul 21.30. Dia kemudian mencopot dasinya gerah karena banyaknya pekerjaan, dia menyimpannya di meja kerja dekat laptop yang masih aktif saat itu.

Rey menguap kecapekan. Dia kemudian meraih cangkir yang berisi kopi yang sudah sedikit dingin berada di mejanya kemudian menyerumput kopi tersebut tanpa peduli. Dia meminumnya hingga tidak tersisa.

Persis saat Rey kembali menatap layar laptopnya dan melihat beberapa email yang masuk kedalam akunnya. Lucia tiba-tiba membuka pintu ruangan Rey tanpa permisi dengan menenteng setumpuk berkas tebal dengan kertas-kertas dokumen lainnya.

"Ini bos, semuanya sudah selesai," jelas Lucia yang menyimpan tumpukan kertas dokumen itu di atas meja Rey, kemudian dia berjalan duduk di sofa yang berada tidak jauh di meja Rey.

"Masih ada lagi?" tanya Lucia.

Rey kemudian meraih lembaran yang Lucia tumpuk di atas mejanya. Dia hanya melihat sepintas dan menyimpannya kembali, itupun Rey tidak memeriksa semuanya.

"Tidak ada lagi. Semuanya sudah selesai untuk hari ini," ucap Rey.

"Tidak diperiksa dulu?" timpal Lucia heran.

"Aku yakin itu sudah benar. Aku juga sudah sangat lelah, kamu pulang naik apa?" tanya Rey kembali.

"Di jemput Pedro," timpal Lucia.

"Oh, bukannya dia sibuk di luar kota?" tanya Rey sedikit datar.

"Dia sudah kembali siang tadi," ucap Lucia.

"Dia sudah ada di bawah?" tanya Rey kembali.

"Belum, dia masih di rumah. Dia akan menjemput saat aku meminta untuk dijemput. Kenapa? aku sudah boleh pulang sekarang?" tanya Lucia.

Rey kemudian meringis dan mengalihkan pertanyaanya dengan makanan, dia menawarkan Lucia untuk makan malam. Lucia mendengar itu segera mengangguk karena dia pun merasakan lapar, dia belum dinner sama sekali. Rey yang mendengar ucapan Lucia merasa bersalah.

"Kalau begitu, sebelum pulang makan dulu, Ya?" tanya Rey.

"Ke mana?" tanya Lucia.

"Di sini saja, kita minta security membeli makan di kedai depan perusahaan.

Lucia mengangguk kegirangan karena kedai makan di depan perusahaan adalah salah satu makanan favoritnya, dia yakin kedai itu masih terbuka. Rey melihat itu akhirnya tersenyum senang. Dia meraih ganggang telfonnya dan meminta security untuk masuk ke dalam ruangannya.

Tidak berselang lama, pria tambun yang berusia empat puluhan itu yang bertugas berjaga malam di kantor tersebut dengan jabatan sebagai general assisten. Dia msuk ke dalam ruangan Rey dengan penuh hormat sambil menenteng perlengkapan tempurnya.

"Ada perintah, Tuan?" tanya security dengan punggung sedikit menekuk untuk menegaskan kembali rasa hormatnya kepada Rey pimpinan tertinggi di perusahaan.

"Tolong belikan kami makanan di kedai depan perusahaan, Spageti yang panjangnya sepanjang jarak kantor dan ke rumah Bu Lucia," ucap Rey dengan datar.

Security tersebut menatap Rey dnegan heran dan secara bersamaan memberi tanggapan.

"Apa?" ucap mereka berdua.

Mendengar itu Rey tertawa. Dia merasa sangat terhibur dengan ekspresi mereka berdua, sangat lucu. Dia akhirnya berhasil melepaskan lelahnya sedikit dan menggantinya dengan energi yang baru, walau tidak sepenuhnya, Rey tetap merasa senang.

"Aku bercanda," ucap Rey garing.

Lucia dan security kembali saling menatap, Rey kemudian memberikan selembar uang seratus Euro. Security tersebut mendengarnya penuh semangat, bahkan perintah Rey menjadi sebuah kehormatan untuknya.

"Kau bisa membeli beberapa untuk siapa saja yang berada di bawa gedung sedang berjaga," ucap Rey kemudian memberikan beberapa lembaran lagi.

"Wah, terimah kasih banyak Tuan," ucap security tersebut dan segera berlalu.

Sepeninggal security itu. Rey kembali mencurahkan perhatiannya ke outlook di komputernya, sedangkan Lucia sendiri sibuk memindah-mindahkan channel TV di ruang kerja Rey yang sedang menayangkan action movie.

"Apa jadwalku besok pagi?" tanya Rey sambil memilah email yang penting untuk di terimanya.

"Jam sembilan pagi meeting bersama dengan tuan Baldovino pemilik perusahaan terbesar di Spanyol, jam sepuluh giliran Tuan Dominic direktur perusahaan media di Spanyol juga. Jam sebelas meeting dengan Mr. Oguro dari asia Jepang foundation tentang rencana pendidikan di Itali Bahasa Jepang yang akan didirikan, jam dua belas pertemuan dengan mentri," Lucia menjelaskan semua jadwal Rey yang membuat kepalanya penat karena jadwal yang padat hingga larut kembali.

Rey terdiam, terlihat berpikir sebentar dengan memijat kepalanya.

1
Datu Zahra
dah stop baca, maaf ya Thor. kecewa sama karakter Rey, perusahaan sebesar apapun punya cara masing² buat uji karyawan, dan enggak pantes Lucia bertingkah begitu.
Nuhume: Maaf ya kak, kalau ga sesuai.
Aku cuma ikutin aturan kontes yg emang milih untuk unggulin karakter perempuannya. Jd aku ubah Rey si manusia kaku dan Es itu, sedkit lebih humble..
semoga karya di karya aku selanjutnya, kakak suka 🙏🙏🙏❤️
total 1 replies
Datu Zahra
Kau buat aku kecewa sama perubahan karakter Rey Thor.
Datu Zahra
enggak ada sopan asli, atasan dipermalukan begitu. Jatuh cinta sama sikap cool Rey dikisah Bram, tapi disini karakternya berubah. asli jadi enggak pengen baca
habibulumam taqiuddin
setuju
habibulumam taqiuddin
rey ayo dunk. masa kalah
habibulumam taqiuddin
tidak usah diterima.
Novie Achadini
sakit jiwa lucia
Novie Achadini
brani bgt karyawan ngamuk dikantor
Nuhume: Lagi Mumet dia Kak😆
total 1 replies
Usagi Pica
good job Lucia,buat Rey mati kutu😀😀
Nuhume: Hahahha siapppp
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!