NovelToon NovelToon
Dewi Mimpi

Dewi Mimpi

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / cintapertama
Popularitas:2.9k
Nilai: 5
Nama Author: Wulan241299

Dewi mimpi, yang memiliki gelar Alkasia yaitu taun putri dari alam langit menyelamatkan seorang laki-laki yang terjebak di alam hampa. Perkenalan yang secara kebetulan membuat ikatan keduanya menjadi tidak bisa di lepaskan. Dia memberi nama Yun Xi, ikatan cinta yang penuh gejolak dan perubahan. Membuat keduanya harus berpisah dan memulai kembali kisah di pertemuan keduanya.
Nantikan kisah cinta Dewi mimpi yang akan selalu update setiap hari.

(Cerita ini murni karangan yang saya buat berdasarkan imajinasi semata. Jika ada nama, tempat, waktu memiliki kesamaan semua murni ketidaksengajaan)

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wulan241299, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Membiarkan dia menghilang atau menyelamatkannya

Dalam penjara terdalam di istana langit, permaisuri duduk di atas alas jerami. Wajahnya tidak seindah sebelumnya. Dia seperti menua dalam sehari. Semua yang ia miliki sudah hancur karena tindakannya sendiri. Bibirnya pucat dengan rambut yang tidak memiliki ikat. Rambut hitam pekat yang selalu di penuhi aksesoris indah, kini terurai acak. Tatapan kosong menatap jeruji besi kuat yang menghadap pandangannya. Tidak ada celah yang bisa ia gunakan untuk melihat keadaan di luar. Hanya obor yang menemani dirinya dalam kegelapan.

Saat ini selir kedua pasti sangat bahagia melihat dirinya menderita. Kedudukannya sebagai permaisuri akan tergantikan dan tidak akan ada orang yang mengagungkan dirinya lagi. "Sekali pun aku mati, aku harus mati dalam keadaan yang aku inginkan."

Langkah kaki terdengar berjalan perlahan menghampiri dirinya. Penjara terdalam, tempat paling dingin di istana langit. Siapa yang datang kemari? Kaisar langit tidak akan pernah menarik kembali kata-katanya, dia tidak mungkin datang. Siapa yang datang?

Perlahan sosok dalam kegelapan muncul di hadapannya. Dia anak tertuanya, pangeran pertama Hong Yu. Dia datang dengan tatapan penuh keprihatinan. Dia diam cukup lama hingga beberapa kata muncul, "Ibunda, Hong Yu, membawakan makanan yang ibunda suka."

Permaisuri bangkit dari tempat duduknya. "Hong yu, kamu harus mengeluarkan ibunda dari tempat ini. Ibunda hanya ingin kamu menikah dengan Zhou Ye. Hukuman yang ayahanda mu berikan terlalu berlebihan," mencoba meraih tangan anaknya dari balik jeruji besi.

"Hufs," menarik nafas dalam sembari menggelengkan kepalanya. "Ibunda, ini hukuman yang sudah sepantasnya. Pernikahan yang sudah di tetapkan ayahanda tidak bisa di rubah lagi. Bagaimana ibunda bisa memaksa Zhou Ye untuk menikah dengan ku. Aku menganggapnya sebagai adik perempuan," menatap sedih kearah wanita yang putus asa.

"Bagaimana kamu bisa mengatakan jika hukuman ini pantas untuk ku?" teriakan menggema. "Aku ibunda mu, bagaimana bisa kamu membiarkan ibunda mu kehilangan segalanya."

"Apa yang ibunda telah lakukan, membuat Zhou Ye hampir kehilangan calon suaminya. Ibunda memanfaatkan kedudukan dan bertindak sewenang-wenang. Hukuman ini sudah keputusan dari ayahanda. Ananda tidak bisa membantu," meletakkan rantang yang ada di tangannya. "Aku akan meletakkan makanan ini di sini."

"Hahahahh...bahkan anak ku sendiri menjadi begitu dingin dengan ku," tawa pahit menggema di seluruh ruang penjara. Dia berjalan berbalik meninggalkan Pangeran pertama. "Aku berikan hidup ku, tapi dia membunuh jiwa ku."

Ingatan masa lalu kembali saat dirinya harus berebut kasih sayang dari suaminya. Tapi dia tetap tidak bisa, selir yang baru saja masuk ke dalam istana. Membuat batas kuat antara dirinya dan suaminya. Dia sudah mengorbankan cinta pertamanya, menikah dengan kaisar langit. Tapi, kehidupan pernikahan tidak seindah yang ia bayangkan. Pernikahan politik hanya membawa ikatan ke dalam tuntutan politik. Tidak ada rasa cinta atau pun kebahagiaan. Yang ada hanya penyesalan dan ketidakberdayaan.

"Ibunda, ananda pamit dulu," berlalu pergi meninggalkan permaisuri dalam kegelapan sendirian. Dia tahu semua pengorbanan yang ibundanya lakukan untuk dirinya. Tapi, dia juga tidak bisa membenarkan apa yang sudah ibundanya lakukan.

......................

Di pondok tempat Dewi Alkasia tinggal, semua darah berceceran di lantai. Ikatan tali yang di gunakan permaisuri, membuat tubuhnya terus mengeluarkan darah. Pori-pori dalam kulitnya seperti celah yang tidak bisa di tutup. Darah terus keluar tanpa henti, membuat tubuh Yun Xi terselimuti warna merah.

"Apa yang harus aku lakukan?" tatapan kebingungan mengambang dengan rasa sakit dalam hatinya. "Yun Xi."

Yun Xi tidak mengeluarkan suara, dia hanya tersenyum dan memandang nanar ke arah perempuan di hadapannya.

"Aku akan mencari obat," ujar Eci. Tapi belum sempat dia terbang pergi. Dia di hentikan Zui Yuan.

"Semua syaraf dalam tubuhnya telah terputus kembali. Dan darah jantungnya juga telah terkuras. Meski kita berusaha, dia tidak akan bisa selamat untuk kedua kalinya. Tidak ada obat yang bisa menyembuhkannya lagi. Meski ada, waktunya tidak akan cukup. Dia sudah tidak bisa bertahan lebih dari satu jam," tangannya gemetar melihat pemandangan yang memilukan. Pasangan yang baru saja terlihat kebahagian, kini harus merasakan perpisahan.

"Saat dia ada di alam hampa, dia masih bisa bertahan meski di siksa dengan kejam. Sekarang dia pasti bisa melewatinya," air mata terus mengalir. Tangannya gemetar saat memegang tangan yang sudah berlumuran darah.

Zui Yuan hanya bisa menahan nafas pahit dalam dirinya. Kejadian yang ia lihat saat ini terlalu menyakitkan untuk di lihat.

"Mungkin aku bisa membantu," suara laki-laki terdengar dari arah pintu masuk.

Semua orang yang ada di dalam pondok memalingkan wajahnya dan melihat siapa yang datang. Pangeran pertama Hong Yu, datang dengan membawa permata kehidupan.

"Aku tidak membutuhkan bantuan mu," menatap marah kearah laki-laki yang masih ada di ambang pintu.

"Jika kamu terus menolak, dia tidak bisa hidup. Aku membawakan permata kehidupan yang di berikan ayahanda. Mungkin hanya ini yang bisa aku lakukan untuk menebus kesalahan ibunda," berjalan masuk dengan permata kehidupan yang ada di tangannya.

Hanya permata kehidupan yang bisa membangkitkan Yun Xi. Dia harus menghilangkan egonya untuk saat ini. Zhou Ye bangkit membiarkan pangeran pertama maju dan mendekat kearah Yun Xi.

Setelah kekuatan dalam dirinya diarahkan ke tubuh Yun Xi, darah yang mengalir mulai berhenti. Tapi Yun Xi sudah tidak sadarkan diri. Nafasnya terlalu dalam dan pelan hingga membuat semua orang ketakutan. "Zhou Ye, hanya kamu yang bisa menggerakkan kekuatan permata kehidupan. Dia akan hidup, tapi..." menatap tidak tega kearah Zhou Ye. "Dia akan kehilangan semua ingatan tentang diri mu."

Jantung Zhou Ye terhenti, dia tidak bisa mendengar dengan jelas apa yang pangeran pertama katakan. "Apa yang kamu bicarakan?"

"Setelah permata kehidupan masuk kedalam dirinya. Dia akan bangkit dengan sosok yang berbeda. Semua ingatan tentang diri mu akan hilang bersama dengan kesadarannya yang pulih. Ingatan sebelum dia mengenal diri mu," jawab pangeran pertama.

Tatapan kosong mengarah kearah wajah yang terlihat tidur pulas. Laki-laki yang sangat ia cintai terlihat lemah dan tidak berdaya. "Apa maksud mu?" ujarnya lemah.

"Dia pangeran agung Lin Yin, dewa abadi. Tapi meskipun dia dewa abadi sekali pun. Jika kekuatan ilahi dalam dirinya tidak terbentuk sempurna. Tubuhnya akan hancur menjadi butiran kekuatan, dan hanya menyisakan ingatan. Yang akan kembali pada alam."

Semenjak kaisar melihat wajah Yun Xi yang tidak mengenakan topeng terakhir kali. Kaisar mengenali wajah itu, meski kekuatan ilahi dalam dirinya terkunci. Dia tahu jika laki-laki yang keponakannya pertahankan. Dia adalah kakak tertuanya yang telah lama hilang setelah perang dengan dunia iblis. Meski pencarian terus di lakukan tetap saja dewa abadi tidak pernah di temukan. Tapi, saat ini lukanya sudah menghancurkan inti dalam dirinya. Yang membuat tubuhnya sudah tidak bisa menahan kerusakan lagi.

"Ayahanda, sudah memperingatkan ku. Apa pun keputusan yang kamu ambil, ayahanda tidak akan melarang. Membiarkan dia menghilang atau menyelamatkannya. Semua keputusan ada pada diri mu," ujar pengeran pertama menatap tidak tega kearah Zhou Ye.

"Aku akan menyelamatkannya. Meski ingatan tentang keberadaan ku hilang. Setidaknya aku masih bisa melihatnya hidup dengan baik," ujar Zhou Ye dengan senyum pahit di wajahnya. "Apa yang harus aku lakukan?" memandang kearah pangeran pertama.

Pangeran pertama tidak menjawab hanya memejamkan matanya sebentar dan memandang dalam kearah Zhou Ye.

"Aku bisa melakukannya," ujar Zhou Ye dengan tegas. Meski dia harus merombak jantungnya dia tetap akan menyelamatkan Yun Xi.

"Kamu harus mengalirkan darah jantung ke dalam dirinya. Dengan begitu permata kehidupan bisa di gunakan. Tanpa darah jantung yang kamu miliki dia tidak bisa hidup kembali. Hanya dengan darah jantung perempuan yang dia cintai. Permata kehidupan bisa bekerja dalam dirinya," menekan nafas dalam dirinya.

"Ini terlalu kejam," Zui Yuan mengusap air mata yang jatuh di pipinya. "Bagiamana bisa seperti ini. Pengorbanan ini terlalu berlebihan."

"Dewi kamu tidak bisa melakukannya," Eci mencoba menahan tangan Zhou Ye dengan gigitannya.

"Aku akan melakukannya," pedang angkasa keluar dan menembus jantungnya. Tetesan darah keluar membentuk kekuatan dan mulai di alirkan ke pada Yun Xi. Pangeran pertama mengarahkan permata kehidupan di atas tubuh Yun Xi. Permata itu melayang dan mengeluarkan cahaya kemerahan. Darah jantung mulai mengalir dari permata kehidupan menuju ke jantung Yun Xi.

Pangeran pertama mencoba membantu dengan kekuatan yang ia miliki. Mencoba yang terbaik untuk menyelamatkan laki-laki yang masih terbaring tidak berdaya. Cukup lama darah mengalir, wajah Zhou Ye juga berubah menjadi pucat. Dia sudah tidak bisa bertahan, tangannya gemetar.

"Zhou Ye, sudah cukup. Jangan teruskan, kamu bisa mati." Pangeran pertama mencoba untuk mengingatkan jika darah yang di perlukan sudah terpenuhi. Tapi Zhou Ye terlihat tidak perduli. Dia sepertinya ingin menguras habis darah dalam dirinya. Dia tidak ingin hidup. "Hentikan," ia arahkan kekuatannya untuk menghentikan tindakan Zhou Ye. Tubuh Zhou Ye sedikit terpanting.

"Huh," Zui Yuan terkejut dan menangkap tubuh perempuan yang sudah tidak berdaya.

Selimut kekuatan memenuhi tubuh Yun Xi, kekuatan ilahi telah bangkit kembali. Dia selamat. Tapi bagiamana dengan dirinya? Dia harus menginggat semua kenangan sendirian.

1
Erika Putri maharani
kak kpn di lanjutin novelnya, gue udh tunggu tunggu gk lanjut lanjut padahal ceritanya bagus bgt. semangat kak nulisnya
Sri wulandari: besok mulai lanjut kk. makasih sudah mengikuti cerita ini ☺️🌹
Sri wulandari: oh iya maaf. kirain gx ada yang baca😂 jadi saya nerusin novel yang lain di aplikasi berbeda🙏
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!