Anabela Velove gadis cantik yang kini beranjak dewasa. Selama ini dia hanya hidup berdua dengan daddy angkatnya. Dia tak pernah tahu, kalau laki-laki yang selama ini menyayanginya, adalah orang yang menyebabkan dia kehilangan orang tuanya.
Sampai suatu malam, akhirnya dia tahu kalau Benigno Amstrong adalah orang yang menyebabkan dia kehilangan kedua orang tuanya untuk selamanya. Anabela pun akhirnya tahu, kalau Daddy angkatnya seorang Mafia kejam.
Bagaimana kisah mereka selanjutnya? Mampukah takdir menyatukan mereka? Akankah Anabela memaafkan Benigno, menghapus rasa dendamnya atas kematian kedua orang tuanya? Ikuti kisahnya di karya "Terjerat Cinta Daddy Mafia."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SyaSyi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Hamil?
Benigno baru teringat, kalau dia belum membuka pintu kamar Ana. Semalam dia mengunci kamar Ana, tak memperbolehkan Ana pergi bersama Aldrich.
"Siapkan makanan untuk Ana, dan antarkan ke kamarnya!" titah Benigno kepada Terecia.
Setelah meminta Terecia mengantarkan makanan untuk Ana, Benigno bergegas untuk mandi. Dia ingin pergi meninggalkan Mansion untuk beberapa hari ke depan. Dia butuh sebuah ketenangan.
Benigno sudah terlihat rapi, siap untuk berangkat. Dia langsung keluar dari kamarnya, dan bertemu dengan Terecia yang membawa nampan berisi makanan untuk sarapan pagi ini. Dia pun langsung membuka pintu kamar itu. Alangkah terkejutnya dia, saat melihat Ana yang tak sadarkan diri di ranjangnya. Melihat Ana seperti itu, tentu saja Benigno begitu panik.
"Cepat, katakan pada supir. Siapkan mobil! Saya harus pergi membawa Ana ke rumah sakit," pekik Benigno.
Ana mengalami demam. Tubuhnya terasa panas. Dia sudah dalam tak sadarkan diri. Benigno langsung menggendong tubuh Ana, dan membawanya turun. Suasana di Mansion menjadi heboh. Supir sudah menyiapkan mobil.
"Ayo, cepat! Kita harus segera ke rumah sakit. Jika tidak, nyawa Nona Ana bisa tak tertolong," ucap Benigno.
Mobil yang membawa mereka langsung melaju menuju rumah sakit terdekat.
"An, Daddy mohon bertahanlah! Jangan buat Daddy kehilangan kamu," batin Benigno.
Fernando melirik dari kaca spion di dalam mobil. Dia dapat melihat ketulusan hati Benigno pada Ana. Fernando dapat melihat, rasa sayang tuannya itu pada anak angkatnya.
Mereka sudah sampai di rumah sakit. Benigno langsung menggendong tubuh Ana, dan membawanya ke IGD untuk mendapatkan pertolongan. Ana mengalami dehidrasi. Sejak kemarin dia memang belum makan dan minum. Dia kecewa pada Benigno, karena melarang dia pergi.
Tadi pagi, saat dia terbangun. Kepalanya terasa berat. Dia juga mengalami mual dan muntah. Tubuhnya benar-benar terasa lemas. Hingga dia tak mampu menopangnya. Ditambah dirinya mengalami demam tinggi. Ana jatuh pingsan. Dokter mulai melakukan pemeriksaan, pertolongan pertama.
"Asam lambung pasien meninggi. Dia juga mengalami dehidrasi. Sepertinya dia tak makan dan minum, hingga akhirnya kondisinya menjadi drop," jelas sang dokter.
"Apa pasien saat ini sedang hamil? Biasanya, hal ini terjadi pada wanita yang sedang hamil muda. Kondisinya menjadi drop. Terlebih tak ada asupan makanan ke dalam perutnya," ucap sang dokter lagi.
Tentu saja Benigno begitu terkejut mendengarnya. Dia cukup syok. Rasanya tak percaya. Namun, mereka memang sering kali melakukannya. Wajar, jika saat ini Ana sedang hamil. Itu pasti anaknya. Karena selama ini Ana tak berhubungan dengan laki-laki lain
"Hamil, Dok? Anda yakin mengatakan demikian?" sahut Benigno.
"Seperti yang saya jelaskan tadi pada Anda. Ciri-ciri tadi mengarah kepada kehamilan pasien. Apa pasien ini adalah istri Anda? Pasien tak boleh stres. Hal itu dapat memicu rasa mual yang dia rasakan. Wanita hamil memang harus dijaga segala-galanya. Untuk lebih meyakinkan lagi, lebih baik pasien melakukan pemeriksaan menggunakan alat test kehamilan terlebih dahulu," jawab sang dokter.
Entah harus merasa bahagia atau tidak. Pikiran Benigno menjadi tak karuan. Sesungguhnya, dia tak ingin menikah dengan Ana. Tapi, di sisi lain. Bagaimana nasib anaknya, jika memang benar saat ini Ana sedang hamil anaknya. Benigno menjadi stres. Dia berharap Ana segera sadar, dan melakukan tes kehamilan, dan berharap hasilnya negatif.