NovelToon NovelToon
CINTA ARUMI

CINTA ARUMI

Status: sedang berlangsung
Genre:Konflik etika / Crazy Rich/Konglomerat / Romansa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:40.5k
Nilai: 5
Nama Author: Chayahuda

Haruskah kamu kehilangan diriku terlebih dahulu baru kamu menyadari arti kehadiranku di hidupmu.
Pernikahan ini terjadi memang tidak berlandaskan cinta, namun salahkah jika aku mengharapkan hadirnya cinta di dalam rumah tangga kita.

Arumi tidak menuntut banyak, ia hanya ingin di cintai oleh suaminya dan membina keluarga yang sakinah bersama. Tapi sayangnya hal itu mustahil terjadi karena sang suami telah memberi jarak dalam hubungan mereka.

Sanggupkah Arumi melepaskan impian dan cita- citanya demi memenuhi keinginan sang ibu?
Mampukah Arumi bertahan dalam pernikahan tanpa adanya cinta?

Ikuti kisah CINTA ARUMI selengkapnya.
Happy Reading

Salam Chayahuda

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chayahuda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

KEMBALI HANGAT

Selama dua hari Arumi di rawat di rumah sakit untuk memulihkan kondisinya dan kini ia sudah kembali ke rumah setelah dokter mengizinkannya pulang. Meskipun sudah di izinkan pulang namun dokter meminta Arumi untuk istirahat total selama satu minggu dan tidak di perbolehkan untuk melakukan kegiatan di luar ruangan sebelum kondisinya benar- benar pulih. Selama Arumi sakit, Denizh selalu setia menemani dan merawatnya sang istri bahkan ia sengaja mengambil cuti agar bisa menemani istrinya sepanjang waktu.

"Aku tidak sabar untuk mengatakan kabar bahagia ini pada ibu" Ucap Arumi sambil mengusap perutnya.

"Sabar ya, nanti setelah kondisimu membaik, kita akan mengunjungi ibu" Sahut Denizh.

"Benar ya,,,!" Tagih Arumi.

"Iya. Setelah mengunjungi ibu, kita juga akan mengunjungi mami dan papi" Sambung Denizh.

"Baiklah. Aku setuju" Arumi mengangguk setuju.

Denizh ikut mengangguk sembari tersenyum.

"Apa ini masih sakit?" Tanya Denizh sembari mengusap sudut bibir istrinya yang masih memar.

"Hm,,,,! Masih sedikit perih" Sahut Arumi.

"Maafkan aku. Aku tidak sengaja menggigit bibirmu" Sesal Denizh.

"Kalau kamu sengaja, mungkin aku sudah ma ti" Sambung Arumi.

"Rumi,,,,!" Denizh tidak suka mendengar ucapan istrinya.

"Kenapa? Kamu tidak ingin aku ma ti?".

"Kalau seandainya waktunya tiba, aku lebih rela jika aku duluan yang pergi di bandingkan kamu" Ucap Denizh.

"Tapi aku tidak rela jika kamu pergi duluan" Sahut Arumi.

"Jika kamu pergi maka aku akan ikut bersamamu" Sambungnya.

"Cukup, Arum! Hentikan omong kosong ini. Tidak akan ada yang pergi karena aku tidak akan pernah mengizinkannya" Balas Denizh.

"Sekarang tidurlah, kamu butuh istirahat yang banyak" Ucapnya sembari menarik selimut untuk menutupi tubuh istrinya.

"Temani Aku" Pinta Arumi dengan manja.

"Iya, aku akan menemanimu" Denizh naik keatas ranjang lalu ikut berbaring di samping istrinya.

Arumi bergerak mendekat dan langsung memeluk suaminya, sementara itu Denizh membalas pelukan istrinya dan mendekapnya dengan erat. Paska kejadian itu hubungan kedua menjadi semakin hangat dan harmonis, Arumi berubah menjadi lebih manja pada suaminya dan Denizh selalu siap siaga pasang badan untuk melatani istrinya yang kini tengah hamil muda.

Setelah cuti selama beberapa hari, hari ini Denizh memutuskan untuk kembali bekerja karena ada beberapa agenda yang harus ia selesaikan. Meski dengan berat hati, Denizh terpaksa meninggalkan istrinya untuk berangkat kekantor.

"Kamu yakin tidak apa- apa jika aku tinggal" Tanya Denizh yang masih ragu untuk meninggalkan istrinya.

"Aku sudah baikan, jadi kamu tidak perlu cemas. Pergilah dan lekas kembali" Sahut Arumi sembari memasangkan dasi suaminya.

Denizh harus menunduk saat Arumi memasangkan dasi untuknya karena tinggi badan keduanya yang terlalu jauh.

"Sudah selesai. Ah! Kenapa kamu terlihat begitu tampan" Ucap Arumi hingga membuat Denizh menyeringai lebar.

"Memangnya aku tampan?" Goda Denizh.

"Hm, sangat tampan. Aku jadi rela membiarkanmu keluyuran sendirian" Sahut Arumi.

"Aku takut kamu di goda oleh wanita lain" Sambungnya.

Denizh tersenyum lalu memeluk sang istri dengan mesra.

"Apa kamu pikir aku mudah untuk di goda? Ooo,,, tidak semudah itu sayang. Kamu bahkan butuh waktu lama untuk meluluhkan hatiku" Ucapnya.

Arumi menyeringai, ia ingat betul bagaimana perjuangannya untuk menaklukan hati Denizh hingga pria itu luluh padanya.

"Aku berharap hubungan kita seperti ini selamanya" Ucap Arumi penuh harap.

"Iya, aku juga berharap seperti itu" Sahut Denizh.

Denizh melepaskan pelukannya lalu mengecup kening istrinya dengan mesra.

"Aku berangkat dulu ya" Ucapnya.

"Ya, hati- hati" Sahut Arumi.

Denizh mengangguk pelan kemudian ia kembali mencium istrinya sebelum akhirnya melangkah pergi. Arumi mengantarkan kepergian sang suami hingga sampai di teras dan setelah Denizh pergi, ia kembali masuk ke dalam rumah.

Hari menjelang sore, Arumi sedang bersiap- siap untuk menunggu suaminya pulang. Seharian ini ia begitu merindukan Denizh dan rasanya ingin segera bertemu dengan pria yang telah mencuri hatinya. Pada saat sedang bersiap- siap, tiba- tiba bik Sumi datang dan mengatakan jika Ali datang berkunjung. Arumi sempat terkejut mendengar adiknya datang dan ia langsung panik saat itu.

"Bagaimana ini? Ali pasti curiga jika melihat bekas luka di bibirku" Arumi benar- benar panik, ia berusaha keras untuk memikirkan jalan keluarnya.

Setelah sekian lama memutar otak, akhirnya Arumi memiliki sebuah alasan yang tepat untuk menjawab pertanyaan adiknya jika ia bertanya nanti. Dan dengan perasaan gugup, Arumi melangkah keluar untuk menemui sang adik yang datang mengunjunginya.

"Dek,,," Sapa Arumi saat melihat Ali yang sedang menunggunya di ruang tamu.

"Mbak Arum" Ali mendekat dan langsung meraih tangan sang kakak lalu menciumnya dengan hormat.

Setelah itu Arumi mengajak adinya untuk duduk.

"Mbak Arum apa kabar? Kenapa tidak pernah menelpon ibu?" Tanya Ali.

"Maaf ya, akhir- akhir ini mbak sangat sibuk menyiapkan test akhir semester jadi tidak sempat menghubungi ibu" Dusta Arumi.

Ali mengangguk pelan.

"Kenapa kamu tidak mengatakan lebih awal jika akan datang kemari. Mbak tidak menyiapkan apapun untukmu" Ucap Arumi.

"Memangnya kenapa aku harus melakukan itu. Aku datang untuk menjenguk kakakku bukan untuk menumpang makan" Sahut Ali ketus.

"Aku membawa titipan ibu" Sambungnya kemudian.

Arumi melirik paperbag yang dibawa adiknya di atas meja.

"Terima kasih ya, mbak sudah terlalu banyak merepotkanmu" Ucap Arumi.

"Tidak apa- apa. Aku tidak merasa direpotkan sama sekali" Sahut Ali seraya menatap wajah kakaknya.

"Mbak baik- baik saja kan?" Tanya Ali tiba- tiba.

Arumi sempat terkejut mendengar pertanyaan adiknya namun ia mampu untuk mengendalikan diri hingga Ali tidak curiga padanya.

"Seperti yang kamu lihat, dek. Mbak baik- baik saja" Jawab Arumi.

"Mbak sakit?" Tanya Ali lagi.

"Tidak. Mbak nggak sakit. Mbak baik- baik saja" Arumi kembali berdusta.

"Tapi kenapa wajah mbak terlihat pucat dan itu kenapa?" Ali menyentuh sudut bibirnya.

"Kenapa bibir mbak terluka?" Tanya Ali ingin tahu.

"Ah, ini!" Arumi mengusap sudut bibirnya yang masih terdapat bekas luka.

"Beberapa hari ini cuaca sedikit lebih panas dari biasanya dan mbak sering beraktifitas di luar ruangan jadi akibatnya mbak terkena panas dalam dan sariawan" Arumi mengarang cerita.

"Ini hanya sariawan biasa" Sambungnya sambil tersenyum dan berusaha menutupi bibirnya.

"Benar hanya sariawan biasa?" Ali menelisik lebih dalam, entah mengapa perasaannya mengatakan jika kakaknya sedang menutupi sesuatu darinya.

"Iya, dek. Ini hanya sariawan biasa. Kamu tidak perlu khawatir".

Ali menelisik gerak gerik dan bahasa tubuh kakaknya, Arumi terlihat tidak nyaman saat dirinya menatap sang kakak dengan tatapan tajam.

"Jika benar itu hanya sariawan biasa, kenapa mbak Arum harus menutupinya dariku?" Monolog Ali.

Ali curiga jika itu bukanlah luka biasa dan tiba- tiba kecurigaannya mengarah pada Denizh.

"Apa mas Denizh menyakiti mbak?" Tanya Ali yang sengaja ingin melihat reaksi kakaknya.

Arumi terkejut mendengar pertanyaan adiknya, ia kelabakan menjawab pertanyaan itu. Arumi membuang wajahnya untuk menghindari tatapan Ali yang masih menatapnya dengan tajam. Ia khawatir Ali akan curiga dan akhirnya mengatakan hal itu pada ibunya.

♥︎♥︎♥︎

1
Siti Mutoharoh
seru ayo lanjuut
Uthie
lanjut 💪🤗💞💞💞
Anita Jenius
lanjut kak.
5 like mendarat buatmu. semangat ya.
imas nurulfalahbhk
ah othor mah bisa aja/Facepalm/
Chayahuda: Hahhaa,,,,
total 1 replies
Uthie
next up 💞💞
Herni Herni
hamidun tuh arumi.lanjut
Desi Maulani
kyknya Arumi hamil...
Uthie
apakah keguguran?!?
Uthie
Duhhh... semoga gak kenapa2 yaa Arumi sama si Denizh.. gara2 cemburu buta 😁
Anita Jenius
lanjut baca di sini lg
Chayahuda: Jangan bosan- bosan ya
total 1 replies
Desi Maulani
jadi deg degan nich.....smg denizh tidak ketemu arymi dng Ikhram....
Uthie
Wadduuhhhh... harusnya Arum jujur dan bisa tegas dongg
Uthie
rata-rata begitulah nasib para asisten Fandi 😂😂😂
Uthie
Sekarang lagi anget-anget nya hubungan mereka... 😊

dan penasaran konflik yg akan nanti ada diantara mereka 😁
Uthie: oke 👍😘
Chayahuda: Di tunggu plot twist nya ya
total 2 replies
Uthie
Hahaaa.. sabar asisten mahhh... pak bos lagi kasmaran, Fandi 😂😂
Siti Allyma Hadri
Lanjutnya
Uthie
Waoww 😂😂😂😂

jadi favorit niii.. ditunggu kembali 👍🤗🤗🤗
Uthie
Langsung tertarik dengan cerita nya sedari awal mampir.. baca sinopsisnya.. dan baca part awalannya 👍👍👍👍🤗🤗🤗🤗
Chayahuda: Makasih ya
Tetap dukung Arumi terus
total 1 replies
Uthie
Gak sabar nunggu up berikutnya 👍🤗🤗
Uthie
Wadduuhhhh 😂
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!