NovelToon NovelToon
WORST PRINCE

WORST PRINCE

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Reinkarnasi / Transmigrasi ke Dalam Novel / Dan perjuangan hegemoni / Perperangan
Popularitas:8.2k
Nilai: 5
Nama Author: Yuseo

Kaisar Yussa Angevin, sang penakluk agung yang menguasai dunia, menemukan dirinya terlempar ke dalam dunia novel yang baru saja dia baca, "The Greatest War Against the Devil".

Sebuah novel tentang perang besar antara ras iblis dan manusia, dimana protagonis mengalami kegagalan dan iblis memenangkan peperangan.

Di dalamnya, Kaisar Yussa bereinkarnasi sebagai Pangeran Lucas De Valorian, pangeran terburuk sekaligus aib keluarga kerajaan.

Mampukah seorang Pangeran terburuk mengubah alur cerita novel dan menghentikan kehancuran dunia??

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yuseo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 31 - Sihir Kuno

Theron tertawa, tawanya terdengar sangat lembut. "Hahaha."

Lucas menatap Theron dengan tajam, mencoba memahami maksudnya. "Ada apa dengannya?" pikir Lucas.

Theron merogoh sesuatu dari jubahnya dan mengeluarkan sebuah token dengan lambang Kekaisaran di tengahnya.

dia menunjukkan token itu kepada Lucas dengan senyum sinis.

"Maaf saja... Pangeran ketujuh, Lucas De Valorian," ucap Theron lembut. "Saya telah mendapatkan izin dari Kaisar."

Lucas menatap token di tangan Theron, tatapannya berubah. Dia mengangkat alis sedikit, menilai situasi.

"Dapat izin dari Kaisar, katamu?" Lucas menghela napas panjang dan mengangkat bahu sedikit. "Mengapa tidak mengatakannya sejak awal?"

Theron menyelipkan token kembali ke dalam jubahnya, memperhatikan reaksi Lucas dengan seksama.

"Saya ingin melihat bagaimana Anda merespons," ujar Theron dengan senyuman lembut. "Lagipula, Pangeran, tindakan Anda sangat menarik untuk diamati."

Lucas tertawa kecil, nada suaranya sinis. "Anda selalu suka bermain-main, Kepala Akademi," ucap Lucas ramah. "Tapi, apakah Anda benar-benar ingin mengetahui sihir apa yang saya gunakan?"

Theron mengangguk pelan. "Saya tidak hanya ingin mengetahui, tetapi juga memahami alasannya," jawab Theron tulus. "Menggunakan sihir seperti itu di dalam akademi tanpa pemberitahuan bisa dianggap sebagai tindakan yang tidak bertanggung jawab."

Lucas memiringkan kepalanya, ekspresi ramah kembali. "Sihir itu tidak berbahaya, hanya eksperimen kecil," jelas Lucas sopan. "Saya sedang menguji batasan buku yang Anda berikan kepada saya."

Theron mendekat, mata mereka bertemu dengan intensitas yang tak tertandingi.

"Eksperimen kecil yang mampu menghilangkan mana saya begitu saja?" kata Theron dengan tatapan tajam. "Jangan meremehkan kecerdasan saya, Pangeran."

Lucas mengangkat tangannya, seolah sedang meminta maaf.

"Baiklah, baiklah. Anda menang kali ini," ujar Lucas dengan tawa canggung. "Sihir itu adalah bagian dari sihir kuno yang sudah lama dilupakan, sesuatu yang jarang digunakan dan dipahami. Saya hanya ingin melihat sejauh mana efeknya bisa dikendalikan."

Theron menatap Lucas dengan penuh perhatian. "Sihir kuno, katamu? Apakah itu dari buku yang saya berikan kepadamu?"

Lucas mengangguk. "Ya, tepat sekali. Dari buku itu. Saya menemukan mantra tersembunyi yang cukup menarik, dan saya ingin melihat bagaimana ia bekerja dalam kondisi nyata."

Theron terdiam sejenak, menimbang kata-kata Lucas. "Dan apa yang Anda temukan?"

Lucas tersenyum lebar, siap memberikan penjelasan yang rumit.

"Mantra itu adalah salah satu bentuk sihir kuno dari era pra-Kaisar pertama. Esensinya berpusat pada manipulasi partikel eter di udara," ujar Lucas, memulai penjelasan. "Biasanya, sihir modern mengandalkan penyaluran mana langsung dari tubuh pengguna, tetapi teknik ini menggunakan mana untuk mempengaruhi partikel eter di sekitar kita."

Theron mengangguk perlahan, memperhatikan setiap kata. "Dan bagaimana cara kerjanya?"

Lucas menghela napas, lalu mulai menjelaskan sambil mengangkat tangannya. "Teknik ini membutuhkan pemahaman mendalam tentang arus eter," jelas Lucas. "Pertama, Anda harus memvisualisasikan aliran eter sebagai jaringan yang saling berhubungan."

Lucas melambaikan tangannya di udara, seolah menggambar sesuatu yang tak terlihat.

"Kemudian, Anda menggunakan mana Anda sendiri sebagai katalis untuk mengubah arus eter tersebut," kata Lucas, menjelaskan cara kerja sihirnya. "Prosesnya melibatkan resonansi frekuensi yang sangat spesifik antara mana dan partikel eter, yang memungkinkan kontrol lebih halus atas lingkungan sekitar."

Theron memperhatikan dengan seksama saat udara di sekitar Lucas mulai berpendar dengan cahaya lembut.

Lucas melanjutkan, "Stabilitas mantra ini tergantung pada seberapa baik Anda bisa mempertahankan resonansi tersebut." Lucas tersenyum, seolah melakukan hal ini dengan mudah. "Sedikit gangguan bisa menyebabkan semuanya runtuh. Namun, jika dilakukan dengan benar..."

Tiba-tiba, cahaya lembut itu membentuk sebuah bola energi kecil di tangan Lucas, stabil dan berdenyut pelan.

"Anda dapat menciptakan sesuatu yang luar biasa stabil dan kuat," ucap Lucas dengan senyuman percaya diri.

Theron menyipitkan mata. "Jadi, Anda menciptakan resonansi antara mana dan eter? Bagaimana dengan stabilitasnya?"

Lucas tersenyum puas. "Itu bagian tersulitnya. Anda harus tetap fokus dan menjaga resonansi tersebut. Jika terganggu, seperti yang terjadi tadi saat Anda mencoba mendeteksi mana saya, resonansi akan terganggu dan sihir akan runtuh."

Theron menatap bola energi itu dengan kagum. "Menarik. Anda benar-benar berhasil memahami teknik kuno ini dalam waktu singkat."

Lucas mengangguk hormat. "Saya tidak sehebat itu, Kepala Akademi."

Theron terdiam beberapa saat sebelum mengangguk pelan. "Baiklah, saya akan mempercayai Anda kali ini," ujar Theron sambil menghela napas. "Namun, jika Anda melakukan sesuatu yang berisiko lagi tanpa izin, saya tidak akan ragu untuk melaporkannya langsung kepada Kaisar."

Lucas mengangguk hormat. "Tentu saja, Kepala Akademi. Terima kasih atas pengertiannya."

Theron berbalik dan melangkah menuju pintu. Sebelum keluar, dia berhenti sejenak dan menoleh kembali ke arah Lucas.

"Jangan pernah meremehkan lawan Anda, Pangeran. Saya akan selalu mengawasi," kata Theron dengan nada mengancam.

Lucas menatap punggung Theron yang menghilang di balik pintu, senyumnya kembali hadir.

"Dan aku selalu mempersiapkan diri untuk setiap kemungkinan, Kepala Akademi," pikir Lucas sambil menyeringai.

Ketika pintu tertutup, Lucas kembali melihat ke luar jendela, memperhatikan bulan tinggi di langit.

Lucas menghela napas dalam-dalam. "Theron..." gumam Lucas. "Kecerdasannya sangat mengganggu rencana yang kupunya."

Mata kuningnya menatap langit dengan tajam, seperti mata hewan buas yang menemukan mangsanya.

1
thara_tta
Bang "penyucian" atau "pensucian"?
Thinker: penyucian, itu seperti sebuah perumpamaan untuk membersihian sesuatu yang kotor
total 1 replies
L K
kpn up lg ud pengen baca
arfan
terus semangat bos
Pzo Pza
bagus dan Kata kata nya tidak ada yang typo,
lebih bagus kalau Novel ini dilanjutkan Karena sangat seru
Jenn
novelnya seleraku banget, penasaran sama endingnya
Rony Wijaya
sma kayak manwa yg baru itu
Jenn
benci banget dh kaisar satu ini sama mc
piyo lika pelicia
semangat yah ☺️
piyo lika pelicia
sepuh 😌
Ray
bejir, sekuat apa tuh orang? menjadi seorang sword master terbaik di Kekaisaran yang menguasai dunia
CBJ
ap iya
Igris
Char God Complex?
Callian: Ril, gue juga mikir gitu
total 1 replies
Razali Azli
wow
Mhila izuna
mampir ni thor
V.MaryGrace
👣👣👣
Igris
OMAGAAAAAAAA DAMNNN
Igris
kok bisa
Gehrman
Ini MCnya OP, kah? 🤔
Thinker: mayan
total 1 replies
Gehrman
Istana Kekaisaran
Thinker: jir lupa
total 1 replies
Yuseo De Vincenzo
Chapter selanjutnya: Pembantaian putra putri Kekaisaran 🔥🔥🔥
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!