Bismillahirrohmanirrohim.
بسم الله الر حمن الر حيم
Allahumma soli ala sayyidina Muhammad wa ala ali sayyidina Muhammad.
اللهم صلي عل سيدن محمد و عل ال سيدن محمد
KARYA INI SPESIAL UNTUK BULAN RAMADHAN.
MARHABAN YA RAMADHAN SEMUA 💖💖
Hana A'iza Afida seorang gadis yang hidup dalam keluarga kelas menengah, namun disaat semester akhirnya kuliah sang ibu memang sudah lama jatuh sakit kini kian parah dokter mengharuskan ibunya untuk dioprasi sayangnya baik Hana dan bapaknya tidak memilki uang untuk menjalankan oprasi sang ibu.
Hingga ada seorang yang menawarkan uang untuk biaya berobat ibu Hana dengan syarat tertentu. "Saya akan membayar biaya operasi ibumu bahkan sampai sembuh asal kamu mau jadi wanitaku dan tidak boleh bertemu dengan kedua orang tuamu lagi!"
Akankah Hana mengambil tawaran tersebut? Yuk baca kisahnya hanya di noveltoon!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ilmara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Permintaan Sky
...Bismillahirrohmanirrohim....
...Sebelum baca jangan lupa bismillah dan shalawat dulu 🤗...
...بسم الله الر حمن الر حيم...
...Allahumma soli ala sayyidina Muhammad wa ala ali sayyidina Muhammad....
...اللهم صلي عل سيدن محمد و عل ال سيدن محمد...
...🍒Selamat membaca semua🍒...
Sebuah bangunan megah berdiri kokoh di hadapan Kenzo, dia baru saja tiba di rumahnya sesuai yang dikatakan oleh Sky jika ada berita besar di rumahnya, laki-laki itu segera masuk dalam rumah setelah memarkirkan mobil sembarangan.
"Kenzo pulang." Ucapnya melangkah semakin masuk dalam rumah.
Dahi Kenzo mengernyit melihat semua orang menatapnya. Apalagi sang papa saat ini tengah menatap dirinya tajam membuat Kenzo semakin penasaran apa yang telah terjadi.
"Kesini kamu, Kenzo!" perintah papa, Kenzo suara laki-laki paruh baya itu terdengar begitu dingin.
Sebelumnya Kenzo tidak pernah melihat sang papa bicara menggunakan nada dingin pada dirinya. Kenzo tidak lagi melihat senyum sang papa ketika bertemu dengan dirinya. Kenzo juga tidak lagi melihat rasa bangga papanya terhadap dirinya.
Tidak ingin membuat sang papa marah lagi, Kenzo berjalan mendekati papanya yang sudah menatap tajam laki-laki itu.
Plak!
"Dasar tidak tahu diri! Kamu itu punya otak digunakan untuk berpikir Kenzo! Bukan malah ingin menghancurkan keluarga kita." Maki Bram menatap tajam putranya, tatapan laki-laki paruh baya itu sangat tajam sampai menusuk ketulang-tulang.
Tamparan keras itu mendarat di pipi Kenzo, dia belum tau apa yang sudah terjadi sampai membuat papanya sendiri sangat marah besar.
"Pa, kenapa papa menampar Kenzo? memang apa salah Kenzo, Pa?" mulutnya tidak tahan untuk tak bertanya.
Cih!
Bram berdecih putranya masih mengelak padahal begitu banyak kejahatan yang dilakukan sampai membuat rugi perusahaan mereka sendiri. Jika saja Sky langsung menyebarkan kejahatan Kenzo di media sudah pasti perusahaan NAAN GROP akan bangkrut saat itu juga.
"Selain itu siapa yang menyuruhmu menyiksa karyawan di kantor! Sudah hebat kamu? Sudah merasa paling berkuasa! Kamu lihat saja apa yang telah kamu perbuat Kenzo biar papa ingatkan."
Bram menyalakan tv yang sudah terhubung dengan handponenya, ketika menerima semua rekaman video dan bukti-bukti kejahatan Kenzo dari Sky. Laki-laki paruh baya itu sangat marah besar, dia masih bersyukur karena Sky tidak membuat kerugian untuk perusahaan keluarganya.
Di ruang tamu itu bukan hanya ada Bram saja tapi semua keluarga Nathan ada disana. Mulai dari mama, Kenzo, Bram papanya, sang adik bungsu dan kakaknya yang sekaram ikut menatap tajam Kenzo, laki-laki itu terlihat ingin mengelan Kenzo hidup-hidup. Apalagi mereka baru tau semua kejahatan Kenzo setelah bukti-bukti diputar di tv.
"Begini caramu kerja Kenzo? Tidak becus sedikitpun. SKY GROP memang perusahaan pesaing untuk NAAN GROP tapi tidak dengan mencari masalah juga!"
Wandi, kakak Kenzo menatap adiknya itu tajam seperti ingin menelan Kenzo hidup-hidup. "Selain itu kamu telah melanggar peraturan perusahaan menyiksa karyawan sendiri dan mencelakai diluar jam kerja dengan sengaja."
Bugh...
Satu tinjauan keras dari Wandi melayang sempurna di waja Kenzo, dia hanya bisa menahan rasa sakit yang luar biasanya di pipinya. "Kamu tau Kenzo orang yang kamu celakai ini merupakan orang penting yang sudah ikut memajukan NAAN GROP tanpa adanya pak Herwin tidak akan ada ide-ide berlian muncul!"
Bukan hanya Bram yang marah besar tapi juga Wandi kakak sulung Kenzo. Laki-laki itu tidak berkutik hanya mampu mengepalkan tangan dengan erat.
"Renungi semua kesalahanmu atau kamu akan menyesal nanti jika tidak minta maf pada Herwin dan Tuan Brian!"
Kemarahan Bram dan putra sulungnya pada Kenzo membuat adik dan mama, Kenzo tidak bisa berbuat apa-apa untuk membela anak itu. Jika ikut membela sudah dipastikan akan membuat Wandi dan Bram semakin marah. Disini sudah jelas Kenzo yang salah.
Ingat Kenzo Nathan, saya harap anda tidak akan salah mengambil keputusan jika tak mau menyesal! Kata-kata ancaman dari Sky terus berputar-putar di kepalanya.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
"Hana, kamu benar calon istri tuan Brian? Kamu tega Hana tidak mengatakan apapun padaku. Apa kamu tidak menganggapku teman lagi!" padahal mereka berada di ruangan Friska, tapi Adel yang kadung penasaran sampai melupakan keberadaan Friska disana.
"Jangan kamu, Adel. Aku pun tidak tahu kenapa Tuan Sky itu mengkelim diriku sebagai calon istrinya di depan semua orang. Orang itu otaknya bermasalah sepertinya!"
Jujur Hana kesal tiba-tiba Sky mengaku dirinya sebagai calon istri di depan semua orang ingin mencegah atau menjelaskan kesalahan pahama tapi satu kantor sudah terlajur percaya ucapan Sky.
"Aku setuju saja jika kamu menjadi istri Tuan Brian."
Perkataan Adel membuat Hana melotot bagaimana bisa temannya malah mendukung keputusan Sky. "Kamu serius? yang benar saja Adel."
"Tapi aku juga setuju Hana, kamu menjadi mbak iparku. Aku rasa kamu adalah kandidat paling pas untuk menjadi pasangan hidup kakakku, Hana."
"Astagfirullah!" Hana memijat pelipisnya pusing, rasanya dia ingin marah pada Sky, tapi Hana tau dia tidak bisa.
"Kok istigfar, orang mah alhamdulillah!" sahut Adel.
"Alhamdulillah." Ucap Adel dan Friska kompak membuat Hana memutar malas kedua bola matanya.
"Kalian tega, mbak Friska boleh tidak menenggelamkan Tuan Sky ke laut."
"Jangan dong nanti calon suami Hana tidak ada, bukan kasihan kalau jodohnya tidak datang karena tenggelam dilaut."
Obrolan ketiga perempuan itu terhenti kala sekretaris Sky meminta masuk untuk memanggil Friska.
"Nona Friska, mbak Hana kalian berdua dipanggil Tuan Brian, dia menyuruh untuk keruang kerjanya sekarang juga."
Hana heran kenapa dirinya juga harus ikuti dipanggil, dia bukan siapa-siapa selain itu Hana yakin perkataan Sky tadi hanya sebuah lelucon.
Tak ingin membuat kakaknya marah Friska mengajak Hana agar mereka segera menemui Sky sedangkan Adel izin kembali menuju tempat kerjanya. Dia lega karena Hana masih mau berkelah kesah dengannya itu artinya Hana masih temannya. Jujur Adel syok mendengar pengakuan Sky di depan semua orang sedangkan selama ini Hana tidak mengatakan apapun pada dirinya.
Sampai di depan ruang kerja Sky, disana Hana dan Friska bertemu dengan Villan. "Hai, mbak ipar." Ucap Villan sebelum masuk dalam raung kerja Sky.
Dia orang paling bahagia mendengar kakaknya sudah memilik calon istri. "Aku baru tau ada sisi lain dari Villan." Komentar Hana begidik.
Laki-laki yang selalu bertingkah dingin itu tiba-tiba saja tersenyum padanya walaupun sangat tipis. Hana merasa aneh, sudah berada di ruangan Sky ketiga orang itu berdiri menghadap Sky.
"Lama sekali!" Ucap Sky ketus, hal itu dia lakukan untuk menutup rasa malunya pada Hana.
"Sekretaris mas Sky saja baru kembali, kami datang diwaktu yang sama dibilang lama!" protes Friska.
"Sudahlah, aku memanggil kalian bertiga karena ingin menitipkan perusahaan pada Villan dan kamu, Friska. Untuk Hana boleh aku minta tolong membawamu bertemu dengan keluargaku?"
Dug!