NovelToon NovelToon
Istri Kecil Gus Zayyan

Istri Kecil Gus Zayyan

Status: tamat
Genre:Tamat / nikahmuda
Popularitas:2.7M
Nilai: 4.5
Nama Author: umi ayi

Safira gadis SMA yang hobi sekali balapan liar hingga membuat kedua orang tuanya pusing sehingga ia dimasukkan ke pesantren.

Namun siapa sangka jika ia dipaksa menikah dengan anak pemilik pesantren karena kesalahan yang ia perbuat sendiri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon umi ayi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

9

"Hukuman apa yang antum inginkan?" tanya Zayyan datar.

"Terserah Gus" jawab Fira ketus.

"Baiklah, kamu berdiri di lapangan sambil mengucap istighfar, jangan berhenti sampai saya menyuruhmu kembali. Paham?" tegas zayyan.

"Paham Gus."

Ana langsung pergi menuju lapangan, berdiri pas dekat tiang bendera. Ia berdiri tegak sambil mengucapkan istighfar.

Santri maupun santriwati yang lewat melihat Fira yang sedang berdiri di lapangan, mereka tahu pasti kena hukuman. Ada yang merasa iba juga ada yang merasa senang melihat Safira di hukum.

"Hahah.... kasian deh dihukum, makanya jadi cewek jangan caper." Ucap seorang santriwati yang bernama ayu. Ia menghampiri Safira, dia memang selalu merasa iri juga tersaingi oleh Fira, padahal Fira tidak pernah mengusiknya.

"Hey nek lampir, terserah gue mau ngapain aja. Badan, badan gue juga." balas Fira ketus.

"Selamat menikmati hukuman yah" Ayu melenggang pergi sembari tersenyum.

Sudah dua jam Fira berdiri, kakinya juga sudah kesemutan karena berdiri terlalu lama. Cuaca pun sudah berubah menjadi mendung yan mungkin akan turun hujan namun Zayyan tak kunjung datang untuk menghentikan hukumannya.

"Jul, gimana keadaan Fira ya. Sudah dua jam dia berdiri di lapangan, mana cuaca mendung dan akan turun hujan lagi." Ucap Eli cemas.

"Iya Li, kasihan Fira." mereka hanya bisa berdoa untuk Fira diberikan kekuatan.

Hujan pun mulai turun membasahi bumi, Eli dan Julia semakin khawatir karena Fira belum kembali.

Zayyan membuka tirai jendelanya melihat guyuran hujan membasahi bumi, ia tersenyum sembari berdoa "Allahumma shoyyiban nafi'an, ya Allah turunkan lah pada kami hujan yang bermanfaat" doa nya dalam hati. Tiba-tiba saja bayangan wajah Fira kembali membayanginya. "Astaghfirullahhal'aziim, kenapa dia muncul di pikiranku?" gumamnya sembari mengusap wajahnya. Kemudian ia teringat jika Safira sedang menjalani hukuman dari nya.

"Astaghfirullah, kenapa aku bisa lupa. Sekarang hujan, apa dia masih disana atau sudah kembali? palingan dia sudah kembali, mana mungkin gadis senakal dia mematuhi ucapan ku tadi." Monolognya seorang diri. Tapi hatinya masih tidak tenang, ia masih belum lega jika tidak mengetahui secara pasti apakah Fira sudah kembali. Ia mengambil payung dan segera pergi untuk melihat apakah Fira sudah kembali ke kamarnya. Sesampainya disana zayyan melebarkan netra nya menangkap sosok Fira yang masih berdiri di lapangan di saat hujan yang begitu deras. Ia segera menghampiri Fira.

"Kamu bodoh atau gimana? kenapa masih berdiri disini?" teriak Zayyan di tengah derasnya hujan.

"Bukankah Gus mengatakan jangan pergi sebelum Gus memerintahkan." balas Fira berteriak, mereka bicara berteriak karena derasnya hujan.

"Saya tidak menyangka jika gadis nakal seperti kamu mematuhi ucapan saya. Kamu kan bisa saja melanggarnya."

"Saya bukan pengecut yang lari dari tanggung jawab dan menindas orang yang seharusnya di pimpin." Balas Fira dan itu sangat kena di hati Zayyan. Ia merasa iba melihat Fira dengan tubuh yang gemetar juga bibir yang membiru karena kedinginan.

"Masuk lah ganti pakaian mu." Zayyan memberikan payungnya namun ditolak Fira, karena menurut Fira percuma ia memakai payung sedangkan ia sudah basah kuyup. Fira pun kembali ke kamarnya.

"Ya Allah Fira" Julia dan Eli kompak menghampiri Fira, Julia memberikan handuk pada Fira, "Mandi dulu fir, ganti pakaianmu." ucap Julia memberikan handuk.

"Makasih ya" Fira pun pergi kekamar mandi membasuh tubuhnya dari air hujan yang mengguyur nya. Selesai mandi dan berganti pakaian ia kembali kekamar. Bibirnya masih biru bergetar.

"Minum dulu fir" Eli memberikan teh hangat pada Fira, ia selalu menyediakan air panas di dalam termos kecilnya sehingga gampang jika saat membutuhkan.

"Thanks ya, kalian berdua sangat baik sama gue." Ucap Fira terharu.

"Kita kan sahabat fir, jadi sudah sepantasnya kita saling membantu." timpal Julia.

Fira menarik selimut menutupi tubuhnya kemudian berbaring di ranjangnya. "Gue mau istirahat bentar, nanti saat ashar bangunin ya." Fira pun memejamkan matanya.

Eli menggoyangkan tubuh Fira membangunkan untuk segera ke mesjid untuk sholat ashar berjamaah.

"Fir, ayo bangun" Eli membuka selimut Fira, dia menggoyangkan lagi tubuh Fira namun kening nya mengernyit merasakan rasa hangat di tubuh Fira, kemudian ia menempelkan punggung tangannya di kening Fira, ekspresinya langsung berubah khawatir.

"Fira demam Jul." Julia pun menempelkan punggung tangannya pada kening Fira.

"iya, tubuhnya sangat panas." Dengan cepat Eli melapor pada ustazah pengawas yaitu ustazah Ningsih.

Ustazah Ningsih datang bersama dokter ke kamar Fira dan yang lain, dokter memeriksa keadaan Fira yang sedang demam tinggi.

"Berikan nanti obatnya dan biarkan dia istirahat dulu." saran dokter.

"Nggeh dokter Syukron." ucap Julia dan Eli mengantar dokter sampai depan kamar mereka. Dokter dan ustazah Ningsih pun pergi meninggalkan mereka.

Demam Fira sudah turun, dan ia beranjak bangun untuk pergi kemesjid karena azan Maghrib sudah berkumandang.

"Anti yakin bisa kemesjid fir?" Tanya Julia.

"Yakin, gue gak papa kok, demam beginian doang mah." ucapnya tersenyum sambil mengambil mukenah nya kemudian mereka jalan berbarengan menuju mesjid, saat sampai di mesjid Fira melihat ke arah sendal yang berbaris di tangga mesjid, senyum smirk pun muncul dari bibirnya.

"Kalian masuklah duluan, gue mau ambil wudhu" ucap Fira.

"Bukankah kamu sudah wudhu tadi?" jawab Eli.

"Uda batal, gue kamar mandi dulu." Fira berjalan kearah kamar mandi mesjid. Kemudian ia mengintip apakah dua sahabatnya sudah masuk atau belum, ia juga melihat sekeliling, merasa aman dia pun mendekati sendal yang berjejer rapi di tangga mesjid.

Setelah sholat isya semua santri maupun santriwati bubar dari mesjid. Fira, Julia dan Eli keluar mesjid, Fira melengkungkan bibirnya melihat Zayyan yang sedang emosi menatap sendalnya.

Sesampainya di kamar Fira tertawa terbahak membuat Eli dan Julia terheran dengan apa yang terjadi pada Fira, apa demam bisa membuatnya seperti itu.

"Hahaha.... Rasain tuh." Ucap Fira tertawa.

"Kamu kenapa sih fir?"

"Iya, anti kenapa tertawa gak jelas gitu."

"Gue lagi bahagia, bahagia banget." Jawabnya tertawa.

.

.

Bersambung.

Apa yang dilakukan Fira yah😂😂

Stay tune terus ya gays😊😊

1
Dewi sumarti
Luar biasa
muji toti
co cuiiit
Capricorn 🦄
ok
Diandra
oke
Aci Lusi
bau bau pelakor nii astagfirullah
Bing Ruyue
mama inggrid apa Rosa thor..?
Ema Ma
bagus bngt ternyata dari cerita ini sy belajar untuk tidak merayu ciptaannya melainkan merayu penciptanya
Lisa Halik
makasih thor ceritanya,happy ending
Lisa Halik
huhuhu..zahra gila,osbes
Lisa Halik
huh..zayyan hilang ingatan
Lisa Halik
thorrr jangan buat kita penasaran thor,semoga saja bukan gus zayyan yang meninggal
Lisa Halik
gila ini diana
Lisa Halik
apakah fira tersalah minum air yang diana sediakan
Mamath Ziad Malik
jadi banyak pelakoryabdimana mana didunia nyata ada didunia flem ada didunia novel juga ada
Mamath Ziad Malik
wafuh ada bibit pelakor laggi nih
Mamath Ziad Malik
aduh ada ada aja sipira pake panjat pohon mangga jadi teringat cerita diana yg ngidam malah makan mangga dipohonnya sedangkan suaminya ketar ketir nyariin
Alfi Yah
jangan bilang tasbih itu pemberian Zahra bisa kecewa berat Safira
Lisa Halik
hahaha nikmati saja gus yusuf
Hera
👍🏻👍🏻👍🏻
Mamath Ziad Malik
kayanyaemang iya hamil firanya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!