NovelToon NovelToon
Arcania

Arcania

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Sistem / Dunia Lain
Popularitas:8.2k
Nilai: 5
Nama Author: Aegis998

Sinopsis :

Protagonis tiba-tiba saja dipindahkan pada tubuh seorang anak laki-laki, yang merupakan anak bangsawan kelas atas bernama Astin.

Astin sangat dimanjakan oleh orang-orang disekitarnya, tetapi itu tidak membuat protagonis merasa senang, sebab Astin hanyalah karakter sampingan yang akan mengalami nasib tragis saat awal skenario dimulai.

Tidak sampai disitu, latar belakang keluarganya juga cukup gelap, dan ada rahasia yang tidak diketahui oleh protagonis.

Walau demikian, protagonis yang mengetahui kejadian dimasa depan, tetap berusaha meningkatkan kekuatan, agar dapat selamat dikemudian hari.

Tetapi sayangnya tempat ia terbangun bukanlah tempat yang familiar. Ini memang dunia game yang sebelumnya ia mainkan, namun keluarga Astin berasal dari tempat yang jauh dari tempat skenarionya dimulai.

Yaitu peta yang belum pernah terbuka sebelumnya. Akankah Protagonis dapat mengatasi permasalahan yang akan terjadi? Ikuti terus kisahnya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aegis998, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

29 Setelah Krisis Adalah Waktu Santai.

...Cerita berlanjut....

^^^31 : 11 : 59 . Arcan-44 . Lunaxia-04 . 5460 Kalender Rigelia Baru.^^^

Episode dua puluh sembilan.

"Kuueghh."

Darah merah kental melonjak keluar melewati rongga mulut, ketika organ dalamku rasanya seperti diperas. Sialan! Rasanya benar-benar mengerikan.

Asap beracun yang keluar dari sisik-sisik besar Blood Serpent tidak lekas hilang, walaupun pemiliknya sudah dilenyapkan.

Belum lagi api yang melahap akar-akar besar dan juga lava yang menggerogoti lantai batuan tak kunjung padam, sebab masih mendapat bahan bakar,

Membuat suhu di ruang luas ini semakin terasa ekstrem. Monster tingkat tinggi memang benar-benar bajingan, sudah mati saja masih membuatku kesusahan.

Akupun kembali mengonsumsi batu pemulihan saat kondisiku semakin kritis. Kemudian segera mengambil sebuah item dari tas spasial.

Batu pembersih, seharusnya ini dapat menyerap asap beracun yang berada di sekitar. Akupun mengangkat tangan agak tinggi, membuat asap putih di sekitar terserap seperti pusaran,

Kemudian segera melemparkannya jauh-jauh, ketika batu pembersih mulai retak. Bam! Dan itu meledak dengan meriah di kejauhan beberapa ratus meter.

Setidaknya tidak ada lagi asap beracun beberapa puluh meter di sekitar. Dengan ini untuk sementara aku tidak perlu mengonsumsi batu pemulihan lagi.

Masalah selanjutnya adalah, bagaimana cara melewati genangan lava yang semakin menyebar ini?

Aku harus segera berkumpul dengan kepala kesatria dan lainnya terlebih du...

""Tuan mudaaaaaa!!!""

!!

Akupun lantas tersentak, ketika mendengar suara teriakan yang sangat lantang, dan beberapa siluet pria besar tiba-tiba muncul dari balik asap beracun.

Bodoh, kenapa mereka kemari? Apa mereka ingin mati?

Tanpa peringatan, lava dan api di sekitar seketika membeku. Membentuk sebuah jalan crystal es yang membelah aliran lava dan kobaran api,

Disusul oleh tubuh berotot para pria besar yang bergegas menuju keberadaan ku.

Pandangan para pria besar itu seketika melebar, ketika hanya melihat sosok tuan muda beserta beberapa drop item di sekitarnya.

Apa tuan muda telah mengalahkan monster mengerikan itu sendirian?

Banyak pertanyaan yang muncul dalam benak mereka, tetapi yang terpenting sekarang adalah keselamatan tuan muda.

Mereka benar-benar sudah dibuat panik, ketika melihat tuan muda tiba-tiba berlari menuju musuh yang begitu kuat sendirian.

Sedangkan mereka tidak dapat langsung bertindak, sebab asap beracun yang semakin menyebar. Mereka hanya akan mati sia-sia jika bertindak tanpa persiapan.

Kepala kesatria yang memimpin di depan semakin mempercepat laju. Setelah sampai pada tuan mudanya iapun lantas berkata.

"Tuan muda, apa anda baik-baik saja?"

Kemudian segera mengeluarkan perisai angin untuk menyelimuti tubuh tuan mudanya.

...(Scutum Of Wind).♪.♪.♪...

Sedangkan para pria besar lainnya segera mengamankan area sekitar yang terlihat kacau dengan skill mereka.

Akupun agak terperangah, ketika perisai angin mulai menyelimuti tubuh.

Ah, aku lupa kalau kepala kesatria memiliki skill perlindungan. Seharusnya aku meminta bantuannya sejak awal. Sepertinya aku terlalu panik dalam bertindak.

Akupun tersenyum kecut ketika menyadari akan hal itu.

Kemudian menanggapi perkataan kepala kesatria, yang raut wajahnya terlihat panik tidak seperti ekspresi tenang sebelumnya.

"Ah, maaf kalau aku bertindak cukup gegabah. Seharusnya aku meminta bantuan mu terlebih dulu."

Kepala kesatria mengembuskan napas lega, setelah memastikan keadaan tuan muda baik-baik saja. Kemudian ia menggelengkan kepala dan menjawab.

"Tidak, sebenarnya anda mengambil keputusan yang tepat. Saat itu saya sedang tidak dapat menggunakan skill perlindungan sebab jeda waktu."

"Kalau anda tidak segera menghabisinya, mungkin keadaan akan semakin berbahaya, sebab asap beracun yang semakin menyebar."

Kepala kesatria benar-benar bersyukur, dengan kenyataan bahwa tuan muda mampu bertahan, apalagi sampai mengalahkan monster tingkat tinggi itu,

Sehingga ia mampu untuk melakukan persiapan. Melihat tuan muda yang semakin melampaui ekspektasi, membuat kepala kesatria tersenyum.

Ia penasaran dengan perkembangan tuan muda kedepannya. Walau masih ada beberapa hal yang terasa janggal dan menimbulkan banyak pertanyaan, tetapi itu sudah tidak penting lagi.

Haha... ternyata begitu, pantas saja dia tidak langsung mengambil tindakan saat itu. Akupun bernapas lega, merasa situasinya sudah terkendali.

Kemudian berbalik, untuk melihat drop item yang aku dapat. Monster rank 'A seharusnya memiliki sesuatu yang bagus bukan?

!

Mataku lantas melebar, ketika melihat kilauan permata ruby. Akupun segera berjongkok untuk mengambilnya. Kepala kesatria yang melihat itu juga ikut berkomentar.

"Hou... sepertinya anda mendapatkan sesuatu yang bagus."

Bukan bagus lagi, ini benar-benar sangat luar biasa. Bukankah ini batu jiwa?

Sekilas mungkin kamu akan menyalah-pahami permata ini, sebagai batu pemanas atau batu penembus batas sebab warnanya.

Tetapi jika kamu melihat kilatan di dalamnya, ini lebih mirip dengan batu energi.

Ya, batu jiwa merupakan evolusi dari batu energi. Ini merupakan esensi jiwa monster, yang terdapat skill maupun atribut yang dimiliki monster tersebut,

Oleh sebab itu batu jiwa memiliki warna dan bentuk yang beragam, tergantung jenis monsternya. Tetapi pada dasarnya ini hanya dijatuhkan oleh monster tingkat tinggi, dan itu juga sangat langka.

Tidak seperti batu energi yang hanya digunakan untuk mengisi energi. Batu jiwa dapat digunakan sebagai bahan untuk membuat artefak sebab memiliki efek tertentu. Sama halnya seperti sisik Great Serpent yang kudapat kemarin.

Benar, drop item lainnya, pasti ada yang lebih bagus. Akupun lantas menyimpan batu jiwa dalam tas spasial.

Kemudian beralih pada kepala kesatria, yang tengah berjongkok sembari memegang sesuatu yang besar.

"Tuan muda, bukankah ini juga luar biasa?"

Mata Blood Serpent? Sialan, itu besar sekali. Ya, kurasa itu bisa digunakan untuk membuat artefak, yang dapat mengusir monster tingkat menengah atau dibawahnya.

Tetapi dengan ukuran sebesar itu, terlihat cukup merepotkan. Aku tidak membutuhkannya.

"Kepala kesatria, apa kamu bisa mengurusnya?

"Apa anda tidak ingin menggunakannya? Kurasa ini dapat digunakan untuk mengintimidasi monster rank C kebawah."

Kepala kesatria sedikit merasa heran dengan permintaan tuan muda, dia ingin memberitahu beberapa kegunaan lainnya. Tetapi ketika melihat tuan muda yang langsung kehilangan minat, iapun mengurungkan niatnya.

"Akan merepotkan untuk membawa sesuatu sebesar itu, lebih baik kalian saja yang menggunakannya."

Iapun tersenyum tipis, ketika melihat tuan muda yang berbalik sembari berkata demikian. Kemudian membantu tuan muda yang kembali mengumpulkan drop item.

Hmm... sisanya hanya ada taring, kantung gas racun, kantung lava, dan beberapa batu pemanas, ini merupakan drop item yang umum dijatuhkan oleh monster dengan atribut api.

Akupun menyelimuti tangan dengan energi, kemudian mengambil drop item bersuhu tinggi ini. Ada berbagai macam cara untuk memanfaatkannya, untuk sementara aku akan menyimpannya terlebih dulu.

"Pak, kami sudah selesai mengamankan jalur keluar."

Sepertinya para pria besar sudah menyelesaikan tugasnya.

Setelah mengumpulkan semua drop item akupun berdiri. Sekarang di belakangku terlihat sebuah jalan es yang mengarah ke barat,

Menuju sebuah pilar yang terdiri dari lilitan akar-akar raksasa sarang Great Serpent, dan juga tempat inti dungeon berada. Sepertinya yang berkontribusi besar disini adalah pria besar dengan atribut es.

Ya, tidak ada yang bisa dilakukan akan hal itu, sebab memang skill-nya yang paling berguna untuk mengatasi situasi saat ini.

Kamipun menyusuri jalan es, menuju pilar yang wujudnya agak tertutupi oleh kabut. Disini perisai angin milik kepala kesatria benar-benar sangat membantu.

Kepala kesatria memandangi tuan mudanya yang tengah menengadah, memandangi pilar besar di hadapannya. Tubuhnya terlihat agak gemetar.

Tuan muda pasti sangat kelelahan, ya, tuan muda sudah berjuang keras, bahkan dia mengatasi sesuatu yang belum tentu bisa diatasi oleh anak buahnya, yang merupakan para kesatria terlatih.

Senyuman lembut menggantikan seringai yang terpasang pada wajah garang kepala kesatria, dengan sopan iapun berkata.

"Tuan muda, boleh saya bantu anda untuk naik ke atas? Sepertinya tubuh anda butuh istirahat."

Ah, akupun lantas menurunkan pandangan, melihat kaki yang agak gemetaran. Sepertinya tubuhku mulai menjerit setelah kehabisan adrenalin, ya, aku juga sudah banyak kehilangan darah, sebab racun Blood Serpent sialan itu.

"Kalau begitu tolong."

Kepala kesatria sedikit mengangguk, kemudian berjongkok dan berkata.

"Silahkan tuan muda."

Entah kenapa ini agak memalukan, mendapat perlakuan seperti ini dengan usia mentalku yang sudah cukup tua.

Akupun dengan enggan naik ke punggung berotot kepala kesatria. Sialan, tubuh besarnya keras sekali. Kepala kesatria pun berdiri, kemudian mengalirkan energi pada kaki, dan...

Swusssh...

Ugh, tekanan di ujung kepalaku terasa lebih berat, dibanding saat aku melompat sendiri.

Dengan lihai kepala kesatria menggapai lilitan akar bak anyaman indah berongga, kemudian mendarat di dalam kubah, dan cahaya hijau mulai menyilaukan pandangannya.

Pria besar lainnya mulai mendarat, ketika aku turun dari punggung kepala kesatria yang kembali berjongkok.

Kamipun menyentuh crystal bulat hijau di tengah akar berbentuk altar. Udara pengap nan panas mulai berganti dengan udara sejuk dan hembusan angin kencang, ketika pemandangan sekitar mulai terdistorsi.

!

Akupun lantas terkejut, ketika melihat wajah seorang pria besar dalam pandangan. Iapun segera membungkuk dan berkata.

"Selamat datang kembali tuan muda."

Dia adalah pria besar yang menjaga pintu masuk dungeon. Kepala kesatria mulai berbicara dengannya, sepertinya dia ingin berbagi informasi.

Sementara itu aku terduduk di liukan batang pohon besar, agak berjauhan dengan rongga pintu masuk dungeon yang menganga.

Akupun menghirup napas dalam, sembari menikmati pemandangan di ketinggian sekitar. Langit cerah terlihat agak terhalangi oleh atap-atap dedaunan dan gedung tinggi kota kuno.

Warna putih sinar Rigelius sedikit ter-gradasi, oleh sinar biru muda Lunaxia yang sedikit menampilkan eksistensinya.

Aku sedikit melirik jam tanganku, yang menunjuk pukul setengah empat. Waktunya masih sama seperti sebelum kami memasuki ruang boss.

Setelah istirahat beberapa waktu, kamipun turun dari pohon besar.

Kepala kesatria menawariku lagi, tapi aku menolaknya. Kondisi tubuhku sudah lebih baik, jadi aku turun menggunakan tali fleur yang ku lilitkan pada salah satu cabang pohon besar.

Setelah sampai di bawah, kepala kesatria kembali membicarakan sesuatu dengan beberapa pria besar lainnya. Entah kenapa sekarang ekspresinya terlihat serius.

Sedangkan aku menuju beberapa gelondongan kayu yang digunakan sebagai tempat duduk, di dekat tenda-tenda yang didirikan oleh mereka.

Dua orang pria besar terlihat sedang mengolah beberapa daging horn rabbit, sedangkan salah satunya tengah menyalakan api di dekat tempat duduk kayu.

Akupun terduduk santai, sembari menonton aktivitas mereka yang terlihat mulai memanggang daging horn rabbit. Aroma harum mulai menggelitik penciuman, ketika mereka mengoleskan bumbu.

Membuat perutku yang memerlukan nutrisi sedikit bergemuruh. Akupun mengambil botol kaca crystal bening berisi jus Chersei dari tas spasial,

Kemudian menenggaknya untuk menghilangkan dahaga dan mengurangi rasa lapar. Setelah menyimpannya kembali, kepala kesatria terlihat menuju ke arahku.

Wajah seriusnya tergantikan oleh seringai yang biasa ia pasang. Iapun terduduk santai di sebelahku, sebelum suara beratnya mencapai pendengaran.

"Tuan muda, sepertinya kami akan menutup dungeon ini untuk sementara. Kami perlu waktu untuk mengklasifikasikan kembali tingkat bahayanya."

Ya, itu keputusan yang tidak dapat dihindari, setelah melihat kejadian langka yang terjadi di dalam dungeon sebelumnya. Akupun beralih pandang padanya, dan kepala kesatria kembali berkata.

"Kami juga perlu memberikan laporan pada pihak kerajaan, untuk mendapat hak resmi. Jadi untuk sementara, kami hanya bisa menemani anda berburu monster di sekitar."

Ya, sebelumnya aku sudah membahas mengenai pengelolaan dungeon ini dengan kepala kesatria. Dan setelah mendengar penjelasanku, ia segera berdiskusi dengan pria besar lainnya.

Sepertinya itu memerlukan beberapa langkah. Pertama, kami perlu memastikan grade dari dungeon terlebih dulu, dengan melakukan pemeriksaan menyeluruh, dari medan, jenis dan tingkatan monster, dan juga boss-nya.

Sebab kejadian evolusi boss monster sebelumnya, mau tidak mau kami perlu mengevaluasi kembali. Terutama penyebab yang membuat boss monster itu bisa ber-evolusi, agar kami dapat melakukan antisipasi dan persiapan.

Ada beberapa penyebab yang membuat boss dungeon ber-evolusi, seperti jumlah atau tingkatan orang yang memasukinya, kondisi tertentu yang dialami boss monster itu sendiri, waktu penaklukan dan lain sebagainya.

Setelah semua sudah di periksa dengan benar, kami akan memberikan laporan pada pihak kerajaan Orione, dan perwakilan kerajaan Orione akan melakukan peninjauan.

Setelah semua sudah dikonfirmasi, kami akan diberikan dokumen kepemilikan resmi, atas nama penemu dungeon ini. Tetapi aku sudah meminta agar namanya dialihkan atas nama keluarga kami.

Dan merahasiakan tentang keterlibatan ku, agar tidak terlalu menimbulkan perhatian yang tidak perlu. Itu akan sangat merepotkan, pasti ada saja pihak yang merasa tidak senang, atau pihak yang ingin mendapatkan keuntungan.

Dengan pengakuan resmi dari pihak kerajaan, seharusnya tidak ada yang berani mencari masalah. Setidaknya tidak secara langsung,

Kemungkinan akan ada beberapa pihak yang mendekati keluarga kami, setelah berita tentang penemuan dungeon baru menyebar.

Setelah berpikir demikian akupun berkata.

"Kalau begitu, bisakah aku meminta bantuan pada kalian untuk mencari lokasi berburu? Setidaknya aku membutuhkan beberapa monster rank 'D."

Monster dengan rank di bawah itu sudah tidak relevan lagi, untuk meningkatkan level ku dengan cepat. Walau tidak mungkin untuk meningkatkan level dalam waktu dekat, setidaknya aku harus mendapat exp sebanyak yang aku bisa.

Aku akan melanjutkan berburu saat sudah berada di academy nanti. Tentu saja setelah menyelesaikan beberapa permasalahan yang perlu diatasi terlebih dulu.

Seringai kepala kesatria terlihat sedikit melebar, iapun menjawab dengan nada agak bangga.

"Anda bisa mengandalkan kami. Tapi mungkin kita akan menjelajahi kota kuno lebih dalam. Sebab setelah kami periksa, tidak ada monster yang lebih tinggi dari rank 'E yang tersisa di sekitar sini."

"Tidak masalah."

Ya, tidak ada yang perlu di permasalahkan. Aku juga ingin mengetahui ujung dari kota kuno yang sangat luas ini.

Setelah mengobrol beberapa waktu dengan kepala kesatria, penciumanku mengalihkan pandangan. Sepertinya para pria besar sudah selesai memanggang daging horn rabbit.

Kamipun mulai menyantapnya, dan dua orang pria besar terlihat kembali memanggang daging horn rabbit untuk yang lainnya.

Aku kembali berbincang dengan kepala kesatria. Hanya obrolan ringan mengenai langkah selanjutnya untuk mengelola dungeon ini.

Akupun menyampaikan pendapat, seperti memperlebar dan memperbaiki jalan yang menuju ke pohon besar. Setidaknya itu cukup untuk dilewati oleh motor kinetik, jadi tidak perlu berlari untuk sampai ke sini.

Kemudian membuat beberapa fasilitas pengelolaan. Dan kalau dungeon ini sudah benar-benar di resmikan, mungkin aku akan membiarkan warga sekitar untuk berburu disini, setidaknya itu akan membantu perekonomian mereka.

Tentu saja itu tidak gratis, ya, kami juga perlu membayar pajak pada pihak kerajaan. Dan orang yang ingin memasuki dungeon juga perlu memenuhi kualifikasi, agar tidak menimbulkan korban jiwa yang tidak perlu.

Entah kenapa menikmati waktu santai bersama para pria besar ini, membuatku mengingat tentang rekanku saat di camp militer.

Kebetulan sekali usiaku saat di dunia sebelumnya sama dengan mereka. Setelah istirahat beberapa lama, waktu menunjukkan pukul 5 sore.

Jadi kami memutuskan untuk segera kembali. Sebab kalau hari menjadi gelap, kemungkinan para Ratman sialan itu akan kembali menyerbu.

Akupun berdiri, kemudian merapikan diri. Dengan menggunakan batu pembersih untuk menghilangkan kotoran di tubuh, dan batu perbaikan untuk menghilangkan robekan serta noda hangus bekas pertarungan.

Seharusnya dengan ini aku tidak akan diomeli oleh Haumea lagi. Aku juga meminta pada kepala kesatria untuk merahasiakan kejadian hari ini, setidaknya untuk sementara waktu.

Kamipun menuju dimana motor kinetik diparkirkan, sedangkan pria besar lainnya terlihat mulai sibuk melakukan sesuatu.

...Bersambung....

_

Terimakasih telah membaca.

@aegis998

Jangan lupa dukungannya ya, satu like dan komen sangat berarti bagi author.

1
Mizuki
ini kak kopi/Coffee/, biar semangat nulisnya
Aegis Aetna: terimakasih kasih banyak
total 1 replies
Mizuki
ini si Auston gak ada skill nego kah kak, dari kemarin nanggung mulu perasaan angkanya.
Aegis Aetna: Maklum cowok, dia kerja di militer jadi gak punya basic bisnis, paling nego sekali dua kali kalo dirasa harga kurang cocok, tapi dia udah tau harga pasaran item-item waktu di gamenya.

Emang angkanya ganjil, sebagai contoh harga batu energi grade 'D 1600 Valiss atau 300 Orion itu harga pas saat di dalam gamenya. jadi ngitungnya juga gak bisa genep.

Tapi ngitung juga kok keuntungannya, sejauh ini belum ada rugi, malah untung cukup banyak kalo dibanding sama harga normal waktu di gamenya.

Kalo yang disebutin disini kan keseluruhan hasil jual koin emas n permata, buat koin emas udah deal harganya ditambahin udah pasti untung,

Tujuh permata yang dijual kualitasnya beda-beda jadi harganya juga beda, tapi itu juga masih termasuk untung, n harganya emang ada pecahan kecilnya, soalnya udah bener-bener diperiksa kualitas detailnya, jadi ngasih harganya juga sesuai.
total 1 replies
Bilqies
lanjut thor
Aegis Aetna: sedang proses kak.
total 1 replies
Qiann Zhuu
Habis itu tinggal pijit plus-plus dirumah
Aegis Aetna: tentu saja akan ada kejutan yang menanti Astin saat dia tiba di mansion.
total 1 replies
Zelca
Sy mampir~
Aegis Aetna: tengkyu bang
total 1 replies
EMP Official
OMG 🤦
EMP Official
astinnya di apain ibu ,?
EMP Official
kamu keren 👍
Bilqies
hai Thor mampir lagi niih
Aegis Aetna: okey kak, terimakasih.
total 1 replies
Amelia
sampai di sini dulu, nanti aku mampir lg ❤️❤️
Aegis Aetna: okey kak, terimakasih.
total 1 replies
Amelia
monster apa itu ya 😕😕
Bilqies
aku mampir lagi Thor
Aegis Aetna: makasih kak.
total 1 replies
ATAKOTA_
Kren banget penggambarannya
Aegis Aetna: terimakasih kak.
total 1 replies
Iskandar
serasa baca LN
Aegis Aetna: gak ada lawan bicara jadi full narasi, hehe...
total 1 replies
Zelca
Selalu ingat kata "Di" jika menunjukkan letak/tempat/waktu dipisahkan. and Kesatria × Ksatria ✓
Aegis Aetna: siap kak, tengkyu koreksinya.
total 1 replies
Teteh Lia
wow... dari 135 juta bisa sampe ke 5M...
Aegis Aetna: maklum lelang. Apalagi item langka.
total 1 replies
Iskandar
suka banget sama penulisannya
Bilqies
lanjut thor semangatbterus menulisnya....
Aegis Aetna: siap, lagi proses, udah bikin plot panjang banget, tinggal eksekusi.
total 1 replies
Bilqies
koreksi sedikit ya Thor 🙏
"Merapihkan" itu bukannya kaya gini yaa penulisannya "Merapikan"
Bilqies: sama sama Thor 🤗
Aegis Aetna: aku baru tau. tengkyu kak.
total 2 replies
Amelia
❤️❤️❤️❤️👍👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!