NovelToon NovelToon
MY AMNESIAC GIRL

MY AMNESIAC GIRL

Status: sedang berlangsung
Genre:Romansa Fantasi / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:1.8M
Nilai: 5
Nama Author: Reny Rizky Aryati, SE.

Kisah gadis bernama Li Mei adalah putri raja dari Zheng-mi goo yang dikutuk memiliki umur panjang karena dituduh membakar istana selir ayahnya, dia melintasi waktu dari kejaran pengawal istana yang ingin menangkapnya sehingga Li Mei mengalami amnesia karena kecelakaan yang tak terduga. Dan bertemu Shaiming yang menjadi tunangannya.

Mampukah Shaiming membantu Li Mei mengingat semuanya, akankah ingatan Li Mei kembali ? Dan apakah mereka akan bersama dan bahagia ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reny Rizky Aryati, SE., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 31 KENANGAN SAMAR

Li Mei tersenyum cerah saat dia berjalan-jalan di seputaran taman Jingshan yang asri dan dipenuhi tanaman bunga peony.

Langkah kakinya bergerak pelan di antara taburan bunga-bunga peony yang jatuh berguguran di area taman.

Sepintas kenangan tentang bunga peony hadir di benaknya.

"Li Mei, aku akan membeli makanan hangat untuk mu di kios kecil itu, tunggulah sebentar disini", kata Shaiming.

"Iya, Shaiming", sahut Li Mei.

"Jangan kemana-mana, tetaplah disini sampai aku kembali !" kata Shaiming.

"Iya, aku akan mendengarkan mu", sahut Li Mei seraya mengangguk pelan.

Shaiming tersenyum sekilas lalu melangkah pergi dari sisi Li Mei sedangkan Li Mei duduk menunggu kedatangan Shaiming.

Pandangan Li Mei terarah kembali jauh lurus ke depan.

Terlihat pemandangan bunga peony yang bermekaran sangat cantik di hadapannya terbentang luas.

Samar-samar ingatan tentang sebuah negeri penuh keindahan dengan istananya yang megah tergambar jelas di ingatan Li Mei, dia melihat gambaran dirinya yang berlarian kecil di taman asri terlihat jelas dalam benaknya.

Li Mei langsung tersentak kaget ketika gambaran tentangnya tiba-tiba muncul di ingatannya.

Sret... !

Li Mei berdiri cepat dengan pandangan sayu menatap ke arah taman peony.

Berjalan tergesa-gesa maju ke arah taman bunga peony yang bermekaran indahnya lalu berdiri diam tepat di tengah-tengah taman yang elok.

Li Mei mengarahkan pandangannya ke sekitar tempatnya berdiri, tak lama kemudian bayangan tentang dirinya kembali hadir dalam benaknya sedang bercanda bersama seorang wanita bermahkota emas.

Wanita dalam benaknya tertawa lembut seraya membelai rambut panjangnya saat Li Mei merebahkan kepalanya di atas pangkuannya.

"Li Mei... Li Mei... Li Mei... !"

Panggil suara lembut itu kepada Li Mei.

Seluruh sekeliling Li Mei langsung berputar-putar cepat hingga membuat pening kepala Li Mei bahkan tubuhnya langsung gemetaran.

"Li Mei... Li Mei... Li Mei... !"

Terus terdengar suara memanggil nama Li Mei di dalam benaknya.

Tanpa sadar Li Mei terus berjalan ke arah taman bunga peony, menoleh kian kemari tak menentu seperti hilang kesadarannya.

Tampak Li Mei melangkah bagaikan orang yang hilang akal, bingung serta sempoyongan saat berjalan seraya bergumam sendirian, entah apa yang dia gumamkan.

"Dimana aku sekarang ? Kenapa aku berada di sini ?" gumamnya bertanya-tanya.

Raut wajah Li Mei dipenuhi kebingungan yang teramat jelas tergambar di wajah cantiknya.

Sesekali dia tersandung karena tidak memperhatikan arah jalan di depannya lalu memutar tubuhnya tak menentu.

"Li Mei... Li Mei... Li Mei... !"

Suara itu datang lagi di telinga Li Mei seakan-akan menari di gendang telinganya.

"Siapa itu ?" tanya Li Mei.

Namun, tak seorangpun menjawab panggilan Li Mei, sunyi, di sekitar Li Mei benar-benar sangat sunyi serta sepi.

TUK !

Tiba-tiba kaki Li Mei tersandung kembali, membuat gadis amnesia itu kehilangan keseimbangannya saat berdiri lalu terjatuh duduk.

BRUK !

"Auwh !?" pekik Li Mei.

Posisi Li Mei menunduk sedangkan dia telah duduk di atas hamparan taman yang di tumbuhi oleh rerumputan hijau.

"Dimana aku ?" ucapnya linglung.

Li Mei langsung beranjak bangun lalu berdiri menolehkan kepalanya ke sekitarnya.

"Oh, tidak ! Aku sudah berjalan sangat jauh dari tempat duduk, pasti Shaiming akan kebingungan jika aku tidak ada di sana...", sahut Li Mei.

Li Mei segera mengibaskan rumput yang menempel di gaun qipao pendeknya, berdiri tegap sesaat kemudian berlari kembali.

"Aku harus sampai di tempat tadi...", ucapnya.

Terdengar kembali suara memanggil Li Mei dari arah telinganya yang berdengung keras.

"Li Mei... Li Mei... Li Mei... !"

Li Mei berusaha mengacuhkan panggilan suara yang mendengung tinggi di telinganya dan terus berlari menerobos masuk ke arah tanaman bunga peony.

Namun, arah langkah kakinya semakin jauh menerobos masuk ke area taman Jingshan yang sepi.

Bukan kembali lagi ke tempatnya tadi saat bersama Shaiming, tunangannya.

Tampak di depan Li Mei, sebuah bangunan kuno berdiri kokoh dengan tanaman hijau yang tumbuh di sekelilingnya.

Bangunan paviliun berdekorasi cantik berada di area taman Jingshan yang jauh dari kebisingan, memang tempat ini sangat tenang bahkan situasinya jauh berbeda dari tempat duduknya tadi.

Entah, mungkin hanya perasaan Li Mei karena terlalu menghayati suasana di sini sehingga dia merasakan perbedaan suasana.

Li Mei melangkah mendekat ke arah bangunan kuno di depannya lalu berdiri tegak tepat menghadap ke atas bangunan cantik itu.

"Bangunan apakah ini ?" tanya Li Mei.

Li Mei memandangi bangunan di depannya, terbersit kembali sebuah gambaran samar dalam benak Li Mei tentang seorang gadis berpakaian kuno berwarna merah dengan mahkota kecil di atas rambutnya, di sebelahnya seorang wanita dewasa yang tadi mengenakan mahkota emas tampak menggandeng tangannya.

Nyeri kembali menghantam kepala Li Mei yang terasa lelah, dia merasakan pusing yang sangat teramat hebat.

"Kenapa setiap gambaran tentang gadis muda berpakaian kuno warna merah itu, aku selalu merasakan pening yang teramat di kepala ku ?" ucap Li Mei kebingungan.

Tangan Li Mei gemetaran saat meraih pintu bangunan paviliun di depannya lalu bersandar.

"Pusing sekali...", ucapnya lagi.

BRAK... !

BRAK... !

BRAK... !

Tiba-tiba pintu di depannya terbuka-tertutup berulangkali sangat kerasnya.

Li Mei mulai kebingungan saat melihat pintu di hadapannya bergerak-gerak sendiri kian tak menentu.

Krieet !

Pintu terdiam lalu terbuka dengan lebarnya.

Li Mei terkejut, hanya mampu memperhatikan ruangan kosong di depannya.

Terdapat sebuah altar kuno di dalamnya sedangkan kondisinya terawat sangat baik, tercium aroma dupa dari dalam ruangan paviliun kuno yang sangat wangi.

Wuzh... !

Wuzh... !

Wuzh... !

Muncul pusaran angin dari dalam paviliun lalu menarik paksa Li Mei masuk ke dalam ruangan.

"Aaaaaakhhh... !!!" jerit Li Mei.

Li Mei terseret beberapa langkah masuk kemudian jatuh terduduk tepat di depan altar kuno.

BRUK !

Tampak Li Mei kebingungan saat melihat dirinya berada di dalam ruangan paviliun kuno itu.

Wajah Li Mei berubah pucat pasi saat menyadari dirinya berada di dalam paviliun kuno itu seorang diri.

"Kenapa aku ada disini ???" tanyanya panik.

Li Mei terburu-buru berbalik arah hendak pergi, namun, terdengar kembali suara yang memanggil namanya dari arah altar kuno.

"Li Mei... Li Mei... Li Mei... !"

Panggil suara itu kepada Li Mei yang berusaha kabur tapi lagi-lagi tubuhnya mendadak tidak dapat digerakkan sedikitpun.

"Kenapa tubuh ku kaku dan tidak dapat aku gerakkan !?" ucap Li Mei bertambah bingung.

Kedua tangannya bergetar kencang hingga Li Mei tak mampu lagi untuk menahan tubuhnya dan dia terduduk kembali.

SRET... !

Li Mei membalik tubuhnya menghadap ke arah altar saat seseorang menyentuh bahunya.

"Siapa kau ?" tanya Li Mei.

Wrrr... !

Wrrr... !

Wrrr... !

Terlihat angin berhembus kencang dari arah altar lalu muncul cahaya pelangi berwarna jingga di ruangan paviliun yang sunyi.

Seorang wanita cantik bermahkota emas dengan gaun panjang berwarna putih muncul di hadapan Li Mei seraya tersenyum lembut.

"Li Mei... Apa kabar mu, nak... ?" sapa wanita itu kepada Li Mei.

Li Mei langsung tercekat diam ketika melihat seorang wanita cantik sedang tersenyum kepadanya.

"Siapa kau ? Apa mau mu ?" tanya Li Mei.

"Jangan takut, sayang... Aku adalah jelmaan penjaga paviliun ini... dan nama ku adalah dewi Na...", sahutnya ramah.

"Kenapa kau muncul ? Apa aku memiliki salah pada mu ?" tanya Li Mei.

Dewi Na menggeleng pelan seraya tersenyum kembali dengan lembutnya.

"Karena budi baik mu mengunjungi paviliun ini dan berniat mendoakan leluhur mu maka aku akan memberi mu kekuatan baru dalam pikiran mu", ucap Dewi Na.

Dewi Na mengarahkan pusaka saktinya ke arah Li Mei.

"Aku tahu kamu mengalami amnesia dan kau menderita karenanya maka aku akan meringankan mu dengan menganugerahi dirimu kekuatan luar biasa dari Dewi Na ini...", ucapnya.

Li Mei hanya terdiam membeku saat Dewi Na mengarahkan pusaka saktinya kepada dirinya.

"Bersiap-siaplah menerima anugerah langit ini, Li Mei !" ucap Dewi Na lagi.

Cahaya terang kembali muncul di sekitar Li Mei, dalam sekejap mata tubuh Li Mei berpendar terang dengan dipenuhi sinar cahaya kemilauan.

1
Skyweer Skyweer
gak lanjut lagi nih thor
Kintamani Wee
kerasanya kayak di film kerajaan
Anonymous
nih kayak terasa kita di China
Yama Nana
jadi pengen kue bulan....
Sky Clouds
lanjut
Reny Rizky Aryati, SE.: 🎂🎂🎂🎂🎂👍
Reny Rizky Aryati, SE.: laanjut kemana ya ???
total 2 replies
horse win
❤️❤️❤️❤️❤️
stumble guy
💯
LoL öz
Cool This Story 💯
Manno Riky
💝💝💝💝💝💝💯
Reny Rizky Aryati, SE.
❤️❤️❤️
Faniah Haidar
ceritanya beda dari yang lain nih
Anonymous
amazing 💝💝💝
Hanna
this cover so beautifull
Reny Rizky Aryati, SE.
/Heart//Heart//Heart//Heart//Heart//Heart/
Reny Rizky Aryati, SE.
aku suka buku novel ini bagus sekali covernya 😍❤️
Reny Rizky Aryati, SE.: cantiknya ❤️🌹🫂
total 1 replies
horse win
cover so good 👍
Reny Rizky Aryati, SE.: l like this cover novel ! Step Into A Different World !🤩
Reny Rizky Aryati, SE.: amazing ! 🌹🌹🌹
total 2 replies
horse win
🌝🌝🌝🌝🌝🌝
Reny Rizky Aryati, SE.: wow !
total 1 replies
horse win
wow 🌝🌝🌝
horse win
/Rose/
horse win
amazing 🎎
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!