Kembar Genius Milik Mantan Mafia

Dua hari kemudian, sesuai dengan rencana Lucas dan Aisyah. Mereka akan menikah kembali. Tetapi, Aisyah dibuat terkejut oleh orang yang akan menikahkan dirinya dengan Lucas, yaitu Ustaz Malik. Ustaz Malik dipercayakan Ummi Hanum untuk menjadi bapak penghulu pada hari ini yang membuat Aisyah tiba-tiba merasa tak enak hati.

'Mengejarnya hanya untuk menikahkan dia dengan pria lain,'batin Ustaz Malik yang saat ini sedang berada di ruang tamu sedang menunggu pengantin wanita untuk turun dari kamarnya. Sedangkan, Lucas telah tiba 5 menit yang lalu di tempat itu.

"Kakak apa kamu gugup?"Galih bertanya ketika melihat raut wajah Lucas yang cemas.

"Sedikit, karena setelah enam tahun lamanya akhirnya kami bersatu. Sebentar lagi aku bukan lagi pria lajang yang banyak dikenal orang. Melainkan pria beristri dan juga Daddy dari anak-anakku,"ucap Lucas dengan bangga. Galih menepuk pundak sang kakak. Keikhlasan dalam hatinya sudah lama Galih terangkan pada semua orang. Tetapi, ketika melihat wanita itu lagi entah kenapa hati Galih sedikit terenyuh.

Semua mata kini memandang ke arah di mana pengantin wanita yang diiringi oleh dua bocah kembar, Reza dan Rezi. Aisyah memakai gaun putih yang berbalut dengan hijab membuat kecantikannya semakin terpancar. Pesona Aisyah begitu anggun siapapun yang melihatnya akan jatuh cinta.

Dokter Kevin dan juga Ustaz Malik. Berada di tempat yang sama menunggu pengantin wanita yang ingin ijab qabul dengan pria lain yang tak lain adalah ayah dari anak-anaknya Aisyah.

'Pada akhrinya tetap Kak Lucas pemenangnya,'batin Galih yang melihat ke arah semua orang termasuk Aisyah. Galih sudah pernah di posisi kehilangan wanita yang dia cintai demi Kakaknya. Tetapi, Galih tak menyangka dapat melihat pernikahan mereka yang sempat dirinya lewati sebelumnya.

"Apa bisa dimulai?"Ustaz Malik bertanya. Ummi Hanum mengangguk dan meminta Aisyah dan Lucas untuk duduk di kursi yang telah disediakan. Keduanya saling pandang satu sama lain dan bahkan kini saling tersenyum. Seakan mereka melupakan orang lain yang ada di dalam ruangan itu juga.

Ijab qabul pun berlangsung dengan lancar sampai kedua anaknya menjadi saksi atas pernikahan orang tua mereka. Pada sesi foto bersama, semua orang mengambil kesempatan untuk berfoto bersama dengan keluarga itu. Bahkan, Dokter Kevin meminta untuk berfoto khusus dengan Aisyah dan juga kedua anaknya. Sebagai orang tua yang pernah menjaga dan merawat mereka begitu lama tentu saja hal itu membuat Dokter Kevin sangat sedih.

"Tenang, itu hanya foto sebagai kenang-kenangan saja,"bisik Galih, saat melihat Dokter Kevin dan Aisyah serta si kembar foto bersama.

"Aku yang seharusnya berterima kasih sama pria itu yang sudah merawat si kembar selama ini,"jawab Lucas, tetapi ketika melihat Reza dan Rezi berpelukan dengan Dokter Kevin. Membuat Lucas merasa iri, karena Reza begitu akrab dengan pria itu. Bahkan, Reza sempat menangis yang membuat Dokter Kevin tersenyum.

"Kenapa kamu begitu cengeng?"ejek Dokter Kevin. Reza langsung memalingkan wajahnya ke arah lain.

"Mana ada, aku hanya bersedih saja Papa Dokter jadi patah hati,"cibir Reza. Dokter Kevin langsung membulatkan matanya karena Reza malah balik mengejeknya yang membuat Aisyah tersenyum. Terlihat mereka berempat bercanda dia di depan Galih dan Lucas.

"Tahan, jangan cemburu!"Galih kembali berkata sembari menepuk pundak Lucas. Pria ini langsung pergi menghampiri Aisyah dan yang lain.

Tiba di sana, Lucas merangkul pinggang Aisyah yang membuat Dokter Kevin tersenyum kecut.

"Selamat ya,"ucap Dokter Kevin sembari mengulurkan tangannya ke arah Lucas. Kedua pria itu saling berjabat tangan.

"Terima kasih, Dok. Selama ini sudah merawat dan menjaga anak dan istriku,"lanjut Lucas. Dokter Kevin kembali tersenyum meskipun sakit. Mengikhlaskan kebahagiannya bersama dengan orang lain membuat dirinya sakit tetapi harus rela melepaskannya.

Bukan hanya Dokter Kevin. Pak Dirsa, datang memberi selamat. Sampai hari ini Pak Dirsa tak menyangka jika Aisyah dan Lucas adalah suami istri.

"Maaf, jika selama ini mungkin kata-kataku, menyinggung kamu Aisyah. Aku tak menyangka jika kalian suami istri,"ujar Pak Dirsa. Aisyah hanya mengangguk sembari tersenyum.

"Setelah menikah kamu akan tetap bekerja sama aku 'kan?"tanya Pak Dirsa. Aisyah langsung melirik ke arah Lucas dan pria itu tersenyum maksud dari tatapan Aisyah

"Tidak mungkin, Pak. Masak iya saya akan bersaing dengan istri saya sendiri,"jawab Lucas. Setelah menikah Lucas hanya ingin Aisyah menjadi istri dan ibu yang banyak waktu untuk keluarganya.

"Ah, saya tahu. Tentu saja Aisyah tidak perlu bekerja,"lanjut Pak Dirsa. Mereka bertiga kembali tertawa kecil. Momen yang mengharukan itu tidak sedikit hati yang patah. Pernikahan Aisyah dan Lucas tersebar ke seluruh penjuru kota.

Ummi Hanum, menyeka air matanya melihat ketika melihat kebahagiaan sang anak kini sudah di depan matanya. Ummi Hanum tak menyangka jika dia masih bisa melihat anaknya kembali pada suaminya. Dia melirik ke arah foto sang suami yang ada di ruang tamu sembari tersenyum dan berkata, "anak kita sudah kembali bahagia, Abi. Bisakah Kamu menjemputku?"Ummi Hanum berkata dengan pelan tetapi sangat dalam.

"Nenek!"pekik Reza dan Rezi yang menarik kedua tangan Ummi Hanum. Membuat Wanita tua ini sontak menoleh ke arah mereka.

"Apa yang terjadi? Kenapa berteriak?"

"Ayo, foto bersama!"ajak mereka berdua yang membuat Ummi Hanum terpaksa menurutinya. Apalagi, ini momen yang begitu membahagiakan.

Di tempat lain, di sebuah apartemen.

"Aah! Kenapa wanita itu lagi!"teriak Mona dengan frustrasi ketika melihat siaran berita hari ini. Semua berita menyiarkan acara pernikahan Lucas dan Aisyah.

"Hallo," Mona mengangkat panggilan dari Galih.

[Aku harap kau tak memiliki keinginan untuk mendekati Kak Lucas setelah menonton berita pagi ini,] ucap Galih diseberang sana. Mona mengepalkan tangannya.

"Aku telah berjanji padamu takkan menganggu kebahagian kakakmu. Hari ini, aku akan kembali ke Inggris,"

[Bagus, maaf aku tak bisa mengantarmu!]

Panggilan terputus, Mona melemparkan handphonenya ke atas kasur sembari meratapi kehilangan Lucas untuk kesekian kalinya.