Delia menikahi pria yang juga mencintainya. Danur adalah pacarnya saat dirinya menginjak kelas 3 SMA. Danur adalah pindahan dari Kota lain.
Setelah menikah Delia harus menahan pil pahit, karena sang suami memutuskan untuk menikah lagi dengan masa lalu nya.
Sebagai wanita tentu saja Delia tidak terima jika di madu. Dan yang lebih menyakitkan lagi, orang yang menjadi duri dalam rumah tangganya adalah sepupunya sendiri.
Semenjak hari itu, kehidupan Delia di penuhi pemandangan suami dan madu nya.
Istri mana yang sanggup di madu dan melihat suami bermesraan dengan wanita lain...
Namun di tengah kebimbangan hati untuk tetap bertahan atau menyerah, Seseorang malah memendam perasaan pada Delia.
Bagaimanakah kisahnya? akan kah Delia bertahan dalam rumah tangga yang di masuki orang ketiga atau melanjutkan hidup sendiri?
Jangan lupa mampir🤗
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Juniar Yasir, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Adu mulut
"Jadi kalian ini bersaudara? Kok kamu dan Wahyu nggak pernah cerita?" Sinatria masih penasaran.
"Haha, Papa nikah siri sama Ibu nya" Devan yang menjawab.
"Oh ya?" Desi agak kaget juga.
"Itu masa lalu, tapi mama dan papa udah menikah secara hukum sekarang" timpal Danur.
"Karena mama sudah meninggal saat itu!" balas Devan.
"Apa mau mu sebenarnya Devan?! Apa kau masih membenci Mama ku sehingga kau mau merebut Delia?" Danur kesal juga lama-lama.
"Dia bukan barang untuk di perebutkan." Devan santai sekali.
"Dari dulu kau selalu membenci Mama dan papa ku! Sekarang kau ingin merebut istri ku?! Cih!! Tak kan ku biarkan itu terjadi." Ucap Danur berapi.
"Jangan bawa-bawa aku dalam masalah keluarga nggak jelas kalian!" Delia pusing rasanya. Belum habis masalah rumah tangganya, sekarang malah di seret ke masalah baru.
"Delia!" Sinatria tak terima ucapan anaknya yang menghina besannya.
Delia hanya memutar malas matanya.
"Aku nggak peduli masalah keluarga kalian. Dan kamu Danur! Tanpa pria ini hadir disini pun, aku tetap akan menggugat mu! Aku nggak sudi hidup dengan tukang selingkuh seperti mu!" Delia jujur akhirnya. Tidak bisa juga lama-lama di diamkan, karena Danur jelas mau memojokkan nya dengan kehadiran Devan ini. Jadi Delia tidak ingin kalah start.
"Tukang selingkuh?" kaget Desi.
"Ya ma. Bahkan Dia bermain gila dengan keluarga kita" ujar Delia lantang. Delia yang melihat Mila masuk sengaja melantangkan suara.
"Jangan fitnah kamu Delia!" Timpal Mila.
"Mila, Kenapa kamu yang ngegas? Aku nggak ada loh ini bawa-bawa nama kamu?!" Delia menahan tawa.
"Yes! Umpan ku dimakan!" batin Delia girang.
"Eh, Hem. Bukan begitu, tapi kamu malah menyebutkan tentang keluarga. Itu sama aja kamu menyalahi keluarga kita sendiri" Mila agak gugup juga.
Desi mulai curiga, menatap menyelidik ke arah Mila. Tapi melihat respon Delia putrinya, Desi mengabaikan rasa curiga nya.
"Danur, coba jelaskan apa maksud Delia kamu berselingkuh!" Sinatria sudah penasaran sekali.
"Pa, Delia hanya salah faham" Danur berkata lembut.
Delia hanya tersenyum miring melihatnya. Dia sudah tak peduli apa pun yang akan Danur lakukan. Delia juga yakin papa nya tak akan setuju dengan keputusannya, mengingat Danur adalah mantu kesayangannya. Dari dulu juga papannya begitu percaya dengan Danur. Jadi Delia tak perlu buang tenaga untuk memohon supaya papa nya setuju, karena itu akan buang tenaga.
Lagi pula ini demi masa depannya, untuk apa juga hidup dengan pria tukang selingkuh. Hubungan ini hanya toxic, hanya akan ada neraka di dalamnya. Akan ada hati yang tersakiti yakni Delia. Jadi wanita ini tidak ingin menjadi wanita lemah yang hanya diam saja melihat suami berselingkuh, dengan sepupu pula. Bukannya Delia tidak ingin berjuang untuk pernikahannya, tapi baginya itu hanya percuma. Selingkuh ibarat penyakit sangat sulit di obati. Delia bahkan tak ingin memberikan kesempatan, karena baik Danur maupun Mila tak ada itikad baik untuk minta maaf. Jadi dari situ saja Delia sudah yakin untuk berpisah.
"Nak, coba pikirkan lagi. Masalah tidak akan ada jalan keluar jika kamu dalam keadaan emosi. Kalian ini menikah bukan karena di jodohkan, maka aneh jika kalian berpisah. Kecuali kami para orang tua yang menjodohkan kalian, mungkin wajar saja kalian tidak ada kecocokan. Ini?!" Sinatria mendekati putrinya. Melihat Delia yang hanya diam, Papanya melanjutkan ucapan.
"Delia, papa dan mama saat itu di jodohkan kedua orang tua. Tapi lihatlah kami saat ini. Kami bisa sampai sekarang, karena jika ada masalah kami selesaikan dengan kepala dingin. Dan satu lagi, kami saling mempercayai dan jujur." ucapnya lagi.
"Nah, itu Dia. Jika salah satunya nggak jujur gimana mau saling percaya? Pa, ini bukan lagi zaman dulu. Orang sekarang bahkan menikah karena saling cinta saja bisa main gila. Dan kalau papa lupa, papa kan dengar sendiri tadi, jika papa Wahyu nikah siri tanpa sepengetahuan istri pertama. Jelas bukan buah jatuh tidak jauh dari pohonnya??" sinis Delia tanpa takut.
"Delia!" Sinatria menaikkan tangannya, tapi segera di cegah Desi.
Danur meremas erat jemarinya. Marah bukan main akan ucapan Delia yang terkesan merendahkan papa nya. Sedangkan Mila bersorak dalam hati melihat Delia dan Danur makin memanas. Dalam hati berharap semoga keduanya tak akan damai dan secepatnya bercerai. Setelah keduanya berpisah, Mila merasa bebas untuk berhubungan dengan Danur. Tidak perlu memikirkan Desi dan Sinatria lagi.
"Kenapa pa? Jangan hanya karena selama ini pria ini terlihat baik papa begitu percaya padanya. Manusia bisa kapan saja berubah, apa lagi jika modelan pria yang seperti laler, pasti Dia akan buta malah memilih sampah." Ucap Delia santai.
"Jaga ucapan mu Delia? Kenapa kamu jadi kurang ajar begini pada suami mu?!" Bentak Sinatria marah.
"Harus berapa kali aku bilang, pria ini berselingkuh. Jadi papa berharap aku akan bertahan gitu sama Dia? Tidak akan!" Delia berbalik ingin pergi.
"Delia, jika kau berani menggugat Danur, papa nggak akan segan-segan mencoret nama mu sebagai keluarga!" ucap Sinatria lantang.
"Mas!" pekik Desi terkejut.
"Nggak apa-apa jika papa nggak percaya pada ku. Tapi suatu hari nanti papa akan menyesal telah membuatnya menjadi menantu papa! Dan satu lagi. Papa akan sangat menyesal karena lebih mempercayai rubah yang papa anggap keluarga" balasnya lalu menarik Davin . Keduanya pergi dari rumah keluarga Delia.
"Kurang ajar sekali anak itu!" Nafas Sinatria naik turun karena amarahnya.
"Maafkan Delia nak, papa akan kembali membujuknya. Papa nggak tau kenapa Dia jadi begitu, papa juga heran. Biasanya Dia sangat penurut" Sinatria tak habis fikir.
"Papa nggak perlu minta maaf padaku. Mungkin aku sebagai suami masih banyak kurangnya, sehingga Delia jadi begitu. Mungkin ada hal yang mengganjal di hatinya" balas Danur lembut.
Desi hanya melihat gerak gerik antara menantu dan keponakan suaminya, Mila. Dari tadi sebenarnya wanita ini sudah mencurigai keduanya, tapi Desi belum ada bukti. Selain itu Delia juga tidak ada membahas Mila. Jadi Desi tidak bisa mau langsung ambil sikap.
Mila juga terlihat biasa saja, sedikitpun tidak ada melirik Danur. Jadi memang sulit untuk menebaknya. Memang keduanya begitu licik menyembunyikan hubungan gelap mereka. Tapi Delia tidak bisa mau di bohongi, seolah skenario sudah di atur pencipta, sehingga Delia sudah di beri petunjuk. Jika tidak Delia akan seperti orang bodoh yang menganggap suaminya baik dan setia, padahal diluar rumah sibuk bersama selingkuhannya yakni sepupu Delia sendiri.
"Pa, ma kalo gitu aku pamit dulu" Danur menyalami kedua mertuanya.
,, semoga mereka berdua segera dpt karmanya 😔
mksh sudah sering baca🙏🤗