NovelToon NovelToon
Penakluk Ranjang Bos Mafia

Penakluk Ranjang Bos Mafia

Status: tamat
Genre:Mafia / One Night Stand / Cinta Seiring Waktu / Identitas Tersembunyi / Pemain Terhebat / Mata-mata/Agen / Tamat
Popularitas:59.5k
Nilai: 5
Nama Author: iska w

"Aku dibenci nggak mati, kamu gak suka aku juga nggak tutup usia, selagi rasa nggak suka dan bencimu tidak menutup pintu rezekiku, aku tidak perduli." celetuk Joanna Eden dengan tatapan santai seolah tanpa beban dosa.

Awal mulanya dia masuk kedalam dunia mafia hanya karena sebuah misi pertolongan dengan membantu kakaknya Jordan Eden yang berprofesi sebagai anggota Kepolisian untuk melakukan tipu daya agar bisa meringkus seorang Bos Mafia, tapi siapa sangka hal itu justru membuat Joanna terjerumus dalam gelombang asmara, lalu bagaimanakah kisah cinta Joanna? akankah dia bahagia atau nyawa yang akan jadi taruhannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon iska w, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

31.Ganjaran.

Satu kantong kresek berisi bungkusan nasi goreng, dengan ditambah cemilan dan juga gorengan kini sudah ada ditangan Jay, mereka sedang bersiap untuk makan malam ronde kedua.

"Mau makan dimana sayang? di Teras atau didalam rumah aja?" Jay bahkan sudah mengambil sendok dan juga sebotol air mineral untuk Anna.

"Nanti saja."

Entah mengapa selera makan Anna tiba-tiba menghilang, saat dia mengingat harus menyerahkan Jay kepada Abangnya, untuk segera diproses secara hukum.

Ada rasa tidak rela, bahkan ada rasa ketakutan yang sangat berlebih, saat Anna membayangkan kemarahan Jay terhadap dirinya nanti, namun Anna pun tidak bisa berbuat apa-apa lagi, karena melindungi sosok penjahat juga termasuk tindakan kriminal.

"Kenapa sayang, apa kamu marah denganku gara-gara dompetku tertinggal tadi?" Jay masih merasa bersalah karena meninggalkan Anna tadi, walau tidak begitu lama, dia fikir Anna malu dan ngambek dengan dirinya karena hal ini.

"Enggak." Jawab Anna dengan nada suara rendah.

"Atau ada yang menggangumu saat aku tinggal tadi? Katakan sayang, siapa yang berani menganggumu, akan aku beri dia ganjaran yang setimpal karena telah membuat mood wanita kesayanganku ini jadi hilang." Jay menangkupkan kedua tangannya diwajah Anna.

"Bukan begitu Ay." Anna pun sebenarnya tidak ingin menunjukkan kesedihannya didepan Jay, namun setiap melihat perhatian Jay yang begitu besar terhadap dirinya, rasa sedih itu muncul tanpa bisa ditutupi.

"Jangan bohong, tadi kamu semangat banget kan mau makan nasi goreng, lalu kenapa sekarang wajah kamu jadi murung, atau kamu sakit sayang, apa perlu kita ke Dokter saja?"

Grep!

Semua kata-kata Jay yang mengandung rasa kekhawatiran dirinya, seolah semakin mengambarkan betapa tulusnya dan betapa tulusnya perhatian Jay terhadap sosok Anna saat ini.

Dan hal itu semakin menyiksa batin Anna, seolah hatinya kini hancur jika harus melepas Jay, hingga akhirnya hanya pelukan eratnya saat ini, yang mampu menyembunyikan rasa bersalahnya yang kini terasa begitu besar.

"Sayang, kamu kenapa? Apa yang terjadi tadi, kenapa tiba-tiba begini, katakan sayang, tolong jangan begini, aku jadi takut ini?" Jay meregangkan pelukan Anna, karena merasakan tubuh Anna bergetar karena menangis.

Seumur hidup Jay, baru kali ini dia mengungkapkan rasa takut didalam dirinya, bahkan melebihi rasa takut akan kehilangan nyawanya dalam suatu medan pertempuran.

"Aku hanya ingin memelukmu saja." Jawab Anna sambil menyembunyikan wajahnya didada bidang milik Jay.

"Boleh, seluruh tubuhku ini milikmu sekarang dan sampai kapanpun, tapi kenapa harus menangis? Pasti terjadi sesuatu tadi kan? Aku akan kembali ke penjual nasi goreng itu dulu!" Jay ingin beranjak pergi.

"JANGAN! Ini tidak ada hubunganya dengan penjual nasi goreng." Namun Anna langsung menahannya dan kembali memeluknya.

"Lalu kenapa sayang, aku tidak suka kamu bersedih seperti ini, dadaku rasanya sesak jika melihat kamu menangis seperti ini."

"A-aku sayang kamu Jay."

"Iya, aku tahu tapi-- empth!" Ucapan Jay terhenti saat Anna sengaja menyambar bibir Jay dengan rakus, agar dia berhenti bicara.

"Sa-sayang tunggu, emh!"

Jay bahkan sampai kuwalahan saat ingin membalas ciuman ganas dari Anna. Sebenarnya Jay sangat senang, jika Anna berinisiatif duluan untuk memulai romansa diantara mereka berdua, namun Jay seolah masih bertanya-tanya didalam hati, kenapa Anna tiba-tiba bersedih bahkan sampai menangis seperti orang yang sedang ketakutan pikirnya.

"Aku cinta kamu Jay."

Kata sayang dan kata cinta terus saja terucap disela-sela ciuman Anna, dia terus saja menyambar dari segala sisi, seolah tidak ingin melewatkan satu sudut manapun.

"Sayang cukup, aku bisa tidak terkendali nantinya."

Dengan menahan segala rasa, Jay menghentikan serangan maut dari Anna, dia takut tidak bisa menahan diri dan akhirnya membuat Anna membenci dirinya.

"Kenapa, apa kamu tidak menyukainya?" Tanya Anna dengan bibir yang masih basah.

"Bukan begitu sayang, aku suka tapi--- hmpt!" Kata-katanya kembali terputus saat bibir Anna kembali membungkam mulut tebalnya.

Aaaaaa, matilah aku! Burung peliharaanku sudah berontak dibawah sana, aku butuh pelepasan, aduh bagaimana ini!

Wajah Jay bahkan sampai memerah karena menahan sesuatu yang terjepit diantara kedua kakinya.

"Kamu kenapa Ay? Kenapa terus mendorongku?" Anna kembali mengumpat saat tubuhnya kembali tertahan.

"Cukup sayang, ampun! Aku sudah tidak tahan lagi, aku mau kekamar mandi dulu!" Jay sudah mengangkat kedua tangannya sebagai tanda menyerah.

"Apa kamu menginginkan tubuhku?"

DUAR

Jika tawaran itu bukan keluar dari mulut Anna, mungkin Jay langsung berdiri dan mengeluarkan senjatanya untuk menuntaskan segala hajatnya dengan cara seperti biasanya.

Ada yang aneh.

"Apa kamu sedang mengujiku?" Jay langsung memicingkan kedua matanya.

Apa aku sudah gila? Tapi aku ingin dia tahu, bahwa aku benar-benar menyukainya dan rela mempertaruhkan diriku demi dia.

"Eherm, ka-kalau kamu memang ingin, lakukan saja!"

Sejauh ini, inilah kegilaan Anna yang paling jauh dan tidak pernah terfikirkan sebelumnya, karena selama ini dia mati-matian menjaga hal itu.

"Hehe, aku tidak sebodoh itu, aku tahu kamu hanya memancingku, kalau aku sampai melakukan hal itu, kamu jadi punya alasan untuk membenciku bukan?" Senyum simpul Jay langsung terbit, dia tidak akan mudah tertipu dengan ujian seperti ini pikirnya.

"Heh?" Dan hal itu membuat Anna melongo sendiri, padahal dia fikir Iman Jay setipis tissu.

"Dengar Joanna sayang, aku ingin mencintaimu dalam waktu yang lama, bahkan sampai rambut kita memutih dan sampai aku menutup mata untuk yang terakhir kalinya, jadi aku akan menahannya saja, lagipula sebentar lagi kamu akan menjadi milikku sepenuhnya, dan aku akan hajar kamu tiap malam, bahkan tiap jam nantinya." Jawab Jay dengan rasa percaya dirinya yang tinggi.

Astaga, apa setulus itu rasa cintanya terhadapku?

"Lakukan saja, aku tidak akan marah denganmu."

Anna benar-benar ingin memberikan kenangan terindah untuk Jay, walau harus mengorbankan kesucian dirinya, sehingga nanti dirinya tidak terlalu merasa bersalah karena telah membohongi Jay.

"Benarkah?"

Maafkan aku Tuhan, tapi aku juga harus menerima ganjaranku bukan, anggap saja ini sebuah imbalan, ya kan?

"Hmm."

Anna menggangukkan kepalanya dengan pasrah, seolah tidak mau berpikir panjang lagi malam ini, karena isi kepalanya hanya dipenuhi dengan rasa bersalahnya terhadap Jay.

"Baiklah, aku memang sangat menginginkannya!"

Bruk!

Dengan kedua tangan kokoh Jay, dia langsung mengangkat tubuh Anna dan membantingnya diatas kasur yang empuk walau hanya berukuran kecil.

"Berjanjilah satu hal denganku Ay."

"Apa itu?"

"Jangan pernah membenciku."

"Kenapa aku harus membencimu? Kamu bahkan ingin memberikan sesuatu yang berharga untukku bukan?"

"Tolong jangan membenciku apapun yang terjadi nanti."

"Sayang, sebenarnya ada apa?" Ada banyak kata tanya yang kini mengusik benak didiri Jay.

Ya Tuhan, maafkan kelemahan hambamu ini, namun jika sehelai daun jatuh saja sudah kamu atur, aku percaya ini semua adalah jalan takdir-Mu.

"Aku sungguh-sungguh menyayangi Jay!"

Krak!

Anna tidak mau menjawab pertanyaan Jay, dia bahkan membuka paksa bajunya sendiri, hingga lengan bajunya sampai sobek karena terlalu kuat dia tarik dan ia lepas.

Glek!

Hingga akhirnya kedua mata Jay Alisher sampai melongo melihat pemandangan indah yang ada didepan mata, jantungnya mulai berdegub sangat kencang, deru nafasnya mulai naik turun, seirama dengan gerak dari jakun dilehernya.

Dan sudah pasti, anak buahnya yang kecil, mungil, imut, lucu dan menggemaskan dibawah sana, sudah mulai membesar dan berusaha untuk membobol pertahanan resleting celananya.

1
Rustan Sinaga
dah selesai aja thor
semangat berkarya thor...
Rustan Sinaga
senangnya sudah direstui abang ya dek...
Rustan Sinaga
semangat thor, keren ksta² mutiaranya
Rustan Sinaga
semangat thor
eva setyanita
🤣🤣🤣🤣🤣
Abimanyu Rara Mpuzz
simalakama
Abimanyu Rara Mpuzz
luar biasa
Abimanyu Rara Mpuzz
Luar biasa
Asngadah Baruharjo
ngakak paraahhh thorrr 🤣🤣🤣🤣
Asngadah Baruharjo
Jordan,tak temenin tidur di pos ronda 😀😀😀😀
Asngadah Baruharjo
aku mendukungmu fulllll Jay
Asngadah Baruharjo
jangan sakiti hatinya jay doongg
Asngadah Baruharjo
waduuuuhhhhhhhhhh nanti takutnya jay jadi monster
Asngadah Baruharjo
ngakak paraahhh 😀😀😀
Asngadah Baruharjo
wkwkwkwk
Asngadah Baruharjo
KEREENNNNN thoorrr 👍👍👍
Anik Trisubekti
terimakasih kak Iska 😘😘😘
ditunggu karya selanjutnya
Anik Trisubekti
abang Jordan😘😘😘😘
Hanisah Nisa
thanks Thor...
Susi Akbarini
😀😀😀😀😀😀😍😍😍😍❤❤❤❤❤

yaaaa aammpuunnnnn...
kocak abiz mereka itu...

btwxakhirnya up date...
mkasi byak ya aa kaakkkk
❤❤❤❤
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!