"Maafkan aku Dimas mungkin aku pernah mencintaimu tapi itu dulu sekarang cinta itu sudah mati. aku sudah mencintai orang lain . Ikhlaskan kepergianku Dimas . " pinta Kania yang lebih memilih melanjut kan pernikahannya dengan seseorang . Yuk nantikan di updatean terbaru aku , jangan lupa (Like/ subscribe/follow akun ku , Miss Jingga , Happy Reading ❤
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miss Jingga, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 17
"Apa... " Teriak Dika.
"Kenapa mama bisa masuk kerumah sakit , Dim,? Mama sakit apa Dim ,? Tanya Dika menahan rasa terkejutnya dan merasa bersalah,terhadap adik kembarnya itu sebab tak ada disamping ibunya yang sedang terbaring dirumah sakit.
"Kenapa kamu baru kabari Aku sekarang Dimas , sementara Mama masuk Rumah sakit tadi pagi , seandainya aku tau lebih awal , aku pasti sudah bisa jagain mama bergantian sama kamu. Kamu juga nggak terlalu kerepotan" perkataan Dika membuat sang adik kembarnya itu merasa ikut bersalah.
" Maaf kak , aku ini baru pulang , baterai handphone aku habis, aku baru bisa ninggalin mama setelah mama dipindahkan ke ruangan. Mama terjatuh dari tangga dan harus menjalani serangkaian pengecekan , takut ada cidera setelahnya. Tapi kakak jangan terlalu cemas kondisi mama sudah membaik"Ucap Dimas dengan penyesalan ,sebab baru sempat mengabari kakaknya.
" Huh... Maaf Dim , aku tidak ada disana menemani kalian ,kamu juga sendirian nggak ada yang bantuin kamu ngurus keperluan mama , ya sudah aku matikan dulu , aku akan segera kesana , kirim alamatnya ya Dim "Pinta Dika.
" Iya kak, kaka hati-hati dijalan" Dimas .
" Anjani kenapa Dika ? "Tanya Rania mengagetkan Dika yang masih shok .
" Tante ,.. Mama tadi pagi Jatuh dari tangga tante , sekarang sedang dirawat dirumah sakit " ucap Dika ke Rania.
"Astagfirullah ,Anjani, pantesan seharian ini perasaan tante tidak enak , tadi pagi mama mu menelfon tante , katanya kesepian di Jakarta, dia rencana mau kemari hari ini . malah sekarang dirumah sakit" kata Rania yang ikut sedih mendengar ucapan Dika.
"Kamu yang sabar ya nak , kalo mau ke Bandung makan lah dulu semua sudah nungguin kamu di meja makan. Anjani pasti baik-baik saja , Mama kamu juga sudah dalam penanganan dokter, " Ucap Rania menenangkan Dika ,
"Iya tante , sore ini Dika izin mau ke Jakarta nemeni Dimas ngerawat mama tante " pinta Dika
"Iya sayang , Tante nanti juga ikut ya Dika , kamu bersiap-siap lah tante tunggu di bawah . Biar tante ngasih tau ke yang lainnya. " Ucap Rania .
"Iya , makasih ya tante. " Ucap Dika.
"Sama-sama sayang" Rania meninggalkan Dika dikamarnya.
****
Diruang tamu Rania menyampaikan keadaan Anjani yang saat ini sedang dirawat ,
"Pah, Dika dapet telfon dari Dimas , kalau Anjani jatuh dari tangga, sekarang sedang dirawat dirumah sakit, padahal rencana tadinya mau kemari " Ucap. Rania yang nampak bersedih .
"Astagfirullah Kenapa bisa jatuh mah , kasian Dimas mereka hanya tinggal berdua . Sama pembantu. Apa kita kesana aja sekalian anak-anak mumpung besok libur"
ajak pak Setyo di angguki anak-anaknya.
"Iya mah , Nia juga mau nemenin tante dirumah sakit , biar tante semangat cepet sembuh . " Ucapan nia membuat mereka tersenyum.
"Ya sudah habiskan makanannya trus bereskan barang bawaan kalian ya. " mama Rania juga langsung menikmati makanannya
Tak lama Dika memasuki ruang makan, sedang yang lain yang sudah selesai makan , naik kekamar masing -masing .
"Sandi kaka sudah beres kan pakaian yg akan kamu bawa, kalau ada yang masih kurang kamu bisa menambahnya sendirinya "Ucap Dika mengusap kepala adiknya.
" Iya kak , makasih ya kaka , sandi kekamar dulu " Jawab Sandi. Di angguki dika.
" Makan lah dulu nah yang banyak , biar badan kamu fit saat nemeni mama mu nanti " Rania.
"Iya tante " jawab Dika yang ikut bergabung di meja makan .
Mereka melanjutkan makan dengan tenang.
****
Di dalam kamar nya Soraya mengamati fot anak-anaknya, Dia merindukan Dika dan Sandi , Namun Sandi yang paling ia rindukan karena ia biasa bermanja dengannya ,
"Mama lagi apa? Mama jangan terus bersedih nya nanti kesehatan mama menurun , papa nggak mau usaha kita sia-sia. Papa ingin mama sehat seperti dulu , jangan terlalu banyak fikiran , nanti papa akan menghubungi dokter siapa tau kita bisa terbang menjenguk anak-anak. Ya" Ucapan pak Hendro menenangkan istrinya , dia begitu menyayangi istrinya.
"Iya pah , Makasih ya pah , selalu nemeni mama dan selalu setia disamping mama" Soraya tak bisa membendung air matanya , yang berjatuhan.
Dipeluk nya sang suami , mencari kehangatan.
***
"Halo dok , Assalamualaikum , ini saya Hendro , saya mau menanyakan bagaimana perkembangan istri saya. Apakah bisa untuk terbang ke indonesia, dia merundukan anak-anak kami . Saya tidak ingin beban fikirannya membuat dia drop lagi. " Ucao pak Hendro.
"Wa'alaikum salam , sebenarnya sayang sih , kalau harus terbang , kenapa nggak anak-anak yang di ajak kemari biar mamanya lebih tenang dan lebih semangat. Tapi ya sudah kalau mau mu begutu. Jangan menggunakan pesawat komersil , kamu kan punya helikopter pribadi , lebih baik gunakan itu saja.
Dan pesan saya jangan lebih dari satu minggu. Kamu mengerti . " Sang dokter memberikan solusi ke pada Hendro.
"Iya dok , terimakasih atas sarannya .
" Mah , dokter mengijinkan kamu terbang ke indo, taoi tak boleh lebih dari satu minggu , dan kita gunakan helikopter yang ada di kantor" Ucapan pak Hendro membuat istrinya langsung tersenyum ,
"Ayo pah kita berangkat sekarang , kita siap-Siap mama nggak sabar memberikan mereka kejutan . " ucapan Soraya terlihat binar diwajah ayu nya.
Tak lupa pak Hendro menghubungi asistennya untuk menyiapkan segala keperluannya untuk melakukan penerbangan pribadi.
"Rio , tolong siapkan Helikopter 2 jam lagi ,Saya akan ke indonesia , sementara urusan kantor saya serahkan ke kamu, kamu bisa menghubungi bila ada hal yang mendesak " pinta pak Hendro ,
"Baik , pak" jawab Rio yang langsung meminta bagian tranportasi menyiapkan akomodasi untuk bos nya.
****
Tak menunggu waktu lama Bu Soraya dan pak Hendro sudah siap di landasan , diantar supir pribadinya.
"Tuan ini mantel bu nyonya ketinggalan di mobil" ucap sang supir menghampiri tuannya.
"Oh... Iya terimakasih ya Mang , kamu hati-hati dijalan" Ucap pak Hendro yang ramah kepada karyawannya. Beliau bukan bos yang angkuh , justru menganggap karyawan seperti keluarga.
" Sayang jangan lupa ini mantel kamu ketinggalan dimobil" Ucap pak Hendro memakaikan mantel istrinya dengan lembut dan terlihat mesra.
Bahkan karyawan mereka sudah biasa melihat bosnya seperti itu.
"Makasih ya pah ,,, " Jawab sang istri dengan memberikan senyum terindahnya ke suaminya.
Lantas pak Hendro menggandeng sang istri
memasuki Helikopter mereka, tak lupa memasang sabuk pengamann dan lainnya .
Pak Hendro begitu luwes melayani Istrinya , dia terlihat begitu penyayang, dan berbeda jauh dengan sikap nya ke istri pertamanya .
Sebelum beliau memutuskan untuk menikah kembali, Beliau berjanji akan memperbaiki kesalahannya dalam membina rumah tangga,
Beliau berjanji akan mencintai dan menyayangi istri nya , dan tidak akan mengulanginya lagi. Dia akan bersikap adil dengan anak-anak dan istrinya.
Ditengah keterdiaman nya dia teringat bahwa dia tidak hanya memiliki Dika dan Sandi sebagai anaknya. Dulu Dika terlahir kembar , dan adiknya di bawa dengan mantan istrinya .
"Bagaimana kabarmu Dimas, tak terasa sudah puluhan tahun papa tak mencarimu ,
Papa berharap kamu bahagia bersama mamamu , papa yakin mamamu menyayangimu dengan sepenuh hati . Semoga papa masih diberi kesempatan bisa bertemu dengan mu nak" Ucap Pak Hendro dalam hati , Dia merindukan anak yang tak pernah ia temui.
***
(Happy reading❤)