NovelToon NovelToon
Sorry, Thank You & I Love You

Sorry, Thank You & I Love You

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / CEO / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:114.8k
Nilai: 5
Nama Author: Gresyst_lee

Jatuh cinta tentu sangat menyenangkan. Tapi, bagaimana kalau cinta pertamamu malah memberimu luka?

Bertahan atau meninggalkan, hanya dua itu pilihannya.

Bercerita tentang Xena, wanita yang jatuh cinta pada pandangan pertama. sayangnya, pria yang dicintai malah sudah mencintai wanita lain. Dan sialnya, pria itu malah meminta Xena menjadi kekasihnya, hanya untuk menutupi perasaannya yang sesungguhnya.

Awalnya Xena tak menaruh curiga, sampai disaat dimana dia mengetahahui, kalau pria yang dia sukai tak memiliki perasaan yang sama untuknya. Untuk apapun, pria itu selalu menomorsatukan Sana, sahabat sang pria yang ternyata adalah wanita yang pria itu cintai.

Xena adalah kekasih Rayan, tapi dia malah merasa menjadi orang ketiga dalam hubungan Rayan dan Sana.

Lalu, apa dia harus bertahan dengan pria yang jelas-jelas tak ingin bersamanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gresyst_lee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 31

‘’Ray, sebenarnya apa yang mau dikatakan, aku punya banyak pekerjaan yang nggak bisa ditinggal loh ini,’’ tanya Xena. Bagaimana tidak, sudah setengah jam sejak pria itu memanggilnya dan hanya membiarkannya duduk, tanpa mengatakan apa-apa lagi.

‘’Duduk diam disana, aku sedang banyak kerjaan.’’

‘’Ray, aku juga banyak kerjaan kali. Bisa nggak aku balik lagi, nanti. Lagian, kamu juga lagi sibuk kan?’’

‘’Kalau aku bilang duduk disitu ya duduk disitu.’’

‘’Tapi pekerjaanku gimana Ray? Atasan atau teman-temanku pasti akan mencariku.''

‘’Itu bukan urusanku!’’ Rayan hanya menatapnya sekilas dan kembali fokus pada pekerjaannya. Sedang Xena, wanita itu hanya bisa membuang nafas kasar.

Sejam kemudian, Xena kembali protes, ini sudah sangat lama, menurutnya. Sebenarnya dia senang, dapat menghabiskan banyak waktu dengan memandangi wajah tampan sang kekasih, tapi, Xena juga punya tanggung jawab terhadap pekerjaannya.

‘’Ray, aku harus balik kerja.’’ Xena, wanita itu sudah berdiri, hendak melangkah keluar.

‘’Hari ini nggak perlu kerja, Hans sudah membuatkan surat izin untukmu.’’

Xena membalik badannya, melihat Rayan dengan tatapan bingungnya. Ada apa lagi, kali ini apa yang mau Rayan lakukan?

‘’Ada apa, kenapa tiba-tiba menyuruhku izin kerja? Apa kamu perlu bantuanku?’’

‘’Bantuanmu? Ck, seperti berguna saja dirimu.’’

‘’Terus apa, kenapa kau mengurungku disini?’’

‘’Siapa yang mengurungmu? Aku menyuruhmu duduk diam disana,’’ tunjuk Rayan pada sofa ruangan kerjanya.

‘’Sebenarnya ada apa, apa yang mau kamu bicarakan?’’

‘’Duduk dan jangan mengganggu pekerjaanku!’’ ucap Rayan dengan suaranya yang tegas. Xena melihat banyaknya tumpukan kertas diatas meja kerja Rayan. Mau tidak mau, dia mengalah dan memilih duduk diam di sofa.

‘’Tadi, apa yang kamu lakukan?’’

Xena tidak menjawab, wanita itu fokus pada layar ponselnya. Rayan langsung memandangnya.

‘’Hei, aku bertanya padamu.’’ Barulah Xena mengalihkan tatapannya, begitu mendengar Rayan yang sedikit berteriak, barusan.

‘’Ha, pertanyaan apa?’’

‘’Tadi, apa yang kamu lakukan?’’

‘’Tadi?’’ Siena mengerut. Tadi yang mana, perasaan sejak tadi dia hanya duduk diam di ruangan ini sambil bermain ponsel, pikir Xena dalam hatinya.

‘’Bermain ponsel.’’

‘’Bukan itu, maksudku tadi, saat jam makan siang, kamu kemana?’’

‘’Pergi makan sianglah, emang mau ngapain lagi?’’ Xena menjawab dengan cuek sedang Rayan sudah mulai mengeraskan rahangnya. Dia sedang bertanya dengan serius, tapi Xena malah terkesan cuek dan itu yang bikin dia kesal. Semakin kesal saja dia, melihat Xena yang sudah kembali fokus pada layar ponsel dan tersenyum senyum sendiri, seolah ada hal yang sangat menarik di ponselnya.

‘’Kesini.’’

‘’Hhmm.’’

‘’Kesini kubilang.’’

Xena pun berdiri, melangkah menghampiri Rayan. Ponselnya dia letakan begitu saja di meja depan sofa. ‘’Kenapa?’’

Rayan langsung memberikan beberapa dokumen dan meminta Xena untuk menganalisis dokumen-dokumen itu. ‘’Kau bosan bukan?’’

‘’Ray tapi ini bukan pekerjaanku, aku ini ahli gizi loh. Dokumen-dokumen seperti ini, bukan bidangku.’’

‘’Saat aku menyuruhmu untuk melakukan sesuatu, maka lakukanlah dan jangan banyak protes.’’

‘’Tapi ini nggak adil. Aku bekerja disini sebagai ahli gizi, bukan sebagai asisten pribadi mu. Seenaknya saja kamu menyuruhku.’’

‘’Kerjakan Xena.’’

‘’Aku tidak mau! Ray, ini pekerjaanmu, kalaupun kau butuh bantuan, cari saja Hans. Kenapa malah merepotkanku untuk sesuatu yang bahkan tidak aku mengerti.’’

‘’Aku akan mengajarimu.’’

Xena langsung membulatkan matanya. Cepat-cepat dia meletakan dokumen itu diatas meja dan memutar tubuhnya untuk kembali duduk di sofa. Pekerjaannya saja sudah banyak dan sekarang Rayan akan menambah lagi? Tidak, dia tidak mau dan tidak akan pernah mau.

‘’Kembali kesini.’’

‘’Tidak.’’

Rayan baru akan membuka mulutnya lagi, tapi terhenti saat tiba-tiba ponselnya berdering. ‘’Hallo Na.’’

Xena langsung menajamkan pendengarannya, karena tau kalau yang sedang menelpon adalah Sana.

‘’Oh gitu, yaudah nanti aku kesana, tapi nanti ya, setelah pulang kantor.’’

‘’Ck lihatlah cara bicaranya, itu sangat berbeda ketika dia berbicara denganku,’’ dengus Xena dalam hatinya. Wanita itu berusaha biasa aja. Walau sedih, tapi dia harus bisa menguatkan hatinya. Toh cepat atau lambat Rayan dan Sana tetap akan bersama sedang dirinya hanya akan jadi masa lalu yang mungkin saja tak ingin Rayan ingat.

Ah, tapi tetap saja, dia kesal mendengar nada bicara Rayan yang lembut seperti itu sedang padanya, Rayan selalu bersikap ketus dan malah terkesan kasar. ‘’Sudahlah Xena, apa yang kamu harapkan. Sana adalah wanita yang dia cintai, sedang kamu ….? Ck kasihan sekali.’’

Rayan memperhatikan Xena, sesaat setelah dia menutup panggilan telepon. Pria itu merasa kesal, melihat Xena yang masih saja senyum-senyum pada layar ponselnya. Tak tau saja dia, kalau Xena hanya sedang berpura-pura, padahal dalam hatinya, wanita itu sedang mendengus kesal bahkan sampai memaki Rayan dengan berbagai sumpah serapahnya.

‘’Buatkan kopi untukku!’’

Xena pura-pura tidak mendengarnya.

Karena tidak dihiraukan, akhirnya Rayan berdiri dan menghampiri Xena. pria itu berdiri di depan Xena yang masih berpura-pura dan tidak menghiraukan.

Rayan sedikit membungkuk, memperhatikan wajah Xena lalu ikut melirik ke arah ponsel Xena. Ternyata, wanita itu sedang nonton drama. Rayan sedikit senang mengetahui hal itu. Tadinya dia pikir Xena sedang saling berkirim chat dengan pria lain atau mungkin dengan Aldo.

Rayan tersenyum tipis, lalu menarik rahang Xena, agar melihat ke arahnya. Belum ada yang pria itu katakan, selama hampir satu menit, keduanya saling diam dan hanya saling menatap dalam wajah satu sama lain.

‘’A -ada apa?’’ Xena terbata, wanita itu sedikit memalingkan wajahnya, karena salah tingkah. Apalagi saat Rayan terus menatapnya tanpa berkedip sama sekali. Wajahnya juga sudah memerah dan subuh tubuhnya sedikit terasa panas.

Melihat itu, Rayan kembali tersenyum. Entahlah, dia gemas sendiri melihat tingkah Xena. Tumben-tumbennya wanita itu malu, sampai pipinya merona, pikir Rayan dan kembali menarik rahang Xena, untuk kembali melihat padanya.

‘’Wajahmu kenapa?’’ Dia malah menggoda sedang Xena, wanita itu hanya diam dengan menutup rapat mulutnya. Xena mengernyit, saat tiba-tiba mendengar tawa Rayan.

‘’Ternyata kamu punya sisi yang seperti ini juga?’’ Rayan malah kembali menggoda. Bahkan dengan sengaja dia lebih mendekatkan wajahnya pada Xena.

Dengan cepat Xena memundurkan kepalanya. ‘’Ray.’’

‘’Hhmm.’’

‘’Menjauhlah, aku tidak nyaman dalam posisi seperti ini.’’

‘’Posisi seperti apa?’’

‘’Ya seperti ini. Wajahmu terlalu dekat.’’

‘’Masa sih?’’ Dalam hatinya Rayan sudah kembali tertawa. Wajah Xena benar-benar lucu dan menggemaskan.  Tiba-tiba, Rayan terdiam, dia memperhatikan seluruh wajah Xena yang putih mulus tanpa cela itu. Dilihatnya alis, mata, hidung sampai bibir Xena.

Ah, ternyata wajah Xena sangatlah cantik, pujinya dalam hati.

‘’Ray.’’ Xena mendorong, saat wajah Rayan sudah hampir menyentuh wajahnya. Jarak mereka hanya tinggal beberapa cm. Xena bahkan bisa menghirup nafas segar pria yang sangat dia cintai itu.

Bersambung.....

1
3sna
bukan mencintai,cm menyukai
3sna
tdk ada pertemanan antara laki2 dan perempuan,,
3sna
sampe bb ini masih muter2 trnyt
3sna
daniel#rayyan,,typo bnyk bgt
aca
terlalu lemah gampang maafin dasar bodoh
aca
abis ne nangis darah qm ray
𝒮🍄⃞⃟Mѕυzу​​​᭄
..
Anonymous
.
Leni
menyikat bkn brrti mencintai kn
Leni
ngk suka sm sikap senang plinplan se x x beri pelajaran sm rayan nilai perlu buat Xena sm Bryan aja buat rayan menye Sa l
Ayu Audy
Luar biasa
Rita Riau
dliraba Murat,,, wow,, cocok dgn yang yang,,,,
Noviendah Sitohang SmileVoice
sedih 😩
Noviendah Sitohang SmileVoice
Luar biasa
Leni
xen kpn pergi a biar kapok ray
Leni
ditunggu bila waktu a tiba
Leni
ngk jelas kadNg Daniel sebut rayan
missyy
🌹🌹🌹🌹
missyy
ciee xenaaa/Joyful//Joyful/
missyy
yang tegas dong rey, gimana sih jadi cowo
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!