Ketika Bos Dingin Jatuh Cinta (Devano Hanoraga)
“Tuan muda, tolong maafkan saya. Saya tahu saya salah telah menggelapkan uang perusahaan, saya khilaf.” Seorang pria paruh baya berlutut di bawah kaki pria yang sangat berkuasa di negaranya yang tak pernah kenal ampun pada setiap musuhnya yang telah mengusik dirinya.
“Kau tahu betul dengan jelas kalau aku tak pernah menerima permintaan maaf dan juga mengampuni orang yang telah melakukan kesalahan terhadapku, baik itu besar maupun kecil, aku selalu memberi mereka hukuman yang setimpal. Apalagi untuk seseorang yang sudah sangat membuatku rugi besar,” ucap Devano tanpa ada belas kasihan sedikit pun diraut wajah tampannya.
Pria tersebut sudah gemetar hebat dan berkeringat karena ketakutan yang teramat terhadap bos besarnya. Ia sudah yakin jika dirinya akan mendapat hukuman yang setimpal dengan apa yang telah ia lakukan, pasalnya uang yang telah ia gelapkan bukan dalam jumlah yang sedikit, melainkan dalam jumlah yang sangat fantastis nominalnya.
“Tolong Tuan muda, beri saya kesempatan satu kali lagi untuk memperbaiki semuanya dan saya pastikan tak akan melakukan kesalahan seperti ini lagi,” mohonnya kembali masih mencoba untuk menyelamatkan dirinya dari kematian yang sedang menunggunya, tubuhnya sudah penuh dengan luka akibat dihajar oleh orang kepercayaan dari Devano.
“Bagian mana yang ingin kau berikan padaku? Aku memang tak akan membunuhmu, tapi aku menginginkan kompensasi atas apa yang telah kau lakukan pada perusahaanku,” tanya Devano dengan tenangnya yang sedang duduk di kursi kebesarannya.
“Jangan Tuan muda, saya mohon. Saya akan bekerja keras tanpa menerima gaji sepeser pun asalkan Anda mau mengampuni saya,” mohonnya lagi dengan tubuh yang bergetar hebat karena ketakutan, ia tahu kalau pria yang sedang duduk di hadapannya bukanlah pria yang memiliki belas kasihan yang akan mengampuni seseorang begitu saja.
“Apakah saat akan melakukan penggelapan dana kamu berpikir tentang nyawamu? Banyak orang yang dengan susah payah mencari pekerjaan dan mensyukuri pendapatannya yang tak seberapa asalkan bisa membuat keluarganya makan dan memiliki tempat tinggal. Namun, kamu malah melakukan penggelapan dana padahal gajimu sudah cukup tinggi hanya untuk sekedar mencukupi kebutuhan keluargamu, dan yang paling membuatku sangat marah adalah kamu melakukan penggelapan dana hanya untuk bersenang-senang dengan banyak wanita juga untuk jalan-jalan dengan mereka dan bukannya untuk menyenangkan anak-anak dan istrimu. Mungkin jika kamu menggelapkan dana perusahaan untuk demi membahagiakan keluargamu aku masih bisa mentolerirnya, tapi sayang sekali ternyata perbuatanmu tak bisa kutolerir. Kris, bawa dia dan aku menginginkan tangan kanannya agar setiap dia melihat tangan tersebut dia akan ingat untuk menghargai apa yang dia miliki, mati akan terasa lebih nikmat dibanding dengan aku meminta tangannya. Jangan lupa beri pesangon besar untuknya, tapi berikan pada istri dan anak-anaknya, suruh mereka pergi yang jauh dan meninggalkan kota ini tanpa mengajak si kurang ajar ini.” Devano memanggil Kris, sang orang kepercayaannya untuk membawa pria tersebut setelah dengan panjang lebar dia mengoceh, ia juga menyuruh Kris untuk memberi anak dan istri pria itu uang sebagai pesangon dirinya dipecat.
“Baik, Tuan muda.” Kris datang dan langsung menyuruh anak buahnya membawa pria itu untuk menjalankan tugasnya.
“Jangan Tuan muda, ampuni saya, saya mohon tolong ampuni saya,” teriak pria itu tapi tak membuat Devano luluh.
Devano menjalani kehidupan yang keras di negeri paman Sam dengan bergabung bersama kelompok mafia terkuat dan terhebat serta disegani dinegara tersebut. Kedua orang tuanya tak mengetahui seperti apa kehidupan putranya itu di sana, yang mereka tahu Devano bersekolah untuk meraih cita-citanya menjadi seorang pengusaha yang sukses melebihi Daddynya, Bram Hanoraga.
Kris dan kedua anak buahnya membawa pria itu menuju ruang yang biasa mereka gunakan untuk meminta kompensasi pada para pengkhianat yang mengkhianati bos besarnya. Devano memang tak akan membunuh musuhnya, tapi dengan membuat musuhnya cacat menurut Devano akan membuat orang tersebut merasakan tersiksa seumur hidupnya.
Devano juga bukanlah orang yang pelit, setelah ia meminta kompensasi pada korban yang mengkhianati dirinya, ia akan memberikan pesangon yang cukup pada keluarga korbannya itu dan mengatakan pada keluarganya agar tak membalas apa yang telah Devano lakukan jika hidup mereka ingin tenang.
Di saat Kris sedang menjalankan tugas yang diberikan oleh bos besarnya, Devano malah pergi menunggu di mobil, Kris segera menyelesaikan tugasnya karena ia tak ingin bos besarnya menunggu terlalu lama. Suara teriakan menggema di seluruh penjuru ruangan tersebut karena apa yang dilakukan oleh anak buah Kris.
“Berikan ini pada anak dan istrinya dan antar mereka menuju tempat baru yang akan mereka tinggali, bawa pula orang ini dan katakan pada keluarganya mengapa dia mendapatkan hukuman seperti ini. Jika keluarganya ingin menerimanya biarkan saja, tapi jika keluarganya tak ingin menerima kembali setelah mendengar apa yang kalian ceritakan, maka antar keluarganya ke tempat yang sudah kusiapkan, kerjakan dengan cepat.” Kris memberikan selembar cek berisikan nominal yang lumayan banyak dan juga sebuah kunci rumah yang kemungkinan untuk keluarga si pengkhianat.
“Baik, Tuan Kris.” Anak buah Kris langsung pergi membawa pria yang masih meng*rang kesakitan tersebut karena tangan kanannya yang diamputasi oleh kedua anak buah Devano.
Kris segera keluar dari markasnya dan menuju di mana mobil terparkir karena Devano sudah menunggu. Ia langsung masuk ke dalam mobil tersebut, terlihat Devano sedang bersandar dan memejamkan matanya. Kris hanya diam tak mengeluarkan suaranya, ia menunggu perintah dari bosnya untuk dibawa ke mana tujuannya.
“Malam langit, Kris,” ucap Devano tak lama memintanya untuk diantar kesalah satu bar terkenal dan terbesar di kotanya.
“Baik, Tuan muda.” Kris langsung menjalankan mobilnya menuju malam langit.
Sekitar dua puluh menit mobil sudah berhenti di area parkir bar, Kris keluar dan membukakan pintu mobil untuk tuannya keluar. Devano keluar dan langsung berjalan memasuki bar menuju ruang VVIP tempat biasanya ia menghabiskan malam ditemani dengan pemilik bar yang tak lain sahabatnya.
“Kusut banget? Kenapa? Ada masalah?” tanya seorang pria yang datang membawa minuman kesukaan dirinya dan menuangkannya ke dalam gelas lalu memberikannya pada Devano.
“Biasalah, Cas. Para lintah darat tak pernah kenyang hanya dengan penghasilan mereka dan menginginkan lebih dari apa yang bukan haknya,” sahut Devano sambil menikmati minumannya.
“Lempar ke markas Elang Imperial saja biar ditangani sama anak-anak,” saran sahabatnya untuk menyerahkan orang yang dimaksud pada sebuah geng yang didirikan oleh Devano, geng mafia yang disegani oleh mafia lainnya karena sangat terkenal kejam dalam menangani musuh dan pengkhianat.
“Sudah kuserahkan sama Kris,” sahut Devano yang masih menyesap minumannya.
“Mau ditemani oleh seseorang? ada pelayan baru, cantik tapi penampilannya sederhana,” ucap sahabatnya memberitahu kalau ada karyawan baru di bar miliknya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 97 Episodes
Comments
Sintya Pratiwi
mampir Thor ❣️
2024-02-03
1
HARTIN MARLIN
langsung meluncur
2023-09-14
1
Sunarti
baru nemu nih cerita mg aja slalu ketagihan utk bacanya
2023-09-09
1